224. LUKAS 16:16
_________________________________________________________________________________
TERJEMAHAN YANG TIDAK TEPAT MEMBUAT PEMAHAMAN YANG SALAH.
Sangat
disesalkan ada lumayan banyak terjemahan Alkitab kita yang tidak tepat sehingga
memberikan pemahaman yang salah. Misalnya,
Lukas 16:16 (terjemahan LAI)
Hukum Taurat dan kitab
para nabi BERLAKU
sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan
setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
Menyedihkan terjemahan ini. Bicara tentang apa ini?
Ini terjemahan yang menimbulkan pengertian yang salah. Berdasarkan
satu ayat ini, maka orang Kristen berkata, berarti setelah zaman Yohanes
(ini Yohanes Pembaptis), maka Hukum Taurat dan kitab para nabi
( = seluruh kitab Perjanjian Lama) tidak berlaku lagi.
Apakah begitu?
Kalau begitu mestinya Alkitab Kristen cukup hanya Kitab
Perjanjian Baru. Untuk apa masih ada Kitab Perjanjian Lama kalau itu sudah
tidak berlaku lagi?
Jadi, terjemahan di atas itu menyesatkan. Kalau kita hanya melihat
satu ayat ini, dan tidak membandingkannya dengan ayat-ayat lain di Alkitab,
kita bisa salah mengerti. Dan sesungguhnya sudah banyak orang Kristen yang
menganggap Kitab Perjanjian Lama itu sudah kadaluwarsa dan tidak usah
dipelajari. Itu karena ada beberapa ayat yang terjemahannya salah seperti ini, sehingga
menimbulkan pengertian yang salah.
Kembali ke Lukas 16:16, mari kita lihat terjemahan KJV yang
mengambil dari naskah Textus Receptus,
yaitu copy naskah Alkitab yang paling mirip aslinya. Naskah yang asli memang
sudah punah, tapi Textus Receptus
adalah copy dari naskah yang asli.
Luke 16:16 (KJV)
The law and the prophets were until John:
since that time the kingdom of God is preached, and every man presseth into it.
Dan kita bisa melihat dari Strong’s Concordance kode-kode untuk tulisan Greekanya, berarti terjemahan KJV itu berdasarkan kata-kata Greeka yang asli.
TheG3588 lawG3551 andG2532 theG3588 prophetsG4396 were untilG2193 John:G2491 sinceG575 that timeG5119 theG3588 kingdomG932 of GodG2316 is preached,G2097 andG2532 every manG3956 pressethG971 intoG1519 it.G846
Tidak ada kata “berlaku” di ayat ini. Yang ada ialah kata “until” atau “hingga”, kode kata Greekanya ialah G2193.
Kata “were” itu ditambahkan, karena itu dicetak italics (miring) dan tidak ada kode kata Greekanya. “Were” itu bentuk masa
lampau dari “to be” yang artinya “ialah”, jadi tidak ada kata yang bisa diterjemahkan
“berlaku”.
Dengan ditambah kata
“berlaku” malah menyesatkan arti ayat ini.
Jadi bagaimana seharusnya
bunyi Lukas 16:16 ini?
Kitab Hukum dan kitab nabi-nabi itu hingga Yohanes; sejak waktu itu Kerajaan
Allah diberitakan, dan setiap orang merapat ke sana.
Pemahamannya beda, bukan? Bisa ditangkap dengan mudah, bukan?
Bicara tentang apa ini?
Istilah “The Law and the prophets” tidak mengacu kepada Hukum dan nabi-nabi per se, melainkan mengacu kepada kitab-kitab Hukum yang ditulis Musa dan kitab-kitab kesaksian yang ditulis para nabi. Dua bagian ini adalah bagian terbesar dari Kitab Suci Perjanjian Lama, dan mewakili seluruh Alkitab Perjanjian Lama. Jadi kita harus ingat, bila kita bertemu dengan istilah “the Law and the prophets” (Hukum dan nabi-nabi) atau “Musa dan nabi-nabi” itu tidak mengacu kepada manusianya, melainkan itu mengacu kepada tulisan-tulisan, berarti tulisan-tulisan Musa dan para nabi.
1. Semua tulisan Musa (6 kitab: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Ayub).
Ini disebut “kitab Hukum” atau “The Law”, karena isinya adalah tentang Hukum, Perintah, Ketetapan, Peraturan, Doktrin yang diberikan Allah kepada umatNya.
Jadi Musa memperkenalkan Hukum dan Doktrin Tuhan kepada umatNya lewat tulisan-tulisannya.
2. Kemudian tulisan para nabi zaman Perjanjian Lama itu adalah kesaksian-kesaksian, berdasarkan semua Hukum dan Doktrin yang telah ditulis Musa.
Karena itu tulisan nabi-nabi ini juga disebut “The Testimonies” atau “Kesaksian-kesaksian”.
Nabi-nabi ini punya fungsi untuk mengingatkan umat Tuhan kepada ajaran Tuhan yang benar karena umat Tuhan sering menyimpang dan berkhianat kepada Tuhan.
Setelah kitab nabi Maleakhi, kitab terakhir di Perjanjian Lama, ada sekitar 400 tahun Tuhan diam, Tuhan tidak mengutus nabi satu pun. Ini disebut masa “inter-testamental” atau masa kosong antara masa Perjanjian Lama dengan masa Perjanjian Baru. Ada sekitar 400 tahun umat Tuhan tidak didampingi nabi Tuhan. Mereka yang tetap setia kepada Tuhan belajar sendiri dari “The Law and the prophets” yaitu semua tulisan Musa dan tulisan nabi-nabi yang sudah ada. Mereka yang mau menyimpang dari ajaran Tuhan, ya dibiarkan, karena sesungguhnya sudah cukup banyak ajaran dalam bentuk tulisan yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Barulah menjelang inkarnasi (kelahiran) Yesus, Tuhan mengangkat seorang nabi lagi, nabi transisi, yang akan menjembatani antara zaman Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Maka 6 bulan sebelum Yesus memulai ministriNya, muncul “Suara nyaring di padang belantara”, Yohanes Pembaptis, yang ibunya masih saudara sepupu Maria yang melahirkan Yesus. Munculnya Yohanes Pembaptis ini sudah diramalkan oleh nabi Yesaya (40:3) 700an tahun sebelum kelahiran Kristus. Yohanes ini diberi tugas untuk mempersiapkan orang Yahudi bagi kedatangan Yesus, Sang Mesias.
Jadi Lukas 16:16 bagian awal itu semata-mata
memberikan batasan era Perjanjian Lama dengan era Perjanjian Baru.
Yohanes Pembaptis merupakan nabi di zaman
transisi, yang menghubungkan zaman Perjanjian Lama dengan zaman Perjanjian Baru.
Nah, setelah itu, adalah zaman Perjanjian
Baru. Mengapa?
Karena Yesus datang untuk membuat suatu
Perjanjian yang Baru. Perjanjian yang lama yang menggunakan kurban hewan
sebagai simbol dan bayangan dari kurban yang asli, sekarang berakhir, dan
digantikan oleh Kurban Sejati, Anak Domba Allah yang mengangkat dosa-dosa
dunia.
Jadi apa yang membedakan antara era Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru?
v Allahnya sama.
v Hukumnya sama.
v Kurbannya yang beda.
ü Kalau dulu kurbannya hewan.
Untuk penghapusan dosa kurban itu harus dilakukan berulang-ulang. Hewan-hewan ini hanya lambang, darahnya tidak benar-benar menghapuskan dosa. Karena itu penghapusan dosa di era Perjanjian Lama masih disebut “surat utang” (Kolose 2:14), yang nanti akan dilunasi oleh Kristus di salib.
ü maka sejak Kristus, kurban hewan itu sudah tidak perlu.
Cukup Kristus mati satu kali untuk semua manusia dari segala zaman. Kristus adalah Kurban yang sempurna, yang darahNya betul-betul bisa menghapus dosa.
Dengan demikian, Perjanjian Baru merupakan penggenapan Perjanjian Lama.
Jadi,
Lukas
16:16 SAMA SEKALI TIDAK MENGATAKAN
BAHWA
KITAB PERJANJIAN LAMA ITU HANYA BERLAKU
HINGGA
ZAMAN YOHANES PEMBAPTIS
Tidak!
KITAB
PERJANJIAN LAMA ITU BERLAKU TERUS HINGGA AKHIR ZAMAN
Yesus sendiri berkata,
Matius 5:17-19
Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan Hukum
atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sampai lenyap langit dan bumi ini, satu iota
atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari Hukum, sampai semuanya terjadi.
Karena
itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Hukum sekali pun yang paling
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan disebut yang paling rendah oleh Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah-perintah Hukum, ia akan disebut
besar oleh Kerajaan Sorga.
Jelas di sini Yesus mengacu lagi kepada istilah “The Law and the prophets” atau “Kitab Hukum dan kitab nabi-nabi” atau seluruh Alkitab Perjanjian Lama. Dan di zaman Yesus Alkitab memang hanya ada Perjanjian Lama, karena kitab-kitab Perjanjian Baru belum ditulis.
Jelas di sini dikatakan Yesus sendiri, sampai lenyap langit
dan bumi ini, berarti sampai kiamat, satu “yot” (tulisan terkecil dari huruf
Ibrani) pun tidak akan lenyap dari Kitab Hukum. Jadi Hukum Tuhan itu kekal. Bahkan sampai kiamat
dunia pun tidak ada satu pun tulisan di Hukum Tuhan yang akan lenyap.
Maka keseluruhan arti Lukas 16:16 ialah:
Kitab Hukum dan kitab nabi-nabi itu hingga Yohanes; sejak waktu itu Kerajaan
Allah diberitakan, dan setiap orang merapat ke
sana.
1. Zaman Perjanjian Lama itu hingga Yohanes Pembaptis.
Berarti setelah Yohanes Pembaptis itu era yang baru, Perjanjian yang Baru.
2. Sejak waktu itu ( = sejak Yohanes Pembaptis) Kerajaan Allah diberitakan.
Siapa yang memberitakan? Jelas yang pertama adalah Yohanes, dialah “suara nyaring di padang belantara”, dan tentu saja setelah itu diikuti oleh murid-murid Yesus yang setelah Pentakosta mengkhotbahkan tentang Kerajaan Allah di mana-mana.
3. Dan kalau di Perjanjian Lama, bangsa Yahudi mendapat prioritas sebagai umat pilihan Tuhan,
maka sekarang, di zaman Perjanjian Baru, dikatakan “setiap orang”, bentuk tunggal, sendiri-sendiri, individu, bukan berdasarkan bangsa, atau suku, atau kelompok, melainkan masing-masing pribadi lepas pribadi itu boleh merapat untuk masuk Kerajaan Allah.
Kitab-kitab Perjanjian Lama itu justru penuh dengan doktrin dasar Kekristenan. Di sana di antaranya ada:
ü Doktrin Penciptaan
ü Doktrin masuknya dosa ke dalam dunia
ü Doktrin penyembahan
ü Doktrin air bah
ü Doktrin Hukum Allah
ü Doktrin kejatuhan Lucifer
ü Doktrin Bait Suci
ü Doktrin makanan dan hidup sehat
ü Doktrin messianik
ü Doktrin pengangkatan orang-orang kudus yang
tidak mengalami kematian
ü Doktrin kebangkitan orang yang sudah mati
ü Doktrin nubuatan-nubuatan Daniel
ü Doktrin musuh umat Allah
ü Doktrin nubuatan-nubuatan Zakharia
ü Doktrin penghukuman terakhir
ü dan masih banyak lagi yang lain.
Banyak
dari doktrin-doktrin ini merupakan simbol/lambang/tipe dari apa yang akan
terjadi di akhir zaman. Misalnya pengangkatan Henokh dan Elia ke Surga tanpa
mengalami kematian itu merupakan tipe dari pengangkatan kelompok ke-144ribu
kelak saat kedatangan Yesus yang kedua. Begitu juga kebangkitan Musa yang
dibawa ke Surga, juga merupakan tipe dari kebangkitan mereka yang mati dalam Kristus
saat kedatangan Yesus yang kedua.
Jadi
kalau kita tidak mempelajari kitab-kitab Perjanjian Lama, kita tidak tahu
apa-apa tentang doktrin-doktrin dasar iman kita. Akibatnya kita bisa tersesat. Banyak
orang Kristen sekarang ini mempercayai teori Evolusi karena mereka tidak tahu
tentang doktrin Penciptaan. Mereka lebih suka memilih jadi keturunan monyet
daripada anak yang diciptakan Allah dalam keserupaanNya, yang hanya sedikit lebih
rendah daripada malaikat.
Jadi,
teman-teman, bila kita membaca ayat Alkitab, kita harus membandingkan satu ayat
dengan ayat yang lain.
Alkitab
itu ditulis di bawah tuntunan Roh Kudus, jadi tidak mungkin ada ayat-ayat yang
bertentangan. Jika ada yang tidak klop, cari terjemahan yang lain. Kalau bisa
KJV itu jadikan patokan, itu terjemahan yang paling aman. Memang bahasanya
lebih susah karena gaya bahasa kuno dari abad 17, dan juga ada sedikit
kesalahan satu-dua, tapi minim sekali dibandingkan versi-versi baru yang lain.
Semoga
pembahasan ini bermanfaat.
02
11 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar