Kamis, 28 Maret 2013

ALKITAB MENJAWAB TENTANG MAKANAN HARAM (BAGIAN PERTAMA)

Bagian yang pertama:



Kita  bertanya
Alkitab  menjawab3


56. PADA AWAL MULANYA, MAKANAN APA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA ADAM DAN HAWA DI TAMAN FIRDAUS?

Sebagai Penciptanya, pasti Tuhan tahu apa yang terbaik sebagai makanan manusia. Sama seperti produsen mobil yang mengeluarkan manual untuk merawat mobil bikinannya supaya awet dan berfungsi dengan sempurna, Tuhan juga mengeluarkan petunjuk apa-apa yang terbaik dimakan oleh manusia. 

Kejadian 1:29

Dan Allah berfirman, ‘Lihatlah, Aku telah memberikan kepadamu setiap tanaman yang berbiji yang ada di seluruh muka bumi, dan setiap pohon yang buahnya menghasilkan biji; bagimu itu akan menjadi makananmu

Jadi sewaktu di Eden, sebelum masuknya dosa, manusia diciptakan Tuhan sebagai pemakan tanaman yang berbiji dan buah-buahan yang berbiji.

Itu adalah makanan yang terbaik bagi manusa, pada waktu manusia masih sempurna fisiknya, belum terpolusi oleh dosa.

INI ADALAH FIRST CHOICE, THE BEST CHOICE.

Perlu kita ingat, bahwa ketika Tuhan menciptakan penghuni dunia ini, sama sekali tidak dengan niatan bahwa penghuni dunia ini akan saling makan-memakan. Tuhan tidak menciptakan korban. Jadi, baik manusia maupun hewan, tidak diciptakan untuk dimakan. Manusia dan hewan seharusnya hidup tenang, damai, berdampingan, saling mendatangkan sukacita, saling mengasihi satu sama lain.

 

SEMUA BINATANG DI EDEN PADA WAKTU ITU MAKAN APA?

Kejadian 1:30

Dan bagi setiap binatang di darat, dan bagi setiap unggas di udara, dan bagi setiap hewan yang merayap di atas bumi, yang bernyawa, Aku telah memberikan setiap tanaman hijau menjadi makanannya.’ Dan jadilah demikian.

 

Jadi sayur-mayur itu aslinya adalah makanan hewan.

TIDAK ADA YANG MAKAN DAGING, bukan? TIDAK ADA BINATANG BUAS. TIDAK ADA CARNIVORA.

 



57. SETELAH MANUSIA BERDOSA DAN DIUSIR DARI FIRDAUS, APA YANG DITAMBAHKAN TUHAN SEBAGAI MAKANANNYA?

Kita ingat, setelah Adam dan Hawa berdosa, maka mereka diusir keluar dari Eden. Itu sangat merugikan tubuh fisik mereka karena di dalam taman Eden ada Pohon Kehidupan. Dengan makan dari Pohon Kehidupan itu, tubuh manusia akan tetap sempurna, tidak kena penyakit, tidak menua, dan tidak mati. Jadi, kematian yang kita alami bukanlah hukuman dari Tuhan, tetapi tubuh kita ini menjadi rusak sendiri karena tidak dipelihara lagi oleh Pohon Kehidupan yang diciptakan Allah khusus untuk tujuan supaya tubuh manusia selalu dalam kondisi sehat dan baik.

 

Coba lihat ceritanya di Alkitab.

Kejadian  3:22-24  

22 Dan berfirmanlah TUHAN Allah,Lihat, manusia itu telah menjadi bagaikan satu dari Kita, tahu tentang baik dan jahat; maka sekarang, jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah dari pohon kehidupan itu dan memakannya, dan hidup selamanya; 23 maka TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden, dari tanah yang diusahakannya dari mana tadinya ia diambil. 24 Jadi Dia menghalau manusia itu, dan Dia menempatkan di sebelah timur taman Eden kerub-kerub, dan sebuah pedang yang menyala-nyala yang berputar ke segela arah, untuk menjaga akses ke pohon kehidupan itu.

 

Mengapa setelah manusia berbuat dosa Tuhan tidak mau manusia hidup selamanya? Karena Tuhan tidak mau dosa eksis selamanya. Ketika Adam merasa dia lebih tahu daripada Tuhan dan melanggar Perintah Tuhan, maka Tuhan memberi Adam dan keturunannya kesempatan untuk membuktikan sendiri benarkah mereka lebih tahu apa yang lebih baik bagi mereka; benarkah melanggar Perintah Tuhan itu lebih baik bagi mereka daripada percaya dan patuh pada Tuhan; benarkah hidup terpisah dari Tuhan itu lebih baik daripada hidup bersama Tuhan; betulkah hidup dalam dosa itu lebih baik daripada hidup kudus patuh kepada Tuhan. Jadi Tuhan memberi manusia kesempatan untuk membuktikan pendapatnya, tapi kesempatan itu ada batas waktunya. Tidak selamanya. Karena Tuhan tahu bahwa hidup di luar hubungan kasih dengan Tuhan itu suatu kehidupan yang merana, jadi Tuhan tidak mau manusia hidup merana selamanya. Kematian justru merupakan kelepasan dari kehidupaan yang sengsara di luar Tuhan.

