Rabu, 15 Oktober 2025

241. SALIB ITU RENCANA SIAPA?

 

241. SALIB ITU RENCANA SIAPA?

_______________________________

 

 

Aku mendengar dalam sebuah acara tanya-jawab seorang yang memberi pelajaran tentang agama Kristen di Youtube, ada yang bertanya, penyaliban Kristus itu rencana siapa? Rencana Allah atau rencana Setan? Dan dijawab, itu rencana Setan. Nah, jawaban itu tidak alkitabiah. Jadi hati-hati bila mendengarkan pelajaran Alkitab di Youtube. Periksa sendiri apa kata Alkitab.

 

Ini kata Alkitab:

Kristus itu sudah ditentukan sebagai Domba yang akan disembelih (kurban untuk dosa) sebelum dunia dijadikan.

Karena terjemahan LAI banyak tidak tepatnya, semua ayat di sini diambil dari NKJV yang diindonesiakan.

Wahyu 13:8

semua yang diam di atas bumi akan menyembahnya,  yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan Sang Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia.

 

Kita abaikan bagian awal ayat ini karena itu tidak relevan dengan topik yang sedang kita bahas. By the way ayat ini bicara tentang Antikristus akhir zaman, dan ada pelajarannya sendiri di blog ini. Lihat pembahasan kitab Wahyu pasal 13 linknya di:

https://smaragd84.blogspot.com/2019/10/pembahasan-wahyu-pasal13.html.

Kita di sini hanya membahas bagian terakhir ayat ini, yaitu “Sang Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia”.

Perlu kita perhatikan di sini dikatakan  “telah disembelih” bukan “akan disembelih”. Jadi  walaupun secara literal itu belum terjadi (karena pada saat ini ditentukan, dunia saja belum diciptakan), tetapi bagi Allah itu sudah merupakan suatu kepastian. Apa yang dijanjikan Allah pasti digenapi. Allah tidak akan ingkar janji.

 

Ayat lain:

1 Petrus 1:20

Dia sungguh-sungguh sudah ditentukan sebelum fondasi dunia, namun dinyatakan pada akhir masa ini untuk kamu…”  

 

“Dia” di sini sesuai konteksnya ialah Yesus. Jadi ini bicara tentang Yesus yang sudah ditentukan untuk menebus manusia, untuk mati menggantikan manusia, kapan? Sekali lagi dikatakan bahwa itu sudah ditentukan sebelum fondasi dunia”.  Jadi sebelum ada dunia, Allah sudah menentukan apa yang harus dilakukan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Kapan itu akan dinyatakan bagi manusia? “pada akhir masa ini”.  Persisnya di tahun 31 AD.

 

Jadi menurut ayat-ayat ini Yesus itu “telah disembelih dari fondasi dunia”, atau sudah ditentukan (untuk menjadi korban dosa) sebelum fondasi dunia”.  Artinya ketika Allah Bapa masih merencanakan untuk membuat dunia ini (jadi dunia masih belum diciptakan, masih sedang dalam rencana mau diciptakan), Allah sudah tahu bahwa manusia akan disesatkan Setan dan berbuat dosa. Dari mana Allah tahu? Karena Allah tahu segalanya. Allah tahu yang belum terjadi. Allah itu mahatahu, Allah tahu yang akhir dari yang awal.

Yesaya 46:10

mendeklarasikan yang akhir dari permulaan, dan dari zaman dahulu hal-hal yang belum terjadi, mengatakan, ‘Keputusan-Ku akan tetap berlaku, dan Aku akan melaksanakan segala kesenanganKu.’

 

Kisah 15:18

Semua pekerjaannya diketahui oleh Allah dari kekekalan.

 

Konsep ini tentu tidak bisa kita pahami dengan keterbatasan pikiran kita. Yang penting kita tahu bahwa Allah tahu segalanya dari kekekalan, sebelum peristiwa itu terjadi, bahkan sebelum manusianya lahir, Allah sudah tahu segala sesuatu tentang dia.

 

 

Jadi dalam kemahatahuan Allah, sebelum Allah menciptakan dunia, Allah sudah tahu bahwa manusia yang bakal diciptakanNya, akan jatuh dalam dosa.

 

Lalu apa yang diputuskan Allah? Batal menciptakan dunia? Batal menciptakan manusia karena mereka akan jatuh dalam dosa? Tidak. Allah memilih untuk menyelamatkan manusia dengan harga yang mahal, yaitu dengan mengorbankan Anak Allah sebagai pengganti manusia, untuk menjalani hukuman dosa yang harus dijalani manusia, yaitu kematian kekal, supaya manusianya boleh terbebas dari hukuman itu dan malah mewarisi kerajaan Allah dan menerima hidup kekal.

Matius 25:34

Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah Kerajaan yang telah disediakan bagimu dari fondasi dunia.

 

Pilihan ini sudah dibuat Allah sebelum dunia diciptakan. Allah menyediakan sebuah Kerajaan bagi manusia yang berdosa, karena Allah tahu akan ada manusia yang bertobat. Luar biasa Allah kita ini. Jadi walaupun Allah sudah tahu nanti manusia yang diciptakanNya itu akan jatuh dalam dosa, Allah tetap memilih untuk menciptakan manusia, dan Allah memilih untuk menebus mereka dengan membayar Sendiri hukuman dosa mereka. Supaya siapa yang mempercayaiNya, siapa yang mau menerimaNya, mereka akan diselamatkan. Mengapa begitu? Itulah salah satu misteri Kasih Allah yang baru nanti akan kita ketahui setelah kita bertemu dengan Allah kita.

 

Jadi Allah memilih untuk menyelamatkan kita, walaupun untuk itu, Anak Allah harus menggantikan manusia mati membayar dosa-dosanya.

 

Efesus 1:4

Sebagaimana Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di hadapanNya dalam kasih.

 

Karena itu di kekekalan lampau Allah Bapa dan Allah Anak (Firman) sudah membuat perjanjian, Firman yang akan menciptakan dunia dan seluruh isinya menurut  kehendak Bapa, dan Firman yang bakal menebus manusia yang berdosa melalui kematian di salib. Perjanjian itu sudah dibuat oleh Bapa dan Anak sebelum dunia diciptakan untuk digenapi pada waktu yang sudah ditentukan. Jadi semua yang direncanakan Allah itu sudah diatur dalam kalender Allah, bukan asal terjadi secara acak secara mendadak tanpa persiapan. Itulah mengapa semua nubuatan dari Allah digenapi tepat seperti yang dinubuatkan, karena rancangannya sudah ada, polanya sudah dibuat. Dan Allah tidak mau manusia tidak mengerti rancanganNya, karena itulah Allah mengutus nabi-nabinya, agar menyampaikan kepada manusia apa yang telah direncanakan Allah bagi manusia. Dalam hal ini upacara-upacara Bait Suci Yahudi diajarkan menjadi pedoman dari pola penebusan Kristus. Mereka yang menghayati perayaan-perayaan Yahudi ini, bisa melihat bahwa kematian Yesus itu persis sama dengan waktu kurban domba petang pada perayaan Passah, dan terjadinya pada tahun, bulan, tanggal, hari, bahkan jam yang sama. Jadi kematian Kristus di salib itu sudah direncanakan Bapa dan Anak, bahkan sudah ditentukan kapan terjadinya,  tahun, bulan, hari, tanggal, dan jam berapa, yaitu di tahun 31 AD, pada tanggal 14 Nisan, pukul 3 siang (= waktu di antara dua petang/between two evenings). JADI SAMA SEKALI ITU BUKAN RENCANA SETAN.

 

Jangan memberikan Setan kemuliaan yang adalah milik Allah. Penyaliban itu suatu pernyataan kasih dari Allah kepada manusia berdosa, suatu pengorbanan yang luar biasa untuk menyelamatkan manusia. Setan tidak memiliki kasih, Setan tidak mau menyelamatkan manusia, jadi untuk apa Setan merencanakan penyaliban Kristus? Setan tahu Yesus adalah Anak Allah, Dia Allah, Dia kekal. Allah tidak akan mati selamanya. Setan tahu dia tidak bisa membunuh Allah. Kali ini Allah turun ke dunia mengambil kodrat manusia, supaya bagian kodrat manusiaNya yang bisa mati menggantikan manusia, dan tujuan ini adalah untuk menyelamatkan manusia. Karena itu misi Setan bukan untuk membunuh Anak Allah karena dia tahu dia tidak punya kemampuan membunuh Anak Allah, tetapi tujuan Setan adalah untuk menggagalkan misi Anak Allah mati di salib menggantikan manusia, supaya tidak ada manusia yang selamat.

 

Jadi Setan justru tidak mau Yesus mati di salib! Setan tidak mau Yesus menebus manusia. Karena itu Setan justru mau membunuh kemanusiaan Yesus SEBELUM Yesus tiba di salib. Usaha Setan untuk membunuh Yesus itu sudah dimulai dari saat kelahiranNya, melalui Herodes yang membunuh semua bayi laki-laki yang berusia 2 tahun ke bawah.

Matius 2:16

Lalu Herodes ketika dia tahu bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya, dari usia dua tahun ke bawah, sesuai waktu yang telah ditanyakannya dengan teliti dari orang-orang majus itu.

 

Juga ketika Setan mencobai Yesus untuk melemparkan DiriNya ke bawah (baca Matius 4:4-6). Setan selalu berusaha membatalkan niat Yesus ke salib, supaya manusia tidak punya Penebus. Tapi Setan gagal. Yesus patuh kepada perjanjiannya dengan Bapa, hingga mati di salib. Lihat Filipi 2:5-8.

Filipi 2:5-8

5 Hendaklah pikiran ini ada di dalam dirimu, yang terdapat juga di dalam Kristus Yesus,  6 yang dalam bentuk Allah tidak menganggap kesetaraanNya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipegang erat-erat. 7 melainkan telah menjadikan Diri-Nya Sendiri bukan apa-apa, dan mengambil bentuk seorang hamba, dan datang dalam keserupaan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib.

 

Jadi “taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib” itu Yesus taat kepada siapa? Masa taat kepada Setan?  Tidak! Taat kepada BapaNya! Ingat Bapa itu Kepala Kristus!

1 Korintus 11:3

Tetapi aku mau kamu tahu bahwa  Kepala dari setiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki, dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Kristus, atau Anak Allah selalu taat kepada BapaNya. Jadi siapa yang menentukan Yesus harus mati di kayu salib? Ya BapaNya! Bukan Setan! Setan tidak punya kuasa menentukan apa-apa untuk dilakukan Anak Allah. Dan Kristus taat kepada ketentuan BapaNya tersebut, maka Dia jalani kematian yang mengerikan itu, “taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib”.

 

 

Sekarang, MENGAPA HARUS MATI DI SALIB?

Bukan mati dirajam, atau mati dibunuh pedang, atau mati digantung lehernya?

Karena tergantung di salib itu adalah suatu kutuk. Kristus harus menanggung kutukan Hukum karena dosa-dosa manusia.

Galatia 3:13

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum dengan menjadi kutuk bagi kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tergantung pada batang kayu!

 

Sebagai Domba Allah, Kristus harus mati dengan cara disalibkan, Dia harus menyerahkan nyawaNya Sendiri untuk mati di salib, tidak boleh mati dirajam, mati ditusuk, mati sakit, mati jatuh ke jurang, atau mati dibunuh dengan cara lain. Itulah mengapa Setan berusaha mencegah Kristus ke salib. Andai Kristus tidak mati di salib, Dia tidak bisa menjadi Penebus manusia, tidak bisa menyelamatkan manusia. Setan tahu itu. Setan tidak ingin ada manusia yang selamat, dia mau semua manusia kelak dihukum mati bersamanya. Karena itu Setan mencoba apa saja supaya Yesus tidak mati di salib. Ingat Setan bahkan memakai Petrus untuk mencegah Kristus ke Yerusalem supaya tidak disalibkan, dan Yesus marah kepada Petrus yang mengizinkan dirinya diperalat Setan.

Matius 16:21-23

21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menderita banyak hal dari tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh dan dibangkitkan hari yang ketiga. 22 Lalu Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali tak kan terjadi pada-Mu! 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: Mundurlah dari-Ku, Setan! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau tidak memperdulikan hal-hal Allah, melainkan hal-hal manusia.’

 

Yang sering membuat kita tidak mengerti ialah, jika Allah sudah tahu manusia akan jatuh dalam dosa, mengapa masih diciptakan sehingga Anak Allah harus turun ke dunia untuk mati di salib guna menebus manusia? Kan lebih baik tidak usah repot-repot menciptakan saja, sehingga Anak Allah juga tidak usah mati di salib?

Salah satu alasannya ialah karena Allah sudah tahu siapa manusia yang akan mengikutiNya, dan siapa yang tidak. Jangan salah, sekali-kali BUKAN ALLAH YANG MENENTUKAN, tapi setiap manusia membuat pilihannya sendiri. Hanya dalam kemahatahuan Allah, Allah sudah tahu apa yang akan menjadi pilihan setiap manusia. Dan dari sekian banyak manusia yang akan  pernah hidup di dunia, akan ada orang-orang yang setelah diselamatkan Allah, akan menjadi anak-anakNya yang setia, yang mengasihiNya dengan segenap hati, yang berkenan kepadaNya.

2 Timotius 1:9

yang telah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan rahmat-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum ada dunia.

 

Luar biasa.

Jadi Allah menciptakan dunia dan manusia, dengan segala pengorbananNya. Tapi Allah tahu pada akhirnya melalui salib Kristus, melalui pengorbanan besar KeAllahan di Surga, akan ada manusia-manusia yang mengasihiNya dengan sepenuh hati, dan itu membuat hatiNya senang.

 

 

 

 

 

 

 

15 10 25

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar