Istilah “dunia
orang mati”, atau “alam orang mati”, atau “alam kubur” hanyalah suatu istilah
metafora untuk melukiskan tempat yang gelap, tempat yang tidak ada
apa-apanya, hanya gelap gulita. Alkitab memakai kata “sheol” dan “hades” untuk menyebut kubur, yaitu tempat yang gelap, tempat di
mana tidak ada kehidupan. Lalu LAI menerjemahkan itu dengan “dunia
orang mati” seakan-akan orang mati punya dunia sendiri, padahal bukan itu
maksudnya.
“Sheol” atau “hades” bukan suatu dunia betulan seperti
yang kita bayangkan di mana orang-orang mati berkumpul dalam keadaan sadar, tetap
hidup dan beraktivitas seperti di dunia orang hidup. Kepercayaan ini berasal dari kepercayaan pagan dan sama sekali tidak
berdasarkan ajaran Alkitab. Kita
sudah melihat banyak ayat tadi yang menyatakan bahwa orang mati itu mati, alias
tidak hidup, tidak eksis di mana pun.
Jadi orang yang
mati itu orangnya sendiri sudah tidak ada. Suplai nafasnya sudah dicabut Tuhan,
dan tubuhnya yang tersisa akan mengurai kembali ke tanah.
Kalau dikatakan
banyak orang mati berkumpul di kubur atau makam, itu benar. Tapi itu adalah
jasad-jasad yang sudah tidak bernyawa, tidak punya kesadaran, dan jasad-jasad
itu akan disintegrasi menjadi tanah lagi. Jasad-jasad itu mati, tidak hidup!
Karena sudah tidak punya identitas, tidak punya kesadaran, tidak eksis,
bagaimana bisa bertobat? Untuk bisa bertobat, manusia harus menyadari
kesalahannya, menyesalinya, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Lha
kalau sudah “tak ada pekerjaan, maupun rencana, maupun pengetahuan, maupun hikmat dalam kubur” (Pengkhotbah 9:10) bagaimana
orang mati bisa bertobat?
Karena itu, lebih baik kita bertobat sekarang selagi
masih hidup, selagi masih ada kesempatan. Kita tidak tahu kapan ajal kita
datang, bisa saja kita anggap masih lama, tetapi jika dia tiba-tiba datang,
maka berakhirlah kesempatan kita untuk bertobat.
2 Korintus 6:2
Sebab Allah berfirman: ‘Aku telah
mendengar engkau di waktu perkenan, dan di hari keselamatan
Aku telah menyelamatkan engkau. Lihatlah,
sekarang inilah waktu perkenan itu; lihatlah, sekarang inilah hari keselamatan.’
Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya,
‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun yang sampai kepada Bapa, selain melalui
Aku.’
Jelas.
ü Manusia-manusia yang mati dalam Kristus,
akan
dibangkitkan sebagai orang-orang yang sudah dibenarkan, dan
berhak menjadi bagian dari Kerajaan Allah, dan memiliki hidup kekal.
ü Sebaliknya,
manusia-manusia yang mati tidak dalam Kristus,
akan
dibangkitkan sebagai orang-orang yang harus memikul sendiri
akibat dosa-dosanya. Kita semua tahu bahwa upah dosa adalah maut,
maka mereka ini akan mengalami kematian kekal.
Yohanes 6:40
Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, supaya setiap orang, yang melihat Anak dan mempercayai
Dia, boleh beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada hari yang terakhir.
Kisah 4:11-12
11 Yesus inilah batu yang tidak diperhitungkan oleh
kamu, tukang-tukang bangunan-- yang telah
menjadi batu penjuru. 12Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun
yang lain, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.
Yohanes 5:28-29
28 Jangan heran akan hal ini, sebab saatnya akan tiba, di mana semua yang di dalam
kubur akan mendengar suaraNya, 29 dan akan
bangkit; mereka yang telah berbuat
baik, kepada kebangkitan untuk hidup kekal; dan mereka yang telah berbuat
jahat kepada kebangkitan untuk penghukuman.
Yohanes 14:2-3
2 Di rumah Bapa-Ku ada banyak
tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah
mengatakannya kepadamu. Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. 3
Dan apabila Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali, dan menerima kamu kepada Diriku Sendiri, supaya di mana Aku
berada, kamu pun boleh berada.
Lukas 14:14
Dan engkau akan diberkati, karena
mereka tidak bisa memberi balasan kepadamu;
sebab engkau akan diberi balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.
1 Tesalonika
4:16-17
16 Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu
Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan
mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 17sesudah
itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama
dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di
angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Ayat-ayat di atas jelas
menunjukkan bahwa semua itu akan terjadi
saat Yesus datang kembali untuk kedua kalinya.
Tuhan tahu bagaimana menyelamatkan orang-orang saleh dari
pencobaan dan menyimpan orang-orang jahat hingga hari penghakiman untuk dihukum.
Matius 13:40
Sebagaimana lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikianlah yang akan terjadi pada akhir dunia ini.
Yohanes 12:48
Dia yang menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ada satu yang menghakiminya: yaitu Firman yang
telah Kuucapkan, itulah yang akan menghakiminya pada hari akhir.
Jelas bahwa mereka yang
tidak selamat, sekarang masih
disimpan, dan baru akan menerima hukuman mereka pada hari akhir,
saat dunia yang lama ini dibersihkan dari semua bekas dosa dan para pendosa.
Jadi karena sekarang ini dunia kita ini
masih ada, berarti belum ada orang mati yang menerima hukuman mereka. Kain pembunuh yang
pertama masih disimpan dalam kematian, bukan sedang disiksa di neraka.
Jika yang dimaksud dengan
neraka adalah suatu tempat yang dibuat Tuhan, yang sedang
terbakar, dengan api yang menyala-nyala, tempat dengan tingkat kepanasan
yang amat tinggi untuk membakar orang-orang yang berdosa, maka benar, tempat
seperti itu sekarang belum ada.
KAPAN NERAKA ITU BARU ADA?
Matius
13:40-42
40 Sebagaimana lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikianlah yang akan terjadi pada akhir dunia ini. 41Anak Manusia akan mengirim
malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan dari dalam Kerajaan-Nya, semua yang melanggar, dan mereka yang melakukan kejahatan. 42 Dan akan mencampakkan mereka ke dalam dapur api; di sanalah akan ada ratapan dan kertakan gigi.
DI MANAKAH
NERAKA ITU NANTINYA?
2 Petrus 3:7, 10
7 Tetapi langit dan bumi yang sekarang oleh Firman yang sama disimpan, disiapkan untuk api bagi hari penghakiman dan kebinasaan
orang-orang fasik.10 Tetapi hari Tuhan akan datang seperti pencuri di malam hari, di mana langit akan lenyap dengan gemuruh yang
dahsyat, dan unsur-unsur akan meleleh oleh panas
yang sangat tinggi; bumi juga dan semua pekerjaan yang ada
di sana akan dibakar
sampai habis.
Jadi jelas bumi dan semua pekerjaan di atasnya akan dibakar. Berarti pembakaran atau neraka itu akan
ada di atas permukaan bumi! Bukan di lubang atau di perut bumi
seperti yang dipercayai banyak orang.
Wahyu 20:9
Dan mereka naik ke seluruh permukaan
bumi, dan mengepung perkemahan orang-orang kudus dan Kota yang dikasihi itu. Dan api turun dari Allah dari langit dan melahap mereka.
Dari manakah api yang menghanguskan itu? Alkitab mengatakan api
akan turun dari langit dan menghanguskan semua orang yang tidak
selamat, dan seluruh unsur dunia, dan Iblis sekalian! Tuhan sudah memberikan
contoh dalam bentuk miniatur, bagaimana api turun dari langit membinasakan
Sodom dan Gomora.
Yudas 1:7
sama seperti Sodom dan Gomora dan semua
kota di sekeliling mereka dengan cara
yang sama, melibatkan diri mereka dalam
perzinahan dan mengejar kedagingan yang tak wajar,
telah dijadikan contoh, menanggung pembalasan dari api
kekal.
Harus kita pahami istilah “api kekal” ini tidak berarti api yang diturunkan ke
dunia itu akan menyala terus tidak ada akhirnya. Buktinya hari
ini kita tidak melihat Sodom dan Gomora terbakar api. Bahkan kedua kota itu
sudah lenyap. Apinya juga sudah lama padam.
Jadi “api kekal” ini tidak berarti dunia ini nanti
akan dibakar terus tanpa ada akhirnya. Andai pembakaran di dunia ini tidak ada
akhirnya, kapan Allah bisa menciptakan langit baru dan bumi baru di sini nanti?
Jadi, yang
dimaksud “api kekal” itu api dari
Tuhan, dan karena
Tuhan itu kekal, maka apiNya juga kekal (api yang ada pada Tuhan itu kekal). Tetapi ketika Tuhan sudah menurunkan apiNya
membakar dunia ini, maka api yang membakar dunia ini,
hanya akan terus membakar dan tidak bisa dipadamkan hingga segala yang harus
dibakar itu habis terbakar, kemudian api itu padam sendiri.
Sudah adakah
api yang turun dari langit sekarang yang sedang menyala-nyala? Tidak ada! Jadi berarti neraka juga belum ada,
karena Iblis masih bisa keliling ke mana-mana berusaha menyesatkan manusia.
Bilamana kelak api dari langit sudah turun, maka Iblis dkk. akan
dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang tersebut, mereka tidak akan bisa lolos lagi.
Wahyu 20:10
dan Iblis yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam
lautan api dan belerang, di mana Binatang dan nabi palsu itu berada,
dan akan disiksa siang malam selama-lamanya.
Perhatikan keterangan waktu kata kerjanya, KJV
menerjemahkannya “shall be tormented” atau “akan disiksa” jadi masih “akan”, sekarang masih belum
terjadi, masih nanti.
Juga kata “akan disiksa
siang malam selama-lamanya” itu bukan berarti tidak akan padam
selamanya. Itu artinya
api itu tidak bisa dipadamkan,
pembakaran akan berlangsung terus-menerus, sampai semua yang harus dibakar,
habis dibakar. Kalau
sudah habis dibakar, berarti
tidak ada lagi yang bisa dibakar, maka api pun padam sendiri, seperti Sodom dan
Gomora setelah dibakar habis apinya padam, hari ini tidak ada lagi Sodom dan
Gomora yang sedang terbakar.
Pendapat yang mengatakan
bahwa neraka ada di dalam perut bumi atau di “underworld”, atau entah di
lubang mana di dalam bumi, adalah tidak alkitabiah, karena Firman Tuhan jelas
mengatakan bahwa API ITU HARUS TURUN DARI LANGIT karena itu api dari Tuhan, ingat? Dan pembakaran itu terjadi di atas bumi. NERAKA
ITU NANTI AKAN ADA DI ATAS PERMUKAAN BUMI.
Mazmur 37:20
Tetapi yang jahat akan binasa; dan musuh-musuh
TUHAN akan seperti lemak domba; mereka akan habis dibakar menjadi asap mereka akan habis lenyap.
Ayat ini sangat jelas, orang-orang fasik akan binasa,
dan yang dimaksud dengan binasa itu adalah “menjadi asap, habis
lenyap”. Jadi pembakaran tersebut
akan menghabiskan semuanya hingga lenyap. Kalau sudah lenyap, apa masih ada
sisanya? Tidak! Semuanya ”akan habis dibakar; menjadi asap”.
Hukuman yang paling berat bagi manusia yang tidak
selamat adalah selamanya lenyap tidak bisa mengenal Tuhan, tidak bisa hidup
bersama Tuhan.
Sebetulnya secara tidak sadar tidak ada manusia yang
ingin lenyap selamanya. Karena itu mereka lebih suka berpegang pada konsep
dibakar tanpa henti di neraka, paling tidak mereka masih terus eksis walaupun
tersiksa dibakar, itu masih lebih baik daripada lenyap selama-lamanya tidak ada
jejaknya lagi.
Nah, kita bisa eksis selamanya tanpa
harus mengalami dibakar. Jika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat
kita, dan kita sungguh-sungguh mengasihiNya, suatu hari kita akan
dibawa bertemu Yesus dan hidup bersamaNya selamanya, bukan di neraka, tetapi di
tempat yang keindahannya tidak bisa kita bayangkan sekarang.
Bagaimana dengan nasib Setan akhirnya?
Yehezkiel 28:18-19
18… Maka Aku akan mendatangkan api dari tengahmu, yang akan memakan habis engkau dan Aku akan menjadikan engkau abu di atas bumi di hadapan semua mereka yang melihatmu. 19 Semua mereka yang mengenal engkau di antara
bangsa-bangsa akan tercengang melihatmu. Engkau akan
menjadi mengerikan dan engkau tidak akan ada lagi selamanya.
