Minggu, 21 September 2025

240. APA ADA DUA YESUS?

 

240. ADA DUA YESUS?

_______________________________

 

 

Suatu kali secara kebetulan saya melihat rekaman perdebatan antara seorang non-Kristen dan seorang Kristen tentang Lukas 22:69, yang di Alkitab terjemahan LAI berbunyi seperti berikut:

 

Lukas 22:69

Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa

 

 

Ini konteksnya ialah Yesus sedang berbicara kepada Mahkamah Agama Yahudi sebagai bagian dari penghakimanNya sebelum Dia disalibkan, di hadapan para ahli Taurat dan imam besar Kayafas .

Lalu orang yang non-Kristen itu meledek, “Jadi kalian punya dua Yesus!

1.    Satu yang sedang bicara,

2.    dan satu lagi yang sudah duduk di sebelah kanan Allah!”

Dan sayangnya orang yang Kristen tidak bisa memberikan pembelaan yang masuk akal, dia berusaha menjawab sebisanya, malah semakin ditertawakan lawan bicaranya.

 

Itulah mengapa sebagai orang Kristen kita sendiri harus kenal Alkitab kita. Jika kita diberi pertanyaan yang seperti ini, kita harus bisa memberikan jawaban yang bisa dipertanggungjawabkan, jawaban yang inteligen, yang alkitabiah. Untuk itu kita sendiri harus banyak belajar. Malu kan kalau kita tidak bisa menjawab? Bagaimana kita bisa melaksanakan tugas yang diberikan Kristus kepada kita untuk membagikan kebenaran kepada orang lain, kalau kita sendiri tergagap-gagap bila ditanya? Lebih parah lagi jika kemudian kita sendiri jadi bingung dan ragu-ragu dengan apa yang kita imani, iya ya, sebetulnya ada berapa Yesus?

 

 

Nah, kita harus tahu bahwa kita punya kendala besar,  Alkitab kita terjemahan LAI, itu banyak kesalahan penerjemahannya. Terkadang kesalahan itu tidak terlalu berpengaruh, tapi tidak jarang kesalahan itu sangat berpengaruh. Dan salah satunya yang bisa menimbulkan kebingungan adalah ayat di Lukas 22:69 ini.

 

Mari kita lihat terjemahan King James Versionnya

Luke 22:69

Hereafter shall the Son of Man sit on the right hand of the power of God.

 

 

Yang bisa berbahasa Inggris langsung melihat bedanya, apa yang salah dengan terjemahan LAI tentang Lukas 22:69.

Di terjemahan LAI bahasa Indonesia ditulis: “sudah duduk” sedangkan di KJV ditulis  “shall … sit” (akan duduk).

Antara “sudah” dan “akan” itu bedanya besar sekali!

 

 

Jadi seharusnya Lukas 22:69 itu bunyinya:

Setelah ini Anak Manusia akan duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.

 

“Hereafter” itu lebih tepat diterjemahkan “setelah ini”, artinya “ke depan”.

Kalau “Mulai sekarang” berarti “sekarang” termasuk dihitung.

Kalau “Setelah ini”  maka “sekarang” (saat ini) tidak termasuk dihitung.

 

Jadi memahami setiap arti kata itu penting, agar mendapatkan pemahaman yang benar.

Nah, jika bunyinya “Setelah ini Anak Manusia akan duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa” tidak ada lagi orang yang akan berkata bahwa ada dua Yesus di agama Krsiten, bukan?

Yesus berkata “Setelah ini”, maksudNya setelah kapan?

v    Setelah Dia diadili oleh Mahkamah Agama ini,

v    setelah nanti Dia disalibkan,

v    setelah kemudian Dia bangkit,

v    setelah Dia kembali ke Surga 40 hari setelah kebangkitanNya.

Jadi “setelah ini” ternyata masih 7 minggu lagi dari saat Yesus berbicara itu, bukan pada saat itu (“mulai sekarang”). Paham kan ya? Beda kata itu beda makna.

 

 

Peristiwa yang sama itu juga tercatat di Matius 26:64. Mari kita lihat.

Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

 

Kita lihat terjemahan KJV-nya

Jesus saith unto him, “Thou hast said: nevertheless I say unto you, ‘Hereafter shall ye see the Son of Man sitting on the right hand of power, and coming in the clouds of heaven’…”

 

Di sini kesalahan terjemahan LAI hanya di bagian “mulai sekarang” (KJV: “hereafter”), yang seharusnya diterjemahkan “setelah ini”.

“akan melihat” nya sudah betul, masih belum terjadi.

Maka Matius 26:64 seharusnya berbunyi:

Jawab Yesus: "Engkau yang telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, ‘Setelah ini kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

 

Kalau di Lukas 22:69 ayat itu meliput hanya sampai melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Bapa (ketika Yesus kembali ke Surga 40 hari setelah kebangkitanNya), maka di Matius 26:64 kita dibawa lebih jauh ke depan, bahkan hingga ke saat Kedatangan Kedua Yesus yang kembali untuk menjemput umatNya di awan-awan di langit.

 

 

Himbauanku, hendaknya kita selalu membandingkan ayat dengan ayat, kalau bisa cek terjemahannya di KJV, atau di Strong’s Concordance (bisa buka di Google) ada tulisan aslinya (Ibrani atau Greeka), supaya kita tidak terjebak oleh penerjemahan yang salah.

 

Alkitab itu ditulis oleh manusia di bawah ilhamn/inspirasi Roh Kudus. Setiap nabi atau rasul menulis dengan gayanya sendiri, bahasanya sendiri, berdasarkan latar belakangnya sendiri. Tidak ada yang salah, karena penulisan itu di bawah tuntunan Roh Kudus. Tapi yang menerjemahkan itu sering terbukti tidak di bawah tuntunan Roh Kudus, melainkan memakai pemahamannya sendiri, disesuaikan dengan pendapatnya sendiri, dan di situlah terjadi banyak kesalahan.

Untungnya pesan-pesan di Alkitab tidak hanya ditulis satu kali, pesan-pesan tersebut selalu diulang-ulang oleh Roh Kudus, ditulis beberapa kali, di kitab-kitab yang lain, ditulis oleh nabi-nabi atau rasul-rasul yang berbeda. Karena itu jika kita bingung dengan satu ayat, kita bisa mencari tema yang sama di kitab yang lain, dan bisa kita bandingkan. Seperti ayat di Lukas 22:69 itu adalah ayat yang sama dengan yang Matius 26:64. Jadi Tuhan sudah membuat persediaan, sekiranya ada salah penerjemahan atau salah penyalinan (zaman dahulu Kitab Suci itu disalin manual dengan tangan), maka manusia yang mencari kebenaran pasti bisa menemukannya.

 

Bukankah Tuhan berkata,

Lukas 11:9

Dan Aku berkata kepadamu,  ‘Mintalah, dan itu akan diberikan kepadamu; carilah, dan kamu akan menemukan; ketuklah, dan itu akan dibukakan bagimu.

 

Matius 7:7-8

7 Mintalah, dan itu akan diberikan kepadamu; carilah, dan kamu akan mnemukan; ketuklah, dan itu akan dibukakan bagimu. 8        Karena setiap orang yang meminta, menerima; dan dia yang mencari, menemukan, dan kepada dia yang mengetuk, akan dibukakan.

 

Nah, jangan lalu menganggap ini bicara tentang minta mobil baru, minta rumah mewah, minta uang banyak, minta kedudukan tinggi, dll. Kalau minta segala yang materi, Tuhan sudah memberikan jawabannya,

Keluaran 20:9

enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

 

2 Tesalonika 3:10

Sebab bahkan ketika kami ada bersamamu, ini yang kami perintahkan kepadamu, yaitu jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

 

Jadi untuk urusan materi, kita harus berusaha sendiri, banting tulang sendiri, pakai otak sendiri, tentunya dengan berkat, restu, dan pemeliharaan Tuhan. Yang jelas kita tidak boleh hanya minta lalu berharap itu jatuh dari langit.

 

 

Jadi Lukas 11:9, Matius 7:7-8 itu bicara tentang hal-hal yang rohani, yang bermanfaat bagi keselamatan rohani kita.

Perhatikan dalam kelompok ini digabungkan menjadi satu:

·       minta  --  akan diberi

·       cari  --  akan menemukan

·       ketuk –-  akan dibukakan

 

Kita perlu melihat ke Alkitab, apa yang harus dicari dan diminta?

Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, dan semua hal itu akan ditambahkan kepadamu.

 

Apa yang dicari? Kerajaan Allah dan kebenaranNya.

 

Matius 7:14

karena kecillah pintu dan sempitlah jalan yang menuju hidup, dan sedikit yang menemukannya.

 

Berarti harus dicari baru ketemu, kan? Apa yang dicari? Pintu yang kecil dan jalan yang sempit yang menuju hidup yang tidak banyak diketahui mapun disukai orang.

 

Lukas 11:13

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

 

Apa yang diminta? Roh Kudus!

 

 

Jadi bila kita berdoa minta hikmat kepada Tuhan untuk memahami Alkitab dengan benar, pasti kita diberi sehingga kita akan bisa memahami segala yang masih membuat kita bingung. Tuhan tidak ingin kita bingung selamanya.

Yang lebih runyam itu, jika kita tidak merasa perlu memahami Alkitab, kita malas belajar, atau kita merasa sudah tahu semuanya dan kita tidak perlu belajar, maka kita tetap tidak akan tahu apa-apa. Dan bila ada yang bertanya, baik bertanya dengan tujuan mencari kebenaran, atau bertanya untuk menunjukkan kesalahan, kita tidak bisa menjawab; maka kita telah memalukan Bapa kita yang di Surga, dan Yesus Kristus Juruselamat kita yang telah menjalani kematian untuk menebus kita, karena kita tidak bisa membela kebenaranNya.

 

 

 

21 09 25


Tidak ada komentar:

Posting Komentar