229. AIR BAH, SODOM
& GOMORA
DAN DUNIA KITA SEKARANG
_______________________________
Ada dua contoh pemusnahan yang dipakai Tuhan Yesus
sebagai contoh untuk pemusnahan dunia kita ini pada akhir zaman:
1.
Pemusnahan dunia
pra-air bah
2.
Pemusnahan
kota-kota Sodom dan Gomora
Kita lihat CONTOH PERTAMA,
YAITU PEMUSNAHAN DUNIA PRA-AIR BAH.
Menurut perhitungan Alkitab, air bah terjadi sekitar 1656 tahun setelah
Penciptaan dunia ini. Angka ini diperoleh dari menjumlah silsilah Adam hingga
Nuh. Atau menurut hitungan Ussher itu sekitar tahun 2348 BC, kurang lebih 43
abad yang lalu. Lihat perinciannya di
bawah.
Allah menciptakan dunia ini dan isinya. |
Kejadian
1–2 |
0 |
Adam memperanakkan
Set pada usia 130. |
0 + 130 = 130 |
|
Set
memperanakkan Enos pada usia 105. |
130 + 105 = 235 |
|
Enos memperanakkan
Kenan pada usia 90. |
235 + 90 = 325 |
|
Kenan
memperanakkan Mahalaleel pada usia 70. |
325 + 70 = 395 |
|
Mahalaleel memperanakkan
Yared pada usia 65. |
395 + 65 = 460 |
|
Yared memperanakkan
Henokh pada usia 162. |
460 + 162 = 622 |
|
Henokh memperanakkan
Metusalah pada usia 65. |
622 + 65 = 687 |
|
|
|
|
Metusalah memperanakkan
Lamekh pada usia 187. |
687 + 187 = 874 |
|
Lamekh memperanakkan
Nuh pada usia 182. |
874 + 182 = 1056 |
|
Air bah
terjadi pada usia Nuh ke 600. |
1056 + 600 = 1656 |
Menurut perhitungan Ussher, Penciptaan itu terjadi sekitar 4004 tahun
sebelum Masehi. Jika benar hitungan ini, maka air bah terjadi 2348 tahun
sebelum tahun Masehi atau 43 abad yang lalu. Sudah lama ya? Tapi peristiwa ini
tetap dipakai Yesus sebagai perbandingan dengan penghancuran dunia ini pada
akhir masa.
Mengapa Allah memusnahkan dunia pra-air bah? Alkitab mencatat,
Kejadian
6:5-6
5 Lalu TUHAN melihat,
bahwa kejahatan manusia itu hebat di
bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya hanyalah
jahat terus-menerus. 6 Dan menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah
menjadikan manusia di bumi, dan itu membuatnya
berduka di hati-Nya. 7 Dan
berfirmanlah TUHAN, ‘Aku
akan membinasakan manusia yang telah Kuciptakan dari muka bumi, baik
manusia maupun hewan, dan binatang-binatang yang
mengeriyap, dan unggas-unggas di udara,
sebab Aku menyesali Aku telah menjadikan mereka.’
Roh Nubuat menambahkan keterangan yang
mengungkapkan kejahatan mereka.
Spirit of Prophecy Vol. 1 page 69
But if there was
one sin
above
another which called for the destruction of the race by the flood,.
it was the base
crime of amalgamation of man and beast which defaced the
image of God, and
caused confusion
everywhere.
God purposed to destroy by a flood that powerful, long-lived race that had corrupted their ways before Him.
Spirit of Prophecy Vol. 1, hal. 69,
Namun
jika ada satu dosa di atas yang lain yang mendatangkan pemusnahan bangsa
manusia dengan air bah, itu ialah kejahatan
yang hina dari amalgamasi manusia dan hewan, yang merusak keserupaannya dengan
Allah, dan menyebabkan kebingungan di mana-mana. Allah memutuskan untuk
memusnahkan dengan air bah, bangsa yang kuat yang panjang umurnya itu yang
sudah merusak pola hidup mereka di hadapanNya.
Jadi kejahatan yang sangat hina, yang
sangat merendahkan pada zaman itu adalah amalgamasi atau pencampuran/penggabungan
dua unsur atau lebih yang tidak sejenis pada manusia dan pada hewan.
“amalgamasi” dalam hal ini yang
dibicarakan adalah
v perkawinan
campur dari iman yang berbeda pada manusia,
v dan perkawinan
silang dari spesies yang berbeda pada hewan yang sebagian karena
ulah manusia.
Di Kejadian 6:1-2
dijelaskan tentang perkawinan campur antar manusia:
1 Dan terjadilah ketika manusia mulai bertambah
banyak di muka bumi, dan lahir anak-anak perempuan bagi mereka. 2 Bahwa anak-anak
laki-laki Allah melihat anak-anak
perempuan manusia itu
cantik-cantik, dan mereka mengambil isteri bagi diri mereka dari semua yang mereka pilih.
Jadi perkawinan campuran itu adalah antara:
1.
anak-anak
laki-laki Allah,
yaitu anak-anak
dari keturunan Set yang patuh pada Allah,
2.
dengan
anak-anak perempuan manusia,
yaitu anak-anak
dari keturunan Kain yang telah murtad dari Allah.
Sedari awal Allah sudah
melarang perkawinan antara orang-orang yang patuh padaNya dengan orang-orang
yang tidak patuh padaNya, karena setiap kali itu terjadi, maka orang-orang yang
tadinya patuh padaNya, justru ikut pasangannya menjadi murtad dan menyembah
berhala.
Hingga di zaman
Perjanjian Baru pun larangan ini tetap berlaku, artinya berlaku juga bagi kita!
2 Korintus
6:14-18
14 Janganlah
kamu menjadi pasangan kuk yang
tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya; sebab persahabatan apa yang
ada antara kebenaran dan ketidakbenaran?
Dan komunikasi apa yang ada antara terang
dengan gelap? 15 Dan keselarasan apa
yang ada antara Kristus dan Belial? Atau apakah bagian yang dimiliki orang percaya dengan orang tak percaya? 16 Dan kesepakatan apa yang ada antara Bait Allah dengan berhala?
Karena kamu adalah bait dari Allah yang hidup; sebagaimana
Allah telah berfirman, ‘Aku akan diam di tengah mereka dan hidup di tengah mereka,
dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.’ 17 ‘Sebab
itu keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah
dirimu dari mereka,’
firman Tuhan, ‘dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima
kamu. 18 Dan Aku akan menjadi Bapa bagimu,
dan kamu akan menjadi
anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku
perempuan’, demikianlah firman Tuhan Yang Mahakuasa.
Ini tulisan Paulus, rasul Perjanjian Baru, tapi prinsip yang
diajarannya tetap prinsip Tuhan yang sudah diajarkan Tuhan sejak awal.
Dan ini tidak hanya menyangkut perkawinan, tapi juga kongsi dagang, kongsi
usaha. Bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan orang-orang yang tidak
seiman, tetapi kita
tidak boleh terikat perjanjian apa pun dengan mereka. Kita boleh berteman dengan mereka dengan tujuan
membawa mereka kepada kebenaran, menolong mereka melihat ajaran Tuhan yang
sejati, tetapi kita tidak boleh punya ikatan apa pun dengan
mereka, baik yang bersifat finansial, legal (hukum), maupun batiniah
karena itu berbahaya, kita bisa terseret ke pihak mereka.
Jadi Kejadian 6:5 mengatakan akibat perkawinan campur ini
antara mereka yang patuh pada Allah dengan yang tidak mengenal Allah, maka
manusia menjadi semakin lama semakin jahat, dikatakan kejahatannya
hebat (great), besar sekali
kejahatannya, dan kecenderungan hatinya terus-menerus hanyalah apa yang jahat.
Bagaimana dengan hewan? Saking jahatnya hati manusia maka manusia mulai
merekayasa hewan dengan mengawinkan spesies-spesies yang berbeda. Dan Tuhan menyingkirkan itu semua, semua spesies hewan yang tidak diciptakan
oleh Tuhan, dibinasakan dalam air bah. Ini tulisan Roh Nubuat.
Spiritual Gifts Vol. 3 page 75,
Every species of animal which
God had created were preserved in the ark. The flood destroyed the confused species that God did not create,
which were the result of amalgamation.
Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 75,
Setiap
spesies hewan yang diciptakan Allah diselamatkan di dalam bahtera. Air bah membinasakan spesies-spesies yang
membingungkan yang tidak diciptakan Allah, yang adalah hasil amalgamasi.
Tetapi setelah air bah, ternyata
manusia tidak jera, karena amalgamasi antar
manusia dan antar hewan terjadi lagi.
Spiritual Gifts Vol. 3 page 75,
Since the flood there has been amalgamation of man and beast
as
may be seen in the almost endless varieties
of species of
animals, and in certain races of men.
Spiritual Gifts Vol. 3 hal. 75,
Setelah air bah, masih terjadi amalgamasi manusia dan hewan seperti yang bisa dilihat pada spesies-spesies
hewan yang tak terbilang macamnya dan pada ras manusia tertentu…”
Berarti manusia mengulangi
kesalahan yang dibuatnya yang dulu menyebabkan Tuhan membinasakan dunia pra-air
bah.
Apakah Tuhan akan membinasakan
dunia pasca-air bah yang sekarang ini karena manusia mengulangi dosa-dosa yang
sama?
Lihat apa kata Yesus:
Matius 24:37-38
37 Tetapi sebagaimana
halnya di zaman Nuh, demikian pula halnya
kelak pada kedatangan Anak Manusia. 38
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum,
kawin dan mengawinkan sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera
Lukas 17:26-27
26 Dan sama
seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak di masa Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum,
mereka kawin dan dikawinkan, sampai ke hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan
datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Air bah zaman Nuh adalah maket,
atau contoh kecil dari kebinasaan total dunia ini pada akhir zaman. Kejahatan manusia yang menyebabkan Tuhan membinasakan mereka itu timbul
dari perkawinan campuran antara orang percaya dengan orang tidak percaya,
antara anak Allah dengan bukan anak Allah. Dan lihat ayat-ayat di
atas. Apa perbuatan spesifik yang disebut Yesus di ayat-ayat itu? “makan dan minum”, “kawin”, “mengawinkan” dan “dikawinkan”.
Nah, makan-minum tidak dibahas secara spesifik sebagai alasan
dibinasakannya dunia pra-air bah, tetapi urusan “kawin” itu berkaitan dengan
Kejadian 6:1-2. Dan kata Yesus, urusan “kawin” ini
juga akan menjadi salah satu alasan dunia kita pasca-air bah ini dibinasakan,
sama seperti dunia pra-air bah di zaman Nuh. Nanti kita akan melihat
mengapa urusan “kawin” ini akan menghancurkan dunia kita ini.
Sekarang kita lihat dulu CONTOH KEDUA TENTANG
PEMUSNAHAN SODOM DAN GOMORA.
Kisah tentang Sodom dan Gomora bisa kita baca di Kejadian 13:10-13;
18:20-33; 19:1-29.
Sodom dan Gomora ditempati oleh keturunan Ham, anak Nuh, dan ini adalah
kota-kota yang jahat di pemandangan Tuhan. Kejahatan mereka sangat spesifik,
yaitu kejahatan seksual, antara sesama gender. Sampai hari ini
nama kota Sodom menjadi kata perbuatan seksual yang tidak wajar, yaitu
“sodomi”. Kita baca beberapa ayatnya sebagai konteks.
Kejadian
13:13
Tetapi
orang-orang
laki-laki Sodom itu jahat dan pendosa
besar di hadapan TUHAN.
Alkitab memberikan penjelasan supaya tidak ada salah paham.
Kejadian 19:4-5
4
Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota itu, yaitu orang-orang lelaki Sodom, mengepung sekeliling rumah itu, baik yang tua mapun yang muda, semua orang dari segala penjuru. 5 Dan mereka meneriaki
Lot dan berkata kepadanya, ‘Di manakah
orang-orang laki-laki yang datang kepadamu
malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya
kami boleh menyetubuhi mereka.’
Jadi perbuatan apa di kota
Sodom dan Gomora yang mendatangkan kebinasaan atas mereka?
Laki-laki bersodomi dengan sesama laki-laki.
Apa yang dilakukan Tuhan atas
kedua kota ini?
Kejadian 19:24-25
24
Kemudian TUHAN menghujani atas Sodom dan atas Gomora,
belerang dan api
dari TUHAN, keluar dari langit; 25
dan Dia menunggangbalikkan kota-kota itu dan
seluruh lembah dan semua penduduk kota-kota itu, dan apa yang tumbuh di atas tanah.
Dengan kata lain kota Sodom dan Gomora mengalami kiamat. Sebuah contoh kecil dari
kiamat yang akan dialami dunia kita ini.
Yesus memakai penghancuran Sodom
dan Gomora ini sebagai contoh kebinasaan dunia ini pada akhir zaman.
Lukas 17:28-30
28
Demikian juga, seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan, mereka minum, mereka membeli, mereka menjual, mereka menanam, mereka
membangun. 29 Tetapi pada
hari yang sama Lot keluar dari Sodom,
turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30
Seperti demikianlah yang
akan terjadi pada hari ketika Anak
Manusia dinyatakan.
Apa yang menyebabkan Tuhan menghujani Sodom dan Gomora dengan api dan belerang?
Bukan karena mereka makan-minum, membeli-menjual, menanam-membangun, tetapi
karena apa? Karena perbuatan sodomi mereka! (Kejadian
13:13).
Dan Yesus berkata, “Seperti demikianlah yang akan terjadi pada hari ketika Anak Manusia dinyatakan.”
Sekarang kita melihat KONDISI DUNIA KITA.
Apa yang sedang terjadi sekarang ini yang mirip kondisi dunia pra-air bah?
Apakah ada perkawinan campuran antara anak-anak Allah dengan yang bukan
anak-anak Allah seperti di zaman pra-air bah? Ya, banyak, dan umumnya dengan
alasan bahwa perkawinan itu nanti akan menjadikan pasangan yang bukan anak
Allah menjadi anak Allah. Memang ada juga beberapa kasus yang demikian, dan itu
suatu keberuntungan; tetapi biasanya yang lebih banyak justru anak-anak Allah
yang ikut pasangannya yang bukan anak-anak Allah. Mengapa? Karena manusia itu
pada dasarnya lebih cenderung kepada apa yang tidak sesuai dengan kehendak
Allah. Sedangkan hidup dalam lingkungan yang sekeluarga dekat dengan Allah
saja, manusia masih mencari-cari celah untuk mengurangi kewajibannya terhadap
Tuhan, apalagi kalau sekarang punya pasangan yang tidak menguatkan imannya.
Jadi tidak salah Yesus mengambil contoh pemusnahan dunia pra-air bah untuk
menggambarkan pemusnahan dunia kita ini. Ternyata kondisinya sama.
Bagaimana dengan contoh kedua? Apa yang sedang terjadi sekarang ini mirip
kondisi Sodom dan Gomora?
Satu abad yang lalu, manusia yang suka dengan sesama gendernya,
menyembunyikan fakta itu sebagai rahasia yang paling gelap, karena menganggap
itu suatu aib. Hari ini, manusia justru bangga dengan hal itu.
Pasangan-pasangan sama gender muncul mesra di mana-mana, secara terbuka,
terang-terangan, bahkan diakui perkawinannya secara sipil dan mendapatkan restu
dari gereja (gereja-gereja tertentu). Dunia entertainment,
film, bahkan film-film untuk anak-anak kecil dimasuki konsep bahwa hubungan
seksual sama gender itu oke, laki-laki hidup sebagai perempuan itu oke,
perempuan berdandan laki-laki-laki itu juga oke. Sebaliknya masyarakat yang
menolak penyimpangan kodrati ini, justru didemo, dicaci, dituduh diskriminasi,
dll. Jadi ini sudah perbuatan yang terang-terangan melawan Hukum Tuhan, melawan
ajaran agama. Dengan kata lain ini tidak kurang dari perbuatan makar terhadap
Tuhan. Jika Tuhan membinasakan Sodom dan Gomora, tidakkah Tuhan juga akan
membinasakan dunia ini untuk dosa yang sama? Tentu aja.
Sekarang anak-anak kecil justru diekspos kepada dosa yang dianggap kekejian
oleh Tuhan ini. Di negara-negara “maju” bahkan anak-anak tidak disebut dengan
gender anatominya, tidak disebut “he”
(laki-laki) atau “she” (perempuan),
melainkan disebut “they”, dan mereka
tidak diberi nama yang lazim bagi anak laki-laki atau perempuan, tetapi diberi
nama yang netral. Dan untuk menanamkan konsep bahwa identitas mereka tidak
tergantung gender anatomi mereka, anak-anak perempuan didandani dengan
penampilan laki-laki, dan anak-anak laki-laki didandani dengan penampilan
perempuan, untuk menanamkan konsep dalam kepala mereka bahwa mereka boleh
memilih identitas gender apa pun walaupun tidak sama dengan anatomi mereka.
Mereka boleh menjadi apa pun sesuka mereka, mau jadi laki-laki boleh, mau jadi
perempuan ya boleh, apa pun gender anatomi mereka itu tidak mengikat. Dan
praktek ini pasti akan menyebar dengan cepat ke negara kita juga karena info
itu menyebar dengan sangat cepat lewat internet. Bukankah Yesus sudah berkata bahwa akhirnya dunia akan menjadi
seperti Sodom dan Gomora?
Jadi dunia kita sekarang
ü bukan hanya kawin
campuran antara umat Allah dengan bukan umat Allah seperti di zaman pra-air
bah,
Tapi lebih parah
daripada itu. Perkawinan yang ditetapkan Tuhan adalah antara 1 laki-laki dengan
1 perempuan. Tapi manusia membuat lembaga perkawinan menjadi olok-olok,
bukan lagi 1 Adam dengan 1 Hawa, tapi
ü bisa 1 Adam dengan
lebih dari 1 Hawa,
ü atau 1 Hawa dengan
lebih dari 1 Adam,
ü atau 1 Adam dengan
1 Adam,
ü dan 1 Hawa dengan
1 Hawa.
Dan manusia tidak
merasa bahwa dia sudah melanggar Hukum Tuhan.
Lihat, Alkitab itu luar biasa. Ribuan tahun yang lalu melalui nabi-nabi dan
rasul-rasulNya, Tuhan sudah memberitahu apa yang akan terjadi pada dunia ini,
bagaimana kondisinya pada akhirnya. Jika dunia yang lama dulu sudah dibinasakan
Tuhan maka dunia yang sekarang yang melakukan dosa yang sama juga akan
mengalami nasib yang sama. Banyak orang bahkan yang Kristen tidak percaya bahwa
usia dunia ini tidak lama lagi. Tapi dengan melihat apa yang sedang terjadi,
kerusakan dan kemerosotan akhlak manusianya, bagaimana dunia ini sudah menapat
di bayang-bayang Sodom dan Gomora, seharusnya kita sadar bahwa waktu Tuhan
membersihkan dunia ini sudah tidak lama lagi. Kita perlu waspada supaya kita dan
keluarga kita, anak-anak kita, tidak terjerat dalam dosa-dosa yang keji ini. Berpegang
hanya pada Tuhan, mengimani janjiNya, mematuhi semua HukumNya, mengasihiNya dengan
segenap hati dan jiwa dan kekuatan dan akal budi kita, dan menantikan
penyelamatan dariNya.
13 08 23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar