Selasa, 16 Desember 2014

142. SEGALA YANG HALAL TERNYATA BUKAN HALAL

142. HALAL

TERNYATA BUKAN HALAL

__________________________________________

1 Korintus 6:12 (LAI)

Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

 

Ayat ini sering dipakai oleh orang-orang Kristen sebagai dalih untuk mengatakan bahwa  bagi orang Kristen Perjanjian Baru, TIDAK ADA PANTANGAN MAKANAN, karena rasul Paulus sudah berkata Segala sesuatu halal bagiku.”

 

Marilah kita lihat apa yang sesungguhnya dikatakan oleh rasul Paulus.

Ayat 1 Korintus 6:12 ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari surat panjang Paulus ke jemaat Korintus.

1 Korintus 6:12  sama sekali tidak berbicara mengenai makanan yang haram atau halal.

Kesalahpahaman ini terjadi karena terjemahan yang tidak tepat.

Tidak percaya? Mari kita baca pasal 5 dan 6 untuk membuktikan bahwa Paulus tidak bicara tentang makan daging haram atau halal. Tidak apa rada panjang, selain untuk membuktikan ini tidak bicara tentang makanan, kita sekalian belajar hal-hal lain yang ditulis Paulus di pasal 5 dan 6 ini, Paulus bicara tentang beberapa hal, kecuali makan daging haram atau halal.

 

1 Korintus pasal 5 dan 6. (KJV yang diindonesiakan)

5:1           Telah dilaporkan bahwa di antara kamu sudah umum ada perzinahan, dan perzinahan yang begitu rupa tidak terdapat sekali pun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa orang boleh mengambil  isteri ayahnya.

5:2           Dan kamu sombong, tidak berkabung seperti yang sepatutnya, agar dia yang melakukan hal itu boleh disingkirkan dari tengah-tengah kamu.

5:3           Sebab aku, sekali pun secara badani tidak hadir, tetapi hadir secara rohani, telah menghakimi seolah-olah aku hadir, dia yang telah melakukan hal itu.

5:4           Dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus, pada waktu kamu berkumpul, bersama-sama  rohku, dengan kuasa Tuhan kita, Yesus Kristus,

5:5           untuk menyerahkan orang semacam itu kepada Setan, supaya dibinasakan tubuhnya agar rohnya bisa diselamatkan pada hari Tuhan Yesus.

5:6           Bermegahmu itu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?

5:7              Maka buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, seperti kamu tidak beragi. Karena sesungguhnya Kristus, Domba Passah kita telah dikurbankan untuk kita.

5:8           Karena itu marilah kita pelihara perayaannya bukan dengan ragi yang lama, maupun dengan ragi kebencian dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,  yaitu ketulusan dan kebenaran. 

5:9           Aku sudah menulis kepadamu dalam sebuah surat supaya kamu jangan bergaul dengan para pezinah.

5:10         Namun bukan dengan semua pezinah dunia ini, atau dengan yang serakah, atau para pemeras, atau dengan para penyembah berhala; karena jika demikian, kamu harus meninggalkan dunia ini.

5:11         Tetapi sekarang aku sudah menulis kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan siapa pun yang menyebut dirinya saudara seiman, yang adalah seorang pezinah, atau yang serakah, atau seorang penyembah berhala, atau yang suka memarahi orang, atau seorang pemabuk, atau seorang pemeras; dengan orang yang demikian janganlah kamu makan bersama-sama.

5:12         Sebab apa urusanku menghakimi juga mereka yang di luar jemaat? Bukankah kamu menghakimi mereka yang di dalam?

5:13         Tetapi mereka yang di luar dihakimi Allah. Karena itu, singkirkanlah dari tengah-tengah kamu orang yang jahat itu.

6:1           Apakah ada di antara kamu, yang punya masalah dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?

6:2           Tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia?. Dan jika dunia akan dihakimi olehmu, apakah kamu tidak layak menghakimi perkara-perkara yang tidak berarti?

6:3           Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat apalagi perkara-perkara yang terkait hidup sekarang ini.

6:4           Maka jikalau kamu berhak menghakimi perkara-perkara yang berkaitan dengan kehidupan ini, pakailah itu untuk menghakimi yang paling tidak dihormati dalam jemaat.

6:5           Aku menegur malumu. Apakah tidak ada orang yang bijaksana di antara kamu? Tidak adakah satu pun yang dapat menghakimi antara saudara-saudaranya?

6:6           Tetapi sesama saudara pergi ke pengadilan, dan itu di hadapan orang-orang yang tidak percaya.

6:7           Nah, jelas ada yang salah di antara kamu, karena kamu menggugat satu sama lain.  Mengapa kamu tidak mau mengalah? Mengapakah kamu tidak mau menerima dirugikan?

6:8           Tidak, kamu telah berbuat yang salah, dan merugikan, dan itu terhadap saudara-saudaramu.

6:9             Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak benar tidak akan mewarisi Kerajaan Allah? Janganlah tertipu! Baik pezinah yang tidak punya pasangan resmi, maupun penyembah berhala, atau pezinah yang punya pasangan resmi, atau laki-laki yang menjadi perempuan, atau pelaku sodomi,

6:10           atau pencuri, atau orang yang serakah, atau pemabuk, atau pemfitnah, atau pemeras, tidak akan mewarisi Kerajaan Allah.

6:11         Dan seperti itulah beberapa orang di antara kamu dahulu. Tetapi kamu telah dibasuh, tetapi kamu telah dikuduskan, tetapi kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh Roh Allah kita.

6:12         Segala sesuatu itu sudah sesuai Hukum bagiku, tetapi bukan semuanya menguntungkan. Segala sesuatu sudah sesuai Hukum bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh kuasa apa pun.

6:13         Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi Tuhan akan membinasakan itu dan mereka. Nah, tubuh bukanlah untuk perzinahan, melainkan untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh.

6:14         Dan Allah telah bersama-sama membangkitkan Tuhan, dan juga akan membangkitkan kita oleh kuasa-Nya Sendiri.

6:15         Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan aku mengambil anggota Kristus, dan menjadikan mereka anggota seorang pelacur? Sekali-kali tidak!

6:16         Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang bergabung dengan seorang pelacur menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: ‘Keduanya akan menjadi satu daging.’

6:17         Tetapi dia yang bergabung dengan Tuhan, itu satu roh.

6:18         Jauhkanlah dirimu dari perzinahan! Setiap dosa yang dilakukan manusia, itu di luar tubuhnya. Tetapi orang yang melakukan perzinahan berdosa terhadap tubuhnya sendiri.

6:19         Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milikmu sendiri?

6:20         Sebab kamu telah dibeli dengan harga: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu  yang adalah milik Allah.”

 

Di sini SAMA SEKALI TIDAK DISINGGUNG TENTANG MAKAN DAGING HARAM ATAU HALAL.

Jadi, 1 Korintus pasal 5 dan 6 merupakan bagian dari surat panjang Paulus kepada jemaat Korintus. Yang menjadi persoalan pokok di jemaat itu adalah PERZINAHAN dan praktek SEKSUAL YANG AMORAL. Perhatikan berapa kali Paulus menyebut “perzinahan” di sini. Jadi yang disuruh Paulus supaya dihakimi adalah orang-orang di dalam jemaat yang melakukan:

ü   perzinahan

ü   serakah

ü   penyembah berhala

ü   pemarah

ü   pemabuk

ü   pemeras

ü   laki-laki yang menjadi perempuan

ü   pelaku sodomi

ü   pencuri

ü   pemfitnah

ü   pelacur

 

Sekarang kita lihat 1 Korintus 6:12

v   Pertama-tama, kata yang diterjemahkan “halal” oleh LAI di sini

berasal dari kata ἔξεστι [exesti  ex'-es-tee] yang dalam KJV diterjemahkan “lawful” yang artinya adalah “sesuai hukum, benar, tidak melanggar hukum.”

Jadi sebenarnya Alkitab terjemahan bahasa Indonesia kurang tepat memakai kata “halal” sehingga menimbulkan kesalahpahaman bahwa Paulus berbicara mengenai makanan.

v   Kedua, kata yang diterjemahkan “berguna” oleh LAI

berasal dari kata συμφέρω [sumpherō soom-fer'-o] yang dalam KJV diterjemahkan “expedient” atau “menguntungkan, memberikan kontribusi”.

 

Jadi sebenarnya, ayat 1 Korintus 6:12 ini lebih tepat diterjemahkan:

Segala sesuatu itu sudah sesuai Hukum bagiku, tetapi bukan semuanya menguntungkan. Segala sesuatu sudah sesuai Hukum bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh kuasa apa pun.

 

Beda kan pengertian yang kita peroleh di sini dibandingkan terjemahan LAI di awal pembahasan ini?

 

Ingat, Paulus di perikop ini SAMA SEKALI TIDAK BERBICARA MENGENAI MAKANAN, HALAL MAUPUN HARAM!

Kita sudah melihat bahwa seluruh perikop, dari pasal 5 sampai pasal 6, tidak ada pembicaraan tentang makan daging yang haram atau halal.

Jadi apa yang dimaksud oleh Paulus dengan pasal 6:12 ini?

 

Ayat 12 ini sesungguhnya terdiri atas 2 bagian:

a.    “Segala sesuatu itu sudah sesuai hukum bagiku, tetapi bukan semuanya menguntungkan.”  Ini bagian yang pertama.

Paulus berkata, bahwa DIA SUDAH HIDUP SESUAI DENGAN HUKUM (TAURAT). Segala sesuatu yang dilakukannya di dalam hidupnya itu sudah sesuai dengan hukum = ἔξεστι [exesti  ex'-es-tee ] = lawful. TIDAK ADA YANG MELANGGAR HUKUM , artinya SUDAH BENAR, tidak ada yang salah.

Kalau sudah hidup sesuai Hukum Taurat, apakah berarti Paulus makan daging yang haram? Jelas tidak! Apakah Paulus makan babi, atau udang? Ya jelas tidak toh! Orang Yahudi itu ketat sekali dengan makanan mereka, dan Paulus adalah Yahudi konservatif.

Ayat ini pernah diperjelas Paulus di suratnya ke Filipi. Mari kita  baca. Paulus bercerita tentang dirinya sendiri, sebelum dia bertobat.

Filipi 3:5-6

ü   5 disunat pada hari kedelapan,

ü   dari bangsa Israel,

ü   dari suku Benyamin,

ü   orang yang paling Ibrani dari semua orang Ibrani;

ü   dalam hal  hukum Taurat, seorang  Farisi

ü   6 dalam  hal semangat aku  penganiaya jemaat;

ü   dalam hal kebenaran menurut hukum Taurat aku tidak bercacat.

Lihat? Paulus berkata dia yang paling Yahudi dari semua orang Yahudi, seorang Farisi, artinya dia seorang ahli Taurat, dalam hal mematuhi hukum Taurat dia tidak bercacat! Dia juga anggota Sanhedrin, anggota parlemen Yahudi. Mana mungkin orang Yahudi seperti ini makan yang haram?

Nah, Paulus berkata, walaupun hidupnya itu sudah seluruhnya sesuai hukum (Taurat), tidak ada cacatnya, tidak ada kurangnya, TETAPI ITU TIDAK MENGUNTUNGKAN. Mengapa?

KARENA MANUSIA DISELAMATKAN OLEH KASIH KARUNIA TUHAN, BUKAN KARENA HIDUP SESUAI HUKUM TAURAT. Kita ingat kan kepada Efesus 2:8-9, yang juga ditulis oleh Paulus:

8 Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan karena usaha kamu, itu adalah pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan sampai ada orang yang memegahkan dirinya

 

Yesus Kristus yang menyelamatkan, bukan Hukum Taurat. Itulah yang dikatakan Paulus di ayat ini.

Paulus adalah seorang Farisi, seorang ahli Taurat, yang seumur hidupnya selalu hidup sesuai Hukum. Jadi secara Hukum, Paulus sudah sempurna, tidak ada kurangnya, semua sudah sesuai Hukum, tetapi di sini dia berkata, bahwa walaupun dia sudah hidup sesuai dengan Hukum tetapi itu tidak menguntungkan, karena itu tidak bisa menyelamatkan dia. Hanya kasih karunia Yesus Kristus yang menyelamatkan dia.

 

b.    Dalam kalimat berikutnya, Paulus mengulangi lagi, “Segala sesuatu sudah sesuai hukum bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh kuasa apa pun.”

bahwa dia memang hidup sesuai Hukum, tidak melanggar Hukum, tetapi dia melakukannya bukan sebagai hamba Hukum.  Artinya sekarang Hukum tidak berkuasa atasnya lagi, dia bukan hamba Hukum, walaupun dia tetap hidup sesuai Hukum.  Sekarang dia tidak seperti saat dia masih seorang Farisi, karena pada waktu dia masih seorang Farisi, dia seorang legalis, dia mengira Hukum itu yang menyelamatkan dia. Setelah pertobatannya, sekarang dia bukan seorang legalis lagi, tapi dia hidup sesuai dengan hukum sebagai anak Allah, sebagai orang yang sudah dibenarkan sebagai orang yang mengasihi Kristus. Nah, kita tahu orang yang mengasihi Kristus itu bagaimana?

Yohanes 14:15

Jikalau kamu mengasihi Aku, turuti Perintah-perintah-Ku.

 

Inilah yang dimaksud Paulus di 1 Korintus 6:12.

 

 

Tetapi, barangkali masih ada yang protes. Bagaimana dengan ayat 13? Bukankah di sini disebutkan kata “makanan”? Marilah kita baca ayat 13:

Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi Tuhan akan membinasakan itu dan mereka. Nah, tubuh bukanlah untuk perzinahan, melainkan untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh

 

Ayat ini juga terdiri atas dua bagian. Di sini sesungguhnya Paulus membuat perbandingan antara dua kelompok.

1.    Kelompok yang jasmani, yang fana.

“Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi Tuhan akan membinasakan itu dan mereka.”

“makanan” dan “perut” kedua-duanya bicara tentang sesuatu yang jasmani, yang fana, yang tidak kekal. Baik “makanan” maupun “perut” akan dibinasakan Allah. Kemudian Paulus menambahkan “dan mereka”. “Mereka” siapa? “Mereka” ini dibandingkan dengan makanan dan perut yang bersifat jasmani yang akan dibinasakan Tuhan. Jadi siapa “mereka” ini? “Mereka” adalah ORANG-ORANG YANG TIDAK SELAMAT yang akan dibinasakan seperti makanan dan perut. Hanya orang-orang yang tidak selamat yang akan dibinasakan Allah, bukan? Sedangkan orang-orang yang diselamatkan, mereka tidak akan dibinasakan. Bahkan yang sudah mati pun nanti akan dibangkitkan oleh Allah.

Jadi di sini Paulus berbicara khusus tentang orang-orang yang tidak selamat, mereka diibaratkan “makanan” dan “perut” yang akan dibinasakan, mereka hanya sampai di batas dunia ini saja, mereka tidak akan sampai ke Surga. Mereka nanti akan dibinasakan Allah.

Tetapi kemudian Paulus membandingkan dengan kelompok yang selamat.

 

2.    Kelompok jemaat Korintus yang dinasihati Paulus.1 Korintus 6:13 bagian kedua,

“Nah, tubuh bukanlah untuk perzinahan, melainkan untuk Tuhan; dan Tuhan untuk tubuh.”

Sekarang Paulus menekankan bahwa bagi orang-orang Kristen ~ karena surat Paulus ini ditujukan kepada jemaat Korintus, bukan kepada orang-orang yang tidak percaya Kristus, ~ tubuh setiap orang yang sudah diselamatkan oleh Kristus itu harus dijaga tetap kudus, karena tubuh itu untuk Tuhan. Tubuh manusia yang sudah diselamatkan adalah tempat berdiamnya Roh Kudus, karena itu Paulus berkata “tubuh …  untuk Tuhan”  jadi tubuh tidak boleh dipakai untuk berzinah. Tubuh ini tidak hanya sampai di dunia yang fana ini, tubuh ini nanti akan dibangkitkan kepada hidup yang kekal.

 

Inti dari apa yang dikemukakan Paulus ada di ayat 19 dan 20:

6:19         Apa? Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milikmu sendiri?

6:20         Sebab kamu telah dibeli dengan harga: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu  yang adalah milik Allah.”

 

Jadi inilah yang dimaksudkan Paulus dengan Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan: tetapi Tuhan akan membinasakan itu dan mereka…” Bisa dipahami, kan? JADI PAULUS SAMA SEKALI TIDAK BERKATA BAHWA MAKAN APA SAJA ITU HALAL. Paulus hanya menyamakan antara manusia yang tidak selamat dengan makanan dan perut yang akan dibinasakan Tuhan.

 

Jadi, teman-teman, 1 Korintus 6:12-13 sama sekali tidak mengatakan bahwa Paulus mengatakan semua makanan itu halal baginya.

 

Bilamana kita membaca Alkitab, kita harus membaca seluruh konteksnya. Sangat berbahaya mencomot 1-2 ayat lalu kita menerapkan keinginan kita pada ayat-ayat itu. Kita memaksakan agar ayat-ayat itu mendukung pendapat kita. Itu adalah cara yang salah untuk memahami Alkitab.

Percayalah, masih banyak makanan yang lezat yang boleh dimakan tanpa melanggar hukum. Janganlah kita menjadikan perut kita Tuhan kita, sehingga kita tidak lagi menjaga kekudusan tubuh kita yang telah dibayar mahal oleh darah Kristus, dan di mana Roh Kudus harus berdiam. Roh Kudus itu sudah jelas kudus, Dia tidak bakal mau tinggal di tempat yang dinajiskan oleh makanan yang najis, maupun oleh pikiran dan perbuatan yang najis.

 

 

 

 

16 12 14 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar