Sabtu, 03 Februari 2024

230. SUAMI DAN AYAH YANG GAGAL

 

230. SUAMI DAN AYAH YANG GAGAL

_______________________________

 

 

Khotbah perdana Pdt. Rafael Polimpung sebagai gembala gereja Anjasmoro mengambil topik Nuh dan Lot dalam penghancuran dunia pertama dan Sodom-Gomora. Sangat menarik. Sekarang aku bagikan. Seperti biasa semua ayat di blog ini adalah terjemahan dari KJV/NKJV, bukan terjemahan LAI.

 

Kebetulan di pembahasan sebelum ini, di # 229 kita sudah melihat bahwa pemusnahan dunia di zaman Nuh serta pemusnahan Sodom dan Gomora itu diambil sebagai contoh atau tipe bagi pemusnahan terakhir dunia kita ini. Tuhan berkata,

 

Pengkhotbah 1:9

Apa yang pernah ada, itulah yang akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat itulah yang akan dibuat lagi; tak ada yang baru di bawah matahari.

 

Menurut perhitungan Alkitab, air bah yang memusnahkan dunia yang pertama terjadi sekitar 1656 tahun setelah Penciptaan dunia ini, atau menurut hitungan Ussher itu sekitar tahun 2348 BC, kurang lebih 43 abad yang lalu. Silakan mengulang pembahasan # 229 untuk detailnya.

 

Lukas 17:26-27

26  Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak di masa Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai ke hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

 

 

Sedangkan kapan Sodom dan Gomora dimusnahkan, Alkitab tidak memberikan detailnya karena setelah Nuh tidak disebutkan pada usia berapa anak-anaknya punya keturunan sehingga tidak bisa ditotal. Yang pasti itu terjadi di zaman Abraham. Menurut perkiraan sejarah Abraham hidup sekitar  1813-1638 BC, jadi pemusnahan Sodom dan Gomora pun terjadi dalam kurun waktu itu, tentu saja tidak pada waktu Abraham masih kecil, jadi kemungkinan setelah 1700 BC atau 600-700 tahun setelah air bah.

 

Lukas 17:28-30

28 Demikian juga, seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan, mereka minum, mereka membeli, mereka menjual, mereka menanam, mereka membangun. 29 Tetapi pada hari yang sama Lot keluar dari Sodom, turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Seperti demikianlah yang akan terjadi pada hari ketika Anak Manusia dinyatakan.

 

Nah, di pembahasan # 229 kita sudah tahu mengapa Allah memusnahkan dunia yang pertama di zaman Nuh, serta Sodom dan Gomora di zaman Abraham, jadi itu tidak perlu diulang lagi. Di pembahasan ini kita melihat kepada siapa yang selamat dari kedua pemusnahan itu.

 

AIR BAH DI ZAMAN NUH

Kita lihat air bah di zaman Nuh membinasakan seluruh dunia yang pertama kecuali mereka yang ada di dalam bahtera Nuh.

 

Kejadian 6:10

Dan Nuh memperanakkan tiga anak laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.

 

Kejadian 8:16

‘Keluarlah dari bahtera itu, engkau dan isterimu, serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu bersamamu;

 

Nuh itu dianggap pengkhotbah yang paling gagal sepanjang sejarah, karena dia berkhotbah selama 120 tahun tapi hanya berhasil mengajak 7 orang anggota keluarganya sendiri untuk masuk ke dalam bahtera. Sahabatnya, tetangganya, teman-temannya tidak ada yang ikut, kerabatnya tidak ada yang ikut, saudara-saudaranya, besan-besan, dan ipar-iparnya juga tidak ada bersamanya. Tetapi 7 anggota keluarga intinya sendiri ada bersamanya.

Jadi yang selamat dari air bah itu: Nuh + istrinya + tiga anaknya + 3 menantunya = 8 jiwa.

 

 

API YANG MENGHANCURKAN SODOM DAN GOMORA

Abraham berusaha tawar-menawar dengan Tuhan sekiranya Tuhan mau membatalkan niatNya membinasakan kota Sodom dan Gomora. Angka terendah yang berani dimintakan Abraham kepada Tuhan adalah 10 orang, jika ada 10 orang saja yang benar di Sodom dan Gomora, Tuhan bersedia untuk tidak membinasakan kedua kota itu. Tapi Tuhan tahu, dan Abraham tahu di sana 10 orang pun tidak ada yang benar, dan dia tidak berani menawar lebih rendah dari angka itu. Maka Sodom dan Gomora akan dihancurkan sesuai keputusan Tuhan. Tetapi Tuhan sudah berkata Dia tidak akan membinasakan orang benar bersama dengan yang tidak benar, karena itu Lot dan keluarganya saja yang akan dikeluarkan dari sana sebelum kedua kota itu dihancurkan.

Kita tahu ada 4 orang yang keluar dari kota Sodom: Lot, istrinya, dua anak perempuan mereka.

Tapi berapa orang yang selamat?

2 Petrus 2:6-7

6 dan membuat kota Sodom dan Gomora menjadi abu, menghukum mereka sampai musnah, menjadikan mereka contoh bagi yang akan hidup kemudian dengan fasik. 7 Dan menyelamatkan hanya Lot, yang kesal dengan cara hidup orang-orang jahat,

 

Lho, kok hanya Lot? Memang 4 orang yang ditarik dua orang malaikat keluar dari Sodom. Tapi di tengah jalan istrinya menoleh ke belakang dan menjadi tugu garam. Berarti sisa Lot dan dua anak perempuannya yang lari mencari tempat singgah pertama ke kota tetangganya Zoar. Tetapi itu baru selamat fisiknya. Mereka terluput dari hujan batu belerang dan api yang menjatuhi kota Sodom dan Gomora, tapi secara kerohanian kedua putri Lot ternyata tidak selamat. Dari Zoar, Lot dan kedua putrinya kemudian pergi tinggal dalam gua di gunung. Lalu kedua putrinya punya ide cemerlang.

Kejadian 19:31-32, 36-38

31 Dan yang sulung berkata kepada yang lebih muda,  ‘Ayah kita sudah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang datang untuk menghampiri kita seperti kebiasaan di bumi. 32 Ayo, marilah kita buat ayah kita minum anggur, dan kita akan tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.’ 36 Maka mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37 Dan yang sulung melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab hingga  hari ini. 38   Dan yang lebih muda dia juga melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon hingga hari ini.

 

Jadi kedua putri Lot sudah berbuat dosa incest. Dan di 2 Petrus 2:7 kita melihat bahwa ternyata mereka akhirnya tidak selamat. Hanya Lot sendiri yang diselamatkan.

 

 

Maka kesimpulan apa yang kita peroleh dari kisah yang menjadi contoh bagi kita ini? Jangan lupa “Apa yang pernah ada, itulah yang akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat itulah yang akan dibuat lagi; tak ada yang baru di bawah matahari.” Apa yang sudah pernah terjadi, akan terjadi lagi di akhir zaman.

 

Berarti di akhir zaman juga ada dua kelompok suami dan ayah:

ü   yang berhasil membawa seluruh keluarga intinya selamat bersamanya seperti Nuh.

ü   dan yang gagal membawa keluarga intinya selamat bersamanya seperti Lot.

 

Padahal Alkitab berkata Lot adalah orang benar. Andai dia bukan orang benar, dia tidak akan diselamatkan keluar dari Sodom.

2 Petrus 2:7-8

7 Dan menyelamatkan hanya Lot, yang kesal dengan cara hidup orang-orang jahat, 8 sebab orang benar ini yang hidup di tengah-tengah mereka, kesal hatinya melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang melanggar Hukum dari hari ke hari.

 

Mengapa Lot yang orang benar kok gagal membawa istri dan anak-anaknya selamat sampai akhir? Kesalahan apa yang telah dibuatnya? Langkah mana yang mengawali kegagalan ini? Ini adalah pertanyaan yang perlu direnungkan setiap kita. Sebagai suami, sebagai ayah, apakah kita sudah melakukan semaksimal mungkin untuk memastikan istri dan anak-anak kita nanti tidak tercecer di tengah jalan, setia sampai akhir, dan tidak kehilangan keselamatan mereka? Di mata Tuhan, suami adalah kepala keluarga, suami itu kepala istri (Efesus 5:23), jadi keselamatan keluarga adalah tanggung jawab suami. Tidak cukup kita sendiri yang selamat. Pasangan hidup dan anak-anak yang dikaruniakan kepada kita adalah tanggung jawab kita untuk membawa mereka juga selamat sampai akhir.

Kelak saat kebangkitan Lot tentunya sangat menyesal harus menerima kenyataan bahwa istri dan anak-anaknya tidak selamat bersamanya. Itu kegagalannya yang terbesar.

 

Banyak laki-laki mengira bahwa kesuksesan mereka sebagai kepala keluarga diukur dengan bisa membelikan keluarganya rumah mewah lengkap dengan kolam renang, membawa mereka jalan-jalan keliling dunia setiap semester, memberikan mobil mahal, menyekolahkan semua anaknya di luar negeri, dll. Tetapi sebenarnya kesuksesan terbesar yang bisa dicapai seorang suami dan ayah ialah pada akhir hari membawa keluarganya lengkap kepada Tuhan, menyerahkan mereka kepada Sang Juruselamat dan berkata, “Tuhan, yang telah Engkau berikan padaku, semuanya lengkap ada di sini, aku sudah menjaga mereka, tidak ada yang hilang satu pun.”

 

Semoga tidak ada dari kita yang harus mengalami penyesalan Lot.

 

03 02 24

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar