Minggu, 20 Desember 2020

197. BUKIT TRANSFIGURASI

197. BUKIT TRANSFIGURASI

_________________________________________________

 

Saya mendengarkan pelajaran dari Pdt. Doug Batchelor dan ada beberapa hal yang ingin saya bagikan di sini.

 

Kita semuanya tentu tahu tentang peristiwa di Bukit Transfigurasi? Peristiwa itu tercatat  dalam semua injil sinoptik, Markus 9:1-9, Matius 16:28, 17:1-10, Lukas 9:27-36.

Baik kita baca Markus 9:1-9

9:1           Dan Dia berkata kepada mereka, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah datang dengan kuasa.’

9:2           Sekarang enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan memimpin mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi, hanya mereka saja. Dan Yesus berubah rupa di depan mata mereka,

9:3           pakaian-Nya menjadi bersinar, sangat putih seperti salju, tidak ada tukang cuci seorang pun di dunia ini yang dapat memutihkan seperti itu.

9:4           Dan Elia tampak kepada mereka bersama dengan Musa, dan mereka sedang berbicara dengan Yesus.

9:5           Lalu jawab Petrus kepada Yesus, ‘Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.’

9:6           karena ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.

9:7           Maka datanglah awan menaungi mereka; dan dari dalam awan itu terdengar suara, ‘Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.’

9:8           Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat siapa pun lagi, kecuali Yesus saja bersama mereka.

9:9           Sementara mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat, hingga Anak Manusia sudah bangkit dari antara orang mati.

 

Kalau kita baca agak menarik antara ayat 1 dan ayat 2 itu selisih 6 hari. Berarti setelah Yesus bicara di ayat 1, lewat 6 hari, setelah itu hari ke-7 baru Dia mengajak tiga muridNya ke gunung. Mengapa? Ini poin pertama. Tuhan tidak pernah berbuat sesuatu asal berbuat, semua itu pasti mengandung arti. Kita lihat bahwa siklus 7 itu sering terulang di kisah-kisah Alkitab. Ini beberapa contoh:

Ø   Tuhan menciptakan langit dan bumi

dan semua isinya dalam 6 hari, dan hari ke-7 Tuhan berhenti mencipta. Pada hari ke-7 itu Tuhan memberkati dan menguduskan hari ke-7 itu dan menetapkannya menjadi hari Sabat Tuhan. (Kejadian 1 dan 2:1-3)

Ø   Henokh adalah keturunan Adam yang ke-7, (Yudas 1:14)

setelah lewat enam keturunan sebelumnya, maka Henokh keturunan yang ke-7 yang diangkat ke Surga hidup-hidup.

Ø   Tuhan memerintahkan manusia untuk bekerja 6 hari,

dan hari ke-7 harus berhenti bekerja dan berSabat (Keluaran 20:8-11)

Ø   Kemuliaan Tuhan berhenti di atas gunung Sinai 6 hari

dan hari ke-7 Tuhan menyuruh Musa naik ke atas gunung bertemu denganNya. (Keluaran 24:16)

Ø   Tuhan memerintahkan tanah pertanian

hanya boleh ditanami 6 tahun, tahun ke-7 tanah itu harus diberi istirahat, istilahnya tanah itu harus diizinkan berSabat selama tahun ke-7. (Imamat 25:3-4)

Ø   Tuhan memerintahkan Israel untuk mengelilingi tembok Yerikho 6 hari,

dan pada hari ke-7, setelah Israel mengelilingi tembok itu 7x, Tuhan meruntuhkan tembok itu dan Israel bisa masuk ke Yerikho, ke tanah Perjanjian dan mereka memperoleh istirahat. (Yosua 6:1-27)

 

Jadi siklus 7 hari di peristiwa Transfigurasi ini pasti bermakna.

Kita tahu bahwa Alkitab itu berisikan banyak sekali tipe dan antitipe, satu peristiwa merupakan tipe peristiwa lain yang akan datang, yang lebih besar.

Nanti kita akan melihat bahwa peristiwa transfigurasi ini merupakan tipe dari peristiwa apa yang lebih besar.

 

 

Poin kedua

Ketika Yesus mengatakan “di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah hadir dengan kuasa” maksudnya apa?

Menurut kita ini bicara tentang apa? Kedatangan Yesus yang kedua, bukan?

Kalau begitu apakah yang dimaksud Yesus dari antara murid-muridNya ada yang tidak mati sampai mereka menyaksikan Kristus datang lagi kedua kalinya? Sepertinya begitu. 

Tapi kita tahu bahwa sampai Yohanes mati pun, murid yang paling panjang umurnya, Kristus belum datang. Jadi semua murid Yesus angkatan pertama itu sudah lama mati, sampai sekarang Kristus belum datang lagi. Jadi apa maksud Yesus?

 

 

Poin ketiga

Yesus mengajak tiga orang muridNya naik ke gunung, bukan semuanya. Hanya tiga orang murid yang paling dekat denganNya. Mengapa tiga orang? Apakah ini ada kaitannya dengan menjadi saksi?

Karena menurut hukum Yahudi, suatu pernyataan, baru bisa dianggap benar dan bisa dipercaya kalau ada saksi dua atau tiga orang yang menyaksikannya.

2 Korintus 13:1

“…dengan keterangan dua atau tiga orang saksi, suatu perkara ditetapkan.”

 

Jadi ketiga murid ini akan bisa memberi kesaksian bahwa mereka melihat Yesus diapit oleh Musa dan Elia beberapa saat lamanya di atas bukit itu.

 

 

Poin keempat

Di ayat 2 dikatakan bahwa tampilan Yesus tiba-tiba berubah. 

Ayat 3 menjelaskan pakaianNya menjadi putih sekali dan bersinar terang benderang.

Seorang manusia biasa bisakah tiba-tiba bersinar?

Siapa yang bersinar? Tuhan.

Berarti ketiga murid ini tiba-tiba menyaksikan Yesus untuk sejenak dalam kemuliaanNya. Sehari-hari mereka melihat Yesus biasa-biasa saja seperti manusia yang lain. Tapi di atas bukit itu mereka melihat Yesus dalam kemuliaan keallahanNya. Apakah ini menggambarkan Yesus pada waktu kedatanganNya yang kedua nanti dalam kuasa dan kemuliaan?

Matius 24:30

Lalu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya

 

Melihat poin-poin ini, apa yang sedang terjadi di bukit transfigurasi itu adalah tipe dari kedatangan Kristus yang kedua nanti. Yesus mengajak tiga orang muridNya sebagai saksi, untuk melihat dalam skala mini, apa yang akan terjadi pada waktu kedatangan Yesus yang kedua nanti.

 

 

Poin kelima

Siapa yang dilihat ketiga murid itu ada bersama Yesus di atas gunung?

“Elia tampak kepada mereka bersama dengan Musa, dan mereka sedang berbicara dengan Yesus.”  Jadi Musa dan Elia.

Mengapa khususnya mereka?

Ada berapa manusia yang di Surga pada waktu itu? Hanya tiga: Henokh, Musa, Elia. (Supaya tahu, ini kasus khusus, Elia dan Henokh diangkat ke Surga hidup-hidup tanpa mengalami kematian, sedangkan Musa mati lalu dibangkitkan dan dibawa ke Surga. Orang-orang mati yang lain pada waktu itu tidak ada yang di Surga – ini pelajaran tersendiri dan bisa ditemukan di blog ini juga di judul Alkitab Menjawab tentang Kematian)

Kembali ke kasus ini. Mengapa yang mendampingi Yesus hanya Musa dan Elia? Mengapa Henokh tidak ikut, bukankah dia juga manusia dan berada di Surga? Atau mengapa bukan Musa dan Henokh atau Elia dan Henokh?

Bagi orang Yahudi, Musa identik dengan Hukum, dan Elia identik dengan Nabi-nabi.

Orang Yahudi membagi Kitab Suci mereka dalam dua bagian besar:

v   bagian pertama ialah To’rah/Taurat (5 kitab pertama Perjanjian Lama yang ditulis Musa),

v   bagian kedua ialah Nevi’im/Nabi-nabi (tulisan nabi-nabi tentang nubuatan, kesaksian mereka tentang Kristus, dll.),

Ada yang membaginya dalam 3 bagian dan memisahkan

v   bagian ketiga ialah Kethuvim yaitu kitab Mazmur, Amsal, dll.

 

Ingat ya, di masa hidup Yesus kitab suci yang ada hanya kitab Perjanjian Lama. Itu kitab suci yang dipakai Yesus dan murid-muridNya.

Maka, setiap kali muncul kata-kata “the Law and the prophets” (kitab Taurat dan kitab Nabi-nabi) misalnya di Matius 5:17, 7:12, 22:40, Kisah 13:15, Roma 3:21, Lukas 16:16, dan masih banyak ayat lain, itu berbicara tentang kitab suci mereka.

Maka sebagai orang Yahudi, Petrus, Yohanes dan Yakobus saat melihat Musa dan Elia bersama Yesus, itu merupakan konfirmasi, semacam endorsemen bahwa Yesus benar-benar adalah Sang Mesias karena sudah diperkuat oleh munculnya Musa yang mewakili Taurat, dan Elia yang mewakili nabi-nabi.

Kitab Perjanjian Lama, Maleakhi mencatat pesan nabi itu kepada bangsa Yahudi, demikian:

 

Maleakhi 4:4-5

4 Ingatlah kamu akan Hukum Musa, hamba-Ku, yang telah Kuperintahkan kepadanya di gunung Horeb bagi seluruh Israel, dengan ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan. 5 Lihatlah, Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu sebelum datangnya hari TUHAN yang besar dan mengerikan itu

 

Jadi inilah pesan yang diberikan Tuhan kepada umatNya. Kita tahu bahwa antara zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada sekitar 400 tahun Tuhan tidak mengirim nabi. Dan ayat-ayat ini adalah salah satu pesan Tuhan yang terakhir yang disampaikanNya kepada umatNya sebelum masa keheningan itu. Dan lihat, Tuhan menyebut Musa dan Elia di sini. Mengapa bukan nama nabi-nabi yang lain? Ada banyak nabi-nabi besar: Yesaya, Yeremia, Daniel, Yehezkiel, tapi Tuhan memilih nama Musa dan Elia, padahal Elia malah bukan nabi yang menulis kitab. Tidak ada kitab Elia! Mengapa Musa dan Elia?

v   Musa kita tahu identik dengan Hukum.

Musa yang menerima kedua loh batu tulisan jari Tuhan sendiri yang berisikan 10 Perintah Allah. Musa yang berada bersama Tuhan 40 hari di atas gunung Sinai menerima semua Taurat/ajaran/doktrin yang diberikan Tuhan untuk disampaikan kepada umatNya. Jadi Musa adalah lambang Hukum. Berarti Hukum Tuhan itu sangat penting sehubungan dengan pekerjaan penyelamatan Kristus.

v   Elia kita tahu adalah seorang reformator.

Kalau kita baca kisah Elia, kita melihat bagaimana dia berusaha membuat umat Allah yang sudah mengikuti imam-imam pagan Baal supaya kembali kepada Allah, meninggalkan berhala mereka. Bacalah 1 Raja-raja pasal 18 seluruhnya. Sungguh kisah yang menarik. Elia menantang 850 orang imam Baal dan Asyera peliharaan Izebel di bukit Karmel. Elia mulai dengan mereparasi mezbah Allah ~ berarti secara simbolis dia mengadakan kebangunan rohani pada bangsa Israel. Dia mereparasi cara penyembahan bangsa Israel kepada Allah, dia memimpin orang Israel kembali ke penyembahan kepada Allah yang benar. Dan ketika bangsa Israel melihat kurban Elia diterima oleh Tuhan mereka menyadari siapa Allah yang sejati. Dan mereka sujud mengakui Allah nenek moyang mereka, dan membunuh semua imam Baal di sungai Kison.  

Malachi 4:6 mengatakan Elia itu bikin apa?

Dan ia akan membuat hati bapak-bapak berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapak-bapaknya, supaya jangan Aku datang dan memukul bumi dengan sebuah kutukan.

 

Ayat di atas mengatakan Elia membuat hati anak-anak berbalik kepada bapak-bapaknya, maksudnya ini ialah bapak-bapak leluhur, bapak-bapak bangsa, Abraham, Ishak, Yakub, supaya orang Israel ingat lagi akan kesetiaan para leluhur mereka kepada Tuhan, supaya mereka ingat perjanjian leluhur mereka dengan Tuhan, supaya mereka mengikuti agama dan kesetiaan leluhur mereka. Karena itu Elia ialah seorang nabi reformasi, yang membuat kebangunan rohani pada umat Allah, membawa mereka yang tersesat kembali kepada Tuhan.

 

Sampai di sini kita sudah yakin kan bahwa peristiwa di bukit transfigurasi ini adalah tipe dari peristiwa kedatangan kedua Yesus, maka munculnya tipe Elia sehubungan dengan kedatangan kedua Yesus juga dapat dipastikan, berarti akan ada yang memimpin suatu kebangunan rohani yang besar di antara umat Allah tidak lama sebelum kedatangan kedua Yesus. Kalau di zaman Elia literal itu hanya terjadi di Israel, tapi menjelang akhir zaman, kebangunan rohani itu akan terjadi secara global di seluruh dunia.  Maka tipe Elia akhir zaman bukanlah satu manusia. Tapi ini adalah pelajaran yang lain yang akan dibahas dalam tipe-tipe Elia sepanjang zaman, semoga masih sempat.

 

 

Ada alasan lain mengapa Musa dan Elia turun berbicara dengan Yesus. Musa dan Elia  sudah berada di Surga sebelum Yesus mati sebagai kurban di salib. Berarti keberadaan mereka di Surga itu masih suatu utang berdasarkan janji bahwa Yesus mau mati sebagai Penebus manusia. Jika Yesus mengundurkan diri batal mati di salib, itu akan berarti dosa-dosa mereka tidak ada yang membayar. Lalu bagaimana nasib mereka? Karena itu bagi mereka sangat penting Yesus tetap bersedia melaksanakan rencanaNya mati sebagai Anak Domba Allah yang dipersembahkan untuk membayar dosa-dosa manusia.

 

 

Selain itu ada alasan lain mengapa Musa dan Elia yang turun bertemu dengan Yesus. Dan ini yang membuktikan bahwa peristiwa di Bukit Transfigurasi itu benar-benar ialah tipe dari peristiwa kedatangan Yesus yang kedua di akhir zaman. Yesus tampil dalam kemuliaan, dan dua golongan umatNya yang diwakili oleh Musa dan Elia akan bertemu dengan Dia. Paulus menggambarkan apa yang akan terjadi pada saat kedatangan kedua Yesus.

1 Tesalonika 4:14,16-17

4:14        Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit lagi, dengan cara demikianlah Allah akan membawa bersamaNya mereka yang tidur dalam Yesus.

4:16         Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.”

4:17         sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”

 

Jadi saat Yesus datang kedua kalinya nanti, ada dua golongan umat Allah yang akan dibawa ke langit bertemu dengan Yesus, yang kemudian dibawa terus sampai ke Surga.

1.   Mereka yang sudah mati, yang matinya dalam Kristus,

yaitu umat Allah, mulai dari zaman Adam, hingga umat Allah yang mati terakhir, semuanya akan dibangkitkan dengan tubuh baru yang tidak akan mati lagi.

2.   Mereka yang masih hidup pada waktu itu,

tentu saja yang hidup dalam Kristus, umat Allah, yang dikenal sebagai kelompok 144ribu (walaupun jumlahnya bukan persis 144ribu karena angka 144ribu ini simbolis) mereka tidak mengalami kematian, tapi tubuhnya langsung diubahkan dalam sekejap, menjadi tubuh yang tidak akan mati juga.

 

Maka di bukit transfigurasi itu Musa mewakili golongan pertama, yaitu mereka yang mati dalam Kristus yang dibangkitkan pada saat kedatangan Yesus.

Dan Elia mewakili golongan kedua, yaitu mereka yang masih hidup ketika Yesus datang kembali, umat Allah yang disebut ke-144ribu yang tidak pernah mengalami mati, mereka yang sampai saat terakhir masih dikejar-kejar dan dianiaya oleh Antikristus dan dapat bertahan hidup hanya karena dilindungi Tuhan.

Berarti apa yang dilihat Petrus, Yohanes dan Yakobus di bukit transfigurasi itu beberapa hari sebelum kematian Yesus adalah “preview” adegan kedatangan kedua Yesus yang kelak mereka akan menjadi bagiannya. Itulah mengapa Yesus berkata, bahwa ada di antara murid-muridNya yang di masa hidup mereka akan melihat “kerajaan Allah datang dengan kuasa”. Mereka tidak melihat peristiwa yang sesungguhnya, karena mereka sudah mati dan sampai sekarang Yesus belum datang lagi, tapi mereka melihat “preview”nya, mereka melihat tipe-nya, ketika di atas bukit transfigurasi itu mereka menyaksikan Yesus dalam kemuliaanNya bercakap-cakap bersama Musa dan Elia, dan suara Bapa berkata dari dalam awan, ‘Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia’.  

Dengan melihat semua itu, dan mereka menulisnya, pengalaman mereka itu menguatkan iman generasi-generasi umat Allah berikutnya, bahwa suatu hari Yesus benar-benar akan datang, dan semua umatNya baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, semua akan diubahkan dan dibawa ke Surga sebagaimana Musa dan Elia. Kesaksian murid-murid itu menjadi jaminan bagi umat Allah akhir zaman bahwa ada kelanjutan cerita setelah hidup di dunia yang penuh kesukaran ini, bahwa kehidupan yang kekal menantikan mereka. Murid-murid itu telah menyaksikan bahwa Musa dan Elia sungguh-sungguh adalah manusia-manusia yang sudah ada di Surga, mereka bukan arwah, mereka bukan roh, mereka benar-benar manusia yang hidup, yang punya darah dan daging, tapi darah dan daging yang tidak terkontaminasi dosa. Kita semua kenal kisah Musa dan Elia, mereka nabi-nabi yang hebat, tapi mereka tidak sempurna, mereka semua juga pernah berbuat dosa. Tapi mereka bertobat, dan mereka lulus berada di Surga, berarti kita yang juga pernah berbuat dosa juga punya kesempatan lulus masuk Surga, jika kita bertobat.

 

 

Sekarang kita lanjutkan dengan membahas siklus 7 yang begitu sering dipakai Tuhan, dari awal penciptaan dunia untuk hal-hal yang berkaitan dengan dunia ini.

Sekarang marilah kita simak ayat ini:

2 Petrus 3:8

Akan tetapi, saudara-saudaraku yang terkasih, jangan lupa satu hal ini, bahwa pada Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari.

 

 

Nah, ada pemikiran yang menarik. Kita kembali ke zaman Adam. Ingat pesan yang diberikan Tuhan kepada Adam dan Hawa?

Kejadian 2:17

‘tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’

 

Tuhan berkata, “pada hari kamu makan…” tetapi ternyata Adam dan Hawa tidak mati pada hari mereka makan buah terlarang itu. Mengapa? Ada penjelasan yang mengatakan karena kematian mereka telah digantikan oleh domba yang dikurbankan bagi dosa mereka, yang kulitnya diambil untuk pakaian mereka. Jadi domba itu yang mati pada hari itu. Domba itu ialah lambang Yesus Kristus. Itu benar.

Tapi apakah mungkin juga ada alasan yang lain?

Mungkinkah jika Tuhan berkata “pada hari kamu makan…” yang dimaksud Tuhan ialah hari menurut ukuran Tuhan = 1000 tahun manusia?

Kalau kita memeriksa Alkitab, tidak ada manusia yang melewati batas usia 1000 tahun. Yang paling tua Metusalah itu mati di usia 969. Adam mati di usia 930. Apakah itu masih dalam kurun 1000 tahun, 1 harinya Tuhan? Berarti saat Adam mati pada usia 930, itu bagi Tuhan masih hari yang sama dengan ketika Adam makan buah larangan itu. Ini hanya suatu pemikiran Pdt. Doug Batchelor. Menarik. Mungkin salah, mungkin benar. Hanya suatu pendapat, tidak mempengaruhi keselamatan kita.

 

 

Nah, selain yang di atas, ada hal lain yang lebih penting berkaitan dengan siklus 7 ini, dan bahwa 1 hari = 1000 tahun.

Kita tahu bahwa sejarah dunia dibagi dalam tiga bagian:

Ø    Dari Adam hingga Abraham, sekitar 2000 tahun (era pra-Israel).

Ø    Dari Abraham hingga Yesus, sekitar 2000 tahun (era Israel literal)

Ø    Apakah masuk akal jika kita menganggap dari Yesus hingga kiamat (era Israel simbolis = gereja Tuhan) juga sekitar 2000 tahun?

Maka total umur dunia dari diciptakan hingga berakhirnya itu sekitar 6000 tahun atau 6 hari bagi Tuhan?

 

Nah, mengikuti siklus 7 hari, maka setelah 6 hari, hari berikutnya, hari ke-7 adalah hari Sabat = hari istirahat.

 

Nah, Alkitab memberitahu kita bahwa setelah kedatangan kedua Yesus, setelah semua umat Allah dibawa ke Surga, mereka hidup di Surga 1000 tahun lamanya, sementara di bumi ini tidak ada kehidupan, tidak ada kegiatan apa-apa, semua orang yang bukan umat Allah ditinggalkan dalam kondisi mati di bumi, jadi bumi bisa dikatakan dalam kondisi berSabat, atau tidak beroperasi. Pembahasan tentang masa 1000 tahun ini, yang disebut Millenium, atau Kerajaan 1000 Tahun, bisa dilihat di pembahasan no. 113 dan 194 di blog ini juga. Jadi tidak diulang lagi di sini.

 

Maka melihat gambaran ini:

Ø    Sudah lewat sekitar 4000 tahun hingga zaman Yesus.

Ø    Sudah berjalan sekitar 2000 tahun dari Yesus hingga sekarang

Ø    Dan ada masa 1000 tahun Millenium ketika dunia ini kosong (dalam kondisi Sabat) dan umat Allah sedang di Surga bersama Yesus,

 

Berarti mestinya tidak lama lagi sudah berakhir masa 6000 tahun bagi dunia ini untuk eksis dalam dosa, dan sudah hampir tiba waktunya Yesus datang lagi untuk mengosongkan dunia, supaya dunia ini beristirahat, sementara umat Allah dibawa untuk hidup di Surga selama 1000 tahun lamanya.

 

 

Kita memang tidak diizinkan Tuhan untuk menentukan jam dan hari kedatangan Yesus. Tetapi kita disuruh oleh Yesus untuk melihat tanda-tanda zaman supaya kita tahu sudah sedekat apa kita dengan kedatangan Yesus yang kedua.

Matius 24:32-33

32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai berdaun, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 

 

Teman-teman, pohon ara daunnya sudah banyak sekarang.

 

 

 

 

20 12 20

 

 

 

 

 

 

 

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar