Selasa, 21 Juni 2016

167. SIAPA YANG MENGERASKAN HATI FIRAUN?

167.  SIAPA YANG MENGERASKAN HATI FIRAUN?

_____________________________________________________________________

Topik ini pernah muncul di dalam kelas Pendalaman Alkitab kami ketika ada yang bertanya, MENGAPA TUHAN MENGERASKAN HATI FIRAUN? Jika Tuhan yang mengeraskan hati Firaun, maka Firaun tidak boleh disalahkan menolak melepaskan bangsa Israel, karena itu kan perbuatan Tuhan mengeraskan hatinya?

Hari ini ada juga teman yang menanyakan hal yang sama.

Jadi supaya semua jelas apa yang dimaksud dengan istilah “TUHAN MENGERASKAN HATI” ini, baiklah kita melihat ke keseluruhan negosiasi Musa bersama Harun  dengan Firaun Mesir, Tutmoses III (bukan Ramses seperti yang difilmkan Hollywood ya), di mana Tuhan turun tangan menjatuhkan 10 kali tulahNya.

Kita baca Alkitab dari Keluaran pasal 4 hingga pasal 14.

Tentunya kita tidak akan membahas setiap ayat dari ke-11 pasal itu di sini, jadi hanya ayat-ayat yang relevan dengan topik pembahasan kita ini.

 

Keluaran  

4:21         Dan TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Pada waktu engkau pergi untuk kembali ke Mesir, pastikan kaulakukan segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan  חזק [châzaq khaw-zak'] hatinya, sehingga ia tidak akan membiarkan bangsa itu pergi.’

5:1           Kemudian Musa dan Harun pergi masuk dan berkata kepada Firaun, ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi agar mereka bisa mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun.’ (= permohonan pertama)

5:2           Dan Firaun berkata, ‘Siapa TUHAN itu sehingga aku harus mematuhi suara-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Aku tidak kenal TUHAN itu, dan aku juga tidak akan mengizinkan orang Israel pergi.’ (= penolakan pertama ~ Firaun mengeraskan hatinya ~ pertama kali)

7:3           Dan Aku akan mengeraskanקשׁה  [qâshâh kaw-shaw']  hati Firaun, dan memperbanyak tanda-tandaKu dan mujizat-mujizatKu di tanah Mesir.

 

Mujizat pertama

7:10         Dan Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, dan mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; dan Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan di depan hamba-hambanya, dan tongkat itu menjadi ular.  

7:13         Tetapi hati Firaun menjadi keras חזק [châzaq  khaw-zak'], sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. (= Firaun yang mengeraskan hatinya sendiri – kedua kalinya)

7:14         Dan TUHAN berfirman kepada Musa, ‘Hati Firaun keras  כּבד  [kâbêd  kaw-bade'], ia menolak mengizinkan bangsa itu pergi.’

 

Tulah # 1

7:19         Dan TUHAN berfirman kepada Musa, ‘Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas anak-anak sungai mereka, ke atas sungai-sungai mereka, dan ke atas kolam-kolam mereka, dan ke atas segala kumpulan air mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan di dalam wadah kayu dan wadah batu.’

7:20         Dan Musa dan Harun berbuat begitu, seperti yang diperintahkan TUHAN; dan dia mengangkat tongkat itu dan dipukulkannya kepada air-air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun, dan di depan mata hamba-hambanya; dan seluruh air yang ada di sungai Nil berubah menjadi darah;

7:22         Dan para ahli sihir Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, dan  hati Firaun menjadi keras חזק  [châzaq  khaw-zak']  dan ia tidak juga mau mendengarkan keduanya, seperti yang telah dikatakan TUHAN.

7:23         Dan Firaun berpaling, dan masuk ke dalam istananya, tidak juga dia menetapkan hatinya dalam hal ini. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ ketiga kalinya)

 

Tulah # 2

8:6           Dan Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, dan katak-katak pun bermunculan, dan menutupi tanah Mesir.

8:15         Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah ada pause, ia mengeraskan  כּבד  [kâbêkaw-bade'] hatinya, dan tidak mau mendengarkan keduanya--sebagaimana yang telah dikatakan TUHAN. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ keempat kalinya)

 

Tulah # 3

8:17         Dan mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, dan itu menjadi kutu-kutu pada manusia dan pada binatang. Segala debu negeri itu menjadi kutu-kutu di seluruh tanah Mesir.

8:19         Lalu para ahli sihir itu berkata kepada Firaun, ‘Inilah jari Allah.’ Dan hati Firaun menjadi keras חזק [châzaq khaw-zak'], dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah dikatakan TUHAN. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ kelima kalinya)

 

Tulah # 4

8:24         Dan TUHAN berbuat demikian; di sana datanglah banyak-banyak rombongan pikat ke dalam istana Firaun, dan ke dalam rumah hamba-hambanya, dan ke seluruh tanah Mesir; negeri itu menjadi rusak karena rombongan pikat itu.

8:32         Dan kali ini pun Firaun mengeraskan  כּבד  [kâbêd  kaw-bade']  hatinya; ia tidak juga mau mengizinkan bangsa itu pergi. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ keenam kalinya)

 

Tulah # 5

9:6           Dan TUHAN melakukan hal ini keesokan harinya; dan segala ternak orang Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada seekor pun yang mati.

9:7           Dan Firaun menyuruh orang dan lihat, tidak ada seekor pun dari ternak orang Israel yang mati. Dan hati Firaun menjadi keras  כּבד  [kâbêd  kaw-bade']  dan dia tidak mengizinkan bangsa itu pergi. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ ketujuh kalinya)

 

Tulah # 6

9:10         Dan mereka mengambil abu dari tungku api, dan berdiri di depan Firaun, dan Musa menghamburkannya ke udara, dan itu menjadi borok yang pecah dengan bisul pada manusia dan binatang.

9:12         Dan TUHAN mengeraskan חזק  [châzaq  khaw-zak']  hati Firaun, dan ia tidak mendengarkan mereka--seperti yang telah dikatakan TUHAN kepada Musa. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 1 X)

 

Tulah # 7

9:24         Jadi ada hujan batu es, dan api yang bercampur dengan batu es itu, begitu lebatnya, yang seperti itu belum pernah terjadi di seluruh negeri Mesir, sejak menjadi suatu bangsa.

9:34         Dan ketika Firaun melihat, bahwa hujan dan hujan es batu, dan guruh telah berhenti, dia semakin berbuat dosa; dan mengeraskan  כּבד  [kâbêd  kaw-bade'] hatinya, baik ia maupun para hambanya. (= Firaun mengeraskan hatinya ~ ke delapan kalinya)

9:35         Dan hati Firaun mengeras חזק [châzaq  khaw-zak'], ia tidak juga mau mengizinkan orang Israel pergi--seperti yang telah dikatakan TUHAN melalui Musa.

 

Tulah # 8

10:13       Dan Musa mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan TUHAN mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-harian dan semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang.

10:20       Tetapi TUHAN mengeraskanחזק    [châzaq  khaw-zak']  hati Firaun, sehingga ia tidak mau mengizinkan orang Israel pergi. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 2 X)

 

Tulah # 9

10:22       Dan Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah kegelapan pekat di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.

10:27       Tetapi TUHAN mengeraskan חזק  [châzaq  khaw-zak']  hati Firaun, dan dia tidak mau mengizinkan mereka pergi. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 3 X)

11:10       Dan Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Dan TUHAN mengeraskan חזק  [châzaq  khaw-zak']  hati Firaun, sehingga ia tidak mau mengizinkan orang Israel pergi dari negerinya.

  

Tulah # 10

12:29       Dan terjadilah pada tengah malam TUHAN membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai  anak sulung orang tawanan, yang ada dalam penjara, beserta segala anak sulung ternak.

14:4         Dan Aku akan mengeraskan חזק  [châzaq  khaw-zak']  hati Firaun, sehingga ia akan mengejar mereka. Dan Aku akan mendapat kehormatan di atas Firaun dan seluruh pasukannya, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian. (= Tuhan yang mengeraskan hati Firaun – 4 X)

14:8         Dan TUHAN mengeraskan חזק  [châzaq  khaw-zak'hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel keluar dengan berani.

14:17       Dan lihatlah, Aku akan mengeraskan חזק  [châzaq  khaw-zak']  hati orang Mesir, dan mereka menyusul orang Israel, dan Aku akan mendapat kehormatan di atas Firaun dan atas seluruh pasukannya, atas keretanya, dan atas pasukan berkudanya.

 

Jadi kita melihat bahwa Tuhan menjatuhkan 10 tulah ke atas Mesir lewat Musa dan Harun, dan sebelumnya Tuhan sudah menyatakan kuasaNya dengan memberikan satu mujizat yang pertama.

Maka kalau kita lihat dari ayat-ayat ini, berapa kali dikatakan “Firaun mengeraskan hatinya” atau “hati Firaun menjadi keras”?  DELAPAN KALI Firaun mengeraskan hatinya sendiri. (permohonan pertama, mujizat pertama, tulah # 1, # 2, # 3, # 4, # 5, # 7).

Berapa kali dikatakan “Tuhan yang mengeraskan hati Firaun”? EMPAT KALI, yaitu saat tulah # 6, # 8, # 9, # 10.

 

 

Jika kita lihat tulisan aslinya dalam bahasa Ibrani, ada tiga kata yang berbeda yang dipakai untuk menggambarkan hati yang keras di atas:

כּבד  [kâbêd  kaw-bade']

Yang artinya: berat, tumpul, bodoh, lamban, “ndableg”, sulit.

 

קשׁה   [qâshâh  kaw-shaw’]

Yang artinya: tidak peka, alot, keras, kejam, garang, kaku.

חזק  [châzaq  khaw-zak']

Yang artinya: berani, keras kepala, menguasai, mengendalikan, keras, mengeras, mengalahkan, tahan.

 

Maka jika kita melihat kata-kata yang berbeda yang dipakai untuk menggambarkan kondisi hati Firaun yang keras itu, kita punya gambaran yang lebih tepat.

 

Kesimpulan apa yang kita peroleh setelah kita meneliti ayat-ayat di atas? Apakah Tuhan memang yang sudah mengeraskan hati Firaun sehingga memang sedari awal Tuhan sudah menakdirkan Firaun untuk tidak mau melepaskan bangsa Israel dan binasa di laut?

Andai memang Firaun sudah diplot dalam skenario Tuhan sebagai tokoh yang jahat dan harus binasa, maka berarti bukan salah Firaun dia tidak melepaskan bangsa Israel, kan dia memang sudah diberi peranan antagonis yang harus menghalangi keluarnya bangsa Israel dari Mesir? Berarti Firaun sudah ditentukan akan binasa?

Tidak, teman-teman.

 

TUHAN TIDAK PERNAH MENAKDIRKAN SEORANG MANUSIA PUN UNTUK BINASA.

TUHAN HANYA MENAKDIRKAN MANUSIA

UNTUK SELAMAT.

 

Lihat apa yang ditulis nabi Yeremia:

 

Yeremia 29:11

Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan yang Aku rancang untukmu, firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kejahatan, untuk memberikan kepadamu akhir yang engkau harapkan.

 

Tetapi Tuhan mahatahu karena Dia Tuhan. Tuhan sudah tahu Firaun tidak bakal melepaskan bangsa Israel, bukan karena Tuhan yang menakdirkan demikian, melainkan karena Tuhan tahu isi hati Firauan dan Tuhan sudah tahu segala sesuatu yang akan terjadi, Dia tahu yang akhir dari awalnya.

 

 

Kalau begitu mengapa di ayat-ayat di atas ditulis “Tuhan mengeraskan hati Firaun”?

 

 

Sekarang kita akan berbicara sedikit tentang PERANAN ROH KUDUS.

Siapa Roh Kudus ini?

Pribadi ketiga dalam Keallahan, Pribadi ketiga dalam Ketuhanan.

Banyak orang Kristen menganggap Roh Kudus itu baru muncul setelah Yesus kembali ke Surga di tahun 31 AD, sebelumnya Roh Kudus ini tidak punya peranan apa-apa.

Tapi itu adalah konsep yang tidak tepat.

Roh Kudus, sebagaimana Allah Bapa dan Allah Anak, sama-sama berperan penuh dengan segala urusan manusia sejak penciptaan dunia ini. Coba kita lihat beberapa ayat di Perjanjian Lama.

 

Kejadian 1:2

Dan bumi belum berbentuk dan kosong; dan kegelapan berada di atas permukaan kedalaman (lautan). Dan ROH ALLAH bergerak di atas permukaan air.

Siapa yang bergerak di atas permukaan air? Roh Allah, atau yang kita sebut juga Roh Kudus.

 

Kejadian 6:3

Dan TUHAN berfirman, ‘ROH-KU tidak akan selalu bergumul dengan manusia  karena manusia juga adalah daging, namun hari-harinya  akan selama seratus dua puluh tahun.’

Siapa yang bergumul dengan manusia pra-air bah selama 120 tahun? Roh Allah, atau Roh Kudus.

 

Keluaran 31:2-3

2 Lihat, telah Kusebut dengan nama Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, 3 dan Aku telah memenuhi dia dengan ROH ALLAH, dalam hikmat dan pengertian, dan dalam pengetahuan, dan dalam segala macam keterampilan.

Siapa yang memberikan hikmat dan pengertian dan pengetahuan kepada Bezaleel bin Uri bin Hur? Roh Allah, Roh Kudus.

 

Hakim-hakim 3:9-10

9 Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yang menyelamatkan mereka, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb. 10 Dan ROH TUHAN datang padanya dan ia menghakimi orang Israel, dan maju berperang, dan TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram (Mesopotamia), ke dalam tangannya, dan ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.

Siapa yang menyertai Otniel sebagai hakim? Roh Tuhan, Roh Kudus.

 

Jadi sejak semula Roh Kudus atau disebut juga Roh Allah, Roh Tuhan, ada bersama manusia. Dia yang bergumul dengan manusia, Dia yang menyertai manusia, Dia yang membimbing manusia kepada pertobatan, Dia yang menolong manusia supaya tetap berjalan di jalan Tuhan, Dia yang mengajarkan kepada manusia mana yang benar mana yang salah, mana yang baik mana yang jahat. Kita mungkin lebih mengenalNya sebagai “suara hati nurani”, tetapi sebenarnya itu adalah suara Roh Kudus, Roh Allah.

 

 

Kembali kepada Firaun Tutmoses III ini.

Apakah Firaun memiliki hati nurani? Apakah Roh Kudus juga berbisik kepada Firaun mana yang benar dan mana yang salah? Pasti.

Masalahnya adalah, apakah Firaun mau mendengar suara hati nuraninya, suara Roh Kudus yang berbisik kepadanya.

Roh Kudus, sebagaimana Pribadi-pribadi Ketuhanan yang lain, tidak pernah memaksa. Sejak awal Tuhan telah memberikan hak untuk memilih kepada manusia. Tuhan tidak akan memaksa manusia dalam menentukan pilihannya. Jadi, apabila Roh Kudus berbicara kepada manusia, lalu manusianya memilih untuk tidak mendengarkan, Roh Kudus akan menghormati pilihan tersebut. Itulah yang disebut dengan “mengeraskan hati”. Jadi orang yang mengabaikan bimbingan dan bisikan Roh Kudus, itulah yang disebut telah “mengeraskan hati”nya.

Mengapa?

 

Mari kita lihat definisi Alkitab.

Bilangan 12:3

Adapun manusia Musa itu sangat patuh (עָנָיו  עָנָו  [‛ânâv ‛ânâyv = rendah hati, lemah lembut) lebih dari semua manusia yang ada di atas muka bumi saat itu.

Kita semua mengenal Musa, bukan? Musa adalah nabi Tuhan yang sangat hebat. Dia pernah berada di hadirat Tuhan 40 hari lamanya, di atas G. Sinai, dialah yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, dialah orang pertama yang dibangkitkan Tuhan dari kematian. Di sini dikatakan, Musa itu “sangat patuh”,  berarti orang yang patuh kepada Tuhan itu rendah hatinya, tidak suka membantah atau protes, Musa mendengarkan suara Roh Kudus, Musa menurut dan melakukan apa yang dikatakan Roh Kudus kepadanya, Musa merespons bisikan Roh Kudus kepadanya dengan kerendahan hati, yaitu menurut. Musa tidak mengeraskan hatinya.

 

Kalau orang yang mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus itu  “rendah hati”, berarti orang yang tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus itu apa? “Keras hatinya” menganggap diriya yang benar.

 

Jadi kita sekarang sudah paham apa yang dimaksud ketika dikatakan

 

FIRAUN MENGERASKAN HATINYA,

itu artinya

FIRAUN TIDAK MAU MENDENGAR BISIKAN DAN

BIMBINGAN ROH KUDUS.

 

 

Sekarang bagaimana dengan ungkapan “Tuhan mengeraskan hati Firaun”?

 

Pertama kita kembali kepada rumus bahwa TUHAN TIDAK PERNAH MEMAKSA MANUSIA, betul? Tuhan memberikan kebebasan penuh kepada manusia untuk menentukan pilihannya sendiri. Tuhan hanya memberikan pilihan:

·       ikut Aku, selamat.

·       tidak mau ikut Aku, ya tidak selamat.

 

Tetapi setiap manusia bebas menentukan apakah dia mau ikut Tuhan atau tidak. Tidak ada pemaksaan dari Tuhan.

 

Ingat, “mengeraskan hati” berarti tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus?

Pertanyaan #1: Apakah Tuhan memaksa manusia untuk tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus?  Jelas tidak mungkin, karena Tuhan tidak pernah memaksa.

 

Pertanyaan #2: Lalu siapa yang membuat manusia tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus? Nah, sekarang jelas kan, siapa? Ya manusianya sendiri, karena dialah yang memilih untuk tidak mendengarkan.

 

 

Tetapi mengapa diistilahkan “Tuhan yang mengeraskan hati Firaun”? Dan di kisah yang sudah kita baca, malah 4 kali dikatakan Tuhan yang mengeraskan hati Firaun.

 

Nah, karena sesudah berkali-kali ~ Alkitab mencatat DELAPAN KALI Firaun mengeraskan hatinya sendiri ~ berarti Firaun sudah menolak untuk tidak mau mendengar bisikan dan bimbingan Roh Kudus ~ maka Roh Kudus bungkam. Roh Kudus sudah tidak berbisik lagi. Roh Kudus tidak bergumul lagi dengan Firaun. Roh Kudus membiarkan.

Tuhan tidak perlu mengeraskan hati Firaun, Firaun sendiri yang sudah mengeraskan hatinya lebih dulu.  Hati yang sudah keras ya sudah keras, dan itu sudah dilakukan Firaun sendiri, bukan Tuhan.

Hanya saja, kalau Roh Kudus sudah bungkam, berarti Tuhan membiarkan hati Firaun mengeras. Tuhan sudah berhenti berusaha membuat hati Firaun melunak.

Lha sementara Roh Kudus masih berbisik kepada Firaun saja, Firaunnya sendiri sudah mengeraskan hatinya menolak bisikan itu. Apalagi sekarang Roh Kudus sudah tidak berbisik lagi, berarti hati Firaun sudah tidak mungkin berubah lunak, bukan? Firaun telah kehilangan kesempatannya untuk bertobat. Tuhan membiarkan hati Firaun mengeras.

 

Tetapi bila ada yang kritis dan bertanya, mengapa pertama-tama SEBELUM Musa dan Harun menghadap Firaun, Tuhan sudah berkata bahwa:

4:21         Dan TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Pada waktu engkau pergi untuk kembali ke Mesir, pastikan kaulakukan segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, di depan Firaun. Tetapi Aku AKAN mengeraskan  חזק  [châzaq khaw-zak'] hatinya, sehingga ia tidak akan membiarkan bangsa itu pergi.’

7:3           Dan Aku AKAN mengeraskan קשׁה  [qâshâh  kaw-shaw']  hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir

 

Perhatikan keterangan waktu pada ayat-ayat ini. Di sini ada kata “akan” dua kali:
“Aku akan mengeraskan hatinya” dan “ia tidak akan membiarkan bangsa itu pergi.”

Pertanyaan: Jika ada kata “akan” apakah peristiwa itu sudah terjadi atau belum pada waktu diucapkan? Belum! Jadi di sini Tuhan berkata kepada Musa, bahwa NANTI (di masa yang akan datang), Tuhan akan mengeraskan hati Firaun, dan Firaun tidak akan membiarkan Israel pergi.

Kapan terjadinya Tuhan akan mengeraskan hati Firaun? SETELAH Firaun menolak bisikan Roh Kudus delapan kali.

Bagaimana Tuhan mengeraskan hati Firaun? Dengan bungkamnya Roh Kudus.

Moga-moga poinnya sudah jelas di sini.

 

Pertanyaan #3: Tapi mengapa Tuhan sudah berkata di awal-awal bahwa Firaun bakal mengeraskan hatinya? Apa berarti Firaun sudah ditakdirkan untuk mengeraskan hati?

Di sini kita harus ingat bahwa TUHAN ITU MAHATAHU, seperti yang sudah disinggung di atas. Tuhan tahu dari awal hingga akhir. Tuhan sudah tahu sampai akhirnya Firaun tidak akan melepaskan bangsa Israel walaupun Roh Kudus bergumul dengannya. Dan Tuhan memberitahu Musa bahwa itulah yang akan terjadi nanti. Tetapi kemahatahuan Tuhan tidak membuat Tuhan menentukan takdir Firaun! Firaun yang menentukan takdirnya sendiri. Firaun sendiri yang memilih untuk tidak mendengarkan bisikan dan bimbingan Roh Kudus, bukan karena ditentukan Tuhan.

Jangan lupa, manusia diberi kebebasan penuh untuk menentukan pilihannya sendiri. Jangan beranggapan Tuhan itu seperti sutradara, Dia yang menentukan si A jadi jagoan, si B jadi tokoh antagois, si C jadi pecundang, si D jadi orang kaya, si E jadi pembunuh. TIDAK. Tetapi Tuhan sudah tahu bahwa si A akhirnya akan jadi jagoan, si B akan jadi tokoh antagonis, dsb. dsb. karena Tuhan itu Mahatahu, Tuhan bisa melihat ke depan apa yang akan terjadi. Alkitab mengatakan bahkan jumlah rambut kita pun Tuhan tahu satu per satu. Jadi jangan menyalahkan Tuhan kalau hidup kita tidak seperti yang kita kehendaki. Itu adalah hasil pilihan kita sendiri, hasil akumulasi pilihan-pilihan kita sendiri, bukan karena ditakdirkan Tuhan.

 

 

Aplikasi apa yang kita peroleh dari kisah Firaun ini?

JANGAN MENGABAIKAN BISIKAN DAN BIMBINGAN ROH KUDUS. Jangan mengeraskan hati kita. Karena jika kita terus-meneruskan mengeraskan hati, nanti akan tiba saatnya kita ditinggalkan Roh Kudus, dan kita tidak mendengar lagi bisikan Roh Kudus, dan bila itu terjadi, tamatlah riwayat kita seperti Firaun. Habislah kesempatan kita untuk bertobat dan beroleh selamat.

Jika kita selalu mendengarkan dan menuruti bisikan dan bimbingan Roh Kudus, maka Tuhan akan membimbing kita berjalan di jalan kebenaran yang menuju kepada hidup kekal.

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

22 06 16





Tidak ada komentar:

Posting Komentar