Senin, 17 Oktober 2022

222. SIAPA YANG MEWARISI BUMI?

222. SIAPA YANG MEWARISI BUMI?

________________________________________________________________________________________________________

  

Matius 5:5

Diberkatilah orang yang berserah penuh, karena mereka akan mewarisi bumi.

 Blessed are the meek: for they shall inherit the earth. (KJV)

Alkitab terjemahan LAI menerjemahkannya "lemah lembut" tapi itu tidak tepat.

“Lemah lembut” itu berperangai halus, tutur katanya sopan, sabar, tidak kasar.

Tapi “meek” yang dimaksud di sini adalah tidak melawan, tidak mempertanyakan, tidak protes, tidak menuntut, tidak minta pembelaan. Terjemahan yang tepat adalah “berserah penuh”, “nerimo” (bah. Jawa), atau “penurut”. Boleh dikatakan orang yang “meek” adalah orang yang tahu diri, menyadari bahwa dirinya sendiri itu bukan apa-apa di hadapan Khalik semesta yang Mahakuasa, karena itu dia tidak protes apa-apa karena dia percaya bahwa Khaliknya selalu memberinya yang terbaik.

 

Sifat sebaliknya dari “meek” adalah mereka yang selalu tidak puas, yang sering bersungut-sungut kepada Tuhan, yang suka komplain dan mengeluh kepada Tuhan, yang merasa mereka orang penting yang seharusnya layak mendapatkan perlakuan yang baik dari Tuhan. Orang Farisi yang mengingatkan Tuhan tentang semua “amalnya” sudah pasti bukan orang yang “meek”.

Jadi kita punya pemahaman yang lebih tepat tentang apa yang dimaksud oleh Matius 5:5 di atas.

 

Nah, kebanyakan manusia tidak “meek” dari sononya. Tidak usah kepada Tuhan, kepada sesamanya saja selalu ada yang dikeluhkan, selalu ada yang dikomplain, selalu ada perasaan tidak puas. Bedanya ada manusia yang vokal, ekspresif, teriak-teriak; ada yang diam namun di dalam hatinya merasa tidak terima, menyesali Tuhan, kecewa pada Tuhan, lalu sebagai demonstrasi rasa tidak senangnya, dia meninggalkan Tuhan, dia mau menghukum Tuhan karena Tuhan tidak membelanya.

Jadi “meek” ini memang bukan sifat kodrati manusia, kita tidak dilahirkan dengan sifat ini. Karena itu kalau ada manusia yang “meek” tentu ada alasannya mengapa dia bisa berbeda dari manusia pada umumnya. Dan itu yang perlu kita ketahui rahasianya, supaya kita pun bisa menjadi “meek” dan kelak mewarisi bumi.

 

 

Orang yang "meek" adalah orang yang "penurut, yang berserah penuh kepada Allah".

Siapa yang bisa berserah penuh kepada Allah? Berserah tidak penuh saja sulit, apalagi yang penuh!

Siapa manusia yang “meek” menurut Alkitab?

 

Matius 11:29

Pikullah kuk-Ku padamu dan belajarlah dariKu, karena Aku penurut (berserah penuh) dan rendah hati dan kamu akan menemukan perhentian bagi jiwamu.


Take My yoke upon you, and learn of Me; for I am meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls.

Yesus adalah contoh manusia yang paling “meek”, Dia patuh hingga mati, bahkan mati di salibkan.

 

Filipi 2:8

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya, dan menjadi taat hingga kematian, bahkan kematian di kayu salib

 

Apa yang membuat Yesus bisa “meek”? ImanNya yang luar biasa, rasa percayaNya yang luar biasa pada BapaNya.

 

Maka hanya mereka yang memiliki IMAN seperti iman Yesus, iman yang pasrah 100% kepada Allah, Iman yang mempercayakan dirinya sepenuhnya dalam tangan Allah, yang bisa punya tabiat “meek” seperti Yesus. Orang yang sadar Allah yang mengatur hidupnya, Allah yang mengendalikan segala sesuatu di dunia, Allah yang tahu segala sesuatu, sehingga dia tidak perlu meragukan Allah, melainkan berserah penuh, tidak perlu bertanya kepada Allah mengapa ini terjadi padanya, mengapa Allah tidak membelanya, mengapa Allah tidak berbuat ini atau itu, dll. dll.

Orang yang "meek" atau "berserah penuh" MENERIMA SEGALA DENGAN IMAN DAN KARENANYA DIA AKAN HIDUP OLEH IMAN.

 

Roma 1:17

Sebab di dalamnya [ini bicara ttg Injil - jadi di dalam Injil] terdapat pembenaran dari Allah, yang dinyatakan dari iman ke iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.'


For therein is the righteousness of God revealed from faith to faith: as it is written, 'The just shall live by faith'. (KJV)

  

KENAPA ORANG BENAR AKAN HIDUP OLEH IMAN?

 

Karena dia ikhlas menerima apa pun yang diatur oleh Allah, dia tidak protes, tidak memberontak, tidak mau menggurui Allah, dia tidak menyalahkan Allah, tidak marah pada Allah kalau keadaannya tidak seperti yang dia harapkan, tapi dengan setia dan ikhlas dan percaya dia menjalani hidupnya, enak maupun tidak enak, dia tetap menurut kepada Allah walaupun dia tidak mengerti. Modalnya apa? Modalnya percaya bahwa Tuhan hanya punya niat yang baik terhadapnya, Tuhan mengasihinya, Tuhan yang pegang kendali, dan walaupun dia tidak mengerti, dia menurut saja. Inilah namanya iman, dan iman yang seperti ini yang dimiliki Yesus.

 

Orang yang “meek” tidak memberontak, dia penurut, dan dia akan selamat sampai akhir karena dia hanya modal bergantung terus kepada Allah, maka kelak dia akan mewarisi bumi yang baru.

Jadi "meek" atau "berserah penuh kepada Allah" ini berkaitan dengan IMAN. Kalau kita memiliki iman Kristus kita bisa menjadi "meek", kalau tidak, ya mustahil bisa berserah.

Apa Lucifer punya iman? Punya. Tapi bukan iman Kristus. Dia mengimani dirinya sendiri yang selalu merasa dirinya sudah hebat, meyakini dirinya benar, dirinya istimewa, pangkatnya paling tinggi di antara malaikat, jadi dia merasa dia sudah sama pintarnya dengan Allah yang menciptakannya. Dan karena merasa dia unggul, dia tidak mau menurut kepada Allah, dia memberontak, dia menuntut, dia menjadi tinggi hati, dia mau membuktikan kepada semua bahwa dia bisa memimpin dan dia layak dipatuhi seperti Allah. Dan imannya ini yang berjangkar pada dirinya sendiri justru membawanya kepada kebinasaan.

Karena itu Yesus berkata, orang yang berserah, yang “meek”, yang penurut, itu diberkati karena mereka yang selamat, mereka kelak mewarisi bumi.

Berarti yang tidak “meek”, tidak berserah, tidak menurut, mereka ke mana? Tidak mewarisi bumi, mereka akan dibakar sampai habis dan lenyap menjadi abu yang diterbangkan angin.

Pada akhir zaman Antikristus dan kawan-kawannya akan memaksakan tanda Binatang kepada umat Allah. Dan ini tidak lama lagi waktunya.

 Wahyu 14:9-11

Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, dan berkata dengan suara nyaring:  ‘Jikalau seorang menyembah Binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia sendiri akan minum dari anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak memperoleh istirahat, yaitu mereka yang menyembah Binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.

 

Ini peringatan yang sangat keras dan bukan main-main.

Jadi mereka yang menerima tanda Binatang pada dahi atau pada tangannya, mereka akan binasa, mereka akan dibakar api dan belerang tanpa jeda, tanpa istirahat, sampai mereka semuanya menjadi abu.

Jadi siapa yang selamat? Tentu saja mereka yang tidak menerima tanda Binatang baik di dahi atau di tangannya. Bagaimana mereka bisa menolak menerima tanda Binatang? Jawabannya ada di ayat berikutnya.

 Wahyu 14:12

Di sinilah kesabaran [keuletan] orang-orang kudus. Di sinilah mereka yang memelihara Perintah-perintah Allah dan iman Yesus.


Here is the patience of the saints: here are they that keep the commandments of God, and the faith of Jesus. (KJV)

Lagi-lagi terjemahan LAI kurang tepat, bukan "iman kepada Yesus" tetapi "iman Yesus", iman seperti yang dimiliki Yesus, yaitu iman yang 100% berserah kepada Allah tanpa memberontak.

Kalau kita memelihara iman yang seperti iman Yesus dan kita memelihara Perintah-perintah Allah (10 Perintah Allah = Hukum Allah) kita akan menjadi “meek”, menjadi penurut, menjadi berserah dan bergantung seluruhnya kepada Allah, maka ketika Binatang itu memaksakan tanda Binatang kepada kita dengan diancam apa pun, kita tetap akan menurut Allah, kita tetap “meek” tidak memberontak kepada Allah, tidak melawan Allah, melainkan kita akan tetap setia bahkan sampai mati. Dan karena kita tetap setia itulah, kalaupun kita mati kita akan dibangkitkan untuk mewarisi bumi.

 

Mohonlah senantiasa supaya kita boleh dikaruniai iman Yesus, supaya kita boleh menjadi "meek" dan berserah sepenuhnya, dan di saat-saat pencobaan berat, di saat kenyamanan dan nyawa kita terancam pun kita boleh setia dan selamat sampai akhir. Tidak apa kalaupun  kita mati dibunuh karena tetap setia kepada Allah. Kita akan dibangkitkan lagi kepada hidup yang kekal. Itu jauh lebih baik daripada kita lolos sebentar dengan berkompromi menerima tanda Binatang tapi kemudian kita disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.”

 

 

 

17 10 22 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar