222. SIAPA YANG MEWARISI BUMI?
________________________________________________________________________________________________________
Matius 5:5
Diberkatilah
orang yang berserah penuh, karena mereka
akan mewarisi bumi.
Blessed are the meek: for they shall inherit the earth. (KJV)
Alkitab terjemahan LAI menerjemahkannya "lemah lembut" tapi itu tidak tepat.
“Lemah
lembut” itu berperangai halus, tutur katanya sopan, sabar, tidak kasar.
Tapi “meek” yang dimaksud di sini adalah tidak melawan, tidak mempertanyakan, tidak protes, tidak menuntut, tidak minta pembelaan. Terjemahan yang tepat adalah “berserah penuh”, “nerimo” (bah. Jawa), atau “penurut”. Boleh dikatakan orang yang “meek” adalah orang yang tahu diri, menyadari bahwa dirinya sendiri itu bukan apa-apa di hadapan Khalik semesta yang Mahakuasa, karena itu dia tidak protes apa-apa karena dia percaya bahwa Khaliknya selalu memberinya yang terbaik.
Sifat
sebaliknya dari “meek” adalah mereka
yang selalu tidak puas, yang sering bersungut-sungut kepada Tuhan, yang suka
komplain dan mengeluh kepada Tuhan, yang merasa mereka orang penting yang
seharusnya layak mendapatkan perlakuan yang baik dari Tuhan. Orang Farisi yang
mengingatkan Tuhan tentang semua “amalnya” sudah pasti bukan orang yang “meek”.
Jadi
kita punya pemahaman yang lebih tepat tentang apa yang dimaksud oleh Matius 5:5
di atas.
Nah,
kebanyakan manusia tidak “meek” dari
sononya. Tidak usah kepada Tuhan, kepada sesamanya saja selalu ada yang
dikeluhkan, selalu ada yang dikomplain, selalu ada perasaan tidak puas. Bedanya
ada manusia yang vokal, ekspresif, teriak-teriak; ada yang diam namun di dalam
hatinya merasa tidak terima, menyesali Tuhan, kecewa pada Tuhan, lalu sebagai
demonstrasi rasa tidak senangnya, dia meninggalkan Tuhan, dia mau menghukum
Tuhan karena Tuhan tidak membelanya.
Jadi “meek” ini memang bukan sifat kodrati
manusia, kita tidak dilahirkan dengan sifat ini. Karena itu kalau ada manusia
yang “meek” tentu ada alasannya
mengapa dia bisa berbeda dari manusia pada umumnya. Dan itu yang perlu kita
ketahui rahasianya, supaya kita pun bisa menjadi “meek” dan kelak mewarisi bumi.
Orang
yang "meek" adalah orang
yang "penurut, yang berserah penuh kepada Allah".
Siapa
yang bisa berserah penuh kepada Allah? Berserah tidak penuh saja sulit, apalagi
yang penuh!
Siapa
manusia yang “meek” menurut Alkitab?
Matius 11:29
Pikullah kuk-Ku
padamu dan belajarlah dariKu, karena Aku penurut (berserah
penuh) dan rendah hati dan kamu akan menemukan perhentian
bagi jiwamu.
Take
My yoke upon you, and learn of Me; for I am meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls.
Yesus
adalah contoh manusia yang paling “meek”,
Dia patuh hingga mati, bahkan mati di salibkan.
Filipi 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan Diri-Nya, dan menjadi taat hingga kematian, bahkan kematian di kayu salib
Apa
yang membuat Yesus bisa “meek”?
ImanNya yang luar biasa, rasa percayaNya yang luar biasa pada BapaNya.
Maka
hanya mereka yang memiliki IMAN seperti iman Yesus, iman
yang pasrah 100% kepada Allah, Iman yang mempercayakan dirinya sepenuhnya dalam
tangan Allah, yang bisa punya tabiat “meek”
seperti Yesus. Orang yang sadar Allah yang mengatur hidupnya, Allah yang
mengendalikan segala sesuatu di dunia, Allah yang tahu segala sesuatu, sehingga
dia tidak perlu meragukan Allah, melainkan berserah penuh, tidak perlu bertanya
kepada Allah mengapa ini terjadi padanya, mengapa Allah tidak membelanya,
mengapa Allah tidak berbuat ini atau itu, dll. dll.
Orang
yang "meek" atau
"berserah penuh" MENERIMA SEGALA DENGAN IMAN DAN KARENANYA DIA AKAN
HIDUP OLEH IMAN.
Roma 1:17
Sebab
di dalamnya [ini
bicara ttg Injil - jadi di dalam Injil] terdapat pembenaran dari Allah, yang
dinyatakan dari iman ke iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan
hidup oleh iman.'
For
therein is the righteousness of God revealed from faith to faith: as it is
written, 'The just shall live by faith'. (KJV)
KENAPA ORANG BENAR AKAN
HIDUP OLEH IMAN?
Karena
dia ikhlas menerima apa pun yang diatur oleh Allah, dia tidak protes, tidak
memberontak, tidak mau menggurui Allah, dia tidak menyalahkan Allah, tidak
marah pada Allah kalau keadaannya tidak seperti yang dia harapkan, tapi dengan setia dan ikhlas dan percaya dia menjalani hidupnya, enak maupun
tidak enak, dia tetap menurut kepada Allah walaupun dia tidak mengerti.
Modalnya apa? Modalnya percaya bahwa Tuhan hanya punya niat yang baik
terhadapnya, Tuhan mengasihinya, Tuhan yang pegang kendali, dan walaupun dia
tidak mengerti, dia menurut saja. Inilah namanya iman, dan iman yang seperti
ini yang dimiliki Yesus.
Orang
yang “meek” tidak memberontak, dia
penurut, dan dia akan selamat sampai akhir karena dia hanya modal bergantung
terus kepada Allah, maka kelak dia akan mewarisi bumi yang baru.
Jadi "meek" atau "berserah penuh
kepada Allah" ini berkaitan dengan IMAN.
Kalau kita memiliki iman Kristus kita bisa menjadi "meek", kalau tidak, ya mustahil bisa berserah.
Apa Lucifer punya iman? Punya. Tapi bukan iman Kristus. Dia mengimani dirinya sendiri yang selalu merasa dirinya sudah hebat, meyakini dirinya benar, dirinya istimewa, pangkatnya paling tinggi di antara malaikat, jadi dia merasa dia sudah sama pintarnya dengan Allah yang menciptakannya. Dan karena merasa dia unggul, dia tidak mau menurut kepada Allah, dia memberontak, dia menuntut, dia menjadi tinggi hati, dia mau membuktikan kepada semua bahwa dia bisa memimpin dan dia layak dipatuhi seperti Allah. Dan imannya ini yang berjangkar pada dirinya sendiri justru membawanya kepada kebinasaan.
Karena itu Yesus berkata, orang yang berserah, yang “meek”, yang penurut, itu diberkati karena mereka yang selamat, mereka kelak mewarisi bumi.
Berarti
yang tidak “meek”,
tidak berserah, tidak menurut, mereka ke mana? Tidak mewarisi
bumi, mereka akan dibakar sampai habis dan lenyap menjadi abu yang
diterbangkan angin.
Pada akhir zaman Antikristus dan kawan-kawannya akan memaksakan tanda Binatang kepada umat Allah. Dan ini tidak lama lagi waktunya.
Wahyu 14:9-11
Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, dan berkata dengan suara nyaring: ‘Jikalau seorang menyembah Binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia sendiri akan minum dari anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke
atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak memperoleh istirahat, yaitu mereka yang menyembah Binatang serta
patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.
Ini
peringatan yang sangat keras dan bukan main-main.
Jadi
mereka yang menerima tanda Binatang pada dahi atau pada tangannya, mereka akan
binasa, mereka akan dibakar api dan belerang tanpa jeda, tanpa istirahat,
sampai mereka semuanya menjadi abu.
Jadi
siapa yang selamat? Tentu saja mereka yang tidak menerima tanda
Binatang baik di dahi atau di tangannya. Bagaimana mereka
bisa menolak menerima tanda Binatang? Jawabannya ada di ayat
berikutnya.
Wahyu 14:12
Di
sinilah kesabaran [keuletan] orang-orang kudus. Di sinilah mereka yang
memelihara Perintah-perintah Allah dan iman Yesus.
Here
is the patience of the saints: here are they that keep the commandments of God,
and the faith of
Jesus. (KJV)
Lagi-lagi terjemahan LAI kurang tepat, bukan "iman kepada Yesus" tetapi "iman Yesus", iman seperti yang dimiliki Yesus, yaitu iman yang 100% berserah kepada Allah tanpa memberontak.
Kalau
kita memelihara iman yang seperti iman Yesus dan kita memelihara
Perintah-perintah Allah (10 Perintah Allah = Hukum Allah) kita akan menjadi “meek”, menjadi penurut, menjadi
berserah dan bergantung seluruhnya kepada Allah, maka ketika Binatang
itu memaksakan tanda Binatang kepada kita dengan diancam apa pun, kita tetap
akan menurut Allah, kita tetap “meek”
tidak memberontak kepada Allah, tidak melawan Allah, melainkan kita
akan tetap setia bahkan sampai mati. Dan karena kita tetap setia itulah,
kalaupun kita mati kita akan dibangkitkan untuk mewarisi bumi.
Mohonlah
senantiasa supaya kita boleh dikaruniai iman Yesus, supaya kita boleh menjadi "meek" dan berserah
sepenuhnya, dan di saat-saat pencobaan berat, di saat kenyamanan dan nyawa kita
terancam pun kita boleh setia dan selamat sampai akhir. Tidak apa
kalaupun kita mati dibunuh karena tetap
setia kepada Allah. Kita akan dibangkitkan lagi kepada hidup yang kekal.
Itu jauh lebih baik daripada kita lolos sebentar dengan berkompromi menerima
tanda Binatang tapi kemudian kita “disiksa dengan api dan belerang di depan mata
malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.”
17 10 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar