241.
SALIB ITU RENCANA SIAPA?
_______________________________
Aku mendengar dalam sebuah acara
tanya-jawab seorang yang memberi pelajaran tentang agama Kristen di Youtube,
ada yang bertanya, penyaliban Kristus itu rencana siapa? Rencana Allah atau
rencana Setan? Dan dijawab, itu rencana Setan. Nah, jawaban itu
tidak alkitabiah. Jadi hati-hati bila mendengarkan pelajaran
Alkitab di Youtube. Periksa sendiri apa kata Alkitab.
Ini kata Alkitab:
Kristus itu sudah ditentukan sebagai
Domba yang akan disembelih (kurban untuk dosa) sebelum dunia dijadikan.
Karena terjemahan LAI banyak tidak
tepatnya, semua ayat di sini diambil dari NKJV yang diindonesiakan.
Wahyu 13:8
semua yang diam di atas bumi akan
menyembahnya, yang namanya tidak
tertulis di dalam Kitab Kehidupan Sang
Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia.
Kita abaikan bagian awal ayat ini karena itu tidak
relevan dengan topik yang sedang kita bahas. By the way ayat ini bicara
tentang Antikristus akhir zaman, dan ada pelajarannya sendiri di blog ini.
Lihat pembahasan kitab Wahyu pasal 13 linknya di:
https://smaragd84.blogspot.com/2019/10/pembahasan-wahyu-pasal13.html.
Kita di sini hanya membahas bagian terakhir ayat
ini, yaitu “Sang Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia”.
Perlu kita perhatikan di sini dikatakan
“telah disembelih” bukan “akan disembelih”. Jadi walaupun secara literal itu belum terjadi
(karena pada saat ini ditentukan, dunia saja belum diciptakan), tetapi bagi
Allah itu sudah merupakan suatu kepastian. Apa yang dijanjikan Allah pasti
digenapi. Allah tidak akan ingkar janji.
Ayat lain:
1 Petrus 1:20
Dia sungguh-sungguh
sudah
ditentukan sebelum fondasi dunia, namun dinyatakan pada akhir masa ini untuk kamu…”
“Dia” di sini sesuai konteksnya ialah
Yesus. Jadi ini bicara tentang Yesus yang sudah ditentukan untuk menebus
manusia, untuk mati menggantikan manusia, kapan? Sekali lagi dikatakan bahwa
itu “sudah ditentukan sebelum
fondasi dunia”. Jadi sebelum ada
dunia, Allah sudah menentukan apa yang harus dilakukan Yesus untuk
menyelamatkan manusia. Kapan itu akan dinyatakan bagi manusia? “pada
akhir masa ini”.
Persisnya di tahun 31 AD.
Jadi menurut ayat-ayat
ini Yesus itu “telah disembelih dari fondasi dunia”, atau “sudah ditentukan (untuk
menjadi korban dosa) sebelum fondasi dunia”. Artinya ketika Allah Bapa masih merencanakan untuk membuat dunia ini
(jadi dunia masih belum diciptakan, masih sedang dalam rencana mau diciptakan),
Allah sudah tahu bahwa manusia akan disesatkan Setan dan berbuat dosa. Dari
mana Allah tahu? Karena Allah tahu segalanya. Allah tahu yang belum terjadi. Allah itu mahatahu, Allah tahu yang akhir dari yang awal.
Yesaya
46:10
mendeklarasikan yang akhir dari permulaan, dan dari zaman dahulu hal-hal yang belum terjadi, mengatakan, ‘Keputusan-Ku akan tetap berlaku, dan
Aku akan melaksanakan segala kesenanganKu.’
Kisah
15:18
Semua pekerjaannya diketahui oleh Allah dari kekekalan.
Konsep ini tentu tidak bisa kita pahami
dengan keterbatasan pikiran kita. Yang penting kita tahu bahwa Allah tahu segalanya
dari kekekalan, sebelum peristiwa itu terjadi, bahkan sebelum
manusianya lahir, Allah sudah tahu segala sesuatu tentang dia.
Jadi dalam kemahatahuan Allah, sebelum
Allah menciptakan dunia, Allah sudah tahu bahwa manusia yang bakal
diciptakanNya, akan jatuh dalam dosa.
Lalu apa yang diputuskan Allah? Batal
menciptakan dunia? Batal menciptakan manusia karena mereka akan jatuh dalam
dosa? Tidak. Allah memilih untuk menyelamatkan manusia dengan harga
yang mahal, yaitu dengan mengorbankan Anak Allah sebagai
pengganti manusia, untuk menjalani hukuman dosa yang harus dijalani manusia,
yaitu kematian kekal, supaya manusianya boleh terbebas dari hukuman itu dan
malah mewarisi kerajaan Allah dan menerima hidup kekal.
Matius 25:34
Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di
sebelah kanan-Nya: ‘Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah Kerajaan yang telah disediakan
bagimu dari fondasi dunia.
Pilihan ini sudah dibuat Allah sebelum dunia diciptakan. Allah menyediakan sebuah Kerajaan bagi manusia yang
berdosa, karena Allah tahu akan ada manusia yang bertobat. Luar
biasa Allah kita ini. Jadi walaupun Allah sudah tahu nanti manusia yang
diciptakanNya itu akan jatuh dalam dosa, Allah tetap memilih untuk menciptakan
manusia, dan Allah memilih untuk menebus mereka dengan membayar Sendiri hukuman
dosa mereka. Supaya siapa yang mempercayaiNya, siapa yang mau menerimaNya,
mereka akan diselamatkan. Mengapa begitu? Itulah salah satu misteri Kasih Allah
yang baru nanti akan kita ketahui setelah kita bertemu dengan Allah kita.
Jadi Allah memilih untuk menyelamatkan
kita, walaupun untuk itu, Anak Allah harus menggantikan manusia mati membayar
dosa-dosanya.
Efesus 1:4
Sebagaimana
Allah telah memilih kita di dalam Kristus sebelum dunia
dijadikan, supaya kita kudus dan tanpa cela di
hadapanNya dalam kasih.
Karena itu di kekekalan lampau Allah
Bapa dan Allah Anak (Firman) sudah membuat perjanjian, Firman yang akan
menciptakan dunia dan seluruh isinya menurut
kehendak Bapa, dan Firman yang bakal menebus manusia yang berdosa
melalui kematian di salib. Perjanjian itu sudah dibuat oleh
Bapa dan Anak sebelum dunia diciptakan untuk digenapi pada waktu
yang sudah ditentukan. Jadi semua yang direncanakan Allah itu sudah diatur
dalam kalender Allah, bukan asal terjadi secara acak secara mendadak tanpa
persiapan. Itulah mengapa semua nubuatan dari Allah digenapi tepat seperti yang
dinubuatkan, karena rancangannya sudah ada, polanya sudah dibuat. Dan Allah
tidak mau manusia tidak mengerti rancanganNya, karena itulah Allah mengutus
nabi-nabinya, agar menyampaikan kepada manusia apa yang telah direncanakan
Allah bagi manusia. Dalam hal ini upacara-upacara Bait Suci Yahudi diajarkan menjadi
pedoman dari pola penebusan Kristus. Mereka yang menghayati perayaan-perayaan
Yahudi ini, bisa melihat bahwa kematian Yesus itu persis sama dengan waktu kurban
domba petang pada perayaan Passah, dan terjadinya pada tahun, bulan, tanggal,
hari, bahkan jam yang sama. Jadi kematian Kristus di salib itu
sudah direncanakan Bapa dan Anak, bahkan sudah ditentukan kapan
terjadinya, tahun, bulan, hari, tanggal,
dan jam berapa, yaitu di tahun 31 AD, pada tanggal 14 Nisan,
pukul 3 siang (= waktu di antara dua petang/between two evenings). JADI SAMA SEKALI ITU BUKAN
RENCANA SETAN.
Jangan memberikan Setan kemuliaan yang
adalah milik Allah. Penyaliban itu suatu pernyataan kasih dari Allah
kepada manusia berdosa, suatu pengorbanan yang luar biasa untuk
menyelamatkan manusia. Setan tidak memiliki kasih, Setan tidak
mau menyelamatkan manusia, jadi untuk apa Setan merencanakan penyaliban
Kristus? Setan tahu Yesus adalah Anak Allah, Dia Allah, Dia kekal. Allah tidak
akan mati selamanya. Setan tahu dia tidak bisa membunuh Allah. Kali ini Allah
turun ke dunia mengambil kodrat manusia, supaya bagian kodrat manusiaNya yang
bisa mati menggantikan manusia, dan tujuan ini adalah untuk menyelamatkan
manusia. Karena itu misi Setan bukan untuk membunuh Anak Allah
karena dia tahu dia tidak punya kemampuan membunuh Anak Allah, tetapi
tujuan Setan adalah untuk menggagalkan misi Anak Allah mati di salib
menggantikan manusia, supaya tidak ada manusia yang selamat.
Jadi Setan justru tidak mau Yesus
mati di salib! Setan tidak mau Yesus menebus manusia. Karena itu Setan justru
mau membunuh kemanusiaan Yesus SEBELUM Yesus tiba di salib. Usaha
Setan untuk membunuh Yesus itu sudah dimulai dari saat kelahiranNya, melalui
Herodes yang membunuh semua bayi laki-laki yang berusia 2 tahun ke bawah.
Matius 2:16
Lalu Herodes ketika
dia tahu bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat
marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak
laki-laki di Betlehem dan sekitarnya, dari
usia dua tahun ke bawah, sesuai waktu
yang telah ditanyakannya dengan teliti dari orang-orang majus itu.
Juga
ketika Setan mencobai Yesus untuk melemparkan DiriNya ke bawah (baca Matius
4:4-6). Setan selalu berusaha membatalkan niat Yesus ke salib, supaya manusia
tidak punya Penebus. Tapi Setan gagal. Yesus patuh kepada perjanjiannya
dengan Bapa, hingga mati di salib. Lihat Filipi 2:5-8.
Filipi
2:5-8
5 Hendaklah
pikiran ini ada di dalam dirimu, yang terdapat juga di dalam Kristus
Yesus, 6 yang
dalam bentuk Allah tidak menganggap kesetaraanNya dengan Allah sebagai sesuatu
yang harus dipegang erat-erat. 7 melainkan telah menjadikan Diri-Nya Sendiri
bukan apa-apa, dan mengambil bentuk seorang hamba, dan datang dalam keserupaan
manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan Diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan kematian di kayu
salib.
Jadi “taat
sampai mati, bahkan kematian di kayu salib” itu Yesus taat kepada siapa? Masa taat kepada
Setan? Tidak! Taat kepada BapaNya! Ingat Bapa itu Kepala Kristus!
1 Korintus 11:3
Tetapi
aku mau kamu tahu bahwa Kepala dari setiap
laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki, dan Kepala
dari Kristus ialah Allah.
Kristus, atau Anak Allah selalu taat kepada BapaNya.
Jadi siapa yang
menentukan Yesus harus mati di kayu salib? Ya BapaNya! Bukan Setan! Setan tidak punya
kuasa menentukan apa-apa untuk dilakukan Anak Allah. Dan Kristus taat kepada
ketentuan BapaNya tersebut, maka Dia jalani kematian yang mengerikan itu, “taat
sampai mati, bahkan kematian di kayu salib”.
Sekarang, MENGAPA HARUS MATI DI SALIB?
Bukan mati dirajam, atau mati dibunuh pedang, atau
mati digantung lehernya?
Karena tergantung
di salib itu adalah suatu kutuk. Kristus harus menanggung kutukan Hukum karena
dosa-dosa manusia.
Galatia 3:13
Kristus
telah menebus kita dari kutuk hukum dengan menjadi kutuk bagi kita,
sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tergantung pada batang
kayu!
Sebagai
Domba Allah, Kristus harus mati dengan cara disalibkan, Dia harus menyerahkan
nyawaNya Sendiri untuk mati di salib, tidak boleh mati dirajam, mati ditusuk,
mati sakit, mati jatuh ke jurang, atau mati dibunuh dengan cara lain. Itulah mengapa Setan berusaha
mencegah Kristus ke salib. Andai Kristus tidak mati di salib, Dia tidak bisa
menjadi Penebus manusia, tidak bisa menyelamatkan manusia. Setan tahu itu.
Setan tidak ingin ada manusia yang selamat, dia mau semua manusia kelak dihukum
mati bersamanya. Karena itu Setan
mencoba apa saja supaya Yesus tidak mati di salib. Ingat Setan bahkan memakai
Petrus untuk mencegah Kristus ke Yerusalem supaya tidak disalibkan, dan Yesus
marah kepada Petrus yang mengizinkan dirinya diperalat Setan.
Matius 16:21-23
21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya
bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menderita
banyak hal dari tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh dan
dibangkitkan hari yang ketiga. 22 Lalu Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia, katanya: ‘Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal
itu sekali-kali tak kan terjadi pada-Mu!’
23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: ‘Mundurlah dari-Ku, Setan! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau tidak memperdulikan hal-hal Allah, melainkan hal-hal
manusia.’
Yang sering membuat kita tidak mengerti ialah, jika
Allah sudah tahu manusia akan jatuh dalam dosa, mengapa masih diciptakan
sehingga Anak Allah harus turun ke dunia untuk mati di salib guna menebus
manusia? Kan lebih baik tidak usah repot-repot menciptakan saja, sehingga Anak
Allah juga tidak usah mati di salib?
Salah satu alasannya ialah karena Allah sudah tahu siapa
manusia yang akan mengikutiNya, dan siapa yang tidak. Jangan salah, sekali-kali BUKAN
ALLAH YANG MENENTUKAN, tapi setiap
manusia membuat pilihannya sendiri. Hanya dalam kemahatahuan Allah, Allah sudah tahu
apa yang akan menjadi pilihan setiap manusia. Dan dari sekian banyak manusia
yang akan pernah hidup di dunia, akan
ada orang-orang yang setelah diselamatkan Allah, akan menjadi anak-anakNya yang
setia, yang mengasihiNya dengan segenap hati, yang berkenan kepadaNya.
2 Timotius 1:9
yang
telah menyelamatkan kita dan memanggil kita
dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan
maksud dan rahmat-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita
dalam Kristus Yesus sebelum ada dunia.
Luar biasa.
Jadi Allah menciptakan dunia dan manusia, dengan
segala pengorbananNya. Tapi Allah tahu pada akhirnya melalui salib Kristus,
melalui pengorbanan besar KeAllahan di Surga, akan ada manusia-manusia yang
mengasihiNya dengan sepenuh hati, dan itu membuat hatiNya senang.
15 10 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar