Kamis, 20 Februari 2014

124. KISAH 15:19-20 APA HANYA EMPAT HAL YANG WAJIB DIHINDARI OLEH ORANG KRISTEN NON-YAHUDI?

124. DALAM KISAH 15:19-20 BUKANKAH

HANYA EMPAT HAL YANG WAJIB DIHINDARI

OLEH ORANG KRISTEN NON-YAHUDI?

__________________________________________

 

Ayat ini sering dijadikan dasar argumentasi banyak orang Kristen, bahwa bagi orang-orang Kristen Perjanjian Baru, hanya empat hal ini yang menjadi larangan bagi mereka.

Benarkah demikian?

 

Tolong kalian baca Kisah pasal 15:1-35 supaya kita mendapatkan seluruh pelajarannya. Di sini hanya dikutipkan ayat-ayat yang relevan supaya tidak terlalu panjang.

 

15:1         Dan orang-orang tertentu datang dari Yudea dan mengajarkan kepada saudara-saudara ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat Musa, kamu tidak bisa diselamatkan.’

15:2         Oleh karena itu, ketika Paulus dan Barnabas terlibat pertikaian yang tidak kecil dan berselisih dengan mereka, mereka memutuskan supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain harus pergi ke Yerusalem, kepada rasul-rasul dan penatua-penatua mengenai pertanyaan ini.

15:4         Dan ketika mereka tiba di Yerusalem, mereka disambut oleh jemaat, dan oleh rasul-rasul, dan penatua-penatua, dan mereka melaporkan segala sesuatu yang telah dilakukan Allah bersama mereka.

15:5         Tetapi beberapa sekte dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, bangkit dan berkata, ‘Adalah keharusan untuk menyunat mereka dan memerintahkan mereka untuk memelihara Hukum Musa.’

15:6         Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk mempertimbangkan soal itu.

15:13       Dan setelah mereka berhenti bicara, Yakobus menjawab, katanya,  ‘Bapak-bapak dan saudara-saudara, dengarkanlah aku.

15:19       Sebab itu aku memutuskan bahwa kita jangan menyusahkan mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah.

15:20       Tetapi kita menulis surat kepada mereka, supaya (1) mereka menjauhkan diri dari polusi-polusi berhala, (2) dan dari perzinahan, (3) dan dari daging binatang yang mati dicekik, (4) dan dari darah.

15:21       Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa sudah dikhotbahkan di tiap-tiap kota, dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.

15:22       Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu berkenan mengutus orang-orang pilihan dari antara mereka sendiri ke Antiokhia bersama-sama Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang juga disebut Barsabas, dan Silas, orang-orang terkemuka di antara saudara-saudara itu.

15:23       Mereka menulis surat melalui mereka ‘Rasul-rasul, penatua-penatua, dan saudara-saudara, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang dari bangsa-bangsa lain: Salam.

15:28       Sebab baiklah menurut Roh Kudus dan menurut kami, untuk tidak menanggungkan beban yang lebih daripada hal-hal yang perlu ini,

15:29       bahwa kamu (1) tidak ambil bagian dalam makanan yang  dipersembahkan kepada berhala, (2) dari darah, (3) dari daging binatang yang mati dicekik (4) dan dari perbuatan asusila. Jikalau kamu memelihara dirimu dari hal-hal ini, kamu sudah benar.

 

Jika kita membaca seluruh perikopnya, kita akan tahu bahwa pada waktu itu ada orang-orang Yahudi yang sudah menjadi orang Kristen,  yang tidak senang dengan orang-orang non-Yahudi (ex-kafir)  yang masuk Kristen juga. Orang-orang Yahudi yang merasa mereka adalah bangsa pilihan Allah, merasa lebih superior daripada orang-orang ex-kafir ini, sehingga walaupun mereka mengaku sudah menjadi orang Kristen, tetapi jiwa Kristus tidak ada di hati mereka. Mereka merasa tidak terima ada bangsa kafir yang juga boleh menikmati diselamatkan oleh Yesus Kristus dan menjadi sederajat dengan mereka, sama-sama menjadi anak-anak Allah.

Jadi, untuk menimbulkan masalah, mereka mengatakan bahwa orang-orang kafir itu harus sunat, kalau tidak, berarti mereka belum selamat. Mereka juga komplain tentang beberapa hal yang lain yang masih dilakukan orang-orang Kristen baru itu.

 

Masalah ini kemudian dibawa ke sidang para rasul, dan pada akhirnya, ketua Council of Jerusalem, yaitu Yakobus ~ perhatikan, BUKAN Petrus ya! Jadi setelah kembalinya Yesus ke Surga, yang diangkat sebagai ketua persekutuan para Rasul adalah Yakobus. Petrus TIDAK PERNAH menjadi ketua ~ Yakobus membuat keputusan yang dicatat di ayat 19-20. Karena masalah sunat ini muncul di beberapa tempat, keputusan itu kemudian disampaikan kepada gereja-gereja yang tersebar di kota-kota lain dengan surat yang dibawa sendiri oleh utusan-utusan para rasul yang dikirim, supaya semua gereja mengetahui tentang keputusan tersebut dan berbuat sesuai keputusan tersebut.

 

 

Apa yang diputuskan Yakobus adalah: 

Kisah 15:19-20

Sebab itu aku (Yakobus) memutuskan bahwa kita jangan menyusahkan mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita menulis surat kepada mereka, supaya

(1) mereka menjauhkan diri dari polusi-polusi berhala,

(2) dan dari perzinahan,

(3) dan dari daging binatang yang mati dicekik,

(4) dan dari darah.

 Pertanyaan:

1.    Apakah keputusan Council of Jerusalem ini membatalkan semua Hukum Tuhan?

 

2.    Apakah dengan keputusan ini, 10 HUKUM TUHAN yang ditulis jari Tuhan pada dua loh (tablet) batu, yang sedemikian sakralnya hingga disimpan di dalam Tabut Perjanjian, yang tidak boleh disentuh sembarang manusia, itu menjadi batal?

 

3.    Apakah dari 10 HUKUM TUHAN itu, sekarang yang tersisa hanya 1 hukum yaitu hukum yang ke-7, “Jangan berzinah” sedangkan 9 lainnya semua masuk ke tong sampah?

 

Coba kita pikir dengan nalar yang jernih.

Apakah Yakobus sudah sama dengan Tuhan sehingga keputusannya bisa membatalkan HUKUM TUHAN yang ditulis jari Tuhan?

Apakah Yakobus membatalkan larangan Tuhan untuk makan daging-daging yang diharamkan Tuhan, peraturan yang sudah diberikan Tuhan beribu-ribu tahun yang lalu dan tercatat di Alkitab sebelum terjadinya Air Bah?

Apakah Yakobus juga membatalkan pemeliharaan Sabat, karena itu tidak disebut di sini?

Apakah Yakobus membatalkan larangan menyembah patung? Atau berdusta? Atau membunuh?

Tapi semua itu tidak disebut di sini!

 

Manusia memang tidak suka menurut. Kalau bisa semua peraturan yang mengikat itu dihapus saja. Kalau ada celah sedikit saja, sudah langsung dimanfaatkan untuk mengatakan Hukum Tuhan itu tidak berlaku.

Tapi apa kata ayat 21?

Sebab sejak zaman dahulu Hukum Musa sudah dikhotbahkan di tiap-tiap kota, dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.

 

Jadi kata ayat ini,  “sejak zaman dahulu Hukum Musa sudah dikhotbahkan di tiap-tiap kota”. Kalau ada kata “sejak” itu berarti dari waktu yang disebutkan berlangsung hingga sekarang. “Sejak” itu berkaitan dengan waktu sekarang. Berarti sampai sekarang  “Hukum Musa dikhotbahkan di tiap-tiap kota tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat”.

Kalau masih dikhotbahkan berart Hukum Taurat ini masih eksis kan? Berarti Hukum itu masih berlaku dan diajarkan!

Berarti apa? Berarti orang-orang ex-kafir, orang-orang non-Yahudi yang menerima ajaran Kristen, DIAJARI TENTANG HUKUM MUSA INI! Jadi mereka tahu tentang larangan tidak boleh menyembah Allah yang lain, tentang larangan tidak boleh sujud dan berdoa kepada patung, tentang tidak boleh menyebut nama Allah sembarangan, tentang keharusan memelihara Sabat hari ketujuh, tentang menghormati orangtua, tentang larangan membunuh, tentang larangan berzinah, tentang larangan mencuri, tentang larangan berdusta, tentang larangan mengingini milik orang lain.

 

Perhatikan di sini. Peristiwa ini terjadi sudah lama setelah kembalinya Yesus ke Surga pada tahun 31 AD. Dan ayat 21 di atas menegaskan, para rasul masih:

v   memelihara Sabat hari ketujuh,

masih beribadah pada hari Sabat (tidak disebutkan Sabat diganti hari Minggu, kan?)

v   mengajarkan Hukum Allah yang ditulis Musa.

Ini berarti bukan hanya 10 Perintah Allah yang ditulis jari Allah sendiri, melainkan juga semua hukum yang ditulis oleh Musa, termasuk Hukum tentang apa yang halal dan haram, dan peraturan-peraturan lainnya. (jadi Hukum Allah masih tetap berlaku).

 

 

Bila kita memang telah berkomitmen mengikut Yesus, biarlah kita bersikap patuh kepada semua perintahNya. Mengapa kita berusaha mencari ayat di sana, ayat di sini, yang bisa kita pakai sebagai alasan untuk melanggar perintah-perintah Tuhan?

 

Semua rasul, Petrus, Yohanes, Yakobus, Paulus, dan lain-lain SUDAH PASTI tidak ada yang berani menghapus atau mengganti HUKUM TUHAN. Mereka tahu mereka hanyalah manusia.  Mereka tidak akan berani menghujat Tuhan yang begitu mereka cintai dengan mengganti Hukum Tuhan.

 

Jadi apa yang ditulis di ayat 19-20 ini?

Keputusan yang dibuat Council of Jerusalem adalah untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan orang-orang Kristen Yahudi terhadap saudara-saudara seiman mereka yang dari bangsa lain. Permasalahan itu mencakup:

Ø   tentang keharusan bersunat

Ø   tentang makan makanan bekas dipersembahkan kepada berhala.

Ø   tentang percabulan/perzinahan

Ø   tentang makan daging binatang yang mati dicekik (tidak disembelih)

Ø   tentang makan darah binatang.

 

Semua yang dipermasalahkan di sini adalah berhubungan dengan praktek-praktek berhala. Jika kita mempelajari sejarah paganisme di abad pertama itu, maka selain mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa itu, dalam upacara-upacara keagamaan mereka juga melibatkan aktivitas seksual bebas, tidak jarang dengan beberapa orang sekaligus. Dan mereka juga makan darah binatang. Karena itu, Yakobus mengeluarkan peraturan, bahwa semua bekas orang kafir yang sudah menjadi orang Kristen, tidak boleh melakukan hal-hal itu lagi. Tetapi tentang keharusan sunat jasmani, itu sudah tidak diperlukan, karena para rasul mengerti bahwa sesungguhnya yang diminta Tuhan adalah sunat hati, dan ini bisa dilakukan tanpa harus sunat secara fisik. Karena itu keharusan sunat jasmani tidak dimasukkan di dalam surat edaran Konsili Yerusalem ini.

 

Kisah 7:51

Kamu yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga! Kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti yang dilakukan nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Berarti yang menurut Roh Kudus itu SUDAH BERSUNAT HATI DAN TELINGA.

 

 

Jadi Konsili Yerusalem tidak menghapus HUKUM TUHAN yang ada. Mengapa mereka hanya menulis tentang empat hal, karena mereka sedang meredakan masalah yang ditimbulkan orang-orang Kristen Yahudi terhadap orang-orang Kristen non-Yahudi.

Teman-teman, 10 Hukum Tuhan juga tidak disebut di sini kecuali hukum no. 7 (berzinah). Kalau begitu orang Kristen sekarang:

Ø    boleh membunuh?

Ø    boleh berbohong?

Ø    boleh tidak menghormati orangtua mereka?

Ø    boleh sembarangan memakai nama Tuhan?

Ø    boleh mabuk dan memakai narkoba?

Ø    boleh mencuri?

Ø    boleh menyembah berhala, dll.?

SEMUA ITU JUGA TIDAK DISEBUTKAN DI SINI! KAN BERARTI BOLEH???

Lalu ini orang Kristen cap apa?

 

Sangat disayangkan jika ada orang Kristen menganggapnya demikian dan mengajarkan demikian kepada orang lain. Lebih baik jangan menjadi orang Kristen jika kita hanya mencari mana ayat di dalam Alkitab yang bisa dipakai sebagai alasan untuk mengurangi kewajiban kita dengan menafsirkan ayat tersebut sesuka hati.

 

JIKA KITA TIDAK IKHLAS MENGIKUTI TUHAN YESUS, LEBIH BAIK JANGAN IKUT, KARENA ITU PERCUMA.

 

Yesus sendiri berkata,

Yohanes 14:15

Jikalau kamu mengasihi Aku, turuti Perintah-perintah-Ku.

 

Jika kita tidak ikhlas menurut segala perintah Tuhan, berarti kita tidak mengasihi Dia, berarti ibadah kita percuma.

 

Dengar, teman-teman, Surga itu milik Allah. Bukan milik Yakobus atau para Rasul. Surga itu milik Allah. Yang menentukan siapa yang kelak diselamatkan dan diterima di kerajaan Surga itu adalah Allah. Bukan manusia, walaupun dia pernah menjadi Rasul bahkan pernah menjadi ketua Council of Jerusalem.  

 

HUKUM ALLAH merupakan tumpuan takhtaNya, berarti kalau HukumNya sampai dicabut, takhta Allah akan terguling. Selama ada takhta Allah, selama itu pulalah Hukum Allah itu berlaku.

Mazmur 89:14

Keadilan dan Hukum adalah dasar (tumpuan) takhta-Mu, rahmat dan kebenaran mendahului di depan wajahMu.

 

 

Jadi, apa yang diputuskan Yakobus di Kisah pasal 15 ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan orang-orang Kristen Yahudi terhadap saudara seiman mereka yang dulunya dicap kafir. Dengan tidak memasukkan keharusan bersunat di surat edaran Konsili Yerusalem, para rasul menegaskan bahwa Sunat jasmani tidak menjadi persyaratan untuk selamat. Mereka hanya mencantumkan beberapa kesalahan yang masih dilakukan orang-orang Kristen baru (proselyte) yang masih mengikuti kebiasaan agama lama mereka, yaitu ke-4 hal yang disebutkan oleh Yakobus, itu yang harus ditinggalkan.

 

 

 

20 02 14

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar