Rabu, 15 Oktober 2025

241. SALIB ITU RENCANA SIAPA?

 

241. SALIB ITU RENCANA SIAPA?

_______________________________

 

 

Aku mendengar dalam sebuah acara tanya-jawab seorang yang memberi pelajaran tentang agama Kristen di Youtube, ada yang bertanya, penyaliban Kristus itu rencana siapa? Rencana Allah atau rencana Setan? Dan dijawab, itu rencana Setan. Nah, jawaban itu tidak alkitabiah. Jadi hati-hati bila mendengarkan pelajaran Alkitab di Youtube. Periksa sendiri apa kata Alkitab.

 

Ini kata Alkitab:

Kristus itu sudah ditentukan sebagai Domba yang akan disembelih (kurban untuk dosa) sebelum dunia dijadikan.

Karena terjemahan LAI banyak tidak tepatnya, semua ayat di sini diambil dari NKJV yang diindonesiakan.

Wahyu 13:8

semua yang diam di atas bumi akan menyembahnya,  yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Sang Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia.

 

Kita abaikan bagian awal ayat ini karena itu tidak relevan dengan topik yang sedang kita bahas. By the way ayat ini bicara tentang Antikristus akhir zaman, dan ada pelajarannya sendiri di blog ini. Lihat pembahasan kitab Wahyu pasal 13 linknya di:

https://smaragd84.blogspot.com/2019/10/pembahasan-wahyu-pasal13.html.

Kita di sini hanya membahas bagian terakhir ayat ini, yaitu “Sang Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia”.

Perlu kita perhatikan di sini dikatakan  “telah disembelih” bukan “akan disembelih”. Jadi  walaupun secara literal itu belum terjadi (karena pada saat ini ditentukan, dunia saja belum diciptakan), tetapi bagi Allah itu sudah merupakan suatu kepastian. Apa yang dijanjikan Allah pasti digenapi. Allah tidak akan ingkar janji.

 

Ayat lain:

1 Petrus 1:20

Dia sungguh-sungguh sudah ditentukan sebelum fondasi dunia, namun dinyatakan pada akhir masa ini untuk kamu…”  

 

“Dia” di sini sesuai konteksnya ialah Yesus. Jadi ini bicara tentang Yesus yang sudah ditentukan untuk menebus manusia, untuk mati menggantikan manusia, kapan? Sekali lagi dikatakan bahwa itu sudah ditentukan sebelum fondasi dunia”.  Jadi sebelum ada dunia, Allah sudah menentukan apa yang harus dilakukan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Kapan itu akan dinyatakan bagi manusia? “pada akhir masa ini”.  Persisnya di tahun 31 AD.

 

Jadi menurut ayat-ayat ini Yesus itu “telah disembelih dari fondasi dunia”, atau sudah ditentukan (untuk menjadi korban dosa) sebelum fondasi dunia”.  Artinya ketika Allah Bapa masih merencanakan untuk membuat dunia ini (jadi dunia masih belum diciptakan, masih sedang dalam rencana mau diciptakan), Allah sudah tahu bahwa manusia akan disesatkan Setan dan berbuat dosa. Dari mana Allah tahu? Karena Allah tahu segalanya. Allah tahu yang belum terjadi. Allah itu mahatahu, Allah tahu yang akhir dari yang awal.

Yesaya 46:10

mendeklarasikan yang akhir dari permulaan, dan dari zaman dahulu hal-hal yang belum terjadi, mengatakan, ‘Keputusan-Ku akan tetap berlaku, dan Aku akan melaksanakan segala kesenanganKu.’

 

Kisah 15:18

Semua pekerjaannya diketahui oleh Allah dari kekekalan.

 

Konsep ini tentu tidak bisa kita pahami dengan keterbatasan pikiran kita. Yang penting kita tahu bahwa Allah tahu segalanya dari kekekalan, sebelum peristiwa itu terjadi, bahkan sebelum manusianya lahir, Allah sudah tahu segala sesuatu tentang dia.

 

 

Jadi dalam kemahatahuan Allah, sebelum Allah menciptakan dunia, Allah sudah tahu bahwa manusia yang bakal diciptakanNya, akan jatuh dalam dosa.

 

Lalu apa yang diputuskan Allah? Batal menciptakan dunia? Batal menciptakan manusia karena mereka akan jatuh dalam dosa? Tidak. Allah memilih untuk menyelamatkan manusia dengan harga yang mahal, yaitu dengan mengorbankan Anak Allah sebagai pengganti manusia, untuk menjalani hukuman dosa yang harus dijalani manusia, yaitu kematian kekal, supaya manusianya boleh terbebas dari hukuman itu dan malah mewarisi kerajaan Allah dan menerima hidup kekal.

Matius 25:34

Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah Kerajaan yang telah disediakan bagimu dari fondasi dunia.

 

Pilihan ini sudah dibuat Allah sebelum dunia diciptakan. Allah menyediakan sebuah Kerajaan bagi manusia yang berdosa, karena Allah tahu akan ada manusia yang bertobat. Luar biasa Allah kita ini. Jadi walaupun Allah sudah tahu nanti manusia yang diciptakanNya itu akan jatuh dalam dosa, Allah tetap memilih untuk menciptakan manusia, dan Allah memilih untuk menebus mereka dengan membayar Sendiri hukuman dosa mereka. Supaya siapa yang mempercayaiNya, siapa yang mau menerimaNya, mereka akan diselamatkan. Mengapa begitu? Itulah salah satu misteri Kasih Allah yang baru nanti akan kita ketahui setelah kita bertemu dengan Allah kita.

 

Jadi Allah memilih untuk menyelamatkan kita, walaupun untuk itu, Anak Allah harus menggantikan manusia mati membayar dosa-dosanya.

 

Efesus 1:4

Sebagaimana Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di hadapanNya dalam kasih.

 

Karena itu di kekekalan lampau Allah Bapa dan Allah Anak (Firman) sudah membuat perjanjian, Firman yang akan menciptakan dunia dan seluruh isinya menurut  kehendak Bapa, dan Firman yang bakal menebus manusia yang berdosa melalui kematian di salib. Perjanjian itu sudah dibuat oleh Bapa dan Anak sebelum dunia diciptakan untuk digenapi pada waktu yang sudah ditentukan. Jadi semua yang direncanakan Allah itu sudah diatur dalam kalender Allah, bukan asal terjadi secara acak secara mendadak tanpa persiapan. Itulah mengapa semua nubuatan dari Allah digenapi tepat seperti yang dinubuatkan, karena rancangannya sudah ada, polanya sudah dibuat. Dan Allah tidak mau manusia tidak mengerti rancanganNya, karena itulah Allah mengutus nabi-nabinya, agar menyampaikan kepada manusia apa yang telah direncanakan Allah bagi manusia. Dalam hal ini upacara-upacara Bait Suci Yahudi diajarkan menjadi pedoman dari pola penebusan Kristus. Mereka yang menghayati perayaan-perayaan Yahudi ini, bisa melihat bahwa kematian Yesus itu persis sama dengan waktu kurban domba petang pada perayaan Passah, dan terjadinya pada tahun, bulan, tanggal, hari, bahkan jam yang sama. Jadi kematian Kristus di salib itu sudah direncanakan Bapa dan Anak, bahkan sudah ditentukan kapan terjadinya,  tahun, bulan, hari, tanggal, dan jam berapa, yaitu di tahun 31 AD, pada tanggal 14 Nisan, pukul 3 siang (= waktu di antara dua petang/between two evenings). JADI SAMA SEKALI ITU BUKAN RENCANA SETAN.

 

Jangan memberikan Setan kemuliaan yang adalah milik Allah. Penyaliban itu suatu pernyataan kasih dari Allah kepada manusia berdosa, suatu pengorbanan yang luar biasa untuk menyelamatkan manusia. Setan tidak memiliki kasih, Setan tidak mau menyelamatkan manusia, jadi untuk apa Setan merencanakan penyaliban Kristus? Setan tahu Yesus adalah Anak Allah, Dia Allah, Dia kekal. Allah tidak akan mati selamanya. Setan tahu dia tidak bisa membunuh Allah. Kali ini Allah turun ke dunia mengambil kodrat manusia, supaya bagian kodrat manusiaNya yang bisa mati menggantikan manusia, dan tujuan ini adalah untuk menyelamatkan manusia. Karena itu misi Setan bukan untuk membunuh Anak Allah karena dia tahu dia tidak punya kemampuan membunuh Anak Allah, tetapi tujuan Setan adalah untuk menggagalkan misi Anak Allah mati di salib menggantikan manusia, supaya tidak ada manusia yang selamat.

 

Jadi Setan justru tidak mau Yesus mati di salib! Setan tidak mau Yesus menebus manusia. Karena itu Setan justru mau membunuh kemanusiaan Yesus SEBELUM Yesus tiba di salib. Usaha Setan untuk membunuh Yesus itu sudah dimulai dari saat kelahiranNya, melalui Herodes yang membunuh semua bayi laki-laki yang berusia 2 tahun ke bawah.

Matius 2:16

Lalu Herodes ketika dia tahu bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya, dari usia dua tahun ke bawah, sesuai waktu yang telah ditanyakannya dengan teliti dari orang-orang majus itu.

 

Juga ketika Setan mencobai Yesus untuk melemparkan DiriNya ke bawah (baca Matius 4:4-6). Setan selalu berusaha membatalkan niat Yesus ke salib, supaya manusia tidak punya Penebus. Tapi Setan gagal. Yesus patuh kepada perjanjiannya dengan Bapa, hingga mati di salib. Lihat Filipi 2:5-8.

Filipi 2:5-8

5 Hendaklah pikiran ini ada di dalam dirimu, yang terdapat juga di dalam Kristus Yesus,  6 yang dalam bentuk Allah tidak menganggap kesetaraanNya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipegang erat-erat. 7 melainkan telah menjadikan Diri-Nya Sendiri bukan apa-apa, dan mengambil bentuk seorang hamba, dan datang dalam keserupaan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib.

 

Jadi “taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib” itu Yesus taat kepada siapa? Masa taat kepada Setan?  Tidak! Taat kepada BapaNya! Ingat Bapa itu Kepala Kristus!

1 Korintus 11:3

Tetapi aku mau kamu tahu bahwa  Kepala dari setiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki, dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Kristus, atau Anak Allah selalu taat kepada BapaNya. Jadi siapa yang menentukan Yesus harus mati di kayu salib? Ya BapaNya! Bukan Setan! Setan tidak punya kuasa menentukan apa-apa untuk dilakukan Anak Allah. Dan Kristus taat kepada ketentuan BapaNya tersebut, maka Dia jalani kematian yang mengerikan itu, “taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib”.

 

 

Sekarang, MENGAPA HARUS MATI DI SALIB?

Bukan mati dirajam, atau mati dibunuh pedang, atau mati digantung lehernya?

Karena tergantung di salib itu adalah suatu kutuk. Kristus harus menanggung kutukan Hukum karena dosa-dosa manusia.

Galatia 3:13

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum dengan menjadi kutuk bagi kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tergantung pada batang kayu!

 

Sebagai Domba Allah, Kristus harus mati dengan cara disalibkan, Dia harus menyerahkan nyawaNya Sendiri untuk mati di salib, tidak boleh mati dirajam, mati ditusuk, mati sakit, mati jatuh ke jurang, atau mati dibunuh dengan cara lain. Itulah mengapa Setan berusaha mencegah Kristus ke salib. Andai Kristus tidak mati di salib, Dia tidak bisa menjadi Penebus manusia, tidak bisa menyelamatkan manusia. Setan tahu itu. Setan tidak ingin ada manusia yang selamat, dia mau semua manusia kelak dihukum mati bersamanya. Karena itu Setan mencoba apa saja supaya Yesus tidak mati di salib. Ingat Setan bahkan memakai Petrus untuk mencegah Kristus ke Yerusalem supaya tidak disalibkan, dan Yesus marah kepada Petrus yang mengizinkan dirinya diperalat Setan.

Matius 16:21-23

21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menderita banyak hal dari tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh dan dibangkitkan hari yang ketiga. 22 Lalu Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali tak kan terjadi pada-Mu! 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: Mundurlah dari-Ku, Setan! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau tidak memperdulikan hal-hal Allah, melainkan hal-hal manusia.’

 

Yang sering membuat kita tidak mengerti ialah, jika Allah sudah tahu manusia akan jatuh dalam dosa, mengapa masih diciptakan sehingga Anak Allah harus turun ke dunia untuk mati di salib guna menebus manusia? Kan lebih baik tidak usah repot-repot menciptakan saja, sehingga Anak Allah juga tidak usah mati di salib?

Salah satu alasannya ialah karena Allah sudah tahu siapa manusia yang akan mengikutiNya, dan siapa yang tidak. Jangan salah, sekali-kali BUKAN ALLAH YANG MENENTUKAN, tapi setiap manusia membuat pilihannya sendiri. Hanya dalam kemahatahuan Allah, Allah sudah tahu apa yang akan menjadi pilihan setiap manusia. Dan dari sekian banyak manusia yang akan  pernah hidup di dunia, akan ada orang-orang yang setelah diselamatkan Allah, akan menjadi anak-anakNya yang setia, yang mengasihiNya dengan segenap hati, yang berkenan kepadaNya.

2 Timotius 1:9

yang telah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan rahmat-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum ada dunia.

 

Luar biasa.

Jadi Allah menciptakan dunia dan manusia, dengan segala pengorbananNya. Tapi Allah tahu pada akhirnya melalui salib Kristus, melalui pengorbanan besar KeAllahan di Surga, akan ada manusia-manusia yang mengasihiNya dengan sepenuh hati, dan itu membuat hatiNya senang.

 

 

 

 

 

 

 

15 10 25

 


Minggu, 21 September 2025

240. APA ADA DUA YESUS?

 

240. ADA DUA YESUS?

_______________________________

 

 

Suatu kali secara kebetulan saya melihat rekaman perdebatan antara seorang non-Kristen dan seorang Kristen tentang Lukas 22:69, yang di Alkitab terjemahan LAI berbunyi seperti berikut:

 

Lukas 22:69

Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa

 

 

Ini konteksnya ialah Yesus sedang berbicara kepada Mahkamah Agama Yahudi sebagai bagian dari penghakimanNya sebelum Dia disalibkan, di hadapan para ahli Taurat dan imam besar Kayafas .

Lalu orang yang non-Kristen itu meledek, “Jadi kalian punya dua Yesus!

1.    Satu yang sedang bicara,

2.    dan satu lagi yang sudah duduk di sebelah kanan Allah!”

Dan sayangnya orang yang Kristen tidak bisa memberikan pembelaan yang masuk akal, dia berusaha menjawab sebisanya, malah semakin ditertawakan lawan bicaranya.

 

Itulah mengapa sebagai orang Kristen kita sendiri harus kenal Alkitab kita. Jika kita diberi pertanyaan yang seperti ini, kita harus bisa memberikan jawaban yang bisa dipertanggungjawabkan, jawaban yang inteligen, yang alkitabiah. Untuk itu kita sendiri harus banyak belajar. Malu kan kalau kita tidak bisa menjawab? Bagaimana kita bisa melaksanakan tugas yang diberikan Kristus kepada kita untuk membagikan kebenaran kepada orang lain, kalau kita sendiri tergagap-gagap bila ditanya? Lebih parah lagi jika kemudian kita sendiri jadi bingung dan ragu-ragu dengan apa yang kita imani, iya ya, sebetulnya ada berapa Yesus?

 

 

Nah, kita harus tahu bahwa kita punya kendala besar,  Alkitab kita terjemahan LAI, itu banyak kesalahan penerjemahannya. Terkadang kesalahan itu tidak terlalu berpengaruh, tapi tidak jarang kesalahan itu sangat berpengaruh. Dan salah satunya yang bisa menimbulkan kebingungan adalah ayat di Lukas 22:69 ini.

 

Mari kita lihat terjemahan King James Versionnya

Luke 22:69

Hereafter shall the Son of Man sit on the right hand of the power of God.

 

 

Yang bisa berbahasa Inggris langsung melihat bedanya, apa yang salah dengan terjemahan LAI tentang Lukas 22:69.

Di terjemahan LAI bahasa Indonesia ditulis: “sudah duduk” sedangkan di KJV ditulis  “shall … sit” (akan duduk).

Antara “sudah” dan “akan” itu bedanya besar sekali!

 

 

Jadi seharusnya Lukas 22:69 itu bunyinya:

Setelah ini Anak Manusia akan duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.

 

“Hereafter” itu lebih tepat diterjemahkan “setelah ini”, artinya “ke depan”.

Kalau “Mulai sekarang” berarti “sekarang” termasuk dihitung.

Kalau “Setelah ini”  maka “sekarang” (saat ini) tidak termasuk dihitung.

 

Jadi memahami setiap arti kata itu penting, agar mendapatkan pemahaman yang benar.

Nah, jika bunyinya “Setelah ini Anak Manusia akan duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa” tidak ada lagi orang yang akan berkata bahwa ada dua Yesus di agama Krsiten, bukan?

Yesus berkata “Setelah ini”, maksudNya setelah kapan?

v    Setelah Dia diadili oleh Mahkamah Agama ini,

v    setelah nanti Dia disalibkan,

v    setelah kemudian Dia bangkit,

v    setelah Dia kembali ke Surga 40 hari setelah kebangkitanNya.

Jadi “setelah ini” ternyata masih 7 minggu lagi dari saat Yesus berbicara itu, bukan pada saat itu (“mulai sekarang”). Paham kan ya? Beda kata itu beda makna.

 

 

Peristiwa yang sama itu juga tercatat di Matius 26:64. Mari kita lihat.

Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

 

Kita lihat terjemahan KJV-nya

Jesus saith unto him, “Thou hast said: nevertheless I say unto you, ‘Hereafter shall ye see the Son of Man sitting on the right hand of power, and coming in the clouds of heaven’…”

 

Di sini kesalahan terjemahan LAI hanya di bagian “mulai sekarang” (KJV: “hereafter”), yang seharusnya diterjemahkan “setelah ini”.

“akan melihat” nya sudah betul, masih belum terjadi.

Maka Matius 26:64 seharusnya berbunyi:

Jawab Yesus: "Engkau yang telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, ‘Setelah ini kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

 

Kalau di Lukas 22:69 ayat itu meliput hanya sampai melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Bapa (ketika Yesus kembali ke Surga 40 hari setelah kebangkitanNya), maka di Matius 26:64 kita dibawa lebih jauh ke depan, bahkan hingga ke saat Kedatangan Kedua Yesus yang kembali untuk menjemput umatNya di awan-awan di langit.

 

 

Himbauanku, hendaknya kita selalu membandingkan ayat dengan ayat, kalau bisa cek terjemahannya di KJV, atau di Strong’s Concordance (bisa buka di Google) ada tulisan aslinya (Ibrani atau Greeka), supaya kita tidak terjebak oleh penerjemahan yang salah.

 

Alkitab itu ditulis oleh manusia di bawah ilhamn/inspirasi Roh Kudus. Setiap nabi atau rasul menulis dengan gayanya sendiri, bahasanya sendiri, berdasarkan latar belakangnya sendiri. Tidak ada yang salah, karena penulisan itu di bawah tuntunan Roh Kudus. Tapi yang menerjemahkan itu sering terbukti tidak di bawah tuntunan Roh Kudus, melainkan memakai pemahamannya sendiri, disesuaikan dengan pendapatnya sendiri, dan di situlah terjadi banyak kesalahan.

Untungnya pesan-pesan di Alkitab tidak hanya ditulis satu kali, pesan-pesan tersebut selalu diulang-ulang oleh Roh Kudus, ditulis beberapa kali, di kitab-kitab yang lain, ditulis oleh nabi-nabi atau rasul-rasul yang berbeda. Karena itu jika kita bingung dengan satu ayat, kita bisa mencari tema yang sama di kitab yang lain, dan bisa kita bandingkan. Seperti ayat di Lukas 22:69 itu adalah ayat yang sama dengan yang Matius 26:64. Jadi Tuhan sudah membuat persediaan, sekiranya ada salah penerjemahan atau salah penyalinan (zaman dahulu Kitab Suci itu disalin manual dengan tangan), maka manusia yang mencari kebenaran pasti bisa menemukannya.

 

Bukankah Tuhan berkata,

Lukas 11:9

Dan Aku berkata kepadamu,  ‘Mintalah, dan itu akan diberikan kepadamu; carilah, dan kamu akan menemukan; ketuklah, dan itu akan dibukakan bagimu.

 

Matius 7:7-8

7 Mintalah, dan itu akan diberikan kepadamu; carilah, dan kamu akan mnemukan; ketuklah, dan itu akan dibukakan bagimu. 8        Karena setiap orang yang meminta, menerima; dan dia yang mencari, menemukan, dan kepada dia yang mengetuk, akan dibukakan.

 

Nah, jangan lalu menganggap ini bicara tentang minta mobil baru, minta rumah mewah, minta uang banyak, minta kedudukan tinggi, dll. Kalau minta segala yang materi, Tuhan sudah memberikan jawabannya,

Keluaran 20:9

enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

 

2 Tesalonika 3:10

Sebab bahkan ketika kami ada bersamamu, ini yang kami perintahkan kepadamu, yaitu jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

 

Jadi untuk urusan materi, kita harus berusaha sendiri, banting tulang sendiri, pakai otak sendiri, tentunya dengan berkat, restu, dan pemeliharaan Tuhan. Yang jelas kita tidak boleh hanya minta lalu berharap itu jatuh dari langit.

 

 

Jadi Lukas 11:9, Matius 7:7-8 itu bicara tentang hal-hal yang rohani, yang bermanfaat bagi keselamatan rohani kita.

Perhatikan dalam kelompok ini digabungkan menjadi satu:

·       minta  --  akan diberi

·       cari  --  akan menemukan

·       ketuk –-  akan dibukakan

 

Kita perlu melihat ke Alkitab, apa yang harus dicari dan diminta?

Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, dan semua hal itu akan ditambahkan kepadamu.

 

Apa yang dicari? Kerajaan Allah dan kebenaranNya.

 

Matius 7:14

karena kecillah pintu dan sempitlah jalan yang menuju hidup, dan sedikit yang menemukannya.

 

Berarti harus dicari baru ketemu, kan? Apa yang dicari? Pintu yang kecil dan jalan yang sempit yang menuju hidup yang tidak banyak diketahui mapun disukai orang.

 

Lukas 11:13

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

 

Apa yang diminta? Roh Kudus!

 

 

Jadi bila kita berdoa minta hikmat kepada Tuhan untuk memahami Alkitab dengan benar, pasti kita diberi sehingga kita akan bisa memahami segala yang masih membuat kita bingung. Tuhan tidak ingin kita bingung selamanya.

Yang lebih runyam itu, jika kita tidak merasa perlu memahami Alkitab, kita malas belajar, atau kita merasa sudah tahu semuanya dan kita tidak perlu belajar, maka kita tetap tidak akan tahu apa-apa. Dan bila ada yang bertanya, baik bertanya dengan tujuan mencari kebenaran, atau bertanya untuk menunjukkan kesalahan, kita tidak bisa menjawab; maka kita telah memalukan Bapa kita yang di Surga, dan Yesus Kristus Juruselamat kita yang telah menjalani kematian untuk menebus kita, karena kita tidak bisa membela kebenaranNya.

 

 

 

21 09 25