Senin, 02 Agustus 2021

209. MENURUT NUBUATAN TAHUN BERAPA YESUS DISALIBKAN?

209MENURUT NUBUATAN

TAHUN BERAPA YESUS DISALIBKAN?

________________________________________________________________________________________________________

 

 

Pelajar-pelajar Alkitab umumnya hanya tahu Yesus disalibkan pada hari Jumat, hari ke-14 bulan Nisan, pukul 9 pagi disalibkan, dan mati pukul 3 siang. Persis bersamaan Perayaan Passah tahun itu. Tahunnya yang banyak orang tidak tahu persis. Rancu.

Tetapi menurut nubuatan di kitab Daniel, tahun kematian Yesus sudah dinubuatkan.

 

 

Kalau kita cek di Google, yang kita peroleh ini:

https://www.researchgate.net/figure/The-date-of-Nisan-14-in-Jerusalem-AD-26-36_tbl1_265114769

 

Table 1 - uploaded by Colin Humphreys

 


 Ini adalah KALENDER ASTRONOMI.

Karena sudah lewat 2000 tahun, tidak ada kalender fisik dari abad pertama, maka yang bisa mereka buat adalah menghitung dengan komputer berdasarkan faktor astronomi.

Maka menurut penghitungan komputer berdasarkan faktor astronomi, 14 Nisan yang kita tahu harus jatuh hari Jumat, menurut skema di atas ada di tahun 30 atau 33. Berarti menurut penghitungan saintifik, Yesus mati tahun 30 AD atau tahun 33 AD.

Tetapi nubuatan Alkitab menyatakan bahwa Yesus mati tahun 31 AD di musim semi. Nanti akan kita lihat nubuatan itu.

Jadi bagaimana kita membuat selaras kedua hal ini?

Aku cari-cari di Google di mana bisa diperoleh penjelasan tentang ini, karena aku yakin nubuatan Alkitab tidak mungkin salah.  Harus ada alasannya mengapa tidak klop dengan penghitung saintifiknya.

Lalu aku menemukan tulisan di link ini

https://clearbibleanswers.org/books-michael-pedrin/lunar-sabbath-the-big-lie/93-ad-31-and-the-friday-crucifixion-lunar-sabbath.html?showall=1

 

Dan aku mendapatkan jawabannya.

Bagi yang bisa membaca pembahasan Michael Pedrin ini, silakan buka link itu dan baca sendiri karena isinya banyak.

Aku tidak akan menerjemahkan seluruh tulisan itu, tapi hanya memberikan poin-poin yang paling relevan di sini.

Tulisan situs Clear Bible Answers ini memberikan penjelasan yang mendukung Yesus mati benar pada tahun 31 AD dan mengapa apa perbedaan dengan penghitungan komputer yang hanya berdasarkan faktor astronomi.

  

Pembuat skema di atas memberikan keterang sbb:

Astronomical calculations have been used to reconstruct the Jewish calendar in the first century AD and to date a lunar eclipse that biblical and other references suggest followed the Crucifixion.” (THE JEWISH CALENDAR, A LUNAR ECLIPSE AND THE DATE OF CHRIST’S CRUCIFIXION ~ Colin J. Humphreys and W.G. Waddington Summary)

“Kalkulasi astronomi telah dipakai untuk merekonstruksi kalendar Yahudi abad pertama Masehi…”

 

Ini bagian pentingnya.

Jadi skema ini adalah hasil kalkulasi astronomi, bukan berdasarkan catatan sejarah aktual yang terjadi di zaman itu. Ini poin pertama yang penting.

 

Poin kedua yang penting ialah dari tulisan Michael Pedrin, cuplikan dari link yang aku sebutkan di atas:

“But let us not forget that the ancient Israelites did not have the advance of scientific knowledge that we have today. They were not going by astronomical new moons and astronomical full moons. They were going by the new moon and full moon visible to the naked eye…”

“Tetapi jangan lupa bahwa bangsa Israel kuno tidak memiliki pengetahuan saintifik canggih yang kita miliki hari ini. Mereka tidak mendasarkan bulan baru atau bulan purnama pada hasil penghitungan astronomi. Mereka memperhitungkan bulan baru dan bulan purnama berdasarkan apa yang tampak oleh mata telanjang…”

 

Dengan demikian, hasil yang ditentukan oleh kalkulasi astronomi dengan menggunakan komputer menjadi wajar kalau berbeda dengan kondisi di abad pertama, di mana orang Israel menentukannya berdasarkan apa yang mereka lihat menggunakan mata telanjang mereka.

 

Sekarang mari kita lihat dulu apa kata nubuatan Daniel. Ini adalah nubuatan yang sekarang dikenal dengan sebutan “Nubutan 70 Minggu”. Alkitab lama menyebutnya “Nubuatan 70 Sabat”.

Tidak ada kaitannya dengan hari Minggu (hari pertama) atau hari Sabat (hari ketujuh), dalam bahasa Inggris ini adalah kata “week” yang artinya 7 hari. Jadi di sini  1 sabat = 7 hari, 1 minggu = 7 hari = 1 week.

 

Ayat-ayat di sini semuanya terjemahan dari KJV/NKJV yang diindonesiakan, karena terjemahan LAI sangat sulit dipahami.

  

Daniel pasal 9

9:24         Tujuh puluh kali tujuh hari telah ditetapkan bagi bangsamu dan bagi kotamu yang kudus untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk membuat rekonsiliasi/memperbaiki hubungan yang rusak akibat dosa, untuk mendatangkan kebenaran yang kekal, untuk memeteraikan (mengakhiri) penglihatan dan nubuat, dan untuk mengurapi yang maha kudus.

9:25         Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat titah itu keluar untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem hingga Mesias, Pangeran itu, akan ada tujuh kali tujuh hari; dan enam puluh dua kali tujuh hari; jalan-jalan akan dibangun kembali dan dinding-dindingnya, walaupun di masa yang sulit. 

9:26         Sesudah keenam puluh dua kali tujuh hari itu Mesias (Yang Diurapi) akan dipotong, tetapi bukan karena dirinya sendiri.  Dan rakyat Pangeran yang bakal datang itu akan memusnahkan kota dan Bait Suci itu. Akhir darinya (= dari kota dan Bait Suci itu) akan dengan air bah dan hingga akhir dari peperangan itu, penelantaran-penelantaran telah ditetapkan. 

9:27         lalu Pangeran itu akan meneguhkan suatu perjanjian dengan banyak orang selama satu kali tujuh hari, tetapi pada pertengahan tujuh hari itu Ia akan menghentikan kurban sembelihan dan kurban persembahan, dan untuk penyebaran kekejian-kekejian itu dia akan membuatnya (= kota itu ) terlantar, yaitu  sampai pemusnahannya, dan itu ditetapkan akan dicurahkan ke atas yang terlantar.  

 

Ini nubuatan yang kompleks dan adalah bagian pertama dari nubuatan yang lebih panjang yang berakhir di tahun 1844.

Karena itu sangat relevan kita bisa membuktikan Yesus betul mati tahun 31 AD, karena kalau itu salah, berarti penghitungan selanjutnya hingga 1844 salah semua.

Di sini kita tidak akan membahas seluruh nubuatan sampai 1844, tetapi hanya bangian 70 minggunya saja.

 

Pertama kita harus memakai rumus, 1 hari nubuatan = 1 tahun literal.

Jadi bila kita bicara tentang nubuatan yang berkaitan dengan waktu, maka berlaku rumus 1 hari nubuatan = 1 tahun literal.

 

“…Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.” (Yehez. 4:6)

 

“Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:” (Bilangan 14:34).

 

 

Ayat 24

“Tujuh puluh kali tujuh hari telah ditetapkan bagi bangsamu dan bagi kotamu yang kudus untuk…”

Bahasa aslinya ialah “70 minggu (70 weeks – KJV) telah ditetapkan…”

Kita tahu 1 minggu ada berapa hari? 7 hari.

Maka 70 minggu ada berapa hari? 70 x 7 hari = 490 hari

Karena ini adalah nubuatan, maka berlaku rumus 1 hari nubuatan = 1 tahun literal.

Jadi 490 hari nubuatan = 490 tahun literal.

 

Di Alkitab LAI, entah mengapa dipakai kata “masa” untuk “hari”, sehingga dikatakan “Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan…” Dengan memakai kata “masa” itu membingungkan, karena tidak diketahui “masa” itu berapa lama. Padahal aslinya yang dimaksud adalah “hari”.

Nah, jadi kita tahu, selanjutnya di perikop ini yang tertulis “masa” di terjemahan LAI, aku ganti “hari” supaya lebih jelas.

 

Jadi 70 x 7 masa = 70 x 7 hari = 490 hari nubuatan = 490 tahun literal.

Waktu itu ditetapkan bagi “bangsamu” (= bangsa Daniel) berarti bangsa Israel karena Daniel itu orang Israel.

“bagi kotamu”, kota mana? Kota bangsa Israel ialah Yerusalem.

 

“…untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk  membuat rekonsiliasi /memperbaiki hubungan yang rusak akibat dosa, untuk mendatangkan kebenaran yang kekal…”

Semua pelajar Alkitab pasti mengenali ini bicara tentang Yesus, tentang pekerjaan penebusanNya.

Kedatangan Yesus melenyapkan kefasikan, Yesus membuktikan dengan kehidupanNya yang tidak pernah berbuat dosa, maka kefasikan bisa dilenyapkan. Yesus memberikan contoh dan memberikan kemampuan kepada manusia bagaimana kita bisa hidup kudus seperti Dia.

Kematian Yesus di salib mengakhiri kuasa dosa karena akibat dosa itu maut, tetapi dengan kebangkitan Yesus, maut sudah dikalahkan.

Kematian Yesus juga membuat pendamaian atau rekonsiliasi dan memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan yang rusak akibat dosa.

Yesus adalah kebenaran yang kekal, dan dengan kematianNya di salib, manusia yang menermaNya bisa mendapatkan kebenaran tersebut.

 

“…untuk memeteraikan (mengakhiri) penglihatan dan nubuat…”

Penglihatan (vision) dan nubuat berhubungan dengan apa? Dengan kenabian. Yang bisa melihat ke depan dan bernubuat adalah nabi karena Tuhan yang memberinya penglihatan dan nubuat itu. Jadi ini artinya, kenabian akan berakhir bagi bangsa Israel, setelah ini bangsa Israel tidak akan diberkati dengan kehadiran nabi-nabi lagi.

Siapa nabi terakhir bagi bangsa Israel? Stefanus, yang mati dirajam di tahun 34 AD.

Mengapa berakhir? Karena masa 490 tahun yang dikhususkan bagi bangsa Israel berakhir di tahun 34 AD. Kita nanti akan tahu mulai kapan 490 tahun ini dihitung.

Jadi ayat 24 ini membawa kita dari zaman Daniel hingga ke tahun 34 AD. Pada tahun 34 AD Stefanus dirajam sampai mati. Sebelumnya dia berkhotbah panjang lebar tentang sejarah Israel. (Kisah 6 dan 7). Setelah kematian Stefanus, terjadilah penganiayaan hebat terhadap orang-orang Kristen mula-mula di Yerusalem maka banyak dari mereka pun melarikan diri ke Yudea dan Samaria dan ke tempat-tempat lain. (Kisah 8:1). Dengan demikian itu melambangkan dibukanya penginjilan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Kematian Stefanus mengakhiri kedudukan bangsa Israel sebagai bangsa pilihanBerakhirlah 490 tahun yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel untuk mempertahankan kedudukan mereka sebagai bangsa pilihan. Setelah mereka membunuh Yesus, Tuhan masih memberi mereka waktu tiga setengah tahun lagi dan para rasul terus menginjil untuk menyampaikan bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi ketika mereka membunuh Stefanus di tahun 34 AD, habislah waktu yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sejak itu penginjilan dibuka ke semua bangsa.

“…dan untuk mengurapi yang maha kudus…”

“Yang mahakudus” di sini adalah Yesus dan Bait Suci. Kapan ini terjadi? Ketika Yesus kembali ke Surga di tahun 31 AD, Dia memasuki fase pelayananNya di Bilik Kudus, dan Yesus diurapi sebagai Imam Besar. Pada waktu itu Bait Suci juga diurapi. Baca Wahyu pasal 4 dan 5 untuk melihat pentahbisan Yesus. Jadi “yang maha kudus” di sini berlaku bagi Imam Besarnya dan Bait Sucinya.

 

 

 

Ayat 25

“Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat titah itu keluar untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem … jalan-jalan akan dibangun kembali dan dinding-dindingnya, walaupun di masa yang sulit…”

Sekarang malaikat Gabriel yang bicara kepada Daniel memberikan titik mula, dari mana ke 70 x 7 hari itu harus dihitung. Dia bilang, “dari saat titah itu keluar”.  Titah siapa? Titah yang mana?  Dijelaskan di sini titah itu untuk memulihkan Yerusalem, Yerusalem akan dibangun kembali.

Maka kita cari di Alkitab titah yang mana itu. Sebelumnya tentunya kita harus tahu nubuat ini diberikan kapan? Kalau kita baca kitab Daniel, kita tahu bahwa nubuat ini diberikan di zaman Medo-Persia. Berarti kita harus mencari dari antara raja-raja Medo-Persia siapa yang mengeluarkan titah untuk membangun dan memulihkan Yerusalem.

Kita dapati pada tahun ke-7 pemerintahan Raja Arthasasta Longimanus yaitu tahun 457 BC musim gugur (Ezra 7:1-26,4:11-13; Nehemia 2:1-7) keluar titah bukan saja untuk membangun Kota Yerusalem, tetapi Nabi Ezra diberi wewenang penuh untuk menetapkan undang-undang bangsa Israrel sendiri, mengangkat pejabat dan hakim-hakim, bahkan menjatuhkan hukuman mati; dengan kata lain wewenang penuh untuk memulihkan Negara Yahudi, baik secara sipil maupun secara agamis sesuai hukum-hukum Tuhan dan kebudayaan mereka (baca Ezra pasal 7) .

Walaupun dikatakan bahwa pembangunan itu tidak mudah, melainkan di tengah-tengah kesulitan, tetapi akhirnya toh selesai.

Berarti hitungan 490 tahun ini dimulai di tahun 457 BC musim gugur. Nah, tahun 457 BC + 490 tahun  berarti berakhir tahun berapa? Tahun 34 AD. (Ingat tidak ada tahun 0 ya)

 

“…hingga Mesias, Pangeran itu, akan ada tujuh kali tujuh hari; dan enam puluh dua kali tujuh hari…” (ini bagian tengah ayat yang tadi kita loncati).

Kita lihat keterangan waktunya dulu. Di sini ada dua masa:

(1)   ada 7 x 7 hari =     49 hari nubuatan =   49 tahun literal (periode 1)

(2)   dan 62 x 7 hari = 434 hari nubuatan =  434 tahun literal (periode 2)

                                         Total    =    483 tahun literal

Mengapa dibagi dua? 

Karena nubuatan ini mau menjelaskan bahwa 49 tahun yang pertama itulah lamanya waktu untuk menyelesaikan seluruh pembangunan Yerusalem, dari pembangunan Bait Allah dan kotanya, gedung-gedung, jalan-jalan, dinding-dinding, rumah-rumah, menetapkan pemerintahannya, sistem agamanya, sistem administrasinya, dll.

49 tahun setelah tahun 457 BC ialah tahun 408 BC. Berarti Yerusalem dan seluruh administrasinya sudah selesai dibangun kembali pada tahun 408 BC musim gugur.

 

Nah, setelah itu, setelah tahun 408 BC, masih ada 62 x 7 hari = 434 hari nubuatan = 434 tahun literal “hingga Messias.” Tidak ada keterangan apa yang terjadi selama 434 tahun ini. Hanya dikatakan bahwa setelah 49 tahun ada 434 tahun, lalu peristiwa penting yang berikutnya terjadi berkaitan dengan Mesias.

Maka akhir 434 tahun itu jatuh di tahun berapa? 408 BC musim gugur + 434 tahun = tahun 27 AD musim gugur. (Ingat tidak ada tahun 0)

Apa yang terjadi di tahun 27 AD?

Ayat ini mengatakan “…hingga Mesias, Pangeran itu…” berarti Mesias, Pangeran itu muncul di tahun 27 AD musim gugur, kan?

“Mesias” itu apa artinya? “Yang Diurapi”.

“Pangeran” (the Prince) ini siapa? Jelas semua tahu itu Yesus.

Jadi pada tahun 27 AD musim gugur itu Yesus, Sang Pangeran, menjadi Mesias, menjadi Yang Diurapi. Bicara tentang apa itu? Pembaptisan Yesus di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis!

Sebelum Yesus memulai pelayananNya, Dia harus diurapi dulu, Allah menyatakan di hadapan banyak orang bahwa “Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan” (Mat. 3:17), dan Roh Kudus dalam bentuk burung merpati turun di atas Yesus, dengan demikian dinyatakan secara resmi bahwa Yesus inilah Mesias yang ditunggu-tunggu Israel.

 

 

 

Ayat 26

Ayat ini terbagi dalam dua bagian.

Bagian pertama bicara tentang 7 tahun yang terakhir dari Nubuatan 70 Minggu ini.

“Sesudah keenam puluh dua kali tujuh hari itu Mesias (Yang Diurapi) akan dipotong…”

Kita sudah tahu “sesudah 62 x 7 hari” itu berarti sesudah tahun 27 AD. Perhatikan ini tidak berkata “pada akhir 62 x 7 hari”, atau “tepat pada 62 x 7 hari” tetapi ini memakai kata “sesudah”, berarti ini bicara tentang masa SESUDAH TAHUN 27 AD. Tahun berapa? Belum disebutkan di sini, pokoknya itu harus terjadi setelah tahun 27 AD, bukan sebelumnya.

Apa yang pertama dikatakan akan terjadi?

“…Mesias (Yang Diurapi) akan dipotong…” Siapa yang dipotong? “Seorang yang telah diurapi” atau “Mesias”. Kalau seorang “dipotong” itu artinya apa? Dibunuh.

Berarti sesudah tahun 27 AD Mesias akan dibunuh. Di ayat ini belum disebutkan persisnya kapan Mesias akan dibunuh, tapi pasti itu terjadi sesudah tahun 27 AD, bukan sebelumnya.

 

“…tetapi bukan karena dirinya sendiri

lalu diberikan keterangan, Mesias itu tidak dibunuh karena kesalahanNya sendiri, bukan karena Dia sendiri, dan bukan demi Dia sendiri. Berarti Mesias ini dibunuh karena orang lain, demi orang lain.

Jelas sekali kan? Kita tahu Yesus mati bukan untuk DiriNya Sendiri, melainkan demi kita.

 

“…Dan rakyat Pangeran yang bakal datang itu akan memusnahkan kota dan Bait Suci itu. Akhir darinya (= dari kota dan Bait Suci itu) akan dengan air bah dan hingga akhir dari peperangan itu, penelantaran-penelantaran telah ditetapkan…”

Nah, ini adalah bagian yang kedua. Bagian ini bicara tentang hal yang akan terjadi jauh ke depan, ke hampir 40 tahun setelah bagian pertamanya. Bagian ini mengatakan karena perbuatan bangsa Yahudi di bagian yang pertama ayat itu, maka bagian yang kedua ayat ini yang akan terjadi pada mereka.

Ini adalah peristiwa hancurnya kota Yerusalem dan Bait Allahnya oleh tentara Roma pada tahun 70 AD.

Amaran ini diberikan di sini supaya manusia tahu, bahwa pemusnahan Yerusalem di tahun 70 AD adalah akibat perbuatan “rakyat Pangeran” itu sendiri, yaitu orang-orang Yahudi yang di hadapan Pilatus berteriak “Salibkan Dia! Biarlah darahNya ditanggungkan ke atas kami dan anak-anak kami!” (Mat 27:25). Karena perbuatan mereka di minggu yang terakhir dari Nubuatan 70 Minggu inilah Tuhan menetapkan kota Yerusalem dan Bait Allahnya akan musnah dihancurkan tentara Roma di tahun 70 AD. Jadi Yerusalem hancur gara-gara orang Yahudi sendiri. Mereka dihukum Tuhan, sehingga Tuhan mengizinkan tentara Roma menghancurkan mereka. Tuhan mencabut perlindunganNya dari mereka.

Kita melihat kata “air bah”, air bah atau banyak air, itu selalu melambangkan banyak orang yang adalah musuh-musuh umat Allah (lihat Wahyu 17:15). Jadi Yerusalem dikepung oleh musuh-musuh umat Allah, dalam hal ini oleh tentara Roma.

“…peperangan itu…penelantaran-penelantaran telah ditetapkan Ingat istilah “kekejian yang mengakibatkan penelantaran” (Mat. 24:15, Mark. 13:14, Luk. 21:20)? Inilah itu. Karena dosa orang Yahudi, maka Yerusalem ditelantarkan oleh Tuhan. Tuhan menarik DiriNya dari Yerusalem, dan dari Bait Sucinya. Jadi seluruh Yerusalem akan musnah di tangan tentara Roma. Inilah hukuman Allah kepada Yerusalem karena perbuatan yang mereka lakukan (membunuh Mesias) dalam kurun waktu minggu yang terakhir Nubuatan 70 Minggu ini.

 

 

 

Ayat 27

“…Lalu Pangeran itu akan meneguhkan suatu perjanjian dengan banyak orang selama satu kali tujuh hari…”

Pada awal nubuatan ini kita diberitahu bahwa 70 x 7 hari atau 490 tahun telah ditentukan bagi bangsa Yahudi, kan?

Sudah berapa tahun yang kita lewati? Sudah 7 x 7 hari + 62 x 7 hari, kan? Berarti sudah 69 x 7 hari = 483 hari nubuatan atau 483 tahun literal, yang jatuh di tahun 27 AD, iya kan?

Berarti masih tersisa berapa tahun dari aslinya 490 tahun?  490-483 = sisa 7 tahun.

Nah, ayat 27 ini bicara tentang 7 tahun yang terakhir ini, atau minggu nubuatan yang terakhir.

“…satu kali tujuh hari…” 7 hari berarti berapa tahun? 7 tahun, kan? Inilah tujuh tahun yang terakhir yang ditetapkan bagi bangsa Yahudi, yaitu dari 27 AD musim gugur hingga 34 AD musim gugur.

 “…Pangeran itu akan meneguhkan suatu perjanjian dengan banyak orang…”

Perjanjian apa?  Ingat pada awal pelayananNya, Yesus pernah berkata bahwa Dia diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel? (Matius 15:24). Itulah perjanjian tersebut, perjanjian Allah dengan bangsa Israel. Jadi sampai tahun 34 AD, bangsa Israel punya prioritas utama, mereka adalah bangsa pilihan, umat pilihan.

Bahkan sampai setelah Yesus disalibkan pun status mereka sebagai bangsa pilihan belum dicabut, Tuhan masih berusaha merangkul mereka, memberi mereka kesempatan terakhir, tiga setengah tahun yang terakhir. Tuhan memberi mereka waktu 490 tahun sejak mereka pulang dari penawanan dari Babilon/Medo-Persia, untuk menyadari status istimewa mereka, untuk mengasihi Tuhan, untuk setia kepada Tuhan. Akhirnya kesabaran Tuhan ada batasnya. Bagi bangsa Israel itu 490 tahun setelah mereka kembali dari penawanan.

 

“…tetapi pada pertengahan tujuh hari itu Ia akan menghentikan kurban sembelihan dan kurban persembahan, …”

Pertengahan tujuh hari itu berapa tahun? Tiga setengah tahun.

Kita sudah tahu bahwa tujuh tahun yang terakhir dimulai di musim gugur tahun 27 AD, maka tiga setengah tahun kemudian itu tahun berapa? Tahun 31 AD musim semi.

Apa yang terjadi pada tahun 31 AD musim semi?

“Ia akan menghentikan”, siapa “Ia” ini? Ya “Pangeran” yang disebutkan di ayat ini. Dengan kata lain Yesus.

“…menghentikan kurban sembelihan dan kurban persembahan…” artinya apa? Artinya Yesus disalibkan sebagi Domba Allah yang dikurbankan untuk menebus manusia, dengan demikian mengakhiri semua upacara kurban di Bait Suci yang tadinya hanyalah melambangkan pekerjaan penebusan Yesus.

Jadi menurut nubuatan ini Yesus harus disalibkan tahun 31 AD.

Kita tahu bahwa Yesus adalah Domba Allah yang sejati. Selama ribuan tahun upacara-upacara kurban melambangkan Yesus yang suatu hari akan datang dan menggenapi makna upacara-upacara itu. Karena Yesus adalah Domba Allah yang sejati, sedangkan hewan-hewan kurban hanyalah simbolnya, maka ketika Yesus disalibkan, tirai Bait Allah robek dari atas ke bawah (Mat. 27:51) menandakan bahwa sejak saat itu tidak perlu lagi segala upacara persembahan kurban, karena yang Asli sudah dikurbankan di salib. Inilah “…menghentikan kurban sembelihan dan kurban persembahan…” yang biasa dilakukan di Bait Suci.

Jadi ayat ini jelas mengatakan bahwa sejak penyaliban Yesus, tidak perlu lagi ada upacara persembahan kurban.

 

“…dan untuk penyebaran kekejian-kekejian itu dia akan membuatnya (= kota itu ) terlantar, yaitu  sampai pemusnahannya, dan itu ditetapkan akan dicurahkan ke atas yang terlantar

Ini bicara tentang penyerbuan tentara Roma ke Yerusalem yang dimulai tahun 66 AD, mengepung Yerusalem, lalu tiba-tiba tentara Roma mundur, pasukannya ditarik, tetapi tahun 70 AD mereka kembali dan menghancur-luluhkan Yerusalem beserta Bait Allahnya, seperti yang sudah ditentukan.

Ingat Yesus berkata, “Lihatlah! Rumahmu ini telah ditinggalkan kepadamu terlantar.” (Matius 23:38). Sebelumnya Yesus menyebut Bait Allah itu “rumahKu”  (Matius 21:13). Jadi ketika berahir masa 490 tahun itu, Yerusalem dan Bait Sucinya sudah ditelantarkan Tuhan, namun baru sekitar 40 tahun kemudian kota itu dihancurkan.


“Tujuh puluh kali tujuh hari telah ditetapkan bagi bangsamu" (Dan. 7:24)


Sekarang kita kembali ke pembahasan awal. Mengapa harus dipastikan Yesus disalibkan tahun 31 AD musim semi? Karena menurut nubuatan Daniel 70 Minggu ini, itulah yang harus terjadi. Nah, bagaimana kalau kita cek di Google ternyata tanggal 14 Nisan hari Jumat tidak jatuh pada tahun 31 AD, sedangkan kita tahu menurut nubuatan Alkitab Yesus mati pada tahun 31 AD?

 

 

Nah, untuk konteksnya, penanggalan orang Yahudi tidak automatis setelah setiap tanggal 30, maka hari berikutnya adalah tanggal 1 bulan yang baru. Tidak. Orang Yahudi menentukan hari pertama dari setiap bulannya menurut tampaknya bulan sabit di langit, yang disebut “bulan baru”. Jadi, bila bulan sabit ini belum tampak, maka bulan barunya belum dimulai. Ini buat kita yang di Indonesia tentunya tidak asing, karena orang Muslim juga memakai sistem ini untuk menentukan hari-hari agamis mereka, melihat posisi bulan (hilal).

Untuk tahun 31 AD, “bulan baru”nya menurut perhitungan astronomi, jatuh pada tanggal 10 April (bulan pertama bagi orang Yahudi) hari Selasa pada pukul 11:32 pagi.

Ingat ya, ini MENURUT PERHITUNGAN ASTRONOMI.

Bagaimana menurut realitanya?

 

 

The Karaite Jews say this about the sighting of the crescent moon:

“… the ancient Israelites would have been well aware of the Crescent New Moon. In ancient societies people worked from dawn to dusk and they would have noticed the Old Moon getting smaller and smaller in the morning sky. When the morning moon had disappeared the ancient Israelites would have anxiously awaited its reappearance 1½ - 3½ days later in the evening sky. Having disappeared for several days and then appearing anew in the early evening sky they would have called it the “New Moon” or “Hodesh” (from Hadash meaning “new”). (The Karaite Korner, The New Moon in the Hebrew Bible; accessed 12-30-13 at http://www.karaite-korner.org/new_moon.shtml).

We are told by this group of Jews that it takes up to three and half days from the astronomical moon to the crescent moon!  Why does it take between one- and-half to three-and-half days between the astronomical new moon and the crescent new moon? That is because the speed of the moon varies due to the shape of the orbit.

 

Aku tidak menerjemahkan secara harafiah tulisan di atas tapi intinya ini:

Orang Yahudi Karaite (kelompok yang paling konservatif), mengatakan bahwa orang-orang Israel kuno memperhatikan bila bulan lama (bulan tua) itu semakin hari semakin kecil, dan bila bulan itu di pagi hari telah hilang, mereka menunggu munculnya bulan kembali di langit dalam waktu 1½ hingga 3½ hari.

Yahudi Karaite ini mengatakan bahwa perlu waktu hingga tiga setengah hari dari bulan astronomi hingga munculnya bulan sabit.

Mengapa butuh waktu 1½ hingga 3½ hari antara bulan astronomi dan bulan baru sabit? Karena kecepatan bulan bervariasi tergantung bentuk orbitnya.  (maksudnya tergantung perigee (bulan pada titik terdekat bumi) and apogeenya (bulan pada titik terjauh dari bumi)

 

The United States Naval Observatory says:

“The Moon’s orbit is elliptical, and its speed is greatest when it is near perigee, least near apogee. If perigee occurs near New Moon, the Moon will appear to be moving away from the Sun in the sky at a greater than average rate.” (The United States Naval Observatory, Crescent Moon Visibility; accessed 12-30-13 at http://aa.usno.navy.mil/faq/docs/crescent.php)

 

Di sini disebutkan bahwa kecepatan tertinggi orbit bulan ialah bila bulan mendekati perigee, dan berkurang bilang mendekati apogee.

 

 

Jadi kita sekarang tahu bahwa beda “bulan baru” menurut perhitungan astronomi dan menurut apa yang tampak di langit dengan mata telanjang itu bisa antara 1½ hingga 3½ hari.

 

Maka berdasarkan pengertian ini:

3½ hari adalah 3½ x 24 jam = 84 jam

Bulan baru astronomi tahun 31 AD jatuh pada 10 April, hari Selasa, pukul 11:32 pagi, ditambah 84 jam = berakhir pada 13 April, pukul 23:32, hari Jumat, menurut kalendar Gregorian (kalender yang kita pakai sekarang).

Tetapi orang Yahudi menghitung pergantian hari dari matahari terbenam. Nah, pukul 23:32 itu sudah 5 jam lebih lewat matahari terbenam, dengan demikian itu sudah masuk tanggal 14 April, hari Sabtu.

Berarti 1 Nisan 31 AD, jatuh pada hari Sabtu tanggal 14 April = itulah bulan barunya.

Yesus disalibkan 14 hari kemudian, yaitu pada 14 Nisan 31 AD jatuhnya  hari Jumat, 27 April 31 AD.

KLOP !

Berarti nubuatan yang ditulis Daniel itu tepat.

Berarti Alkitab itu tepat.

Berarti Tuhan itu tepat.

 

Amin.

 

 

02 08 21


Tidak ada komentar:

Posting Komentar