Jumat, 04 Desember 2015

154. PRESENT TRUTH = HARD FACTS

154.  PRESENT TRUTH = HARD FACTS

______________________________________________________________

 

Dalam postingku sebelumnya, aku berkata bahwa hard facts = present truth, atau sebaliknya present truth = hard facts.

Untuk menjelaskan hard facts = present truth, aku harus bicara tentang ayat Alkitab dan pemahaman Kristen karena ini menyangkut pemahaman Kristen, dan istilah “present truth” itu terdapat di 2 Petrus 1:12. Jadi ini semata-mata bicara tentang kebenaran Tuhan. Moga-moga yang aku beberkan di sini bisa dimengerti oleh yang bukan Kristen juga karena yang Kristen sendiri saja banyak yang tidak mengerti.

 

Sebelum aku menjelaskan istilah “present truth”, kita harus ke dasarnya dahulu yang terdapat di kitab Kisah Rasul 3:19-21. Besar kemungkinan banyak orang Kristen tidak mengetahui ayat ini bicara tentang apa. Aku dulu juga. Baru paham setelah banyak membaca dan mempelajari.

Aku cantumkan dulu versi KJV karena versi LAI kurang tepat. Nanti kita lihat terjemahan KJV dalam bahasa Indonesianya. Ayat ini ditulis oleh rasul Petrus.

 

19 Repent ye therefore, and be converted, that your sins may be blotted out, when the times of refreshing shall come from the presence of the Lord. 20 And he shall send Jesus Christ, which before was preached unto you: 21 Whom the heaven must receive until the times of restitution of all things, which God hath spoken by the mouth of all His holy prophets since the world began.”

 

Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, bunyinya adalah:

 

19 Karena itu bertobatlah dan berubahlah, supaya dosamu dihapuskan, saat waktu penyegeran akan datang dari kehadiran Tuhan. 20 Dan Dia akan mengutus Yesus Kristus, yang sudah diberitakan kepada kamu sebelumnya, 21 Yang harus diterima sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, yang telah difirmankan Allah melalui mulut semua  nabi-Nya yang kudus sejak awal dunia.”(Kisah 3:19-21)

 

 

Banyak orang Kristen sama sekali tidak mengerti ayat ini bicara tentang hal apa. Mungkin sudah pernah dibaca berkali-kali, tapi tidak pernah memahami ini bicara tentang apa.

 

Jadi ada beberapa poin yang diungkapan rasul Petrus dalam ayat-ayat ini:

1.   Petrus mengajak pendengarnya bertobat dan berubah, artinya menerima ajaran tentang Yesus Kristus, dan menghidupkannya.

2.   supaya dosa mereka dihapuskan,

3.   ketika Tuhan hadir dalam hidup mereka, mereka akan mengalami penyegaran,

4.   dan Tuhan akan mengutus Yesus Kristus yang sudah dikhotbahkan kepada mereka,

5.   Yesus Kristus ini harus tinggal di Surga sampai suatu waktu,

6.    yaitu waktu pemulihan segala sesuatu yang sudah pernah difirmankan Allah lewat nabi-nabiNya yang kudus,

7.    mulai dari awal dunia.

Jadi ada 7 poin.

Yang akan aku bahas berkaitan dengan “present truth” atau “kebenaran masa kini” adalah poin 5-6-7.

 

Kalau kita lihat poin 6, ada kata “pemulihan”. Apa artinya “pemulihan”? Artinya dulu sudah pernah ada, lalu hilang, dan itu akan dikembalikan atau dipulihkan keberadaannya. Betul, kan?

Jadi pemulihan adalah MENGEMBALIKAN sesuatu yang sudah PERNAH ADA, tetapi HILANG.

 

Apa saja yang akan dipulihkan? Menurut poin 6, yang akan dipulihkan yaitu SEGALA SESUATU YANG SUDAH PERNAH DIFIRMANKAN ALLAH LEWAT NABI-NABINYA SEJAK AWAL DUNIA.

 

Apa “segala sesuatu yang sudah pernah difirmankan Allah lewat nabi-nabiNya sejak awal dunia” ini? Mudah sekali. Tinggal kita buka saja Firman Tuhan yaitu Alkitab. Kita cari, apa saja yang pernah difirmankan Tuhan lewat nabi-nabiNya, yang sudah pernah ada atau berlaku, tetapi yang kemudian lenyap dari praktek ibadah orang Kristen.

 

Dari mana batasannya? Menurut poin 6 di atas, “dari awal dunia”, maksudnya sejak dunia diciptakan.

 

Nah, bagi pelajar-pelajar Alkitab, sebetulnya ini sangat mudah. Tinggal dibaca saja Alkitabnya mulai halaman pertama yang berbicara tentang penciptaan dunia, dan semua ketentuan atau perintah atau Hukum Tuhan yang dijumpai di dalam Alkitab, ditulis, lalu dibandingkan dengan realitanya yang ada sekarang. Mudah, kan? Tinggal centang-centang-centang saja, mana yang pernah ada tapi yang sekarang lenyap dari dunia Kristen.

 

 

Nah, Petrus berkata di 3 ayat di atas, bahwa KRISTUS HARUS TINGGAL DI SURGA, ATAU KRISTUS BELUM BISA KEMBALI KE DUNIA SEPERTI YANG DIJANJIKANNYA, SEBELUM SEGALA SESUATU YANG PERNAH DIFIRMANKAN TUHAN, ITU DIPULIHKAN.

Supaya tahu, di dalam Alkitab tercatat janji Kristus bahwa suatu hari Dia akan kembali ke dunia untuk menjemput umatNya. Ini yang disebut Advent Kedua. Ini yang seharusnya dinanti-nantikan semua orang Kristen, karena pada saat Advent Kedua ini, umat Tuhan akan menerima hidup kekal. Jadi ini yang seharusnya ditunggu-tunggu oleh orang Kristen. Tetapi Petrus berkata, Kristus tidak akan kembali sebelum segala sesuatu yang pernah difirmankan Tuhan, dipulihkan. Berarti, semua yang pernah difirmankan Tuhan itu harus dipulihkan dulu, baru Kristus akan kembali ke dunia menjemput umatNya.

Bisa menangkap maksudku, kan?

 

Nah, banyak sekali ketentuan, peraturan, Hukum yang difirmankan Tuhan, yang sudah dicatat di dalam Alkitab, yang dulu ada, lalu hilang.

Mengapa bisa hilang?

Karena musuh Tuhan, yaitu Setan, berhasil membujuk manusia untuk menghilangkannya, atau menggantinya dengan peraturan-peraturan lain, yang kadang ada miripnya, tetapi sebenarnya tidak sama.

 

Tuhan Yang Mahakuasa, Pencipta dan Pemilik seluruh alam semesta ini, tentunya tidak akan membiarkan semua peraturan/ketentuan, perintah dan HukumNya dihilangkan atau diganti. Jadi, Tuhan akan memulihkan semua yang telah hilang atau diganti itu supaya manusia tahu, sebenarnya yang dikehendaki Tuhan itu yang bagaimana sih. Tapi untuk memulihkan semua itu tentunya butuh waktu. Tidak bisa semuanya sekaligus.

 

Jadi, siapa yang memulihkan segala yang sudah hilang ini? Namanya sudah hilang, berarti sudah tidak dikenal lagi oleh manusia generasi baru, bagaimana mungkin manusia generasi baru bisa memulihkan apa yang dia tidak pernah tahu?

Jadi siapa yang memulihkan semua itu?  T  U  H  A  N !

Bagaimana Tuhan memulihkannya? Ya persis seperti dulu ketika Dia pertama memfirmankannya. Dengan cara apa? Dengan menyampaikannya lagi lewat perantaraan nabi-nabiNya!

 

Nabi itu apa sih? Menurut Alkitab, nabi adalah jurubicara Tuhan. Nabi adalah manusia yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan pesan, peringatan, amaran, ancaman, maupun berkat Tuhan. Betul?

Tuhan memberikan pesanNya kepada nabi, dan nabi yang bertugas menyampaikan pesan tersebut kepada orang banyak.

Kita membayangkan nabi itu harus seorang yang tua, punya jenggot panjang, pakai jubah, hehehe. Tapi tidak selalu begitu. Nabi itu bisa orang muda, seperti Daniel, bisa laki-laki bisa perempuan (Kisah 21:9), bahkan yang masih anak dara, berarti masih muda belum menikah! Jadi Tuhan akan mengangkat siapa yang dianggapNya pantas untuk menyampaikan pesanNya kepada manusia, tidak pandang buluh apakah orang itu laki-laki atau perempuan, tua atau muda, berkeluarga atau jomblo. Yang penting, yang disampaikan orang itu adalah pesan dari Tuhan dan bukan karangannya sendiri. Tuhan bisa memakai orang itu hanya satu kali, atau berkali-kali, bisa hanya untuk satu musim atau selama bertahun-tahun, semuanya tergantung hikmat Tuhan.

Oke, jadi untuk memulihkan semua konsep atau doktrin yang lenyap atau diganti, Tuhan menyampaikan kepada nabi-nabiNya lagi, sama seperti pertama kalinya Dia menyampaikan pesanNya sebelum pesan tersebut dilupakan manusia.

 

Jadi, “present truth” ini apa?

“PRESENT TRUTH” ADALAH PESAN YANG RELEVAN UNTUK MASANYA, YANG DISAMPAIKAN NABI TUHAN UNTUK MEMULIHKAN KETENTUAN ATAU PERATURAN ATAU HUKUM TUHAN YANG DULU SUDAH ADA, TETAPI KEMUDIAN HILANG ATAU DIGANTI.

Bisa dipahami ya?

Waduh, panjang sekali ya penjelasannya hanya untuk menjelaskan “present truth” itu apa.

 

 

Nah, karena ada begitu banyak kebenaran Tuhan yang tercantum di Firman Tuhan sudah hilang atau diganti, maka pemulihannya pun harus bertahap. Kalau diberikan semuanya sekaligus, manusia akan semakin bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sudah menjadi sifat manusia, menerima sesuatu yang baru itu tidak mudah:

1.    butuh waktu sosialisasi;

2.    butuh waktu untuk mau mendengar;

3.    butuh waktu untuk mau memahami, mau mencernanya;

4.    butuh waktu menyadari kebenarannya,

bahwa konsep yang selama ini dipegangnya itu salah, itu bukan ketentuan/peraturan atau perintah dan Hukum Tuhan. “Salah” dalam hal ini artinya tidak alkitabiah. Mungkin menurut pendapat manusia konsep itu bagus, tapi jika berusan dengan Alkitab, maka semua yang tidak alkitabiah, walaupun itu bagus menurut penilaian manusia, itu tidak benar.  Ini adalah proses yang paling sulit karena mengakui apa yang sudah kita yakini itu salah, itu membutuhkan kebesaran jiwa, kejujuran terhadap diri sendiri, dan pikiran yang terbuka. Biasanya manusia itu paling sukar mengaku salah. Kebanyakan manusia akan mengambil sikap, “Ya, konsepku mungkin berbeda, tapi itu tidak salah. Kan ada banyak jalan ke Roma. Yang benar kan tidak cuma satu.” Jadi untuk sampai pada tahap mau mengakui bahwa konsep yang selama ini dipegangnya itu salah, itu butuh waktu. Memang ada banyak jalan ke Roma, tapi kita tidak menuju ke Roma, kita ke Surga, dan Alkitab berkata hanya ada satu jalan ke Surga, Kata Yesus kepadanya, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak  seorang pun yang sampai kepada Bapa, selain melalui Aku.’ (Yohanes 14:6)

5.    setelah melewati tahap mengakui bahwa konsep yang dipegangnya selama ini salah, masih butuh waktu lagi untuk rela membuang konsep lamanya yang sudah dipegangnya bertahun-tahun.

Istilahnya mendelete pelajaran yang lama dari ingatan kita. Melepaskan sesuatu yang sudah mendarah-daging itu sangat sulit, dan banyak konsekuensinya, harus menghadapi tantangan dari keluarga, dari teman, dari lingkungan, dari pekerjaan, dan macam-macam, dan seringkali manusia terhenti langkahnya di sini karena tidak ulet menghadapi pelbagai perlawanan, lelah berdebat, lelah bertengkar, akhirnya menyerah kalah. “Ya, aku akui bahwa apa yang aku yakini selama ini salah, tapi sudah terlanjur masuk di komunitas itu, terlanjur berakar di situ, ya sudahlah, tentunya Tuhan tahu isi hatiku,” begitu kebanyakan alasan yang dipakai manusia.  Dan sering kita tidak bisa melampaui tahap ini. Tetapi kalau mau menang ya harus sampai tuntas, harus mencapai garis “finish”, baru berarti. Berhenti di tengah jalan itu percuma;

6.    kalau sudah berhasil melampaui poin 5, masih butuh waktu lagi untuk mengganti konsepnya yang lama dengan “present truth” yang benar yang baru diketahuinya;

7.    akhirnya butuh waktu untuk belajar melakukannya atau menghidupkannya.

 

 

Tuhan itu panjang sabar dan penuh kasih sayang. Karena itu Dia memulihkan segala sesuatu yang hilang ini satu demi satu, memberi waktu kepada manusia untuk bisa mencernanya dan menerimanya. Dengan demikian, SETIAP MASA ATAU SETIAP ZAMAN, ADA “PRESENT TRUTH”NYA SENDIRI.

 

Misalnya:

Golongan Greek Orthodox adalah yang pertama menerima terang untuk menolak infalibilitas Kepausan, dan kembali ke ajaran Tuhan, bahwa hanya Tuhan yang infalibel. Hanya Tuhan yang sempurna, yang tidak bisa berbuat dosa, yang tidak bisa berbuat kesalahan. Tidak ada manusia yang tidak bisa berbuat dosa. Hanya Tuhan.

Sudah tertulis di Roma 3:23

Karena semua orang telah berbuat dosa dan dan gagal mencapai  kemuliaan Allah.

 

Golongan Episcopalian kemudian muncul setelah menerima terang bahwa menyembah patung itu dibenci oleh Tuhan, dan melanggar Perintah ke-2 dari 10 Hukum Tuhan.

Sudah tertulis di Keluaran 20:4-6

4 Jangan engkau membuat bagimu patung pahatan apa pun, atau keserupaan  dari apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5 Jangan engkau sujud menyembah kepada mereka, atau melayani mereka; sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang  cemburu, yang membalaskan dosa bapak-bapak ke atas anak-anak, hingga ke keturunan yang ketiga dan keempat dari mereka yang membenci Aku, 6 Dan menunjukkan rahmat kepada beribu-ribu dari mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada Perintah-perintah-Ku.

 

Golongan Lutheran.

Kepada Luther, Tuhan memberinya terang, bahwa keselamatan hanya bisa diperoleh lewat iman, konsep mana sudah ditimbun di bawah segala ajaran gereja Universal yang mengajarkan bahwa pengampunan dosa bisa dibeli dengan uang, dengan surat indulgensia dari gereja, bisa dibayar dengan perbuatan baik, dengan puasa, dengan hidup prihatin, dengan menjalani hukuman fisik seperti memukuli diri sendiri (matiraga) dll. Maka  golongan Lutheran memulihkan konsep yang terpenting dalam Kekristenan, yaitu pembenaran hanya oleh iman. Tidak ada manusia yang bisa selamat oleh usahanya sendiri, oleh amalnya, oleh kebaikannya, apalagi dengan membelinya. Tidak ada gereja yang berhak mengeluarkan surat pengampunan dosa, karena pengampunan dosa hanya hak prerogatif Tuhan. Keselamatan manusia semata-mata pemberian dari Tuhan, karunia dari Tuhan.

Sudah tertulis di Efesus 2:8-9

8 Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan karena usaha kamu, itu adalah pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan sampai ada orang yang memegahkan dirinya.

 

 

Apakah semua konsep ini sudah pernah ada di Alkitab? Sudah. Sudah ditulis oleh para nabi dan rasul, buktinya ada ayat-ayatnya. Tapi kemudian konsep-konsep itu hilang, terbenam, terlupakan yang paling parah selama Zaman Kegelapan (Abad Pertengahan), dan tidak diketahui lagi oleh orang-orang Kristen, lalu digantikan oleh konsep-konsep yang lain, yang bukan konsep-konsep dari Tuhan, yang tidak ada di Alkitab. Karena itu Tuhan memulihkannya satu demi satu. Inilah yang disebut “present truth” untuk setiap masa/zaman.

 

 

Ajaran Luther dari Jerman bahwa “orang benar akan hidup karena iman”(sudah tertulis di Roma 1:17) menyebar sampai ke Inggris. Dan terbentuklah the Church of England (Anglican).

 

Setiap terang yang diberikan Tuhan untuk memulihkan ajaranNya, adalah “present truth” untuk masa/zaman itu. Setiap zaman, ada “present truth”nya sendiri.

 

 

Dari Inggris, ajaran itu masuk ke Skotlandia, dan muncullah golongan Presbyterian dengan tokoh yang terkenal John Knox.

 

 

Ajaran itu menyebar terus sampai ke negeri Belanda. Dan di sana terbentuklah the Dutch Reformed.

 

 

Semua golongan ini sejalan dengan prinsip Alkitab yang diketengahkan Luther, yaitu prinsip manusia dibenarkan hanya oleh karunia Tuhan yang diterima melalui imannya.

 

 

Berikutnya John dan Charles Wesley (anak-anak seorang pendeta Anglican) diberi Tuhan terang, bahwa selain pembenaran melalui iman, umat Allah harus menjalani hidup yang kudus, yang dikenal sebagai the Holiness Movement.(=Gerakan Kekudusan). Mereka kemudian mengajak umat Allah kembali kepada peraturan makanan haram/halal yang sudah ditentukan Tuhan bagi umatNya, karena Tuhan mengeluarkan peraturan tersebut supaya umatNya kudus, baik jasmani maupun rohaninya.

Peraturan itu tertulis di Imamat pasal 11, bisa dibaca sendiri.)

Wesley bersaudara pun diberi label sebagai golongan Methodist, yang artinya, golongan ini punya terlalu banyak peraturan.

 

 

 

Melihat Tuhan memulihkan satu demi satu kebenaran yang terpendam, Setan tentu saja tidak tinggal diam. Setan juga bekerja keras supaya orang Kristen tidak bisa memiliki semua kebenaran yang sudah diungkapkan. Tujuannya apa? Nah, jangan lupa, tujuan Setan adalah mencegah kedatangan Yesus Kristus yang kedua. Tadi di kitab Kisah Rasul 3:19-21 kita kan sudah tahu, bahwa Yesus Kristus baru akan datang setelah segala yang sudah difirmankan Tuhan di Alkitab itu dipulihkan. Setan bekerja keras untuk mencegah atau sedikitnya memperlambat kedatangan Yesus kembali. Mengapa? Karena Setan tahu, bila Yesus datang kembali, tamatlah riwayatnya. Dia akan dihukum. Maka, Setan berusaha mati-matian mencegah agar tidak tercapai pemulihan yang tuntas. Setan menjegal pemulihan yang diberikan Tuhan. Bagaimana caranya?

Dengan membuat orang-orang Kristen mengkultusindividukan pemimpin mereka.

Maksudnya, golongan Lutheran, Anglican, dan Prebyterian mengatakan bahwa Luther tidak pernah mengajarkan soal makanan haram/halal itu, jadi mereka menolaknya. Mereka hanya mau menerima apa yang pernah diajarkan Luther. Padahal, seharusnya mereka bertumbuh, dari satu pemulihan lanjut kepada pemulihan berikutnya. Tetapi mereka berhenti, tidak bertumbuh lagi, dan hanya berpegang pada satu pemulihan yang mereka tahu.

 

Dan hal seperti ini terjadi berulang-ulang, setiap kali Tuhan memulihkan terang yang sudah hilang, setiap kali Tuhan menambah hal lain yang harus dipulihkan, gereja-gereja yang sudah ada, tidak mau menerimanya karena itu tidak diajarkan oleh pendiri-pendiri gereja mereka. Akibatnya gereja-gereja  yang sudah ada, tidak bertambah terangnya, tidak bertumbuh, tidak pernah selesai memiliki semua kebenaran Tuhan yang dipulihkan, melainkan mereka berhenti hanya dengan terang yang pertama dinyatakan kepada pendiri gereja mereka.

 

Konsep berikutnya yang dipulihkan Tuhan ialah tentang baptisan. Muncullah golongan Baptist  yang menyadari bahwa menurut Alkitab, baptisan harus dilakukan dengan cara diselamkan ke dalam air seperti yang dijalani Yesus.

Ada tertulis di Matius 3:16

Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air…  

kalau namanya “keluar” berarti sebelumnya Yesus ada “di dalam” air, artinya terendam. Kalau airnya sedikit tidak bisa merendam, kan? Jadi saat dibaptis, tubuh Yesus seluruhnya terendam dalam air.

Dan Yesus melakukannya ketika sudah manusia dewasa yang bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, Yesus tidak dibaptis pada waktu bayiNya. Maka baptisan hanya boleh dilakukan kepada mereka yang sudah bisa bertobat

Ada tertulis di Matius 3:6  

Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.

sedangkan bayi yang belum mengerti apa-apa, belum bisa bertobat, tidak memenuhi syarat untuk dibaptis.

Golongan Baptis ini pun mendapatkan pertentangan hebat dari golongan yang lain-lain. Golongan Baptis ini percaya dalam pembenaran melalui iman seperti yang diajarkan Luther, tetapi mereka lebih maju satu langkah, mereka kembali kepada ajaran Alkitab yaitu melakukan pembaptisan dengan cara diselamkan dan hanya bagi orang yang sudah bisa bertobat dari dosa-dosanya.

 

 

Bisa memahami sekarang apa yang dimaksud dengan “present truth” atau “kebenaran masa kini”?

Dan semua “present truth” ini adalah “hard facts” fakta-fakta keras yang susah diterima oleh manusia. Kenapa? Karena tempatnya sudah diambil oleh konsep-konsep lain yang tidak alkitabiah.

Tetapi Tuhan mau memulihkan semua kebenaran tersebut, supaya apa? Supaya Yesus Kristus boleh datang menjemput umatNya.

 

Lalu apa “present truth”nya

untuk kita, orang Kristen akhir zaman?

 

Karena orang Kristen di abad-abad lalu tidak bertumbuh dan setiap zaman hanya memegang teguh “present truth” yang mereka miliki, maka tidak bisa tidak, Tuhan harus mengulangi lagi semua “present truth” yang sudah pernah dipulihkanNya beberapa abad yang lalu kepada orang Kristen akhir zaman lagi.

 

Kembali lagi Tuhan menyatakan kepada nabinya, untuk disampaikan kepada umatNya bahwa:

1.    tidak ada manusia yang tidak bisa berbuat dosa, hanya Tuhan yang infalibel;

 

2.    Tuhan adalah Allah yang cemburu dan akan menghukum orang-orang yang membuat patung dan sujud kepada patung-patung;

 

3.    Keselamatan hanya datang dari Tuhan, itu karunia/pemberian dari Tuhan yang bisa diterima manusia dengan iman.

Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dengan segala perbuatan baiknya;

 

4.    bahwa manusia itu bait suci tempat Roh Kudus bersemayam, jadi harus kudus baik jasmani maupun rohaninya,

maka makan dan berbuat segala yang najis itu sudah melanggar ketentuan Tuhan bagi umatNya. Umat Tuhan tidak boleh menajiskan tubuhnya dengan makanan/minuman maupun perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan.

 

5.    Bahwa baptisan itu harus dengan cara diselamkan karena itu melambangkan kematian daging,

dan keluar dari air itu melambangkan hidup baru di dalam Kristus. Selain itu hanya yang telah bertobat yang boleh dibaptis, yang belum mengerti pertobatan, tidak bisa dibaptis.

 

Semua kebenaran itu sudah pernah Tuhan sampaikan, itu adalah “present truth” masa lampau,  tapi sekarang diulangi lagi karena ternyata orang Kristen akhir zaman banyak yang masih tidak tahu. Lalu Tuhan menambahkan dengan “present truth” yang untuk masa sekarang, di antaranya:

 

6.    bahwa hari yang ketujuh itulah hari Sabat perhentian Tuhan,

24 jam lamanya itu milik Tuhan, dan manusia tidak boleh memakai hari itu untuk urusannya sendiri.

Sudah tertulis di Keluaran 20:8-11

8 Ingatlah hari Sabat, peliharalah kekudusannya,9 enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka pada hari itu jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,  dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”

 

7.    bahwa orang mati itu mati, tidak eksis, bukannya tetap hidup tanpa tubuh.

Ada tertulis di Pengkhotbah 9:5-6, 10

5 Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, mereka juga tidak punya pahala lagi, karena ingatan akan mereka sudah dilupakan. 6Juga kasih mereka, dan kebencian mereka, dan kecemburuan mereka sekarang sudah lenyapmereka juga selamanya tidak punya lagi bagian dalam apa pun yang terjadi di bawah matahari. 10 Apa pun yang dijumpai tanganmu untuk mengerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenagamu, karena tak ada pekerjaan, maupun rencana, maupun pengetahuan, maupun hikmat dalam kubur,  ke mana engkau akan pergi.

bagi yang ingin memperdalam tentang ke mana orang mati ini, bisa memberikan alamat emailnya kepadaku, dan nanti aku kirimkan bahannya terlalu panjang ditulis lagi di sini. Bisa juga dilihat di blog ini di link-link ini:

Bagian pertama:

https://smaragd84.blogspot.com/2013/03/alkitab-menjawab-tentang-kematian-bag.html

 

Bagian kedua:

https://smaragd84.blogspot.com/2013/03/alkitab-menjawab-tentang-kematian.html

 

Bagian ketiga:

https://smaragd84.blogspot.com/2013/03/alkitab-menjawab-tentang-kematian_28.html

 

8.    Dan masih banyak lagi yang tidak bisa aku tuliskan semuanya di sini. Itu akan kita ketahui bila kita memang mau mempelajarinya.

 

Belajar segala sesuatu itu butuh dedikasi waktu dan kesungguhan. Tidak bisa asal-asalan, kapan-kapanlah, Bro, kalau pas senggang ada waktu saja.

Seorang atlet untuk bisa masuk dalam tim nasional, harus berlatih dengan sungguh-sungguh setiap hari, fokus kepada tujuannya. Itu hanya untuk bisa masuk timnas, suatu tujuan duniawi, yang tidak kekal. Memang kita bisa duduk di timnas berapa tahun? Kalau sudah bertambah usia kita, sudah tidak bisa lagi duduk di timnas. Kita sudah digeser oleh yang lebih muda, tempat kita sudah diambil orang lain.

 

Beda dengan hidup kekal yang ditawarkan Tuhan. Itu kekal untuk selama-lamanya. Tidak ada orang lain yang akan mengambil tempat kita. Tapi kita yang ingin bisa masuk Surga, ingin bisa mendapat hidup kekal, tidak bersedia mendedikasikan waktu untuk sungguh-sungguh mempelajari dan berlatih kebenaran Tuhan, ya mana bisa berhasil?

 

Karena itu, aku ajak semua yang merasa membutuhkan hidup kekal, semua yang merindukan kehidupan yang lebih baik daripada yang sekarang kita kenal di dunia ini, ayo, kita belajar Alkitab, karena itulah peta yang sudah diberikan Tuhan kepada kita untuk tiba di sana. Surga itu gratis. Hidup kekal itu gratis. Tidak dijual, kita tidak bisa membelinya dengan apa pun. Jangan merendahkan karunia Tuhan dengan anggapan jika saya menyumbang gereja sekian M, saya akan selamat. Tuhan itu Raja alam semesta, tidak butuh sumbangan manusia yang tujuannya pamrih.  Seluruhnya adalah pemberian Tuhan yang gratis. Tapi ada syaratnya. Syaratnya kita harus cocok hidup di sana. Kita harus mengasihi Tuhan. Kita harus kudus. Kalau kita tidak cocok hidup di sana, Tuhan tidak akan membawa kita ke sana. Perubahan itu harus terjadi sekarang selagi kita hidup, maka nanti kita akan dibawa Tuhan ke sana, kita akan mendapatkan hidup kekal.

 

Semoga penjelasan panjang ini bisa dimengerti. Itu aja dulu.

 

 

04 12 15






Tidak ada komentar:

Posting Komentar