 

NANTI, setelah manusia yang berdosa ini belajar bahwa yang terbaik adalah hidup bersama Tuhan, mempercayai dan mematuhi semua PerintahNya, Tuhan akan memulihkan kesempatan hidup selamanya kepada manusia di dunia yang baru kelak.

Sekarang ini, manusia harus belajar dulu dari kesalahannya supaya nanti keinginan untuk memberontak itu tidak terulang kembali. Ada ayat yang sangat membesarkan hati. 

Nahum 1:9

Pemberontakan apa yang kamu rencanakan terhadap TUHAN? Ia akan mengakhirinya sampai tuntas. Penderitaan tidak akan timbul untuk kedua kalinya.

 

Setelah dunia yang berdosa ini berakhir, maka semua penderitaan akan lenyap selamanya. Tidak akan timbul lagi dosa untuk kedua kalinya. Manusia yang mewarisi bumi ini kelak semuanya sudah teruji, sudah jera tidak mau lagi berbuat dosa, mereka semuanya sudah membuktikan bahwa hidup mengasihi Tuhan itu adalah hidup yang paling bahagia.

 

Kembali kepada Adam.

Karena Adam dan Hawa setelah diusir keluar dari Taman Eden sudah tidak bisa menikmati lagi buah-buah dan tanaman berbiji yang tumbuh di Eden yang ditanam Tuhan, dan sementara di luar Taman Eden mereka masih harus menanam sendiri pohon-pohon buah dan tanaman berbiji dan menunggu sampai bisa memetik hasilnya, Tuhan membantu mereka dengan menambahkan item baru sebagai makanan mereka. Sayur-mayur yang tadinya makanan hewan, sekarang diberikan kepada Adam.

Kejadian  3:18

semak duri dan rumput duri akan dihasilkannya bagimu; dan engkau akan makan tanaman hijau di padang.

 

Kata “tanaman hijau” itu diterjemahkan dari kata “herb” mengandung arti “tanaman hijau (yang muda, bukan kayu tua) yang bermanfaat bagi kesehatan”, jadi bukan asal segala tanaman, nanti ada yang memlesetkan ganja juga tumbuh-tumbuhan.

Jadi SAYURAN ADALAH SECOND CHOICE.

 

Sampai di sini apa ada perintah Tuhan untuk makan daging? Tidak ada. Masih murni vegan.

 

Bagaimana dengan hewan-hewan?

Setelah tanaman hijau (sayuran) yang seharusnya makanan hewan-hewan sekarang diberikan kepada manusia, berarti hewan-hewan semakin lama semakin kekurangan jatah dengan bertambahnya jumlah manusia. Maka hewan-hewan pun kemudian beralih ke rumput.

Selain itu akibat dosa muncul perubahan yang buruk pada dunia fauna dan flora. Sebagaimana sebagian tanaman mulai menjadi korup dan menumbuhkan onak dan duri, sebagian hewan-hewan pun perlahan-lahan mulai memangsa satu sama lain.

Kita nanti akan melihat ada hewan-hewan yang dianggap “bersih” atau “halal” dan ada hewan-hewan yang dianggap “tidak bersih” atau “tidak halal” atau “haram”. Nah, harus diingat TUHAN TIDAK MENCIPTAKAN APA PUN YANG TIDAK BERSIH ATAU TIDAK HALAL. Semua hewan yang diciptakan Tuhan itu “baik” pada mulanya. Tetapi ketika Adam berbuat dosa, dia membawa dunia ini dan seluruh isinya ke dalam akibat dosa. Apa yang tadinya baik, sebagian berubah menjadi tidak baik. Seperti yang terjadi pada tanaman, demikian pula terjadi pada hewan. Sebagian berubah sifat menjadi kejam, dan mulai memangsa yang lebih lemah. Berdasarkan itulah kemudian Tuhan memisahkan mana hewan-hewan yang bersih dan halal, dan mana hewan-hewan yang tidak bersih dan haram. Kita nanti akan melihat semua hewan yang berubah menjadi pemakan daging itu oleh Tuhan dimasukkan golongan hewan yang tidak bersih dan tidak halal.

 



58. PERTANYAAN: LALU ITU DOMBA-DOMBA YANG DIPIARA HABEL UNTUK APA?

Aslinya, binatang diciptakan Tuhan tidak untuk dimakan. Di Eden tidak ada binatang yang dimakan. Jadi seharusnya, di luar Eden pun binatang tidak dimakan. Jadi, pada waktu itu, domba dan kambing hanya untuk kurban bagi Tuhan. Tuhan harus mengajar manusia bahwa dosa itu kejam, dosa itu harus dibayar dengan nyawa, dengan darah. Dan hewan-hewan yang dipersembahkan sebagai kurban itu untuk mengingatkan manusia bahwa dosa-dosa mereka mengakibatkan hewan yang tidak berdosa harus mati demi menggantikan mereka. Tentu saja nyawa hewan atau darah hewan tidak bisa benar-benar menyelamatkan manusia, namun itu merupakan lambang, simbol, bahwa suatu hari Allah sendiri akan menjadi Kurban persembahan untuk menebus manusia dari hukuman dosa mereka. Jadi mempersembahkan kurban hewan itu suatu lambang yang sakral, yang menunjuk kepada penebusan Kristus bagi manusia kelak.

Kejadian  4:4 

Dan Habel, dia juga membawa anak-anak sulung dari kawanannya  dan dari lemak-lemaknya. Dan TUHAN mengindahkan Habel dan kurban persembahannya.

 

Mengapa mereka harus sering-sering mempersembahkan domba dan kambing untuk kurban?

Karena setiap kali manusia berbuat dosa, dia harus minta ampun kepada Tuhan, dan caranya minta ampun di zaman Perjanjian Lama adalah lewat mempersembahkan kurban. Tuhan harus menanamkan kepada manusia bahwa dosa itu bukan main-main, upah dosa itu maut, dosa itu mendatangkan kematian. Karena itu begitu manusia sadar dia telah berbuat dosa, dia harus segera minta pengampunan dengan mempersembahkan kurban, tidak boleh dirapel, dikumpulkan semua kalau sudah banyak baru minta ampun. Kalau manusia tidak segera minta ampun begitu menyadari telah berbuat dosa, manusia tidak akan betul-betul menyesali dosa-dosanya karena dengan berlalunya waktu akan membuat dosa itu tidak terasa mengancam lagi. Dan tanpa penyesalan yang tulus dan pertobatan, Tuhan tidak memberikan pengampunan walaupun mau mempersembahkan puluhan kurban. Jadi di zaman Perjanjian Lama itu sangat ribet dan mahal untuk minta pengampunan dosa. Kalau setiap kali berbuat dosa harus mempersembahkan kurban, bisa-bisa setiap hari dia harus mempersembakan kurban. Jadi manusia diajari Tuhan untuk lebih berhati-hati supaya tidak mudah berbuat dosa.

Selain itu dengan penyembelihan hewan kurban ini Tuhan juga mau manusia ingat pada janjiNya bahwa Dia akan mengirimkan Juruselamat yang akan mati menggantikan manusia yang dilambangkan hewan kurban itu, untuk menebus manusia dan mengakhiri dosa dengan meremukkan kepala Setan yang telah menipu manusia. Itulah janji yang pertama yang diberikan Tuhan di Taman Eden, di hadapan Adam dan Hawa, bahwa Juruselamat itu akan lahir dari manusia. Tuhan berkata kepada ular (Setan),

Kejadian 3:15

Dan Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan, dan antara benihmu dan Benihnya. Benihnya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan mememarkan tumitNya.

 

Kita semua tahu bahwa Benihnya” yaitu Benih dari perempuan itu,  ialah Yesus. Pada waktu Dia disalibkan, paku yang dipasang di kakiNya itu meremukkan tumitNya. Dan kematian Yesus di salib akan meremukkan kepala Satan, artinya mematahkan kuasa Satan dan dosa atas manusia.

 

Maka, sebelum Adam dan Hawa meninggalkan Eden, kurban yang pertama harus disembelih. Tuhan menunjukkan kepada mereka betapa kejamnya dosa itu. Dua domba yang tidak berdosa, sekarang harus menderita kesakitan disembelih dan mati bukan karena kesalahan mereka sendiri, mereka adalah domba-domba yang penurut, yang patuh, yang tidak berbuat kesalahan apa-apa yang layak harus dibunuh, tapi karena manusia yang berdosa, domba-domba itu harus mati untuk mereka. Darahnya menjadi lambang pengampunan dosa mereka, sementara kulitnya dijadikan pakaian bagi Adam dan Hawa, yang juga merupakan lambang bahwa ketelanjangan manusia akibat dosa sekarang ditutupi oleh kebenaran Kristus yang dilambangkan oleh kulit domba. Itulah kematian pertama yang disaksikan oleh Adam dan Hawa. Dan itu harus mereka lakukan berulang-ulang setiap kali mereka berbuat dosa, dan harus mereka ajarkan kepada anak-anak mereka untuk dilakukan juga oleh mereka.

Jadi, supaya selama menantikan kedatangan Kristus, manusia tidak lupa akan janji penebusan ini, mereka diharuskan mempersembahkan hewan kurban untuk pelbagai tujuan, baik demi penghapusan dosa, sebagai persembahan, maupun sebagai ucapan syukur.

 


59. KAPAN PERTAMA KALINYA ALKITAB MENCATAT ADANYA BINATANG YANG TIDAK HARAM DAN YANG HARAM?

Jauh sebelum ada bangsa Israel, bahkan sebelum terjadinya Air Bah, pada zaman Nuh, generasi manusia yang ke-10, kita sudah bertemu dengan sebutan “binatang yang bersih” atau “tidak haram” [clean animals] dan “binatang yang tidak bersih” atau haram” [unclean animals] di dalam Alkitab. Air bah memusnahkan dunia yang pertama, sepuluh generasi Adam yang pertama. Berarti dari awal mula di dunia yang pertama, manusia sudah tahu mana binatang yang termasuk bersih, dan mana binatang yang tidak bersih.

 

Setelah Nuh selesai membangun bahtera yang disuruh Tuhan, Tuhan menyuruh Nuh untuk menyelamatkan spesies-spesies binatang darat yang diciptakan Tuhan dia harus membawa mereka ke dalam bahteranya supaya mereka selamat dari air bah. Tapi karena tempatnya terbatas, maka tidak semuanya bisa dibawa. Dan Tuhan menentukan satu pasang (jantan-betina) dari semua binatang yang tidak bersih dan tujuh pasang dari binatang yang bersih. Yang tidak bersih itu untuk melanjutkan spesiesnya supaya tidak punah, sedangkan yang bersih itu selain untuk melanjutkan spesiesnya juga untuk dipersembahkan sebagai kurban, jadi jumlah mereka lebih banyak enam pasang.

 

Kejadian 7:2-3, 8-9  

2 Dari segala binatang yang tidak haram engkau harus membawa bersamamu masing-masing tujuh pasang, jantan dan betinanya; dan dari binatang yang haram masing-masing dua, jantan dan betinanya; 3 juga dari unggas-unggas di udara masing-masing tujuh pasang, jantan dan betina; menjaga supaya benih tetap hidup di seluruh permukaan bumi. 8 Dari binatang yang tidak haram dan dari binatang yang haram, dan dari unggas-unggas, dan dari segala yang merayap di muka bumi, 9 masuklah sepasang demi sepasang kepada Nuh ke dalam bahtera itu, yang jantan dan yang betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.

 

Pada waktu Tuhan memberikan perintah ini kepada Nuh, Alkitab tidak mencatat Nuh bertanya kepada Tuhan, “Binatang mana yang haram dan mana yang halal, Tuhan?” Berarti, Nuh sudah tahu mana binatang yang halal dan mana yang haram.  Dan di pasal 7 Kitab Kejadian itu juga tidak ditemukan catatan bahwa Tuhan memberikan daftar binatang halal/haram kepada Nuh.

Jadi kesimpulan yang jelas adalah, antara masa Adam hingga masa Nuh [10 generasi], Tuhan sudah memberitahukan kepada manusia perbedaan antara binatang yang halal dan yang haram.

Kita tahu bahwa pada zaman itu belum ada tulisan, maka segalanya diberikan secara verbal turun-temurun.

Jadi, memisahkan antara binatang yang tidak haram dan yang haram, BUKAN baru diberikan Tuhan kepada orang Israel pada zaman Musa [manusia generasi ke-26], seperti yang diduga mayoritas orang Kristen, tetapi di zaman Nuh [manusia generasi ke-10] sekitar 9 abad sebelumnya, pemisahan itu sudah dikenal. Tentu saja karena pemisahan itu sudah dinyatakan Tuhan kepada Adam setelah mereka berdosa, karena untuk persembahan kurban kepada Tuhan, hanya boleh binatang-binatang yang halal. Jadi mulai Adam dikeluarkan dari Taman Eden, dia sudah tahu mana binatang yang halal yang bisa dipersembahkan sebagai kurban kepada Tuhan, dan mana yang tidak halal untuk dipersembahkan sebagai kurban. Karena itu ketika Nuh disuruh membawa 7 pasang binatang yang halal dan hanya 1 pasang binatang yang tidak halal, Nuh tidak perlu bertanya kepada Tuhan binatang-binatang mana saja yang halal dan tidak halal. Nuh sudah tahu dari nenek-moyangnya.

 

 

KAPAN MANUSIA MULAI MAKAN DAGING HEWAN?

Setelah keluar dari bahtera.

Jika kita baca Kejadian pasal 6-9, kita tahu bahwa dunia waktu itu dihujani selama 40 hari dan 40 malam non-stop, dunia terendam selama 150 hari, setelah itu barulah air surut secara perlahan-lahan, selama berbulan-bulan. Semua yang hidup binasa, termasuk segala macam tanaman.

Nuh masuk ke dalam bahtera pada usianya ke-600 (Kejadian 7:6,11), pada bulan kedua hari ke-17. Dan Nuh dikeluarkan Tuhan dari bahtera ketika umurnya 601 tahun, pada bulan kedua dan hari ke-27 (Kejadian 8:13-14). Jadi selama 1 tahun lebih Nuh dan keluarga dan semua hewan yang dibawanya hidup terkunci di dalam bahtera. Dan ketika Nuh keluar, hal pertama yang dilakukannya ialah mempersembahkan kurban (Kejadian 8:20) dari SEMUA HEWAN YANG HALAL, hewan darat maupun unggas. Karena itu semua hewan yang halal disuruh bawa tujuh pasang.

 

Dalam kondisi dunia yang porak-poranda dilibas air, semua tanaman yang lama sudah mati. Butuh waktu untuk menanam baru dan memetik hasilnya. Karena itu sebagai tindakan darurat Tuhan berkata,

Kejadian 9:3

3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu, sebagaimana tanaman yang hijau, telah Aku berikan engkau semuanya. 4 Tetapi daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, tidak boleh kamu makan.

 

Itulah pertama kalinya manusia diizinkan makan daging hewan karena Tuhan tahu, dalam kondisi dunia yang porak poranda di mana semuanya binasa setelah dilanda banjir dan tidak diolah selama satu tahunan, butuh waktu lama sampai ada cukup buah-buahan dan biji-bijian dan sayuran untuk makanan seluruh keluarga Nuh dan semua binatang yang dibawanya. Jangan lupa, binatang-binatang itu pun setelah keluar dari bahtera juga perlu makan.

Jadi DAGING HEWAN ADALAH MENU DARURAT.

 

Setelah lewat masa darurat, setelah pohon-pohon buah tumbuh dan berbuah, setelah tanaman berbiji menghasilkan biji-bijian, setelah tanaman hijau bisa dipetik, manusia seharusnya kembali ke menu yang semula, tetapi manusia justru menjadikan menu darurat sebagai menu utamanya. Ini menandakan apa? Hati manusia sudah menjadi semakin kejam, mereka tidak segan-segan lagi membunuh makhluk lain untuk mereka makan. Mereka tidak berpikir bahwa hewan pun ingin hidup. Apa akibat spiritualnya? Tuhan yang mau mengajar mereka bahwa dosa itu harus dibayar dengan kematian, supaya mereka sebisanya hidup hati-hati tidak berbuat dosa untuk menghindari ngerinya saat  menyembelih hewan kurban, sekarang mereka sendiri malah mnembunuh hewan dengan senang hati untuk memuaskan lidah mereka sendiri. Begitu manusia sudah tidak merasa pilu, tidak merasa menyesal harus membunuh hewan yang tidak berdosa untuk mereka makan, maka mereka juga dengan ringan hati menyembelih hewan kurban untuk pengampunan dosa mereka. Itu menyebabkan permohonan ampun mereka menjadi tanpa rasa sedih, tanpa penyesalan, tanpa pertobatan, dan menjadi hanya seperti ritual yang tidak berarti. Perasaan halus mereka sebagai ciptaan yang mulia dalam keserupaan dengan Allah, terkikis terus dan menyisakan hanya kemanusiaan yang penuh dosa. Jadi dengan makan daging, manusia menjadi bertambah buruk kondisinya, baik jasmani maupun rohani. Periksa saja Alkitab, manusia setelah air bah usianya merosot banyak.

v   Adam mati pada usia 930 tahun

v   Nuh, generasi ke-10 dari Adam mati pada usia 950 tahun.

Jadi SELAMA 10 GENERASI TIDAK ADA PENURUNAN USIA. Pada saat itu manusia makan menu yang ditentukan Tuhan, mereka semuanya vegan.

v   Anak Nuh, Sem usianya hanya 600 tahun. Ini merosotnya 37%, hanya 1 generasi. Karena keluar dari air bah, manusia mulai makan menu darurat, yaitu daging. Dan sejak itu daging dijadikan menu utama. Dan lihatnya penurunan yang tajam dalam usia manusia.

v   Anak Sem, Arpakhsad mati di usia 438 tahun. Drop lagi sebesar 27%.

Jadi dalam 2 generasi ada penurunan usia 53% itu luar biasa!

v   Anak Arpakhsad, Selah mati usia 433 tahun.

v   Anak Selah, Eber mati usia 464 tahun.

v   Anak Eber, Peleg mati usia 239 tahun. Drop 49%!  Separo loh!

v   Anak Peleg, Rehu mati di usia 239 tahun.

v   Anak Rehu, Serug mati di usia 230 tahun.

v   Anak Serug, Nahor mati diusia 148 tahun. Drop 36%.

v   Anak Nahor, Terah mati di usia 205 tahun.

v   Anak Terah, Abraham mati di usia 175 tahun.

Kalau kita bandingkan dari Nuh hingga Abraham (10 generasi) dropnya suatu angka yang fantastis yaitu 82%! Padahal 10 generasi yang pertama dari Adam sampai Nuh tidak ada penurunan usia ketika manusia tidak makan daging.

Dan kalau kita bandingkan dengan usia rata-rata manusia sekarang yang 80 tahun, itu cuma 8% usia Nuh!

Salah satu penyebabnya ialah makan daging yang menyebabkan kerusakan genetik. Tuhan menciptakan Adam dan Hawa bukan sebagai pemakan daging, bukan sebagai pemakan bangkai. Makhluk yang mati itu kalau manusia namanya “jenazah”, “mayat”; kalau hewan namanya “bangkai”, dimasak atau tidak, itu sama bangkainya. Dan bangkai itu tidak sehat. Ketika manusia makan yang tidak seharusnya dimakan, itu merusak organ-organ tubuhnya. Ibarat mobil Mercy diisi bensin campur, ya sebentar saja mogok.

 

 

Selain itu ketika Tuhan memberikan menu darurat kepada Nuh, Tuhan menetapkan bukan semua hewan boleh dimakan oleh Nuh dan keluarganya setelah keluar dari bahtera, hanya hewan yang bersih/halal saja. Dari mana kita tahu ini? Mana ayatnya? Banyak orang Kristen yang suka makan daging babi atau udang atau lele selalu protes minta ayatnya. 

Nah, kita diberi otak oleh Tuhan untuk berpikir, karena itu kalau membaca Alkitab, kita harus berpikir. Dari semua binatang yang tidak bersih atau tidak halal, Nuh hanya diizinkan membawa SATU PASANG UNTUK MELANJUTKAN SPESIESNYA, jadi tidak boleh dimakan!  Kalau dimakan kan spesiesnya punah. Maka jelas semua binatang yang tidak halal, semua binatang yang tidak bersih, itu tidak boleh dimakan manusia walaupun sebagai menu darurat.



60. MENGAPA KITA BARU MENJUMPAI DAFTAR BINATANG HARAM DAN TIDAK HARAM DI IMAMAT PASAL 11 DAN ULANGAN PASAL 14 PADA ZAMAN MUSA?

Ketika orang-orang Israel tinggal di Mesir selama 215 tahun lebih, mereka telah bercampur dengan bangsa-bangsa lain, di antaranya pasti bangsa Mesir. Mereka telah terpolusi oleh tradisi dan kebudayaan Mesir, dan lebih celaka lagi, mereka juga menyembah dewa-dewa orang Mesir. Mereka telah melupakan identitas mereka sebagai bangsa pilihan. Mereka telah melupakan agama Abraham, nenek moyang mereka. Maka, ketika Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir,  Tuhan mau mengembalikan kondisi mereka menjadi bangsa pilihanNya lagi yang kudus dan terpisah dari bangsa-bangsa lainnya yang menyembah berhala. Dan karena pada zaman itu manusia sudah mengenal tulisan, maka Musa pun menulis semua yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Tetapi ini bukanlah peraturan yang baru, melainkan peraturan yang sudah dikenal nenek-moyang mereka berabad-abad sebelumnya, hanya saja sebagian dari mereka sudah melupakannya dan tidak mematuhinya lagi. Tapi tidak semua orang Israel di Mesir melupakan ajaran Tuhan nenek moyang mereka. Buktinya ibu Musa, Yokhebed, tidak lupa, dan bisa mendidik anak-anaknya untuk tetap setia kepada Allah mereka. Juga orangtua Kaleb dan Yosua, mereka pasti masih ingat ajaran Tuhan mereka dan mendidik anak-anak mereka untuk hidup dalam kebenaran. Walaupun dalam jumlah kecil, Tuhan selalu punya umatNya di segala zaman.

 


61. APAKAH LARANGAN MAKAN BINATANG YANG HARAM ITU HANYA BERLAKU BAGI ORANG BERDARAH ISRAEL [ISRAEL JASMANI] KARENA TERTULIS DI DALAM KITAB TAURAT MUSA?

TIDAK.

Tuhan tidak pernah berubah. Kita sudah tahu bahwa membedakan binatang yang haram dan tidak haram sudah tertulis di Alkitab sebelum terjadinya Air Bah, sebelum ada orang Israel. Itu menandakan bahwa perintah dan petunjuk yang diberikan Tuhan kepada manusia itu selalu berlaku untuk semua manusia di segala zaman. Kalau Tuhan mengatakan babi dan kelinci itu haram untuk dimakan kepada Nuh, Dia juga berkata yang sama kepada orang-orang Israel seribu tahun kemudian, dan tentunya Dia juga berkata demikian kepada kita sekarang. Tuhan itu konsisten. Tuhan tidak plin-plan. Tuhan tidak seperti kita yang sering lupa apa yang kita katakan, yang sering berubah pikiran. Tuhan itu teguh pendirianNya, apa yang dikatakanNya tidak boleh dimakan, ya tetap tidak boleh dimakan selamanya, bukannya hari ini haram, bulan depan berubah menjadi tidak haram.

Ibrani 13:8

Yesus Kristus tetap sama, kemarin dan hari ini, dan selama-lamanya.

 

Mazmur 33:11

Petunjuk TUHAN tetap selama-lamanya, pikiran hati-Nya hingga ke semua generasi.

 

Mazmur 148:6

Dia juga telah menetapkan mereka untuk selama-lamanya; Dia telah memberi sebuah perintah yang tidak akan berlalu.


Pengkhotbah. 3:14-15

14 Aku tahu bahwa apa pun yang dilakukan Allah itu akan tetap untuk selamanya; tidak ada yang bisa ditambahkan padanya, maupun ada yang diambil darinya; dan Allah berbuat itu supaya manusia takut akan Dia. 15 Yang sekarang ada sudah pernah ada, dan yang akan ada sudah ada; dan Allah mencari dari yang lampau.

 

Setelah kematian Yesus tidak ada mujizat atau perubahan apa pun pada binatang-binatang yang sudah diberi cap tidak boleh dimakan oleh Tuhan, yang menyebabkan tiba-tiba mereka bisa menjadi boleh dimakan. Jadi mengapa kita menganggap kematian Yesus telah mengubah status haram/halal seekor binatang?

Ketentuan Tuhan tidak bisa berubah. Kalau Tuhan telah berkata bahwa binatang-binatang tertentu, seperti binatang pemakan daging, itu tidak boleh dimakan manusia, maka ketentuan tersebut tidak akan pernah berubah di dunia yang lama ini. Kalau nanti di dunia yang baru setelah semuanya diperbarui, semua binatang di sana tidak akan ada lagi yang berstatus haram. Pada waktu itu semua makhluk akan kembali seperti di Eden yang pertama, tidak ada yang makan daging lagi, manusia maupun hewannya.

 

Tuhan Yesus Kristus mati di kayu salib

untuk menjadikan MANUSIA yang berdosa, layak MASUK SURGA.

Tuhan Yesus Kristus TIDAK mati di kayu salib untuk

menjadikan BINATANG yang haram menjadi tidak haram

 dan LAYAK DIMAKAN.

Tuhan Yesus Kristus tidak datang untuk menebus binatang.

 

 

 


62. SIAPA YANG TIDAK BISA MASUK SURGA DAN MEWARISI DUNIA               BARU?      

Bacalah ayat di bawah ini baik-baik. Ini menceritakan tentang Hari Penghakiman. Jadi bukan hanya berlaku buat orang berdarah Israel, tetapi berlaku bagi seluruh umat manusia!

Yesaya 66:15-17

15 Sebab lihat, TUHAN akan datang dengan api, dan dengan kereta-kereta-Nya  seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kegeraman dahsyat dan hardik-Nya dengan nyala api. 16 Sebab dengan api dan dengan pedang-Nya TUHAN akan mengadili segala makhluk, dan yang mati dibunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya. 17 Mereka yang menguduskan diri dan mentahirkan dirinya di taman-taman, di belakang seseorang yang di tengah, yang memakan daging babi dan binatang-binatang yang jijik, serta tikus, akan dibakar habis bersama-sama, demikianlah firman TUHAN.

 

Tidak dikatakan bahwa Tuhan akan mengadili hanya orang Israel di sini, tetapi Tuhan akan mengadili segala makhluk ~ segala makhluk, baik orang Israel, baik orang Indonesia, baik orang Afrika, baik orang Jepang, lalu diikuti dengan keterangan yang sangat jelas, siapakah mereka yang akan diadili itu:

Karena kita sedang membahas khusus tentang makanan, kita tidak membahas yang lain (kita tidak membahas ini: Mereka yang menguduskan diri dan mentahirkan dirinya di taman-taman”) hanya yang terkait dengan makan daging tertentu di sini.

ü   Mereka yang memakan daging babi,

ü   dan yang makan binatang-binatang jijik,

berarti semua yang disebutkan di Imamat pasal 11 sebagai binatang-binatang yang haram dimakan.  

ü   serta yang makan tikus.

 

Banyak orang Kristen mengatakan bahwa ayat Alkitab bisa saja ditafsirkan bermacam-macam pengertian. Tapi mengapa ayat yang jelas sperti ini harus ditafsirkan? Mengapa tidak diterima apa adanya secara harafiah?

Tuhan memberikan Alkitab kepada umatNya untuk menyatakan kehendakNya, supaya manusia tahu apa yang berkenan pada Tuhan dan apa yang tidak;  bukan untuk memberi teka teki yang tidak jelas pemahamannya dan harus ditafsir-tafsir. Tuhan tidak mengajak umatNya bermain. Tuhan ingin umatNya selamat. Tuhan tidak ingin manusia binasa karena tidak mengerti kehendakNya. Andai Tuhan menghendaki manusia binasa, Yesus Kristus tidak perlu mati di salib untuk menebus manusia. Karena itu, Tuhan memberikan kepada kita pedoman Kitab Suci yang sangat mudah dimengerti. Janganlah kita sendiri yang membuatnya menjadi rumit dengan menafsir-nafsirkannya.

 

Wahyu 21:27

Dan di sana sama sekali tidak akan masuk ke dalamnya apa pun yang membuat najis, maupun apa pun yang membangkitkan kekejian, atau menciptakan dusta, melainkan mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Sang Domba.

 

Apakah ayat ini pun perlu ditafsirkan? Jelas dikatakan tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis”. Di sini Tuhan sedang berbicara mengenai dunia baru, Yerusalem Baru.

Jika kita makan segala yang dilarang Tuhan untuk dimakan, apakah kita tidak termasuk membuat najis”? Apakah kita tidak termasuk “membangkitkan kekejian” di mata Tuhan? Layakkah kita mempertaruhkan kesempatan kita memperoleh hidup kekal bersama Kristus hanya demi memuaskan selera makan kita yang tidak sehat? Apakah tidak ada makanan yang halal yang enak dimakan sehingga kita harus makan apa yang dikatakan Tuhan, najis dan haram?

 




63. MANA BINATANG YANG HARAM DAN TIDAK HARAM DIMAKAN?

Daftar lengkap binatang yang haram untuk dimakan bisa ditemui di Imamat pasal 11, dan di Ulangan pasal 14.

Kita lihat pengelompokannya saja supaya lebih mudah.

 

A.   YANG BOLEH DIMAKAN

ü  dari hewan darat berkaki empat

11:3           apa pun yang berkuku belah, dan kukunya bersela panjang, DAN yang memamah biak, itu boleh kamu makan.

Misalnya sapi, kerbau, domba, kambing, rusa dan sejenisnya.

 

ü  dari hewan yang hidup di air

11:9         Inilah yang boleh kamu makan dari segala yang hidup di dalam air: apa pun yang bersirip DAN bersisik di dalam air-air, di dalam laut, dan di dalam sungai-sungai, mereka itulah boleh kamu makan.

Berarti hanya ikan yang bersirip dan bersisik, yang dimaksud adalah yang sisiknya keras bukan yang lembut-lembut, misalnya ikan kakap, ikan salmon, ikan gurami, ikan bandeng, ikan belanak, ikan cukil, ikan mujair, ikan nila dan sejenisnya.

 

ü  dari hewan jenis unggas

Yang boleh dimakan adalah unggas yang tidak makan daging.

Misalnya ayam, itik, burung puyuh, burung merpati dan sejenisnya.

 

ü  dari hewan jenis serangga

11:21       Namun inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang merayap yang terbang yang berjalan dengan keempat kakinya, yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat dengannya di atas tanah.

Termasuk di dalamnya segala jenis belalang.

 

 

B.   YANG TIDAK BOLEH DIMAKAN

ü  dari hewan darat berkaki empat

11:4         Namun, yang ini yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak ATAU dari yang berkuku belah:

Jadi kalau hanya memamah biak, atau hanya berkuku belah, itu tidak boleh dimakan, misalnya unta, kelinci, babi, kuda, dan semua jenisnya.

 

ü  dari hewan yang hidup di air

11:10       Dan segala yang TIDAK bersirip DAN bersisik di dalam laut dan di dalam sungai-sungai, dari segala yang bergerak di dalam air-air, dan dari segala makhluk hidup yang ada di dalam air-air, mereka itu kejijikan bagimu.

Semua hewan laut yang bukan ikan tidak boleh dimakan, jadi udang, lobster, cumi-cumi, gurita, kepiting, tiram, kerang, pauhi, buaya, kodok, penyu, dan semua jenisnya tidak boleh dimakan. Begitu juga ikan yang tidak bersirip dan bersisik, misalnya ikan hiu, ikan lele, ikan dorang, ikan tuna, ikan tongkol, ikan tenggiri, ikan sumbal, dan semua jenisnya, itu tidak boleh dimakan.

 

ü  dari hewan jenis unggas

semua unggas predator, pemangsa daging/ikan, pemakan bangkai itu tidak boleh dimakan.

Jadi segala burung-burung besar jenis rajawali, burung hantu, burung gagak, burung pelikan, burung bangau, dan sejenisnya.

 

ü  dari hewan jenis binatang yang merayap

11:29       Ini juga yang haram bagimu di antara segala yang merayap, yang merayap di atas bumi: cerpelai, tikus, dan kura-kura menurut jenisnya,

11:30       dan musang, dan bunglon, dan kadal, dan siput, dan bengkarung, dan tikus tanah,

Termasuk cicak, kelelawar, tupai, dan semua jenisnya.

 

ü  dari hewan yang melata

11:42       Apa pun yang melata di atas perutnya, dan apa pun yang berjalan dengan keempat kakinya, atau apa pun yang berkaki banyak di antara semua yang merayap yang merayap di atas tanah, mereka janganlah kamu makan, karena mereka adalah kejijikan.

Termasuk di sini ular, ulat, cacing, dan semua jenisnya.

 

ü  dari hewan jenis serangga

11:23       Tetapi semua binatang merayap, yang terbang lainnya, yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.

Selain jenis belalang, semua serangga yang lain tidak boleh dimakan, misalnya lalat, laron, dan semua jenisnya.

 

ü  dari hewan yang berjalan dengan telapak kakinya

11:27       Dan apa pun yang berjalan dengan telapak kakinya, di antara segala macam binatang yang berjalan dengan empat kaki, mereka itu haram bagimu;

Jadi segala jenis beruang, kera, anjing, kucing, harimau, singa, gajah, serigala, rubah, itu tidak boleh dimakan.

 

Mengapa Tuhan memberikan pedoman ketat tentang makanan ini bagi umatNya?

Imamat 11:44-45 memberikan jawabannya

44 Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu, dan haruslah kamu kudus, sebab Aku kudus; dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan segala jenis binatang yang merayap di atas bumi. 45 Sebab Akulah TUHAN yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk menjadi Allahmu; oleh sebab itu, kamu harus kudus, sebab Aku kudus.

 

Dan banyak orang Kristen yang doyan makan segala yang sudah dikatakan Tuhan najis, berkata, “Nah, peraturan ini kan untuk orang Israel, karena disebutkan di sini ‘45 Sebab Akulah TUHAN yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk menjadi Allahmu; oleh sebab itu, kamu harus kudus, sebab Aku kudus.’ Kami kan tidak keluar dari Mesir!”

Iya, umat Allah tahun 1450BC itu keluar dari perbudakan Mesir, tapi umat Allah zaman sekarang juga dibawa keluar dari perbudakan dosa. Dulu umat Allah terbelenggu menjadi budak orang Mesir, karena itu diselamatkan Tuhan dibawa keluar dari Mesir. Umat Allah sekarang terbelenggu menjadi budak dosa, karena itu kita juga diselamatkan Tuhan dibawa keluar dari kuasa dosa.

Dan intinya bukan pada kata “Mesir”, melainkan pada kata “kudus”: “kamu harus kudus, sebab Aku kudus” itu intinya. Kudus artinya tidak memelihara apa yang najis, dan itu berarti tidak memasukkan ke tubuh kita segala yang sudah dikasi label “najis” oleh Tuhan.

Kekudusan Tuhan sekarang tidak berubah, sama dengan kekudusan Tuhan ketika Dia membawa orang Israel keluar dari Mesir. Jika pada waktu itu Tuhan menuntut kekudusan dari umatNya Israel literal, maka sekarang Tuhan juga menuntut kekudusan dari umatNya Israel simbolis, yaitu kita.

Mana mungkin TUHAN yang kudus bisa berkumpul dengan manusia yang tidak kudus? Atau lebih tepatnya lagi, bagaimana mungkin manusia yang tidak kudus bisa bertahan di hadapan TUHAN yang mahakudus? Semua yang tidak kudus akan terbakar habis oleh kemuliaan Allah. Jadi tidak ada pilihan lain, jika kita mau hidup bersama Tuhan, kita harus kudus.

 

AYAT 44 INI SANGAT JELAS, MENGAPA TUHAN MENGHENDAKI MANUSIA TIDAK MEMAKAN SEMUA YANG DIHARAMKAN OLEHNYA. ALASANNYA HANYA SATU :

“HARUSLAH KAMU MENGUDUSKAN DIRIMU DAN HARUSLAH KAMU KUDUS” “SEBAB AKU INI KUDUS”.







(BERSAMBUNG KE BAGIAN KEDUA)

1 komentar:

  1. thank infonya sangat membantu, silahkan kunjungi balik web kami http://bit.ly/2P3pNWu

    BalasHapus