Jika kita mempelajari Alkitab kita akan mengerti bahwa
ayat-ayat ini bicara tentang Lucifer. Jadi Setan pun akan dibakar oleh api
hingga menjadi abu, berarti habis kalau sudah menjadi abu. Jika Setan saja dibakar menjadi abu, apalagi
hanya manusia.
Di mana Setan dibakar? Karena Setan akan menjadi abu
di atas bumi, ya jelas pembakaran Setan pun akan ada di atas bumi. Kalau kita
mempelajari Wahyu kita akan melihat bahwa baik Setan dan roh-roh jahat
pengikutnya, dan para nabi palsu dan guru palsu, dan semua manusia yang tidak
selamat, itu akan dibakar di api kekal yang sama. Hanya tentu saja
lamanya masing-masing tidak sama. Yang punya dosa banyak ya dibakarnya lebih
lama, tapi semua akan dibakar sampai habis menjadi abu.
Maleakhi 4:1, 3.
‘1Karena itu lihatlah, hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang yang tinggi hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi
jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka, firman TUHAN semesta alam, yang tidak akan meninggalkan akar dan cabang. 3 Kamu akan
menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah
telapak kakimu, pada hari Aku melakukan ini,’ firman TUHAN semesta alam.
Kembali di sini dikatakan bahwa orang fasik
akan dibakar seperti jerami dan akan menjadi abu, tidak meninggalkan akar dan
cabang, berarti akan habis seluruhnya. Kalau sudah
habis apakah mereka masih dibakar terus? Tentu saja tidak.
Matius 3:12
Alat penampi ada ditangan-Nya dan Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya
dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi Dia akan membakar habis jerami itu dengan api yang tidak bisa dipadamkan.
Nah, di sini ada istilah “api yang tidak bisa dipadamkan”. Inilah yang
mungkin membuat banyak orang menganggap bahwa neraka itu akan ada terus-menerus
tanpa akhir karena apinya tidak bisa dipadamkan. Tetapi pengertian ayat ini
tidak demikian. “api yang tidak bisa dipadamkan”
berarti tidak ada orang yang bisa memadamkan api tersebut, pemadam kebakaran sedunia tidak akan bisa
memadamkan api itu selama masih ada yang dibakar, api itu
akan terus membakar hingga semua yang dibakarnya habis. Tetapi, SETELAH SEMUA YANG
DIBAKAR ITU HABIS MENJADI ABU, APAKAH API ITU AKAN MEMBAKAR TERUS? TIDAK! Api hanya bisa bertahan menyala selama ada yang dibakarnya. Jika semua
sudah menjadi abu, API ITU AKAN PADAM DENGAN SENDIRINYA. Silakan mencoba
sendiri. Bakarlah sehelai kertas hingga menjadi abu. Apa yang terjadi dengan
apinya setelah itu? Api itu akan padam dengan sendirinya.
2 Petrus 2:6
dan membuat kota Sodom dan
Gomora menjadi abu, menghukum mereka sampai musnah, menjadikan mereka contoh bagi orang-orang yang hidup fasik
kemudian.
Kalau sudah jadi abu, pasti sudah diterbangkan angin
ke mana-mana, artinya sudah tidak ada sisanya lagi, bukan? Di mana apinya? Sudah lama padam. Begitu sudah tidak ada yang bisa
dibakarnya lagi, maka api itu padam dengan sendirinya.
Matius 25:46
Dan mereka ini akan lenyap dalam hukuman yang kekal, tetapi orang benar
ke dalam hidup yang kekal.
Orang-orang
yang tidak selamat akan “lenyap dalam hukuman yang kekal”. Jadi
hukumannya
yang kekal bukan penghukumannya. Bisa membedakan?
ü Hukuman
itu efeknya, hasil akhirnya,
atau akibatnya.
ü Penghukuman
itu tindakan menghukum, itu pembakarannya.
Jadi
pembakarannya tidak kekal, hanya selama masih ada yang dibakar. Tapi hukumannya, efeknya, hasil akhirnya itu kekal, mereka tidak bisa lolos dari kematian yang kedua,
kematian yang kekal di mana semuanya habis
lenyap, seluruhnya, tidak tersisa apa pun, tidak ada kesempatan untuk hidup
lagi, tidak akan ada perubahan nasib lagi. Mereka akan dibakar sampai habis,
lenyap, finito.
Jadi konsep bahwa api neraka itu akan menyala selama-lamanya
adalah tidak alkitabiah. Tuhan sendiri adalah Kasih, Dia tidak
mendapatkan kesenangan dari melihat manusia ciptaanNya terbakar terus-menerus
tanpa ada kesudahannya. Itulah konsep yang ditanamkan Iblis supaya manusa
mengatakan bahwa Tuhan itu kejam. Janganlah kita termakan tipu-daya Iblis
mendiskreditasi Tuhan.
Selain ayat-ayat di atas
yang mengatakan bahwa semua yang dibakar itu akan habis menjadi abu, juga Firman
Tuhan di Wahyu 21-22 melukiskan bahwa dunia ini akan diciptakan baru:
Wahyu 21:1, 4-5
1 Dan aku melihat sebuah langit yang baru dan sebuah bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu,
dan tidak ada lagi laut.4 Dan Allah
akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan tidak akan ada lagi kematian; maupun duka, atau ratap tangis, juga tak akan
ada lagi rasa sakit, sebab segala hal yang lama itu telah berlalu. 5 Dan Ia yang duduk di atas takhta itu berkata kepadaku, ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ Dan Ia berkata kepadaku, ‘Tulislah,
karena kata-kata ini adalah benar dan bisa dipercaya.’
Andaikan neraka di atas bumi
ini terus-menerus eksis, membakar tanpa akhir semua orang yang tidak selamat,
Setan dan roh-roh jahat pengikutnya, mana mungkin di tempat yang sama Tuhan
menciptakan bumi yang baru? Di bumi yang baru tidak akan ada air mata, duka,
rasa sakit, kematian. Lha kalau ada neraka di mana manusia jahat dan Setan
sedang dibakar tanpa akhir, kan berarti tetap ada rasa sakit dan penderitaan?
Lalu bagaimana orang-orang yang selamat dan sekarang boleh hidup kekal bisa
menikmati anugerah tersebut jika teman, keluarga, kerabat mereka ada yang
disiksa tanpa henti dalam api neraka? Pasti mereka akan menangis melihat
orang-orang yang mereka kasihi harus tersiksa seperti itu. Bagaimana seorang
anak melihat ayahnya tersiksa di dalam api terus-menerus bisa tidak berkabung?
Atau bagaimana seorang ibu yang melihat anaknya dibakar tanpa akhir di depan
matanya bisa tidak menangis, bisa tidak berduka? Padahal seharusnya di bumi
yang baru nanti Tuhan berjanji tidak ada tangisan dan air mata dan duka lagi.
Jadi konsep neraka akan terus menyala tanpa akhir itu sungguh tidak alkitabiah.
Di dunia yang baru semua
yang lama sudah berlalu, semua yang lama sudah tidak ada lagi. Tidak akan ada
neraka yang terus-menerus menyala. Tuhan adalah KASIH, Dia juga tidak senang
melihat manusia tersiksa terus tanpa akhir. Dia memberikan kebebasan memilih
kepada manusia. Yang
memilih ikut Dia, boleh hidup bersamaNya untuk selama-lamanya. Yang memilih
untuk tidak ikut Dia, diberi juga kebebasan untuk selama-lamanya tidak usah
bertemu lagi denganNya.
Kebangkitan merupakan
harapan bagi setiap orang yang mati dalam Kristus. Itulah target kita. Dunia
yang sekarang ini bukanlah milik kita, tetapi kita punya harapan suatu hari
kelak kita akan menikmati dunia yang baru, dengan tubuh yang baru, yang kekal.
Jadi janganlah kita menyangka, jika
kita mati, kita akan hidup terus sebagai arwah gentayangan, atau kita akan hidup
kembali di dunia ini dengan tubuh yang lain.
Sebagai umat tebusan
Kristus, kita boleh mati dengan keyakinan bahwa kematian kita bukanlah
akhir dari segalanya, kita punya harapan bahwa suatu hari kita akan
dibangkitkan, kita
sendiri yang akan
hidup kembali dengan tubuh kita sendiri yang sudah
direkondisi sehingga tidak akan mati lagi.
Ibrani 9:27
Dan sebagaimana telah ditetapkan
bagi manusia untuk mati satu kali, tetapi sesudah itu penghakiman,
Jadi manusia
ditetapkan untuk MATI HANYA SATU KALI. Karena matinya hanya satu kali, dengan sendirinya hidupnya juga cuma satu
kali, berarti kita tidak akan
hidup-mati berkali-kali seperti teori reinkarnasi. Oleh sebab itu, tidak ada kesempatan kedua, ketiga, dst. untuk bertobat seperti yang diajarkan konsep
reinkarnasi, karena setelah kematian, maka manusia menunggu
gilirannya untuk dihakimi.
Iblis mau menipu kita dengan
mengatakan, ada reinkarnasi, sehingga manusia selalu merasa masih punya
kesempatan untuk bertobat, kalau tidak dalam kehidupan yang sekarang, nanti di
kehidupan berikutnya, dan berikutnya, dan berikutnya. Tapi, Alkitab tidak
berkata begitu. Paulus dengan jelas mengatakan, setiap manusia hanya punya
kesempatan satu kali, manusia hanya mati SATU kali, karena itu, artinya, manusia juga hanya
hidup SATU kali.
Ada beberapa kasus istimewa yang merupakan
perkecualian di mana manusia setelah mati,
dibangkitkan untuk hidup kembali di dunia ini. Yaitu mereka yang dibangkitkan Yesus dan murid-muridNya, di antaranya:
ü Lazarus [Yohanes 11:17-44],
ü putri Jairus [Lukas 8:40, 49-56],
ü anak janda di Nain [Lukas 7:11-15],
ü Tabita (Kisah 9:40),
ü Eutikhus (Kisah 20:9-10, 12), dll.
Mereka-mereka ini sudah mati satu kali, tapi karena
dibangkitkan oleh Yesus atau murid-muridnya, mereka dihidupkan kembali untuk membuktikan bahwa Tuhan bisa menghidupkan orang mati. Tetapi jangan salah, mereka TIDAK
DIHIDUPKAN KEMBALI DENGAN TUBUH YANG LAIN, mereka hidup kembali dengan tubuh
mereka sendiri. Tuhan membuat mujizat sehingga tubuh yang tadinya
sudah berhenti berfungsi, bisa berfungsi lagi tanpa mengalami kerusakan. Tapi
akhirnya mereka akan mati lagi. Ini hanya beberapa kasus istimewa demi kemuliaan Allah, ini tidak akan dialami semua orang.
Bagaimana dengan Yohanes Pembaptis yang dianggap banyak orang adalah reinkarnasi Elia?
Itu konsep yang salah.
Itu bermula dari kata-kata Yesus,
Matius 11:13-14
13 Sebab semua kitab
para nabi dan kitab Hukum bernubuat hingga Yohanes. 14
dan--jika kamu mau menerimanya--dialah Elia yang akan datang itu.
Matius 17:12-13
12 tetapi Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, dan mereka tidak mengenal dia, tetapi
memperlakukannya sesuka hati mereka. Demikian juga
Anak Manusia akan menderita di tangan
mereka.’ 13 Lalu mengertilah
murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara kepada
mereka tentang Yohanes Pembaptis.
Nah, untuk mengetahui apa yang
dimaksud Yesus, marilah kita ke keterangan yang diberikan malaikat kepada
Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis sebelum kelahirannya.
Lukas 1:13-17
13
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, ‘Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu
telah didengar, dan Elisabet isterimu, akan
melahirkan seorang anak laki-laki bagimu, dan engkau harus menamai dia Yohanes. 14
Dan engkau akan bersukacita dan bergembira,
bahkan banyak orang akan bersukacita saat
kelahirannya. 15 Sebab ia akan besar di pemandangan Tuhan, dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras,
dan ia akan dipenuhi
dengan Roh Kudus, yaitu mulai dari rahim ibunya; 16Dan banyak orang Israel akan dibuatnya berbalik kepada Tuhan Allah mereka. 17 dan ia akan berjalan mendahului Dia (Yesus) dalam semangat dan kuasa Elia, untuk memutar balik hati bapa-bapa
kepada anak-anaknya, dan yang tidak patuh kepada hikmat orang-orang benar; untuk menyiapkan suatu
umat yang bersedia bagi Tuhan.’
Jadi Yohanes Pembaptis bukanlah
reinkarnasi/titisan Elia, tetapi dia akan bekerja “dalam semangat dan kuasa Elia” sebagai pembuka
jalan, dia yang bertugas menyiapkan jalan bagi Kristus.
Lukas 3:3-4
3 Dan ia (Yohanes) datang ke seluruh daerah sekitar Yordan, berkhotbah
tentang pembaptisan hasil pertobatan demi pengampunan dosa-dosa. 4
Seperti ada tertulis dalam kitab kata-kata
Yesaya, nabi, yang mengatakan, ‘Suara seorang yang berseru di padang gurun: Kalian persiapkanlah
jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.’
Lihat, satu alasan kuat lagi
mengapa Yohanes Pembaptis bukanlah reinkarnasi Elia, ialah karena Elia sendiri masih hidup sampai
sekarang di Surga! Konsep reinkarnasi itu kan, orangnya sudah mati,
lalu rohnya dimasukkan ke tubuh baru dan dia hidup lagi di dunia. Tapi dalam
hal ini, Yohanes Pembaptis tidak mungkin reinkarnasi Elia karena Elia tidak pernah mati! Elia diangkat ke Surga hidup-hidup, berarti
menurut rumus reinkarnasi, “roh” Elia masih dipakai Elia
sendiri sampai sekarang, bagaimana roh itu bisa dititiskan ke
Yohanes, lalu Elia hidup dengan “roh” siapa?
Kadang kita hanya perlu
berpikir lebih teliti, membaca lebih teliti, maka kita akan melihat segala
konsep yang salah yang ditawarkan Setan kepada manusia.
Ini mungkin pelajaran baru,
jadi perlu kita simak perlahan-lahan. Semua
manusia yang mati nanti pasti akan dibangkitkan. Tetapi kita perlu tahu, bahwa
Alkitab mengatakan akan ada dua kebangkitan
masal yang terpisah [berjarak] 1000 tahun.
Wahyu 20:5-6
4 Dan aku melihat takhta-takhta
dan mereka yang duduk di atasnya, dan penghakiman diserahkan kepada mereka. Dan aku melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya
karena kesaksian mereka tentang Yesus dan
karena Firman Allah, dan yang tidak menyembah
Binatang itu maupun patungnya, dan yang tidak juga menerima Tandanya pada dahi atau tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah bersama-sama dengan Kristus
seribu tahun.
5 Tetapi
orang-orang mati lainnya yang tersisa, tidak hidup
lagi sampai berakhir masa yang seribu tahun itu.
Inilah kebangkitan yang
pertama.
6
Diberkati dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama. Atas mereka kematian yang kedua tidak punya kuasa, tetapi mereka akan menjadi
imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama-sama dengan Dia,
seribu tahun lamanya
Cara membaca tiga ayat ini perlu kita perhatikan karena di ayat 5
Yohanes menyisipkan keterangan sebelum dia mengakhiri kalimatnya di ayat 4. Ayat 4 bicara tentang kebangkitan para martir
Kristus, mereka yang mati sebagai martir dan yang setia tidak menerima Tanda
Binatang pada akhir zaman. Jadi ayat 4 bicara tentang kebangkitan orang-orang
yang selamat. Dan dikatakan mereka ini memerintah bersama Kristus
selama 1000 tahun. Kalimat terakhir di ayat 5 “Inilah kebangkitan yang pertama” itu bicara tentang mereka yang
bangkit di ayat 4.
Di ayat 5 bagian awal Yohanes
menyisipkan keterangan tentang orang-orang yang
tidak dibangkitkan di ayat 4, mereka baru dibangkitkan setelah berakhir
masa 1000 tahun.
Lalu di ayat 6 Yohanes kembali memberi penjelasan tentang mereka yang
dibangkitkan di ayat 4, yaitu kebangkitan yang pertama, mereka tidak akan mati
lagi, mereka menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan akan memerintah bersama
Kristus 1000 tahun lamanya.
Jadi, ayat 5 bagian petama itu sisipan tentang orang-orang yang tidak selamat, yang baru akan dibangkitkan
1000 tahun setelah kebangkitan yang pertama.
Jadi kita lihat bakal ada 2 kebangkitan yang terpisah [berjarak] 1000 tahun:
1. Kebangkitan pertama saat
kedatangan kedua Yesus.
Sudah
jelas siapa yang bakal termasuk dalam kebangkitan yang pertama, karena ayat 4 mengatakan mereka itu para martir, ayat 6 mengatakan mereka
itu “diberkati”
dan “kudus”. Berarti mereka
adalah orang-orang yang sudah dibenarkan oleh darah
Kristus, yang sudah ditebus, yang sudah diselamatkan,
yang sudah disucikan olehNya. Mereka ini menjadi waris kerajaan Allah karena ayat 6 juga berkata mereka “akan memerintah bersama-sama Kristus seribu tahun lamanya”. Kitab Wahyu mengatakan
setelah 1000 tahun hidup di Surga, mereka akan dibawa
Tuhan Yesus kembali ke dunia ini, dan akan mewarisi dunia ini yang diciptakan ulang.
2. Kebangkitan kedua saat kedatangan ketiga Yesus.
Jelas adalah mereka yang tidak termasuk dalam kebangkitan pertama, ayat
5 berkata mereka akan dibangkitkan
saat “berakhir
masa yang seribu tahun itu”. Jika
mereka yang dibangkitkan dalam kebangkitan pertama itu disebut “diberkati” dan
“kudus”, maka tentunya mereka yang tidak termasuk dalam kebangkitan pertama itu
bukan orang-orang yang diberkati
dan bukan orang-orang yang kudus. Jika mereka yang bangkit
pertama itu “tidak dikuasai oleh kematian kedua”,
maka mereka yang akan dibangkitkan dalam kebangkitan kedua ini akan dikuasai oleh kematian
kedua artinya mereka akan dibinasakan dalam kematian kekal ole
api yang turun dari langit.
Selain
dua kebangkitan masal ini, masih akan
ada satu kebangkitan khusus yang mendahului
kebangkitan masal
yang pertama.
Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang menyatakan hal ini.
Daniel 12:2
Dan banyak dari mereka yang tidur di dalam
debu tanah, akan bangun,
1)
sebagian kepada hidup yang kekal,
2)
dan sebagian kepada kehinaan dan kenistaan yang kekal.
Di Wahyu
20:5-6 di atas dikatakan bahwa kebangkitan orang yang diselamatkan dan
kebangkitan orang yang tidak diselamatkan berjarak terpisah 1000 tahun lamanya.
Namun ayat di Daniel pasal 12 ini menggambarkan yang
bakal menerima hidup kekal maupun yang mengalami kehinaan dan kenistaan
kekal akan bangkit bersama-sama, jadi orang yang selamat dan orang yang tidak selamat akan bangkit
bersama-sama. Kok tidak cocok dengan Wahyu
20:5-6?
Bagaimana penjelasannya?
Jangan
khawatir karena Tuhan tidak pernah mengkontradiksi DiriNya
sendiri.
Wahyu 1:7
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, bahkan mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan berkabung karena Dia. Walaupun demikian, amin.
Kita
sudah tahu bahwa orang-orang yang tidak selamat,
orang-orang jahat, baru akan dibangkitkan 1000 tahun setelah
kedatangan kedua Kristus yaitu
saat kedatangan Kristus yang ketiga. Bagaimana kok di ayat ini dikatakan “mereka yang telah menikam Dia” juga akan melihat Yesus datang dengan
awan-awan? Kedatangan Yesus dengan awan-awan
itu bicara tentang kedatangan Yesus yang kedua! Kedatangan Yesus yang ketiga 1000 tahun setelah itu beda lagi
adegannya. Saat kedatanganNya yang kedua Yesus tidak turun ke bumi, Dia hanya
menunggu di langit di atas awan; tapi saat kedatanganNya yang ketiga, Yesus
menjejakkan kakiNya di bumi. Ini ada pembahasannya sendiri. Berarti Daniel 12:2 ini bicara tentang
kedatangan Yesus yang kedua. Maka tidak ada
penjelasan lain, ini bicara tentang suatu kebangkitan yang lain, yang bukan
kebangkitan masal yang pertama dan bukan kebangkitan masal kedua yang
disebutkan di atas.
Ini boleh kita sebut kebangkitan khusus atau
kebangkitan istimewa.
Yesus sendiri yang pertama memperkenalkan kebangkitan khusus/kebangkitan
istimewa ini. Mari kita baca ayat di bawah ini.
Matius 26:64
Dan Yesus berkata kepadanya, ‘Seperti yang engkau katakan. Namun demikian, Aku berkata kepadamu, setelah ini kamu akan melihat Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.’
Ini adalah jawaban Yesus kepada Imam Besar Kayafas
dan anggota Sanhedrin yang menginterogasiNya. Siapa mereka? Mereka adalah para petinggi agama yang berkomplot untuk
membunuh Yesus. Dan Yesus berkata bahwa setelah ini, mereka tidak akan melihatNya lagi, sampai berikutnya mereka melihat
Yesus datang di atas awan-awan di langit, mereka akan menjadi saksi mata bahwa Yesus yang akan
mereka bunuh ini betul-betul Allah yang akan datang kembali menjemput umatNya dan
membawa mereka ke Surga.
Bagaimana ini bisa terwujud? Berarti mereka
harus dibangkitkan khusus untuk menyaksikan
kedatangan kedua Kristus.
Jadi
pada saat itu akan ada suatu
kebangkitan khusus bagi sekelompok orang yang tidak selamat. Di antara
mereka ini akan terdapat Imam Besar Kayafas (Matius 26:64),
para tentara yang menyiksaNya (Wahu 1:7), berarti
semua yang terlibat
dalam pembunuhan Yesus. Mereka ini tidak
dibangkitkan untuk menerima hidup kekal seperti orang-orang yang selamat,
melainkan dibangkitkan khusus hanya untuk menyaksikan Yesus
muncul sebagai Tuhan di awan-awan saat Dia datang
menjemput umatNya. Pada saat itu mereka akan menyaksikan dengan mata mereka
sendiri bahwa Yesus Kristus yang mereka salibkan, benar-benar adalah Tuhan Yang Mahakuasa. Bayangkan rasa takut dan penyesalan
mereka!
Perhatikan
ayat di Daniel 12:2 berkata bahwa mereka akan
dibangkitkan untuk mengalami “kehinaan dan kenistaan yang kekal”.
Berarti, saat itu mereka dibangkitkan khusus untuk
mengalami penghinaan dan penistaan, mereka tidak
dibangkitkan untuk menerima hukuman api neraka pada waktu itu, Ini cocok dengan keterangan bahwa api neraka baru akan turun 1000 tahun
kemudian! Orang-orang ini belum waktunya dihukum di neraka. Orang-orang ini
dibangkitkan hanya untuk mengalami “kehinaan
dan kenistaan
yang kekal” karena mereka akan bangkit
dengan tubuh mereka yang lama, dengan semua noda dosa dan penyakit dan kerusakan yang
mereka bawa ke dalam kubur menyaksikan Orang yang mereka salibkan, Orang
yang mereka tuduh sebagai penjahat, yang mereka bunuh sebagai penjahat besar,
sekarang datang sebagai Raja segala raja. Malunya seperti apa itu nanti.
Istilah “tubuh hina” adalah tubuh yang dimiliki semua manusia pada
saat hidup di dunia ini. Pada saat kebangkitan orang-orang benar, mereka menerima tubuh yang sudah
diubahkan yang bukan lagi “hina” melainkan “mulia” yang tidak akan mati. Kita lihat di 1 Korintus
15:43-44
43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam
kemuliaan. Ditaburkan
dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. 44 Ditaburkan tubuh
alamiah, dibangkitkan tubuh rohaniah. Ada tubuh alamiah, dan ada tubuh rohaniah.
“Ditaburkan” artinya di sini “dilahirkan”.
Tetapi orang-orang jahat yang dibangkitkan dalam kebangkitan
khusus ini, tidak dibangkitkan
dalam kemuliaan, mereka dibangkitkan tetap dalam kehinaan, mereka tidak mendapat tubuh yang baru ~ yang disebut
“tubuh rohaniah” ~ mereka dibangkitkan dengan tubuh
lama mereka yang hina sebagaimana mereka mati dulu.
Berbeda dengan orang-orang yang dibenarkan, yang
akan dibangkitkan dengan tubuh yang baru,
mengenakan jubah cahaya kemuliaan dari Kristus, orang-orang
yang tidak selamat ini bangkit dengan pakaian apa yang menutupi tubuh mereka? Tentunya
pakaian mereka yang dipakai ke kubur sudah lama hancur dan mereka tidak mendapat jubah baru. Mungkin mereka semuanya telanjang, mengungkapkan
semua rasa malu mereka. Dulu ketika Kristus disalibkan semua pakaianNya
dilucuti sehingga Kristus tergantung di salib telanjang, dilihat oleh semua
orang. Itu adalah penghinaan besar. Apa mungkin sekarang orang-orang jahat yang
terlibat pembunuhan Kristus juga harus mengalami kehinaan besar yang sama?
Jadi setelah orang-orang itu dibangkitkan untuk
melihat kedatangan Kristus membawa umat tebusanNya ke surga, orang-orang ini
akan mati lagi dan baru dibangkitkan kembali pada akhir 1000 tahun untuk
menerima hukuman mereka.
Kalau orang-orang yang diselamatkan tidak mengalami
kematian yang kedua, tetapi orang-orang yang pernah terlibat pembunuhan Yesus
itu akan mengalami kematian tiga kali:
1. Waktu mereka pertama mati dulu pada abad pertama Masehi.
2. Setelah mereka dibangkitkan di kebangkitan khusus.
Setelah
mereka melihat kedatangan Yesus, mereka jatuh mati lagi.
3. Setelah kebangkitan masal orang-orang yang tidak selamat.
1000 tahun setelah kedatangan kedua Yesus, Yesus datang lagi untuk
ketiga kalinya dan membangkitkan orang-orang yang tidak selamat ini untuk
memusnahkan mereka, dan api turun dari langit untuk membakar habis mereka.
Nah, kita sudah membahas satu kelompok yang
dibangkitkan dalam kebangkitan khusus, yaitu orang-orang jahat, mereka yang
terlibat pembunuhan Kristus.
Masih ada satu
kelompok yang lain yang akan dibangkitkan dalam kebangkitan khusus yang
disebut di Daniel 12:2, yaitu mereka yang
bangkit kepada hidup kekal, mereka yang selamat.
Nah, apa bedanya kelompok ini dengan mereka yang
dibangkitkan dalam kebangkitan masal yang pertama? Sama-sama mereka adalah orang-orang yang
diselamatkan karena mereka bangkit kepada hidup kekal.
Bedanya, mereka YANG DIBANGKITKAN
KEPADA HIDUP KEKAL DALAM KEBANGKITAN KHUSUS INI ADALAH UMAT TUHAN YANG MATI SEJAK PEKABARAN MALAIKAT KETIGA. Apa
itu Pekabaran Malaikat Ketiga? Nah, penjelasan lengkapnya sangat panjang, jadi
di sini diberikan ringkasannya saja.
Di kitab Wahyu pasal 14:6-13 itu ada pelajaran
tentang Pekabaran Tiga Malaikat, yaitu tiga pesan yang diberikan Tuhan kepada dunia sebelum kedatangan kedua
Kristus, untuk mempersiapkan umat Tuhan menerima kedatangan kedua
Kristus. Di sini kita tidak akan membahas isi Pekabaran Tiga Malaikat itu, tapi
kita akan fokus
kepada Pekabaran Malaikat yang Ketiga, kapan itu dikeluarkan, karena itu yang berkaitan dengan pembahasan
Daniel 12:2 ini.
Wahyu 14:13
13 Dan aku mendengar suara dari Sorga berkata kepadaku: Tuliskan: ‘Diberkatilah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan sejak sekarang ini.’ ‘Ya,’ kata Roh, ‘supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
Ayat ini
berkata “sejak sekarang ini”, sejak
kapan? Nah, bila kita periksa ayat-ayat sebelumnya, kita mendapatkan Wahyu 14:9-13 itu adalah Pekabaran Malaikat
Ketiga.
Berarti batasan waktu yang diberikan ayat ini ialah sejak Pekabaran Malaikat Ketiga.
Nah, jadi kapan dimulai Pekabaran Malaikat Ketiga?
Pekabaran Malaikat Pertama keluar sekitar 1840 (ada pembahasan sendiri di seri nubuatan Daniel dan Wahyu), dimulai
oleh William Miller yang menyerukan bahwa penghakiman
telah tiba dan Yesus akan segera datang. Ini dikenal sebagai Gerakan Advent
Akbar. Ketika pekabaran ini ditolak oleh gereja-gereja, keluarlah Pekabaran
Malaikat Kedua.
Tapi Gerakan Advent Akbar oleh William Miller
ini terhenti di Oktober 1844 karena adanya kesalahpahaman mereka
tentang ayat Daniel 8:14. Terang baru yang diberikan Tuhan kemudian diteruskan
oleh kelompok Masehi Advent Hari Ketujuh yang melanjutkan
Pekabaran Tiga Malaikat itu seutuhnya, mulai dari yang Pertama, Kedua, dan
Ketiga, kepada
seluruh dunia. Organisasi
Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh resmi berdiri tahun 1863 tapi Pekabaran Malaikat Ketiga sudah disampaikan ke mana-mana oleh penjinjil-penginjil individu
setelah 1844.
Berarti Wahyu 14:13 ini mengatakan,
orang-orang yang mati dalam
Tuhan sejak Pekabaran Malaikat Ketiga (setelah 1844),
itu
“diberkati”. Mengapa diberkati? Bukankah semua orang yang sudah
mati dalam Tuhan, juga boleh beristirahat dari
jerih lelah mereka? Berarti “diberkati”nya ini
bukan karena mereka boleh beristirahat, tetapi mereka mendapat hak istimewa. Hak istimewa apa?
Melihat proses kedatangan Yesus yang kedua secara
lengkap.
Kita lihat Daniel 12:2 jelas mengatakan “2 Dan banyak dari antara orang-orang yang tidur di dalam debu tanah,
akan bangun, sebagian
kepada hidup kekal” ~
perhatikan kata yang dipakai adalah “banyak”
bukan “semua”. Jadi ini tidak bicara tentang
Kebangkitan masal
di mana semua umat Allah yang selamat akan dibangkitkan kepada hidup kekal seperti yang tertulis di 1 Tesalonika 4:16-17. Ayat ini
mengatakan “banyak”, berarti ini bukan kelompok yang “semua”. Jadi ini kelompok
tersendiri. Kalau kita menggabungkan Daniel 12:2 dengan Wahyu 14:13 maka
jelaslah mereka ini adalah umat Allah
yang mati dalam masa Pekabaran Malaikat Ketiga setelah 1844 hingga hari akhir. Seharusnya semua umat MAHK bisa masuk
dalam kelompok ini jika mereka setia. (Umat Allah yang
mati sebelum 1844, tidak termasuk dalam kelompok ini.)
Mengapa di sini dibahas panjang lebar tentang
kebangkitan? Supaya kita faham bahwa jika ada kebangkitan, maka tidak
masuk akal orang mati langsung pergi ke Surga atau neraka (yang
tidak eksis sekarang). Kalau orang itu sudah duduk-duduk di Surga, apa gunanya
kebangkitan? Apa yang mau dibangkitkan?
Bacalah cerita lengkapnya di Lukas pasal 23:39-43
Lukas 23:42-43
42 Dan ia berkata kepada
Yesus, ‘Tuhan, ingatlah aku, bila Engkau datang ke kerajaanMu.’ 43 Dan Yesus
berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya Aku berkata kepadamu hari ini, engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.’
Ayat ini sering menjadi pegangan orang-orang bahwa
orang yang mati segera masuk surga. Tetapi kalau dipelajari secara seksama,
tidaklah demikian kata Alkitab.
1. Penyamun itu berkata, ‘Tuhan,
ingatlah aku, bila Engkau datang ke kerajaanMu.’
Jika kita mempelajari Alkitab, kita akan paham
bahwa istilah “kerajaan” itu artinya adalah “rakyatNya”. Jadi bila Yesus “datang
ke kerajaanNya” itu artinya Dia datang ke rakyatNya, ke umatNya. Jadi ini tidak
bicara tentang Yesus pergi ke Surga setelah kematianNya. Ini bicara tentang
ketika Yesus datang kembali untuk menjemput umatNya, rakyat kerajaanNya. Kapan
ini akan terjadi? Jelas bukan pada waktu Yesus mati di kayu salib! Saat Yesus mati, Yesus tidak “datang ke kerajaanNya”.
Tetapi, pada
akhir zaman, ketika Yesus datang sebagai Raja menjemput
umatNya, itulah saatnya Dia datang ke kerajaanNya!
Banyak
orang yang salah mengerti ayat
ini. Jadi, sesungguhnya penyamun ini imannya lebih besar daripada murid-murid Yesus
yang pada saat kematianNya masih tidak yakin Yesus akan bangkit, apalagi akan datang
kembali sebagai Raja suatu hari! Penyamun ini yakin Yesus
akan kembali sebagai Raja! Jadi dia minta Yesus mengingatnya
pada waktu Dia datang sebagai Raja menjemput umatNya, dia minta supaya Yesus jangan lupa padanya,
maksudnya dia pun ingin ikut dijemput jika boleh.
2. Apakah Yesus mengerti kata-kata
penyamun ini?
Tentu saja! Yesus bisa membaca hati semua orang. Jadi,
Yesus mengerti dengan benar, yang dimaksud oleh penyamun ini adalah, jangan lupa padanya bila Dia datang kembali ke dunia untuk
menjemput rakyatNya.
3. Apa jawaban Yesus?
Oleh karena itu, tentunya Yesus memberikan jawaban
yang relevan dengan permintaan si penyamun, Yesus tidak bicara tentang hari Jumat itu, melainkan tentang suatu hari kelak ketika Yesus
datang sebagai
Raja menjemput kerajaanNya.
4. Kita tahu bahwa naskah Alkitab
yang asli baik dalam tulisan Ibrani, Aram, atau Greeka, tidak ada tanda bacanya.
Tidak ada titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda
kutip, dll. Semua tanda baca yang kita jumpai dalam Alkitab terjemahan segala
bahasa, itu ditambahkan oleh si penerjemah sendiri. Dan kadang-kadang
terjadilah kesalahan meletakkan tanda baca seperti di ayat ini.
5. Maka, sesuai konteks seharusnya Lukas 23:43
itu demikian bunyinya:
Dan Yesus berkata
kepadanya, ‘Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu hari ini (KOMA) engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus.’
Jadi, “hari ini”-nya itu, bukan ada bersama-sama
dengan Yesus di Firdaus, melainkan itu bagian dari “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu”.
v Berkatanya hari ini = hari Jumat yang bersejarah itu, saat Yesus disalib.
v Bersama-sama di Firdausnya = nanti pada waktu Yesus
sudah datang menjemput kerajaanNya [seperti yang diminta oleh si penyamun]
Kesalahan menempatkan tanda baca ini terjadi beberapa
kali di dalam Alkitab terjemahan, misalnya di Matius 27:66 dan Matius 28:1, tetapi karena
hal itu tidak ada kaitannya dengan pembahasan kali ini, tidak diuraikan di
sini. Ini hanya memberikan contoh bahwa kesalahan seperti itu bisa terjadi.
6. Mengapa Yesus tidak mungkin mengajak penyamun itu ke Surga pada hari (Jumat) itu?
a. Karena si penyamun belum mati pada hari
Jumat itu,
Yohanes 19:31-33.
31 Oleh karena itu adalah Hari Persiapan, tubuh-tubuh tidak boleh tinggal
tergantung di kayu salib pada hari Sabat, (sebab Sabat itu
adalah Sabat ganda), orang-orang Yahudi minta kepada Pilatus supaya kaki orang-orang
itu boleh dipatahkan dan mereka boleh diturunkan. 32 Lalu datanglah
prajurit-prajurit dan mematahkan kaki-kaki orang yang pertama, dan orang
yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; 33 Tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia sudah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-kakiNya.
Jadi kedua penyamun itu belum mati,
tapi Yesus sudah mati pada hari Jumat itu. Tepatnya Yesus mati pukul
tiga siang Jumat itu. Andai Yesus langsung ke Surga setelah
kematianNya Jumat siang itu, bagaimana Dia bisa membawa penyamun itu, lha si
penyamun belum mati?
b. Yesus sendiri
tidak naik ke surga segera setelah kematianNya.
Pada hari Minggu pagi, ketika Maria Magdalena pertama
bertemu dengan Yesus, apa kata Yesus kepadanya?
Yohanes
20:17
Kata Yesus kepadanya, ‘Jangan sentuh Aku, sebab Aku belum naik kepada BapaKu, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan
katakanlah kepada mereka, Aku naik kepada
Bapa-Ku dan Bapamu, dan kepada Allah-Ku dan
Allahmu.’
Jika pada hari Minggu pagi setelah Yesus bangkit itu Yesus berkata bahwa Dia masih “belum
naik kepada BapaKu” sedangkan sejak Jumat siang
itu Dia sudah meninggal, berarti dari Jumat siang hingga Minggu pagi, Yesus TIDAK berada di surga! Bagaimana sebelum kematianNya Dia bisa berjanji kepada si penyamun bahwa “hari ini (hari Jumat itu) engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”? Sedangkan Dia sendiri
tidak berada di Firdaus hari Jumat itu!
Maka ayat ini pun
menggugurkan pendapat bahwa orang mati segera ke surga atau ke neraka pada saat
kematiannya. Kalau Yesus saja, yang tidak punya dosa,
yang adalah Allah Anak itu sendiri, tidak segera ke surga begitu Dia mati,
apalagi manusia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar