Kamis, 28 April 2016

164. MENGHUJAT ROH KUDUS

164.  MENGHUJAT ROH KUDUS

______________________________________________________________

 Ayo bicara tentang pengampunan Tuhan dan dosa yang tidak akan diampuni.

 

Siapa yang tidak tahu bahwa Allah itu mahapengampun dan mahapengasih? Rasanya semua orang tahu ya? Bahwa ALLAH ADALAH KASIH, semua orang Kristen tahu. Alkitab sendiri berkata begitu:

 

1 Yohanes 4:16

Dan kita telah mengenal dan mempercayai kasih yang dimiliki Allah untuk kita. Allah adalah kasih, dan dia yang tinggal dalam kasih, tinggal dalam Allah dan Allah  dalam dia.

 

Jadi, karena Allah adalah kasih, Allah itu mahapengampun, Allah selalu mengampuni dosa-dosa kita, karena Allah mengasihi kita dan Allah tidak mau kita binasa. Kalau bisa, Allah ingin semua manusia itu selamat, semua manusia bisa dibawaNya pulang ke Surga, dan semua manusia boleh mewarisi dunia baru.

Karena itulah, Allah mau mengampuni dosa-dosa kita. Kristus mati supaya darahNya boleh menghapuskan dosa-dosa manusia. 

 

1 Yohanes 1:9

Jika kita mengakui dosa kita,  Ia setia dan adil untuk mengampuni kita dari segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan

 

Inilah janji Allah kepada kita.

 

Tetapi, walaupun Allah itu kasih dan Dia berjanji akan mengampuni segala dosa kita, tetapi Yesus berkata ADA DOSA YANG TIDAK DIAMPUNI oleh Allah.

Kok bertolak belakang? Coba kita baca dulu ayatnya:

 

Markus 3:28-29

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dari anak-anak manusia akan diampuni, dan hujat apa pun yang mereka ucapkan; tetapi dia yang  menghujat menentang Roh Kudus, ia tidak pernah mendapat ampun, melainkan terkena penghukuman kekal.

 

Lukas 12:10

Dan siapa pun yang mengucapkan sepatah kata menentang Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi kepada siapa yang menghujat menentang Roh Kudus, itu tidak akan diampuni.

 

Dulu, ketika aku pertama membaca Lukas 12:10 ini, aku salah paham dan menarik kesimpulan yang salah. Aku berpikir, wah, kalau begitu Roh Kudus itu pangkatnya lebih tinggi daripada Anak Manusia, karena mengucapkan kata yang menentang Anak Manusia, diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus itu tidak diampuni!

Ternyata itu adalah pemahaman yang salah, sebagian juga karena terjemahan LAI yang kurang tepat. Coba kita bandingkan terjemahan LAI dengan terjemahan NKJV di atas. Sekilas sepertinya sama, tetapi ternyata tidak, dan tanpa kita sadarai, kata-kata itu menanamkan kesan yang mendalam dalam otak kita.

 

Ternyata kalimat yang benar di Lukas 12:10 dan Markus 3:29 itu adalah  “menghujat menentang Roh Kudus” bukan cuma “menghujat Roh Kudus”.  Terjemahan bahasa Inggrisnya adalah “blaspheme against”, dalam tulisan Greekanya, ada kata εἰς [eis] dan itu yang diterjemahkan “against” dalam bahasa Inggrisnya. Dalam bahasa Indonesianya, itu artinya “menentang”.

Lho apa bedanya?

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata menghujat artinya “mencaci, mencela, memfitnah.” Dalam kamus Bahasa Inggris, “blaspheme” atau menghujat artinya “mengucapkan kata-kata kotor, mengumpat, berbicara secara tidak hormat”.

Berarti kalau hanya “menghujat Roh Kudus”  [tanpa kata “menentang”], berarti orang itu mencaci/mengumpat, mencela, memfitnah, mengucapkan kata-kata kotor, berbicara secara tidak hormat pada Roh Kudus.

Nah, menurut aku sih, nyaris tidak adalah orang yang kurang kerjaan memaki-maki Roh Kudus, atau mengucapkan kata-kata kotor dan tidak hormat kepada Roh Kudus. Kebanyakan orang non-Kristen bahkan tidak tahu tentang sosok Roh Kudus ini, dan di antara orang Kristen masih ada yang menganggap Roh Kudus itu hanya suatu kekuatan, suatu kuasa, bukan satu Pribadi.

Maka menurut aku, jelas di antara orang Kristen “menghujat Roh Kudus” itu tidak akan terjadi, dan di luar orang Kristen pun aku yakin tidak ada orang yang memaki-maki Roh Kudus, paling-paling dia tidak percaya ada Roh Kudus, gitu aja.

Berarti, tidak adalah dosa yang tidak diampuni Allah, karena tidak ada orang yang berbuat dosa menghujat Roh Kudus.

 

Tetapi ternyata pemahamanku itu salah besar.

 

Setelah mengecek apa kalimat yang sebenarnya, aku baru sadar bahwa kata itu adalah βλασφημήσῃ εἰς [blasphēmēsē eis] atau “blaspheme against” yang jika diterjemahkan bahasa Indonesianya adalah “menghujat menentang” Roh Kudus.

Apa maksudnya “menghujat menentang Roh Kudus”? Artinya, “menghujatnya itu menentang Roh Kudus.” Jadi bukan sekadar berbicara kotor, atau mencela, atau mengumpat Roh Kudus, tetapi, MENENTANG Roh Kudus, dan MENENTANG ROH KUDUS ITULAH MENGHUJAT YANG DIMAKSUDKAN YESUS di Markus 3:28-29, dan Lukas 12:10.

 

Berarti, kita tidak perlu mengucapkan kata-kata yang kotor, kita tidak perlu berbicara secara tidak hormat, kita tidak perlu mengumpat, kita tidak perlu maki-maki Roh Kudus untuk masuk kategori  “menghujat Roh Kudus”.

 

Kita boleh bersikap sangat sopan terhadap Roh Kudus,

namun bila kita MENENTANG-NYA,

kita masuk kategori menghujat Roh Kudus.

 

Maka pertanyaan berikutnya adalah: APA ITU MENENTANG ROH KUDUS?

 

Sebelumnya marilah kita lihat siapa Roh Kudus ini dan apa peranNya.

Yohanes 14:16-17, 26

14:16       Dan Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu Penghibur yang lain, supaya Ia [= Penghibur itu] boleh tinggal bersamamu selama-lamanya.

14:17       Yaitu Roh Kebenaran, yang tidak dapat diterima oleh dunia, sebab dunia tidak melihat Dia maupun mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, karena Dia tinggal bersamamu dan akan ada di dalammu.

14:26        tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang akan dikirim oleh Bapa dalam nama-Ku,  Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semuanya, apa pun yang telah Kukatakan kepadamu

 

Kata yang diterjemahkan “Penghibur” dalam bahasa aslinya disebut  παράκλητος [paraklētos], yang berarti: “perantara, advokat, penghibur”. Di KJV kata itu diterjemahkan “Comforter” atau “Penghibur”, tidak tahu mengapa di NKJV kata itu diterjemahkan “Helper” atau “Penolong”, mungkin karena peranan Roh Kudus lebih banyak bersifat menolong manusia untuk lebih mengenal Allah dengan mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan kita akan semua ajaran Kristus.

 

Nah, di ayat 17 di atas dikatakan, Roh Kudus ini adalah Roh Kebenaran, berarti Dia penuh kebenaran, dan karena Dia bertugas ”mengajarkan segala sesuatu” kepada manusia, berarti “segala sesuatu” yang diajarkanNya adalah tentang apa? Tentang Kebenaran.

 

Pertanyaan: Apa gunanya manusia tahu tentang kebenaran?

 

Yohanes 8:31-32

Lalu kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya pada-Nya, ‘Jikalau kamu tetap dalam Firman-Ku, maka kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’


Jadi KEBENARAN ITU AKAN MEMERDEKAKAN kita.

 

Pertanyaannya: Memerdekakan dari apa?

Dari DOSA.

Perhatikan, BUKAN DARI HUKUM TAURAT, BUKAN DARI SEGALA PERINTAH ALLAH, TETAPI MEMERDEKAKAN DARI DOSA.

Dan ini adalah kata-kata Yesus sendiri masih di perikop yang sama, penjelasan yang diberikan Yesus menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi yang apa? Yang percaya padaNya! Jadi kali ini Yesus tidak berbicara kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang memusuhiNya, tetapi Dia sedang berbicara kepada orang-orang Yahudi yang percaya padaNya.

 

Yohanes 8:34, 36

Jawab Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu sungguh-sungguh, siapa yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu maka kamu baru benar-benar merdeka.’

 

Jadi, Yesus berkata   siapa yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.”

Apakah ada manusia yang bukan hamba dosa? Tidak ada.

Di Roma 3:23 jelas ditulis

Karena SEMUA orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai  kemuliaan Allah.

 

Jadi semua orang telah berbuat dosa, berarti semua orang adalah hamba dosa. Oleh karena itu semua orang perlu dimerdekakan dari dosa.

 

Apa yang dilakukan Roh Kudus untuk kita?

Ø     Roh Kudus mengajarkan segala sesuatu tentang kebenaran yang akan memerdekakan kita dari dosa, dan

Ø     Roh Kudus mengajarkan dan mengingatkan kita akan semua yang dikatakan Kristus (apa yang dikatakan Kristus itu semua ajaranNya,  bisa kita lihat di dalam Alkitab/Firman Tuhan.)

 

Tujuannya apa?

1.    Membawa kita kepada pertobatan, dengan demikian kita boleh diselamatkan, dan

2.     Membuat kita selalu mengingat segala yang diajarkan Kristus, supaya kita tetap berjalan di jalan kebenaran, melakukan semua kehendak Allah, dan tetap selamat hingga kedatangan Kristus yang kedua.

 

Maka bila orang “menghujat menentang Roh Kudus”, artinya dia berbuat apa? DIA TIDAK MAU MENERIMA APA YANG DILAKUKAN ROH KUDUS UNTUKNYA.

Iya kan? Menentang artinya menolak, tidak menerima, bahkan berbuat yang bertolakbelakang, bukan?

 

Berarti apa itu DOSA YANG TIDAK DIAMPUNI?

Kata Yesus, dosa yang tidak diampuni adalah MENGHUJAT  MENENTANG ROH KUDUS

Jadi bila manusia:

1.   MENOLAK UNTUK BERTOBAT,

2.   MENOLAK KEBENARAN YANG DISAMPAIKAN ROH KUDUS,

3.   MENOLAK MENURUT SEMUA AJARAN KRISTUS YANG DIINGATKAN ROH KUDUS

Itulah dosa yang tidak akan diampuni.

 

Teman-teman, kita semua adalah manusia yang lemah. Kedagingan kita dari waktu ke waktu masih menguasai kita, ego kita masih sering membuat kita jatuh. Terkadang kita tersinggung, terkadang kita membuat orang lain tersinggung, terkadang kita marah, terkadang kita membuat orang lain marah, gesekan dalam kehidupan sehari-hari dari waktu ke waktu masih muncul dan sesekali kita jatuh lagi dalam dosa.

Tetapi dosa-dosa ini adalah dosa-dosa kelemahan kita, dosa-dosa yang spontan karena rem kita ngeblong, dosa-dosa yang tidak kita rencanakan, dosa-dosa karena kelemahan kita. Walaupun semua dosa itu hukumannya mati kekal, tetapi dosa-dosa ini akan diampuni oleh Tuhan jika kita sesali, kita akui, kita tinggalkan, dan kita mohonkan ampun.

1 Yohanes 1:9

Jika kita mengakui dosa kita,  Ia setia dan adil untuk mengampuni kita dari segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Lalu dosa-dosa yang tidak diampuni itu misalnya dosa-dosa yang bagaimana? Dosa-dosa yang dikatakan menghujat menentang Roh Kudus?

Paulus memberikan penjelasan yang lebih spesifik:

Ibrani 10:26-27

Sebab, jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk [menghapus] dosa itu. Tetapi yang ada ialah penantian yang mengerikan akan datangnya penghakiman,  dan api kemurkaan yang akan memakan habis mereka yang melawan.

 

Siapa yang memberikan “pengetahuan tentang kebenaran”? Roh Kudus, Roh Kebenaran, Penghibur yang dikirim oleh Allah Bapa kepada manusia.

 

Apakah “sengaja berbuat dosa setelah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran” itu menghujat menentang Roh Kudus? Iya, karena itu berarti kita menolak, menentang, bahkan melawan ajaran yang diberikan Roh Kudus yang memang bertugas mengajarkan kebenaran kepada kita.

Dan Paulus menulis dengan sangat jelas, bagi yang sengaja berbuat dosa setelah tahu apa yang benar, sudah tidak ada lagi korban untuk penghapusan dosa, maksudnya pengorbanan Yesus di salib untuk menghapuskan dosa manusia sudah tidak berlaku lagi bagi orang yang sengaja berbuat dosa setelah dia memperoleh pengetahuan tetang kebenaran. Sebaliknya apa yang tersisa baginya? penantian yang mengerikan akan datangnya penghakiman,  dan api kemurkaan yang akan memakan habis…” siapa?  “…mereka yang melawan.”  Melawan siapa? Melawan Roh Kudus!

 

Melawan Roh Kudus itulah DOSA YANG TIDAK AKAN DIAMPUNI.

Jadi, dosa-dosa yang tidak diampuni itu menyangkut MENENTANG/MELAWAN KEBENARAN ALLAH DENGAN SENGAJA.

Misalnya, kita sudah tahu tentang 10 Perintah Allah yang ditulis jari Allah sendiri pada dua  loh batu. Seharusnya semua orang Kristen hafal luar kepala 10 Perintah Allah ini,  tidak ada yang bisa beralasan tidak tahu, bukan? Ini adalah kebenaran Allah, bahkan ini adalah Hukum Allah dan setiap anak Allah wajib tahu. Maka, SENGAJA MELANGGAR SALAH SATU DARI 10 PERINTAH ALLAH INI MASUK KATEGORI MENGHUJAT MENENTANG ROH KUDUS yang telah memberikan kebenaran itu kepada kita.

 

Kita ambil beberapa contoh, misalnya Perintah ke-2:  

Keluaran 20:4-6

Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-ananya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Tetapi jika dengan segala alasan yang tidak alkitabiah, kita tetap sujud dan menyembah sesuatu yang dibuat oleh tangan manusia, entah itu gambar, entah itu patung, entah itu lambang, entah itu jimat, entah itu dianggap barang sakral, apakah itu sengaja berbuat dosa, sengaja menghujat menentang Roh Kudus? Iya.

 

Misalnya Perintah ke-4:

Keluaran 20:8-1

8 Ingatlah hari Sabat, peliharalah kekudusannya, 9 enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,  10       tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka pada hari itu jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,  dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

 

Tetapi jika dengan segala alasan yang tidak alkitabiah, kita sengaja tidak memelihara kekudusan Sabat hari ketujuh, maka kita memutuskan untuk mengabaikan perintah ini, perintah yang dibuat oleh TUHAN sendiri, dan melanjutkan hidup kita sesuai kehendak kita seolah-olah kita tidak berbuat dosa apa pun. Ini adalah dosa menghujat menentang Roh Kudus.

 

Misalnya Perintah ke-5:  ”Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” [Keluaran 20:12]

Tetapi karena alasan macam-macam: istri kita tidak cocok dengan orangtua kitalah, atau dulu orangtua pilih kasih lebih mencintai kakak atau adik kitalah, atau orangtua kita jahatlah, dll. kita memilih dengan sengaja tidak mau tahu tentang orangtua kita, padahal kita sudah tahu bahwa bagaimana pun orangtua kita, baik atau buruk, TUHAN memerintahkan kita untuk menghormati orangtua kita. Kata “menghormati” artinya meletakkan yang dihormati itu di atas yang menghormati, dengan kata lain artinya mendahulukan kepentingan yang dihormati di atas kepentingan yang menghormati.

Maka jika kita dengan sengaja memilih untuk tidak menghormati, tidak mendahulukan kepentingan orangtua kita, membiarkan mereka terlantar baik secara fisik, materi, maupun mental, itu kita sengaja melawan kebenaran yang sudah kita ketahui, itu sama dengan menghujat menentang Roh Kudus.

 

Jadi semua dosa menghujat menentang Roh Kudus itu mengandung unsur KESENGAJAAN, DILAKUKAN DENGAN NIAT, DENGAN RENCANA melawan kebenaran Allah yang disampaikan dan diingatkan Roh Kudus kepada kita.

 

Di dalam kehidupan sekuler, kita mengenal istilah “pembunuhan tingkat pertama” ini adalah pembunuhan yang memang disengaja, punya niat jahat untuk membunuh dan sudah direncanakan sebelumnya.

Sedangkan “pembunuhan tingkat dua” adalah tindakan dengan niatan untuk membunuh pada saat itu, tetapi tidak direncanakan sebelumnya. Ini adalah pembunuhan yang spontan, niat untuk membunuh muncul pada saat itu, karena kondisi.

“Pembunuhan tingkat tiga” adalah tindakan yang menyebabkan kematian orang lain, tetapi tanpa direncanakan dan tanpa ada niat untuk membunuh. Ini adalah tindakan kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain, misalnya mengendarai mobil selagi mengantuk sehingga menabrak orang dan menyebabkan kematiannya.

Nah, DOSA MENGHUJAT MENENTANG ROH KUDUS yang tidak mendapat pengampunan itu ibaratnya adalah kelas “pembunuhan tingkat pertama”, DOSA YANG DIBUAT DENGAN SENGAJA, DAN DENGAN DIRENCANAKAN, dosa yang dibuat TANPA RASA TAKUT PADA TUHAN. Semata-mata tindakan memberontak terhadap kemahakuasaan TUHAN tanpa memikirkan konsekuensinya. Inilah dosa Lucifer ketika dia memberontak terhadap TUHAN. Itulah sebabnya sampai akhir pun dosa Lucifer itu tidak diampuni oleh TUHAN.

 

Maka, jika kita ingin selamat, jika kita ingin menjadi tamu Allah di Surga, jika kita ingin mewarisi dunia baru, janganlah kita SENGAJA, DAN DENGAN NIAT JAHAT SERTA RENCANA, MENENTANG ROH KUDUS, karena dosa yang demikian ini tidak akan mendapatkan pengampunan.

Mengapa?

Karena sengaja tetap melakukan walaupun sudah tahu tentang kebenaran. Berarti kita sudah mengeraskan hati dan menulikan telinga terhadap suara hati nurani, dan dengan  berani sengaja menentang Roh Kudus, sengaja menentang Allah.

 

Jika belum tahu tentang kebenarannya, itu bukan dosa yang tidak bisa diampuni. Itu dosa yang bisa diampuni, karena setelah mengetahui kebenarannya, kita bisa menyesali dosa kita dan kita memohon ampun kepada Tuhan, dan kita bertekad untuk tidak melakukannya lagi dengan sengaja, maka darah Kristus akan menghapuskan dosa kita.

 

Jadi, teman-teman, NIAT KITA itu punya peranan penting dalam menentukan selamat-tidaknya kita.

Ternyata kita sendiri yang menentukan apakah dosa kita bisa mendapatkan pengampunan atau tidak.

Ternyata kita sendiri yang menentukan apakah kita beroleh selamat atau tidak.

Ternyata kita sendiri yang menentukan apakah kita ini anak Allah atau anak Iblis.

Pilihan ada di tangan kita masing-masing.

Semoga kita mendengarkan ajaran Roh Kudus yang akan membimbing kita membuat pilihan yang benar.

 

 

 

29 04 16

 





7 komentar:

  1. Saya ingin tanya, jika setelah lahir baru kita kemudian mengalami masalah sehingga marah kepada Tuhan dan sebagai bentuk amarahnya kita dengan sengaja berbuat dosa terhadap Dia, tapi kemudian menyesal setelah paham jika menghujat Roh Kudus dan murtad adalah dosa yang tidak bisa diampuni, apa itu berarti kita benar-benar telah menghujat Roh Kudus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita masih bisa merasa bersalah lalu menyesal danb kembali kepada Tuhan itu tadinya kita belum berada di tahap menghujat Roh Kudus karena yg bisa membuat kita merasa menyesal dan menyadari kesalahan kita itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus kita tidak mungkin akan bertobat. Berarti wlp kita semoat mbalelo, meninggalkan Tuhan, tapi kita belum menutup hati kita thdp Roh Kudus. Buktinya suatu saat kita dengarkan juga ajakan Roh Kudus utk bertobat.

      Yg menghujat menentang Roh Kudus itu apabila sampai mati kita tidak mau bertobat, tidak mau mengakui kesalahan kita dan kita tidak menyesalinya, tidak pernah minta ampun pd Tuhan.

      Banyak lo orang Kristen yg begini. Menolak kebenaran Firman Tuhan yg sudah disampaikan kepadanya. Sampe mati dia tetap menolaknya dg segala alasan padahal itu tertulis di Alkitab. Misalnya saja ttg makan daging yg haram. Banyak orang Kristen yg sudah diberitahu tetap menolak dan tetqp makan. Wlp dia ke gereja setiap minggu tapi klo sampe matinya dia tetap makan daging haram dia sudah menghujat Roh Kudus.
      Jadi apa pun yg harus kita lakukan tapi tidak kita lakukan dan apa pun yg tidak boleh kita lakukan tapi tetap kita lakukan, klo itu kita pertahanankan sampe mati, ya kita termasuk menghujat menentang Roh Kudus.

      Hapus
  2. Terima kasih penjelasannya,
    Upahmu besar disurga.
    Tetap semangat melayani mewartakan kebenaran.

    BalasHapus
  3. Kita manusia berdosa, nggak ada manusia yg nggak punya dosa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, manusia punya kecenderungan untuk berbuat dosa. Tapi bisakah manusia tidak berbuat dosa? Bisa! Bagaimana caranya? Mengizinkan Roh Kudus hidup dalam hatinya, sehingga seperti kata Paulus, bukan dia lagi yang hidup tapi Kristus yang hidup dalamnya. Klo Kristus atau Roh Kudus yang hidup dalam diri kita, kita bisa tidak berbuat dosa lagi.
      Galatia 2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

      Jika setiap hari kita mati (Paulus mengatakan dia mati setiap hari (1 Kor. 15:31), artinya orang lama kita, ego kita, kita mati, maka kita dimampukan hidup bersama Kristus. Yesus mengatakan orang yang tidak dilahirkan kembali tidak akan melihat kerajaan Surga. Jadi itulah proses pengudusan kita. Manusia yang sudah ikut Kristus, harus mengalami proses pengudusan dalam hidupnya. Kalau dulu suka bohong, sekarang tidak akan bohong lagi. Klo dulu suka mencuri, sekarang tidak lagi. Klo tetap bohong tetap mencuri tetap berzinah itu namanya kita belum ikut Kristus, kita belum selamat.
      Ingat apa yang dikatakan Yesus kepada orang-orang yang ditolongnya/disembuhkan penyakitnya? "Jangan berbuat dosa lagi!" Jadi harus berhenti berbuat dosa klo sudah menjadi pengikut Kristus.
      Dosa2 yang lalu diampuni Kristus pada waktu kita menerimaNya menjadi Juruselamat kita. Tetapi setelah itu ya jangan terus sengaja berbuat dosa lagi. Klo kita tidak sengaja lalu berbuat dosa, kita bisa minta ampun, namun klo besoknya kita ulangi lagi, lusanya kita ulangi lagi, itu namanya kita tidak benar2 menyesal dan tidak mau bertobat. Jelas dosa kita tidak diampuni.
      Berbuat dosa itu pilihan.
      Klo pilihan berarti kita punya kuasa untuk menentukan, kita mau berbuat dosa atau tidak.
      Klo kita sendiri memilih utk tetap berbuat dosa, berarti kita tidak pernah benar2 bertobat dan memberikan hati kita kepada Kristus.

      Hapus