Kamis, 13 Mei 2021

202. MAUT BERKUASA DARI ADAM SAMPAI MUSA

 202. MAUT BERKUASA DARI ADAM SAMPAI MUSA

________________________________________________________________________________________________________


Roma 5:12-14

5:12         Sebab itu, sebagaimana karena satu orang dosa telah masuk ke dalam dunia, dan kematian oleh dosa, maka kematian terjadi pada semua orang, karena semua telah berbuat dosa.

5:13         Sebab sampai Hukum, dosa ada di dunia, tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada Hukum.

5:14         Sungguhpun demikian maut berkuasa dari Adam sampai Musa, bahkan atas mereka yang tidak berbuat dosa yang serupa dengan dosa Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

 

Ini adalah cuplikan ajaran Paulus yang terkadang membingungkan kita, apalagi kalau terjemahannya tidak tepat. Aku dulu juga bingung ini bicara apa. Jadi sekarang aku ingin berbagi maknanya dengan semua.

Di atas adalah terjemahan bahasa Indonesia dari KJV.

 

 

Ayat 12

Ayat yang ini tidak susah untuk dipahami. “…karena satu orang, dosa telah masuk ke dalam dunia…” ini jelas mengacu kepada Adam, gara-gara Adam ikut makan buah terlarang di Eden, suatu perbuatan yang melanggar perintah Allah. Padahal larangan itu sudah diberitahukan kepadanya, maka itu namanya dosa. Dan karena kita semua berasal dari Adam, maka kita ikut menanggung akibat dosa Adam:  “dan kematian oleh dosa”.  Seandainya Adam tidak berbuat dosa, maka kita tidak akan mengenal kematian.

 

Jadi kita mewarisi dua hal dari dosa Adam:

1.   kita tidak ikut menanggung dosa Adam,

tapi kita ikut menanggung akibat dosanya, konsekuensi dari dosa itu yang adalah kematian.

2.   Tetapi bukan itu saja, kita ikut mewarisi sifat kecenderungan untuk berbuat dosa,

untuk melanggar Hukum Allah, kita jadi lebih tertarik kepada apa yang dosa daripada apa yang dikehendaki Allah. Mengapa? Karena begitu Adam berbuat dosa, dia telah membuka pintu bagi Setan untuk masuk secara permanen ke dunia ini. Setan berhasil mengalahkan Adam sebagai pemimpin dunia ini, dan sejak itu Setan punya akses atas dunia ini dan penghuninya, bebas membisiki semua manusia, bebas menaklukkan mereka. Itulah yang membuat manusia cenderung berbuat dosa.

 

 

Ayat 13

“…sampai Hukum, dosa ada di dunia, tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada Hukum.” Apa arti ayat ini? Artinya dosa selalu ada di dunia ini, bahkan di masa sebelum Tuhan memberikan HukumNya secara tertulis di dua loh batu di gunung Sinai kepada Musa, dosa ada. Tetapi apakah sebelum Tuhan memberikan HukumNya, dosa tidak diperhitungkan?

 

Pertanyaan: Apakah di sini bicara dari Adam hingga 10 Perintah Allah yang diberikan secara tertulis di Sinai (kira-kira 1500-2000 tahun) itu dosa manusia tidak diperhitungkan karena belum ada Hukum?  Tidak!

Ada yang bilang enak mereka yang hidup sebelum Musa, karena ayat ini mengatakan dosa mereka tidak diperhitungkan. Ini pendapat yang salah besar.

Apakah dosa Kain membunuh Habel tidak diperhitungkan? Kan pada waktu itu belum ada Hukum Allah yang tertulis?

Kejadian 4:11-12

Maka sekarang, engkau terkutuk, terbuang dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu dari tanganmu.

Apabila engkau mengusahakan tanah itu, mulai sekarang tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."

 

Lho ini hukuman Kain, berarti dosanya diperhitungkan walaupun pada waktu itu belum ada Hukum Allah yang tertulis!

 

Apakah Kain tahu dia telah berbuat dosa?

Kejadian 4:6

Jika engkau berbuat baik, apakah engkau tidak akan diterima? Dan jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; dan dosa itu menginginkan engkau, tetapi engkau harus mengalahkannya.’"

 

Ini peringatan Tuhan kepada Kain, kamu tahu mana yang baik mana yang tidak. Kamu tahu mana yang dosa mana yang tidak. Kalau kamu tidak berbuat yang baik, dan berbuat yang buruk, itu dosa. Bukankah begini juga yang ditulis Yakobus 4:17? Jadi tidak ada pelajaran yang baru. Semua ajaran Tuhan sudah diberikan sejak awal.

Jadi tahukah Kain bahwa pikiran jahatnya terhadap adiknya Habel itu dosa? Tahu! Berarti Kain tahu apa Hukum Tuhan walaupun tidak ada Hukum yang tertulis. Dari mana Kain tahu? Diajarkan orangtuanya secara verbal.

 

Apakah Henokh tahu tetang Hukum Allah? Tahu, karena Alkitab mengatakan:

Kejadian 5:24

Dan Henokh berjalan bersama Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

 

Setelah anaknya Metusalah lahir saat Henokh berusia 65 tahun, selama 300 tahun berikutnya dia berjalan bersama Allah, hidupnya serasi, harmonis dengan kehendak Allah. Luar biasa, 300 tahun! Terkadang kita 3 hari saja tidak bisa harmonis dan serasi terus dengan kehendak Allah.

Bagaimana Henokh bisa hidup serasi dan harmonis dengan kehendak Allah? Pasti Henokh tahu apa Hukum Allah dan Henokh mematuhinya dari hati. Henokh hidup dengan hati-hati supaya dia tidak melanggar Hukum Allah walaupun tidak ada hukum yang tertulis.

 

Jadi orang-orang purba ini tahu apa isi Hukum Allah. Ada yang patuh, seperti Habel, Set, Ayub, Henokh, dan Nuh. Ada yang melanggar seperti Kain dan keturunannya. Dan celakanya semakin lama semakin banyak yang melanggar Hukum Allah. Lalu Tuhan mendatangkan air bah dan menyapu bersih seisi dunia, menyisakan hanya Nuh dengan keluarganya. Berarti walaupun saat itu tidak ada Hukum Allah yang tertulis, dosa tetap diperhitungkan, karena seluruh dunia ditenggelamkan Tuhan sebagai akibat dosa mereka.

Bagaimana setelah air bah, apakah manusia masih mengenal Hukum Allah? Ya. Karena Abraham tahu membuat mezbah. (Kejadian 12:8), berarti dia paham konsep kurban untuk dosa. Dia kenal konsep persepuluhan ketika dia memberikan kepada Melkizedek raja Salem sepersepuluh dari miliknya (Kejadian 14:20). Sampai ke zaman Yusuf ketika dia dijual ke Mesir pun, dia tetap memelihara Hukum Allah, dia tidak berbuat dosa walaupun banyak pencobaan, dia tidak berzinah, dan dia tetap setia kepada Tuhannya.

 

Kembali ke Roma 5:13, jadi kapan dosa itu tidak diperhitungkan?

Menurut ayat ini dosa tidak diperhitungkan kalau tidak ada Hukum.

Maka pertanyaan berikutnya ialah: kapan tidak ada Hukum?

Kita sudah melihat dari generasi Adam yang pertama, Kain sudah mengenal Hukum. Jadi kapan umat Allah mulai tidak kenal Hukum?

Ketika mereka menjadi budak di Mesir. Ketika Yusuf mendatangkan keluarga besarnya ke Mesir, mereka baik-baik saja, diberi tanah sendiri di Gosyen, hidup sejahtera karena Firaun yang memerintah itu akrab dengan Yusuf, dan Yusuf adalah tangan kanannya. Kemudian generasi Yusuf mati, Firaunnya ganti, dan orang Mesir mulai merasa terancam dengan orang-orang Israel yang lebih kuat, beranak-pinak lebih subur daripada mereka. Maka Firaun yang baru itu pun mengambil segala langkah untuk menindas bangsa Israel, dan di antaranya mereka dijadikan budak, dibebani pekerjaan yang berat, disiksa, bayi laki-laki mereka dibunuh. Dan di bawah penekanan dan penindasan ini, Hukum Allah hilang dari kehidupan sebagian besar mereka walaupun masih ada beberapa orang yang ingat kepada Allah Abraham, Ishak dan Yakub, nenek moyang mereka, seperti Jochebed, ibu Musa, yang mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tetap setia kepada agama bapak-bapak leluhur mereka. Tetapi secara umum bangsa Israel sudah lupa akan Hukum Tuhan, banyak dari mereka sudah tenggelam dalam kesibukan mereka sehari-hari yang sangat berat (hidup sebagai budak itu sangat berat) dan mengikuti kebiasaan orang Mesir menyembah berhala. Ingat ketika Musa naik ke gunung Sinai 40 hari, orang-orang Israel yang baru saja melihat mujizat Allah menyelamatkan mereka dengan membelah Laut Merah, sudah membuat patung lembu emas untuk mereka sembah dan mereka mengatakan patung itu Allah yang telah menolong mereka. Kondisi bangsa Israel saat itu sangat parah setelah diperbudak di Mesir selama 100 tahun lebih. (Bangsa Israel bukan diperbudak Mesir 430 tahun seperti yang banyak disangka orang Kristen, tapi hanya sekitar 100an tahun. Lihat pembahasan di KENALI SUARA GEMBALAMU, https://smaragd842.blogspot.com/2016/11/how-long-were-israelites-in-egypt.html)

Jadi inilah masa yang dibicarakan Paulus di ayat 13. Selama bangsa Israel tertindas sebagai budak di Mesir, mereka kehilangan pengetahuan tentang Hukum Allah. Tetapi itu kemudian dibenahi Allah dengan memberi mereka 10 PerintahNya dan TauratNya secara tertulis supaya jangan ada lagi yang beralasan tidak tahu.

Nah, jadi poin ini sudah jelas ya.

 

 

Ayat 14

“Sungguhpun demikian maut berkuasa dari Adam sampai Musa”, nah, ini juga ayat yang membingungkan. Apa maksudnya?  Maut berkuasa dari Adam sampai Musa, berarti setelah Musa maut tidak berkuasa lagi? Tidak ada lagi yang mati?

Membaca tulisan Paulus memang harus berpikir, jadi kita harus membaca dengan serius.

Apa yang terjadi pada Musa?

Musa mati pada usia 120 tahun.

Lalu Musa dibangkitkan.

Ulangan 34:5-6  mencatat kematiannya

Maka Musa, hamba TUHAN itu, mati di sana di tanah Moab, menurut firman TUHAN.

Dan Dia menguburnya di suatu lembah di tanah Moab, bersebelahan dengan Bet-Peor, tetapi tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini

 

Musa adalah pahlawan besar bagi bangsa Israel, tentunya mereka menghormati makamnya. Tetapi di sini dikatakan tidak ada yang tahu di mana kuburnya, bukankah itu aneh? Ayat 6 mengatakan Allah sendiri yang menguburkan Musa, satu-satunya manusia yang dikuburkan Allah. Dan entah di mana Allah menguburnya sampai tidak ada yang tahu tempatnya. Mengapa? Karena Allah punya rencana untuk Musa. Ternyata dia tidak akan ditinggalkan terlalu lama dalam kuburnya.

Yudas 1:9 mencatat kebangkitannya

Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika berselisih dengan Iblis, Dia bertengkar mengenai mayat Musa, tidak diizinkan melontarkan tuduhan kepadanya, tetapi berkata: ‘Tuhan menghardik engkau!’

 

Mikhael, sebutan Allah Anak dalam konteks konfrontasi dan peperangan, harus bersitegang dengan Iblis ketika Dia membangkitkan Musa. Iblis menuduh bahwa Musa orang berdosa dan tidak layak mendapat hidup kekal. Tetapi Mikhael mengatakan dosanya sudah diakuinya dan sudah diampuni. Sekarang bukan keberdosaan Musa lagi yang tampak di mata Allah, tapi kesempurnaan Kristus Juruselamatnya.

Masalahnya waktu itu Yesus Kristus belum disalibkan, bahkan Dia belum menjadi manusia. Jadi penebusan Musa masih berbentuk janji, surat utang, promissory note istilah perbankannya. Allah Anak punya janji suatu saat akan melunasi utang itu, menjadi Penebus manusia, tapi itu masih janji saat Musa dibangkitkan. Karena itu Iblis menuntut bahwa Musa tidak boleh dibangkitkan kepada hidup kekal karena belum ada penebusan untuk pendosa. Siapa yang menang? Tentu saja Mikhael, karena di injil sinoptik tercatat Musa sudah dibangkitkan dan berada di Surga, dan dia terlihat oleh 3 murid Yesus bersama Elia, mendampingi Yesus di bukit transfigurasi.

Matius 17:3 

Maka tampak di sana kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

 

Jadi kebangkitan Musa merupakan jaminan kebangkitan umat Allah pada akhir zaman ketika Yesus datang untuk menjemput umatNya.

Ketika Musa dibangkitkan itulah kematian/maut dipastikan kekalahannya. Musa adalah manusia pertama yang bangkit dari kematian kepada hidup kekal. Kematian/maut dibuktikan tidak bisa menahannya terus dalam kondisi mati. Kuasa Allah telah membangkitkan dia.

Sebelumnya, dari Adam hingga Musa, belum ada bukti bahwa manusia maut bisa dikalahkan. Semuanya yang mati tetap mati, tidak ada yang hidup lagi. Karena itu dikatakan, “maut berkuasa dari Adam hingga Musa”. Adam, Hawa, Habel, Set, Ayub, Abraham, Ishak, Yakub, semua masih terbelenggu kematian. Dikatakan bahkan mereka yang tidak berbuat dosa seperti Adam pun, misalnya Ayub yang disebut “saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan” (Ayub 1:1), kematian tetap berkuasa atasnya. Ayub tetap mati walaupun dia orang baik. Kematian tidak mau melepaskan mereka. Kematian berkuasa atas mereka. Tapi ketika Musa dibangkitkan, itulah pertama kalinya Allah membuktikan bahwa kematian/maut bisa dikalahkan, kematian/maut itu tidak mahakuasa, masih lebih mahakuasa Allah yang bisa membangkitkan orang mati.

Jadi kebangkitan Musa itu adalah jaminan bahwa Tuhan akan mengalahkan Setan dan dosa dan kematian. Sejak itu Setan tahu dia tidak bisa mengalahkan Tuhan, Setan tahu bahwa akhirnya dia pasti kalah, dosa dan kematian dan dirinya serta semua pengikutnya akan dibinasakan dalam api neraka yang turun dari Surga.

 

Jadi bagi kita umat Allah, kebangkitan Musa adalah jaminan kebangkitan kita kelak ketika Yesus Kristus datang menjemput kita. Pastikan kita termasuk mereka yang akan dibangkitkan dalam kemuliaanNya.

 

Amin.

 

 

13 05 21

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar