Kamis, 22 Juni 2017

PEMBAHASAN WAHYU PASAL 14

KITAB WAHYU
PASAL 14
PERINGATAN TERAKHIR
BINATANG ITU, PATUNGNYA, TANDANYA


Wahyu pasal 13 ditutup dengan adegan kelompok kecil umat Allah yang tersebar di seluruh dunia, tanpa kemampuan untuk membela diri, sedang berhadapan dengan  kuasa terbesar di dunia yang dikendalikan oleh si Naga dengan sekuat tenaganya. Suatu pertarungan yang sangat tidak seimbang. Namun, Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya di dalam pencobaan. Untuk memberikan dorongan kepada umatNya, maka lima ayat pertama pasal 14 ini menguak apa yang akan terjadi pada umat Allah yang tersisa ini pada akhirnya.

 

14:1        Dan aku memandang, dan melihat, seekor Domba berdiri di bukit Sion, dan bersama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di dahi mereka.

 

v   “aku memandang, dan melihat

Yohanes diberi penglihatan ke depan. Apakah ini adegan yang betul-betul ada di masa depan, atau ini hanya simbol? Peristiwa itu belum terjadi ketika Yohanes melihatnya, karena itu ada orang-orang yang berkata bahwa itu bukan peristiwa yang sesungguhnya. Nah, yang benar adalah, peristiwa-peristiwa yang ditunjukkan Tuhan kepada nabi/rasulnya, itu adalah peristiwa-peristwa yang sungguh-sungguh akan terjadi. Tetapi terkadang penglihatan itu diberikan dalam bentuk simbol. Jadi peristiwanya sungguh, tetapi bisa diberikan dalam bentuk simbol. Misalnya di ayat ini dikatakan Yohanes melihat “seekor Domba berdiri di bukit Sion”. Nah, Domba itu adalah Kristus, tetapi Yohanes melihatNya dalam bentuk Domba. Jadi ada peristiwa kelak Kristus benar-benar berdiri di bukit Sion, peristiwa itu sungguh terjadi, tetapi ditunjukkan kepada Yohanes dalam bentuk simbol (Domba).

 

v   “bersama dengan Dia ke seratus empat puluh empat ribu

Di Wahyu 7 kita sudah bertemu dengan kelompok 144ribu ini. Ingat bahwa jumlah mereka bukanlah betul-betul 144ribu, tidak lebih satu, tidak kurang satu. Itu adalah angka yang simbolis, 12 x 12 x 1000. Artinya semua umat Allah dari segala golongan bisa berada dalam kelompok ini. Di Wahyu 7:9 kelompok ini disebut suatu kumpulan besar yang tidak dapat dihitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa.” Andaikan mereka jumlahnya sudah diketahui benar-benar adalah 144ribu, mengapa dikatakan jumlah mereka tidak bisa dihitung? Tuhan tidak membatasi jumlah umatNya yang bisa selamat hidup-hidup keluar dari Masa Kesukaran Besar. Itu hanya angka yang simbolis untuk membandingkan betapa sedikitnya jumlah umat Allah dibandkingkan mereka yang tidak selamat yang dikatakan bagaikan pasir di laut.

 

v   Kapan ini terjadi?

Ini bukan peristiwa yang terjadi setelah Wahyu 13:18, tetapi melompat ke depan, ke masa setelah kedatangan Kristus yang kedua, dan umat tebusan sudah dibawa ke kerajaan Surga. Ingat kitab Wahyu kadang maju ke masa depan, kadang mundur ke masa lampau, kadang mengulangi hal yang sama dengan fokus yang beda.

 

v   ke seratus empat puluh empat ribu, yang punya nama Bapa-Nya tertulis di dahi mereka.”

Jadi kelompok 144ribu ini di dahi mereka tertulis nama Bapa Sang Domba, artinya Bapa Kristus. Ini Meterai Allah. Jadi mereka jelas adalah umat Allah, mereka punya Meterai Allah di dahi mereka.

Dalam penglihatan Yohanes, kelompok ini sekarang sudah berada di Bukit Sion bersama Kristus. Mereka sudah menang bertempur dengan Binatang pertama (Kepausan) dan patung Binatang itu (Amerika Serikat) yang dikendalikan oleh Naga (Setan).

 

v   “di bukit Sion

Bukit Sion yang manakah ini? Nah, setelah Kedatangan Kedua Kristus menjemput umatNya, mereka semua dibawa ke Surga, di mana Yohanes melihat mereka sekarang berada. Berarti di Surga juga ada Bukit Sion.

Yoel 3:16

16 TUHAN akan mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, langit dan bumi bergoncang, tetapi TUHAN akan menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan kekuatan bagi umat Israel. 17 Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN,  Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Pada waktu itu Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.

 

Mazmur 48:1-2

1 Besarlah TUHAN dan sangat dipuji di kota Allah kita, di  gunung-Nya yang kudus. 2 Indah di ketinggian, sukacita bagi seluruh bumi; yaitu gunung Sion di sebelah utara, kota Raja yang agung.

 

 

14:2        Dan aku mendengar suatu suara dari langit, bagaikan suara banyak air dan bagaikan bunyi guruh yang dahsyat. Dan aku mendengar suara pemain-pemain kecapi memetik kecapi mereka

 

v   suara dari langit, bagaikan suara banyak air

sama dengan yang dilukiskan di:

Wahyu 1:15

Dan kaki-Nya bagaikan kuningan mengilat seolah-olah mereka menyala di dalam perapian; dan suara-Nya bagaikan suara banyak air.

 

Masih ingat “banyak air” itu sama dengan apa? “Orang banyak”.

Wahyu 17:15 

Semua air yang telah kaulihat… adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa.

 

Dan Daniel 10:6, mengatakan suara Kristus itu seperti suara orang banyak.

TubuhNya seperti permata beril, wajahNya seperti cahaya kilat; mataNya seperti suluh yang menyala, lengan dan kakiNya seperti warna kuningan yang mengilap, dan bunyi suaraNya seperti suara orang banyak.

 

 

v   bagaikan bunyi guruh yang dahsyat

Sama seperti yang dilukiskan di:

Ayub 37:4-5

4 Setelah itu, suatu suara mengaum, Ia mengguntur dengan suara kemegahanNya; dan Ia tidak menahan mereka, bila suara-Nya terdengar. 5 Allah mengguntur dengan suara-Nya secara mengagumkan; perbuatan-perbuatan besar dilakukanNya yang tidak bisa kita pahami.

 

Wahyu 4:5 

Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan suara-suara. Tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

 

v   “pemain-pemain kecapi memetik kecapi mereka”

Ini bersambung ke ayat berikutnya.

 

 

14:3        Dan mereka menyanyi seakan-akan itu suatu nyanyian baru di hadapan takhta, dan di hadapan keempat makhluk hidup dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain ke seratus empat puluh empat ribu itu yang telah ditebus dari bumi

 

v   “Dan mereka menyanyi seakan-akan itu suatu nyanyian baru

Siapa yang bermain kecapi dan menyanyi ini? Kelompok 144ribu yang disebut di ayat 1. Di pasal 15 ditegaskan kembali bahwa kelompok 144ribu inilah yang memetik kecapi dan bernyanyi.

Wahyu 15:2-3

2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan mereka yang mendapat kemenangan atas Binatang itu, atas patungnya, dan tandanya, dan atas bilangan namanya, berdiri di atas laut kaca, pada mereka ada kecapi Allah. 3 Mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Sang Domba, mengatakan, ‘Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja semua orang saleh!

 

Nyanyian Musa merupakan nyanyian kelepasan/kemerdekaan yang mengisahkan perjalanan panjang bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Baca Ulangan 32:1-43. Seperti itulah nasib kelompok 144ribu umat Tuhan pada akhir zaman, melewati pelbagai pengalaman persekusi tidak mau menerima tanda Binatang itu, tidak mau menyembah Binatang itu dan patungnya, dan juga pengalaman Masa Kesukaran Besar. Dan sebagaimana orang-orang Israel yang dengan susah payah akhirnya bisa masuk ke tanah perjanjian di Kana’an, demikian pulalah kelompok 144ribu ini juga dengan susah payah akhirnya tiba di Kana’an surgawi. Hanya mereka inilah yang bisa menyanyikan nyanyian khusus tersebut, karena hanya mereka yang pernah punya pengalaman tersebut.

 

v   “yang telah ditebus dari bumi

Ingat di Wahyu 5:9-10 terjemahan yang benar, mengatakan bahwa keempat makhluk hidup dan ke-24 tua-tua bernyanyi tentang mereka yang ditebus dari bumi? Di sini jelas istilah “yang telah ditebus dari bumi dipakai untuk kelompok 144ribu.

 

 

14:4        Ini adalah mereka yang tidak tercemar dengan perempuan-perempuan, karena mereka adalah perawan-perawan. Inilah mereka yang mengikuti Sang Domba itu ke mana saja Ia pergi.  Mereka ini ditebus dari antara manusia, sebagai persembahan buah-buah sulung bagi Allah dan bagi Sang Domba itu.

 

v   “tidak tercemar dengan perempuan-perempuan, karena mereka adalah perawan-perawan

Ini bahasa simbolis. Janganlah kita artikan kalimat ini bahwa kelompok 144ribu itu laki-laki semuanya yang tidak menikah. Dalam bahasa simbol, kita tahu bahwa “perempuan” di Alkitab adalah gereja Tuhan. Perempuan yang baik-baik melambangkan gereja Tuhan yang sejati, sedangkan perempuan pelacur melambangkan gereja Tuhan yang murtad. Maka pengertian ayat ini adalah, kelompok 144ribu ini tidak dinajiskan oleh ajaran gereja yang murtad (perempuan pelacur), mereka tidak punya hubungan dengan gereja yang murtad. Tetapi ayat ini tidak berkata bahwa mereka “tidak pernah” punya hubungan dengan gereja yang murtad. Jika nanti kita mempelajari seruan Tuhan di Wahyu pasal 18, kita akan melihat bahwa akan ada banyak orang yang dipanggil keluar dari gereja-gereja yang murtad, dan tidak menutup kesempatan dari antara mereka ini ada yang termasuk dalam kelompok 144ribu ini. Yang penting adalah, golongan 144ribu ini pada waktu dimeteraikan, mereka sudah tidak punya hubungan dengan gereja yang murtad. Jika sebelumnya mereka berasal dari gereja-gereja yang murtad, asalkan mereka sudah keluar dari sana dan sepenuh hati bergabung dengan gereja Tuhan yang sejati, maka mereka dianggap tidak tercemar.  

 

v   “mengikuti Sang Domba itu ke mana saja Ia pergi

Ini juga simbolis, bukan berarti mereka menjadi ekor Kristus ke mana-mana. Tetapi ini berarti saat masih hidup di dunia mereka sudah bisa hidup sebagaimana Yesus hidup. Mereka hidup mengikuti teladan Kristus.

1 Yohanes 2:6

Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Kelompok 144ribu ini telah meninggalkan semua kedagingan mereka sendiri, meninggalkan semua perbuatan dosa dan mereka sudah hidup dalam Roh, karena itu mereka mendapatkan kedudukan yang istimewa.

Wahyu 7:17

Sebab Sang Domba yang ada di tengah-tengah takhta itu, akan memberi makan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." 

 

v   “ditebus dari antara manusia

menandakan mereka itu berasal dari manusia-manusia yang masih hidup pada waktu itu! Mereka ini bukan dibangkitkan dari antara yang sudah mati. Berarti kelompok 144ribu ini tidak pernah mengalami kematian, seperti Elia.

 

v   persembahan buah-buah sulung bagi Allah dan bagi Sang Domba

Kata “sulung” di sini lebih berarti “yang utama” [dalam kedudukan] daripada yang pertama dalam urutan. Karena mereka bukan yang pertama dari manusia yang masih hidup yang diangkat ke Surga, Alkitab mencatat Henokh dan Elia sebagai dua orang yang sudah lebih dulu diangkat hidup-hidup ke Surga.  Jadi golongan 144ribu ini merupakan kelompok yang mempunyai kedudukan yang istimewa di dalam kerajaan Allah.

 

 

14:5        Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta karena mereka tidak bercela di hadapan takhta Allah.

 

v   “tidak terdapat dusta

Dusta adalah dosa yang dianggap orang sepele, yang biasa dilakukan banyak orang, juga diantara umat Allah, tanpa menyadari bahwa itu dosa.  Dusta ada banyak macamnya: berdusta untuk menipu orang, berdusta untuk merugikan orang; berdusta untuk menyelamatkan diri; berdusta untuk menyenangkan orang, dan yang paling jahat adalah berdusta menyampaikan ajaran agama yang salah yang menyesatkan orang yang akibatnya membinasakan dia. Di mata Tuhan, dusta itu termasuk yang menghalangi manusia selamat. Banyak dari kita tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tapi berdusta dengan lancar.

 

v   “tidak bercela di hadapan takhta Allah

Adakah manusia yang tidak pernah berdosa? Tidak ada, menurut:

Roma 3:23

karena semua orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai  kemuliaan Allah,

 

Kalau begitu mengapa di sini dikatakan tidak bercela? Karena mereka sudah dibenarkan oleh Tuhan. Mereka sudah ditebus, mereka sudah dikuduskan setiap hari selama mereka hiidup di dunia, mereka sudah dibasuh darah Kristus, dan mereka mendapatkan pembenaran dari Tuhan.

Roma 3:24-25

24 setelah dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karuniaNya melalui penebusan yang terdapat dalam Kristus Yesus 25 yang telah ditentukan Allah sebagai jalan pendamaian melalui iman dalam darahNya, guna menyatakan kebenaran-Nya untuk pengampunan dosa-dosa yang lampau, melalui kesabaran Allah.

Golongan 144ribu ini sudah berhasil disucikan oleh Roh Kudus.

 

Dengan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, Roh Kudus bisa membentuk kita dan memampukan kita menjadi kudus dan tanpa cela, karena memang itulah target yang harus dicapai oleh semua umat tebusan Allah.

2 Korintus  7:1

Karena telah memiliki janji-janji ini, Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

 

I Petrus  1:15-16

15 tetapi sebagaimaa Dia yang telah memanggilmu itu kudus, maka jadilah kamu kudus dalam segala macam percakapanmu 16 sebab ada tertulis: Jadilah kamu kudus, karena Aku kudus.

 

Kolose  1:21-22

21 Dan kamu yang suatu waktu pernah jauh dari Allah dan adalah musuh-musuh dalam pikiranmu, melalui perbuatan-perbuatan jahat, namun sekarang telah diperdamaikan-Nya 22 di dalam tubuh jasmani Kristus melalui kematian, untuk mempersembahkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di pandanganNya.

 

I Korintus  6:11

Tetapi kamu telah dibasuh, tetapi kamu telah dikuduskan, tetapi kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh Roh Allah kita.

 

Kalau ingin bisa tidak bercela seperti kelompok 144-ribu, ya kita harus mau dibentuk Roh Kudus, tidak ada jalan lain.

 

 

 

 

Nah, sekarang kita tiba di PERINGATAN TERAKHIR KEPADA DUNIA SEBELUM KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA. Peringatan ini khusus untuk kita yang hidup di masa akhir zaman, karena generasi kita inilah yang akan mengalami peristiwa-peristiwa besar yang membawa dunia ini kepada kiamatnya.

 

 

PEKABARAN  TIGA  MALAIKAT

 

 

Inilah pesan-pesan yang terakhir yang diberikan Tuhan kepada umat manusia, karena setelah pesan-pesan ini diberikan, maka kepada mereka yang tidak mau mendengarnya dan menerimanya, akan turun ketujuh malapetaka murka Tuhan ke atas dunia ini, sebelum klimaks kedatangan Kristus kembali untuk menjemput umat tebusanNya. Inilah THE LAST WARNING.

 

 

PEKABARAN  MALAIKAT  YANG  PERTAMA

 

14:6        Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum,

14:7        berseru dengan suara nyaring, ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba jam penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.’

 

v   “seorang malaikat lain

Ingat ini bahasa simbolis. Ini bukan malaikat balatentara Surga.  Kita akan melihat bahwa “malaikat” ini membawakan pekerjaan penginjilan, jadi ini adalah manusia karena yang mendapat tugas dari Yesus untuk membawakan Injil ke seluruh duna adalah manusia (Matius 28:19-20) bukan malaikat. Jadi “malaikat” ini melambangkan sekelompok manusia yang membawakan pekabaran khusus kepada dunia. Kalau hanya 1 manusia, tidak bisa maksimal.

 

v   “terbang di tengah-tengah langit

itu menggambarkan suatu gerakan yang cepat dan dalam waktu singkat bisa meliput daerah yang luas. Bandingkan sebuah pesawat yang terbang dengan sebuah mobil yang melaju di darat, atau seorang manusia yang berjalan kaki. Jadi ini adalah gerakan penginjilan yang cepat dan berhasil meliput daerah yang luas dalam waktu yang singkat.

 

v   “padanya ada Injil yang kekal

Apa itu Injil yang kekal? Injil itu kabar baik, bahasa Inggrisnya “gospel”. Mengapa disebut kabar baik? Karena Injil itu memberitahu bagaimana manusia yang berdosa bisa diselamatkan oleh kasih karunia Allah, yang diterima dengan iman. Jadi Injil itu pada dasarnya bicara tentang kasih Allah yang luar biasa bagi manusia.

Nah, mengapa disebut kekal? Kekal karena Injil itu (kabar baik itu) tidak akan berubah. Tawaran keselamatan dari Allah sudah disiapkan bagi manusia bahkan sebelum dunia diciptaan, sebelum manusia diciptakan, karena Allah Yang Mahatahu sudah tahu bahwa manusia bisa jatuh dalam dosa, dan Allah sudah menyediakan solusinya. Injil yang kekal. Bahkan setelah semua dosa disingkirkan, setelah Tuhan menciptakan langit baru dan bumi baru, Injil yang kekal ini, kasih Allah yang melebihi segala pengertian, akan terus dipelajari dan dikagumi selama masa kekekalan. Kasih Allah itu kekal. InjilNya kekal.

 

v   “untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum

Injil yang kekal ini jangkauannya ke seluruh dunia. Berarti malaikat yang menyampaikan Injil yang kekal ini haruslah bisa bergerak secara global. Kita sudah tahu bahwa “malaikat” ini sekelompok manusia. Nanti di pasal 14:6-12 kita akan melihat bahwa “malaikat-malaikat” ini manusia-manusia utusan-utusan Allah (malaikat artinya utusan Allah) dengan kata lain, gereja Allah yang sejati. Maka jika gereja ini harus bergerak cepat dan menyampaikan Injil yang kekal ke seluruh dunia, berarti ini hanya bisa dilakukan oleh gereja yang mendunia, artinya gereja yang punya perwakilan dan jangkauan ke seluruh dunia. Nanti kita akan melihat gereja mana ini.

 

v   Tambahan kepada Injil yang kekal.

Karena Injil yang kekal ini diberikan kepada manusia akhir zaman, Injil yang kekal ini menekankan beberapa poin yang sangat relevan untuk akhir zaman.

Bersamaan dengan pesan Injil yang kekal tentang penebusan manusia, malaikat yang pertama juga menyuarakan:

ü   Takutlah akan Allah

ü   dan muliakanlah Dia

ü   karena telah tiba jam penghakiman-Nya

ü   dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.

 

Sebelum Kedatangan Kedua Kristus kembali untuk menjemput umatNya, Tuhan mau mengingatkan manusia tentang penghakimanNya yang akan menentukan siapa yang benar-benar bisa diselamatkan, dan siapa yang gugur tidak lulus penghakiman. Tentu saja dasar yang dipakai penghakiman Tuhan adalah Hukum Tuhan. Nah, selama ini Setan selalu menyodorkan penyembahan palsu, caranya palsu, harinya palsu, dan yang disembah pun palsu, karena Hukum Tuhan telah diganti olehnya, berarti yang ikut dia tidak mengakui autoritas Tuhan, melainkan mengakui autoritas yang telah mengganti Hukum Tuhan. Karena itu lewat pekabaran yang terakhir ini Tuhan mengingatkan manusia apa-apa yang harus mereka perhatikan supaya mereka tidak tertipu ikut penyembahan palsu yang sia-sia.

 

v   “Takutlah akan Allah

Di zaman purba manusia takut akan Tuhan atau dewa-dewa mereka karena mereka menganggap Tuhan/dewa itu kejam, sombong, dan serakah, sehingga harus sering-sering di”sogok” dengan kurban-kurban (tidak jarang kurban manusia) supaya tidak marah, karena kalau dewa itu marah, dia menurunkan segala bencana. Jadi allah/dewa mereka itu selain jahat juga pendendam. Nah, itu konsep yang diajarkan Setan supaya manusia punya pandangan yang salah tentang Tuhan, supaya manusia tidak mencintai Tuhan. Siapa yang bisa mencintai Tuhan yang sewenang-wenang dan bengis seperti itu? Karena itu di Alkitab Tuhan memberikan banyak informasi tentang karakterNya, tentang kemurahanNya, tetang rahmatNya, tentang kasihNya, supaya manusia mengerti bahwa Tuhan bukanlah seperti yang diajarkan Setan.

Dalam bahasa aslinya, kata “takut” itu sama dengan “menghormati” atau “mengagungkan”. Kita lihat definisi Alkitab tentang istilah “takut akan Allah” ini:

Mazmur 111:10

Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat; semua orang yang melakukan Perintah-perintahNya memiliki akal budi yang baik. Pujiian bagiNya tetap untuk selamanya.

 

Pengkhotbah 12:13-14

13 Mari kita dengarkan kesimpulan dari semua ini: takutlah akan Allah dan  peliharalah perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. 14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke  penghakiman, termasuk setiap hal yang rahasia, entah itu baik, entah itu jahat.

 

Amsal 8:13

Takut akan TUHAN ialah membenci yang jahat: kebanggaan, dan kecongkakan, dan jalan kejahatan. Dan mulut yang jahat, Aku benci.

 

Berarti “takut akan Tuhan” adalah bila kita mengakui dan menghormati autoritas Tuhan, dengan melakukan/mematuhi/berpegang pada perintah-perintah Tuhan, Hukum Tuhan. Mencintai Hukum Tuhan berarti membenci kejahatan, tidak melakukan kejahatan.

 

v   dan muliakanlah Dia”

Memuliakan Dia secara literal itu memuji namaNya. Tetapi bukan hanya itu. Percuma kita sering bernyanyi memuji namaNya tapi perbuatan kita sehari-hari tidak benar. Jika perbuatan kita memalukan Tuhan, itu tidak memuliakan Tuhan. Jadi segala yang kita lakukan, hendaklah itu tidak membuat malu Tuhan kita, punya umat yang kelakuannya buruk, yang melanggar HukumNya.

1 Korintus 10:31

Oleh karena itu, jika engkau makan atau jika engkau minum, atau apa pun yang engkau lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

 

1 Yohanes 2:6

Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia sendiri wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

 

Bagaimana Kristus hidup? Kudus, tidak bikin dosa, berbuat baik. Kristus memuliakan Allah dengan hidupNya. Itulah teladan kita.

 

v   karena telah tiba jam penghakiman-Nya”

Ini bicara tentang “penghakiman investigasi” di Surga yang dimulai pada 22 Oktober 1844, yaitu penghakiman atas semua umat Allah yang pernah hidup diurut mulai dari generasi yang pertama, untuk menentukan apakah semua yang mengaku umat Allah ini, betul-betul umat Allah yang setia sampai akhir. Bila proses penghakiman ini selesai, maka pintu pengampunan dan kemurahan Allah akan ditutup, dan Tuhan akan menurunkan Tujuh Malapetaka Terakhir yang mengantarkan kedatangan kedua Kristus kembali ke dunia untuk menjemput umatNya yang lulus penghakiman.

 

v   Penghakiman ini sudah dinubuatkan di kitab Daniel.

Daniel 8:14

Dan ia menjawab kepadaku, ‘Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu Bait Suci itu akan dibersihkan.

Kata yang dipakai untk “Bait Suci” di sini adalah קדשׁ [qôdesh ko'-desh] karena itu ini adalah bagian Bilik Mahakudus dari Bait Suci.

 

Mengapa kok Bilik Mahakudus Bait Suci perlu dibersihkan? Nah, ini termasuk langkah penyelamatan manusia. Kita bisa mempelajarinya dari kitab Imamat mengenai fungsi Ka’abah. Singkatnya, setiap hari bila ada orang Israel yang berbuat dosa, dia membawa hewan kurban untuk dipersembahkan sebagai kurban dosanya. Pendosa itu menumpangkan tangannya di atas hewan kurban dan secara simbolis memindahkan dosanya kepada hewan itu. Hewan kurban itu disembelih dan darahnya dibawa masuk seorang imam ke dalam Bait Suci, dan dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah dan dipercikkan di tirai pembatas. Pendosa itu boleh pulang, dosanya diampuni, dan dosa itu sudah dipindahkan ke dalam Bait Suci melalui darah hewan kurban tadi.  Berarti sepanjang tahun dosa seluruh umat Israel masuk ke dalam Ka’abah dan menumpuk di dalamnya. Setahun sekali pada hari Grafirat, Imam Besar menyucikan Ka’abah, dengan secara simbolis memindahkan dosa-dosa yang menumpuk di sana ke atas seekor kambing yang melambangkan Iblis (kambing Azazel). Secara simbolis dosa-dosa yang sudah diampuni melalui simbol darah hewan kurban, sekarang pertanggungjawabannya dikembalikan kepada Iblis yang disimbolkan oleh kambing Azazel ini. Kambing ini tidak dibunuh tetapi dilepaskan di tempat kosong yang tidak berpenghuni. Ini melambangkan nanti Setan juga dilepaskan di dunia yang kosong tidak berpenghuni selama 1000 tahun hingga tiba masa eksekusi vonis hukuman mati baginya.

Setelah Yesus mati di salib, upacara hewan kurban ini sudah selesai, karena Yesus sebagai Domba Allah sudah menjadi kurban bagi seluruh dunia. Sejak itu manusia yang berdosa hanya perlu berdoa mohon pengampunan dosa kepada Tuhan, tidak usah menyembelih hewan kurban. Dengan itu, dosanya juga pindah ke Bait Suci surgawi, sama seperti proses upacara orang Israel dulu. Maka dosa semua manusia yang minta ampun juga menumpuk di Bait Suci di Surga. Jika di Bait Suci Israel, Imam Besar sekali setahun membersihkan Bait Suci pada hari Grafirat; di Surga Yesus Kristus Imam Besar membersihkan Bait Suci surgawi mulai pada hari Grafirat yang di tahun 1844 jatuh pada 22 Oktober. Bedanya, hari Grafirat ini tidak hanya berlangsung 24 jam, tetapi berlangsung terus hingga seluruh proses pembersihan itu selesai. Jadi sejak 22 Oktober 1844, manusia sedang hidup di era hari Grafirat. Sampai kapan? Sampai nanti seluruh penghakiman investigasi ini selesai.

Selama proses ini Imam Besar kita, Yesus Kristus melakukan pemeriksaan [investigative judgment] atas umat-umat Allah dengan membandingkan catatan perbuatan hidup setiap manusia dengan dosa-dosa yang sudah dipindahkan ke dalam Bait Suci. Jika ditemukan ada dosa-dosa di catatan hidup manusia itu yang tidak ada di dalam Bait Suci, berarti manusia itu belum pernah memohon pengampunan untuk dosa-dosa tersebut. Berarti dosa-dosa itu tidak pernah disesali, tidak pernah diakui, dan tidak pernah ditobati oleh manusia itu. Karena dosa-dosa itu tidak berada di Bait Suci, berarti dosa-dosa itu tidak tertutup oleh darah Yesus Sang Penebus. Dengan demikian manusia itu tidak lulus penghakiman karena dia masih punya dosa-dosa yang tidak diampuni, dan namanya dicoret dari Kitab Kehidupan. Manusia itu harus menanggung hukuman dosanya sendiri.

 

Nah, mengapa Tuhan memberikan peringatan tentang penghakiman yang sedang berlangsung ini? Karena bagi kita yang masih hidup, kita masih punya kesempatan untuk mengakui semua dosa kita, menyesalinya, mohon pengampunan Tuhan, dan bertobat darinya, sebelum nama kita diperiksa. Kita tidak tahu kapan Tuhan akan tiba pada nama kita, jadi kita perlu cepat-cepat membenahi hidup kita, dan segera bertobat dari semua dosa kita. Kalau tidak, jangan-jangan nanti nama kita dicoret dari Kitab Kehidupan. Sejak 1844 hingga sekarang sudah berjalan hampir 200 tahun. Berapa lamanya lagi kita tidak tahu.

 

v   “sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air

Alasan terutama mengapa manusia harus menyembah Allah ialah karena Dialah Khalik Pencipta dan kita makhuk ciptaanNya. Itulah dasar dari segala penyembahan kita. Pengakuan kita bahwa Tuhan itu Pencipta kita, itulah penyembahan kita. Tanpa mengakui Tuhan itu Khalik Pencipta kita, maka kita tidak punya hubungan apa pun denganNya. Jadi dari awal pertama, Adam dan Hawa menyembah Tuhan karena Dialah yang telah menciptakan mereka.

 

Bagaimana manusia menyembah Tuhan sebagai Khalik Penciptanya? Dengan memelihara Sabat Hari Ketujuh milik Tuhan. Jelas sekali di Perintah untuk memelihara Sabat Hari Ketujuh itu manusia mengakui Tuhan sebagai Pencipta alam semesta.

Keluaran 20:8-11

8    Ingatlah hari Sabat, peliharalah kekudusannya 9 enam hari lamanya engkau harus bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka pada hari itu jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11 Sebab dalam enam hari TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,  dan telah berhenti bekerja pada hari ketujuh. Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

 

v   Kapankah Pekabaran Malaikat Pertama dikumandangkan kepada manusia?

“malaikat” di sini adalah manusia, umat Allah, gereja Allah. Tetapi dalam melakukan penginjilan manusia selalu dibantu balatentara surgawi, jangan khawatir.

Pada tahun 1831 seorang yang bernama William Miller dari gereja Baptist berhasil memahami nubuatan 2300 Petang dan Pagi dari Kitab Daniel pasal 8. Dia menganggap bahwa itu bicara tentang kedatangan kedua Kristus ke dunia. Menurut perhitungnya berdasarkan nubuatan itu, 2300 tahun yang dihitung mulai dari keluarnya titah Arthasasta tahun 457 BC itu akan berakhir di tahun 1843. Maka dia segera menyebarkan pekabaran ke mana-mana bahwa Kristus akan datang tahun 1843. Pada tahun 1840 gerakan William Miller ini sudah menyebar ke mana-mana dan banyak pengikutnya. Di tahun 1843 mereka sadar bahwa mereka tidak memperhitungkan tahun 0 sewaktu peralihan dari BC (sebelum Masehi) ke AD (tahun Masehi), karena itu mereka kemudian mengoreksi perhitungan mereka, dan waktu kedatangan Kristus pun mundur ke 1844. Ketika lewat musim semi 1844 Kristus belum datang, mereka memeriksa kembali perhitungan mereka, dan mendapatkan bahwa titah raja Arthasasta baru keluar di musim gugur tahun 457 BC. Kemudian ada yang menyadari bahwa penghakiman itu harus berkaitan dengan Hari Grafirat yang jatuh di musim gugur, dan di tahun 1844 Hari Grafirat jatuh pada 22 Oktober 1844, akhirnya mereka mendapatkan tanggal yang benar. Hanya saja pemahamannya tentang istilah “Bait Suci” atau “Ka’abah” masih salah. William Miller mengartikan “Bait Suci” itu dunia ini, sehingga dia menyerukan bahwa pada 22 Oktober 1844 itu Kristus akan datang untuk membersihkan dunia ini dari semua dosanya. Padahal “Bait Suci” yang dimaksud adalah Bait Suci yang di Surga, dan Kristus bukan datang ke dunia melainkan masuk ke Bilik Mahakudus Bait Suci surgawi untuk memulai penghakiman. Ingat pembahasan Wahyu 10 tentang kitab kecil yang manis di mulut tetapi pahit di perut? Itulah pengalaman kelompok Miller ini yang mengalami kekecewaan karena Yesus tidak datang seperti yang mereka harap-harapkan.

Itulah Pekabaran Malaikat yang pertama. Jadi kelompok Willem Miller yang menyebut gerakan mereka The Great Advent Movement mengawali pekabaran Malaikat Pertama.

 

William Miller berhasil membawa perhatian banyak orang kepada waktu penghakiman Allah, dan bahwa Kristus akan segera datang. Walaupun penafsirannya salah, tapi itu membuat banyak orang mulai mempelajari Alkitab dengan lebih serius. Banyak orang dari pelbagai denominasi gereja Protestan secara pribadi bergabung dengan Miller, akibatnya mereka dikeluarkan dari gereja-gereja mereka, yang menolak pekabaran Miller.

Dan seperti yang dilihat oleh Yohanes, bahwa Kabar Baik itu disebarkan kepada setiap bangsa, dan suku, dan bahasa, dan kaum, maka selain di Amerika, warning tentang kedatangan Tuhan yang kedua itu juga tersebar di mana-mana: di Kerajaan Inggris, India, daerah Lautan Kaspia, Jerman, Norwegia, Tartary, Irlandia, Belanda, Roma, Constantinople, bahkan hingga ke Palestina, Mesir, Mesopotamia, Krimea, Persia, ke seluruh daerah Ottoman, Yunani, Arabia, Turkistan, Bokhara, Afganistan, Kashmir, Hindustan, Tibet, Skotlandia, St. Helena. Ini menggenapi bagian pertama dari seruan Malaikat yang pertama.

 

Namun ketika pada 22 Oktober 1844, Yesus tidak datang ke dunia ini, banyak orang yang tadinya sudah menantikan hari itu, kecewa. Ini merupakan ujian bagi para pengingkut Miller. Dari begitu banyak orang yang bergabung hanya tersisa sekitar 50 orang setelah Yesus tidak datang pada 22 Oktober 1844, yang tetap bertekun dalam doa dan air mata, bertanya kepada Tuhan mengapa itu terjadi, mengapa Tuhan tidak datang. Jadi terbukti memang Tuhan benar, banyak orang yang berbondong-bondong ikut bergabung hanya karena mereka tidak ingin ketinggalan ke Surga, bukan karena mereka sungguh mengasihi Allah. Ketika sepertinya Yesus tidak akan segera membawa mereka ke Surga, mereka pun bubar, hilang minatnya pada hal-hal yang rohani. Banyak yang marah karena merasa tertipu.  Pada saat itulah Tuhan membuka rahasia pemahaman “Bait Suci” dari nubuatan 2300 Petang dan Pagi itu kepada seorang Hiram Edson, yang juga salah seorang dari kelompok William Miller yang menantikan kedatangan Kristus. Edson, salah satu dari 50 orang yang tersisa, diberi penglihatan Tuhan bahwa Bait Suci” itu bukan dunia ini, melainkan Ka’abah yang di Surga, dan pada tanggal 22 Oktober 1844 itu Kristus memulai tugas pembersihan Bilik Mahakudus, seperti yang dilakukan imam besar di Bait Suci duniawi dulu pada hari Grafirat. Itulah yang dimaksud dengan telah tiba jam penghakiman-Nya”, karena pekerjan pembersihan itu berkaitan dengan penghakiman umat Allah. Sayang, William Miller tidak menerima penjelasan Edson, maka Edson bersama dua orang sahabatnya mempublikasikan penglihatannya ini dalam tulisan berjudul “Day Dawn”. Ini menggenapi bagian kedua dari seruan malaikat yang pertama.

 

Dengan pemahaman yang baru bahwa “Bait Suci” itu adalah Ka’abah di Surga yang disebut-sebut oleh Paulus di:

Ibrani 8:1-2

1 Nah, dari segala yang kita bicarakan, inilah kesimpulannya:  kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah tangan kanan takhta Raja di sorga, 2 seorang Pelayan di Bait Suci dan dari tabernakel yang sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan manusia.

 

mereka yang tekun mempelajari nubuatan ini pun mengarahkan perhatian mereka kepada “Bait Suci. Mereka mulai mempelajari segala upacara yang dilakukan imam-imam Israel dulu di dalam kemah suci yang merupakan replika dari Bait Suci yang ada di Surga. Perhatian mereka pun tertuju kepada Bilik Mahakudus, di mana Imam Besar setahun sekali mengadakan upacara Grafirat atau Pendamaian untuk seluruh umat.  Dan tentu saja semua benda yang ada di dalam Bilik Mahakudus itu pun dipelajari. Dan benda yang terpenting di sana adalah Tabut Perjanjian yang di dalamnya tersimpan 10 Hukum Allah.

 

Ketika mereka sedang mempelajari Hukum Allah itulah seorang Ellen Harmon dari gereja Methodist, yang tadinya juga bergabung dengan kelompok Miller sama-sama menantikan kedatangan Kristus, mendapatkan suatu penglihatan [vision] tentang 10 Hukum Tuhan, di mana hukum yang ke-4 (mengenai pemeliharaan sabat hari ketujuh ~ Keluaran 20:8-11) itu bercahaya terang benderang lebih terang daripada tulisan-tulisan yang lain. Tuhan mau menyadarkan umatNya bahwa HukumNya yang ke-4 ini sudah diselewengkan selama ini dan diganti dengan ibadah pada hari Minggu. Ini merupakan hal yang tak pernah dipikirkan oleh Ellen Harmon karena dia sendiri adalah seorang Methodist, dan dia sendiri juga beribadah pada hari Minggu. Sudah pasti ide itu tidak berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari Roh Kudus. Penglihatan itu membuat kelompok kecil itu kemudian mencari mengapa bisa terjadi penyelewengan itu. Dengan banyak doa dan semakin rajin mempelajari Alkitab mereka menemukan bahwa ternyata Tuhan tidak pernah mengubah hari SabatNya dari hari ketujuh menjadi hari pertama seperti yang diajarkan gereja-gereja kepada mereka. Karena penglihatan itu, dan karena yakin bahwa Tuhanlah yang telah memimpin mereka tiba pada kebenaran tersebut, akhirnya Ellen Harmon bersama suaminya James White, Hiram Edson, dan John Bates membentuk kelompok baru, yang kemudian diresmikan pada 1863 sebagai gereja the 7th Day Adventist [SDA], yang di Indonesia disebut Masehi Advent Hari Ketujuh [MAHK]. Sebagaimana diidentifikasi oleh namanya, kelompok ini tetap menantikan kedatangan Kristus yang kedua [Advent] dan memelihara kekudusan hari yang ketujuh sebagai hari ibadah kepada Tuhan. Sejak itu gereja MAHK menyampaikan pekabaran ini ke seluruh dunia. Ini menggenapi bagian ketiga dari seruan malaikat yang pertama.  

 

 

PEKABARAN  MALAIKAT  YANG  KEDUA

 

14:8        Dan kemudian  seorang malaikat lain mengikuti,  dan berkata: ‘Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, karena dia telah membuat segala bangsa minum dari  anggur murka zinahnya.

 

v   “malaikat lain mengikuti”,

Ini malaikat yang kedua. Nah, perlu dipahami bahwa malaikat kedua ini “mengikuti”, bukan menggantikan malaikat pertama, jadi ini bukan estafet. Berarti malaikat pertama terbang duluan, setelah beberapa saat malaikat kedua juga terbang dan bergabung dengan malaikat pertama, lalu mereka terbang bersama-sama.

 

v   “Babel, kota besar itu

Di zaman para Rasul, Roma disebut Babilon atau Babel oleh mereka. Kita lihat dari surat Petrus yang ditulisnya dari Roma:

1 Petrus 5:13

Dia yang ada di Babilon, yang terpilih bersama kamu, menyampaikan salam kepadamu, dan juga  Markus, anakku.”

 

Jelas Petrus tidak berada di Babilon purba yang pada waktu itu sudah tidak ada lagi. Petrus waktu itu ada di Roma. Jadi para rasul menyebut Roma “Babilon” atau “Babel”. Nah, di zaman para rasul, Roma masih kekaisaran Roma atau Roma pagan. Tetapi di zaman Pekabaran Malaikat Kedua (1844), Kekaisaran Roma sudah lama punah. Maka yang dimaksud Babilon atau Babel di sini tentunya adalah penerusnya. Siapa penerus kekaisaran Roma? Kepausan Roma!

 

Tapi di sini yang dibicarakan bukan hanya Babilon sendiri melainkan “Babilon kota besar”. Berarti selain Babilon/Babel itu sendiri, masih ada plus yang lain-lain, dan mereka satu golongan ini diidentifikasi dengan kata “kota besar”. Kalau umat Tuhan disebut Yerusalem, maka musuh-musuh umat Tuhan berkumpul dalam satu wadah, “Babilon/Babel kota besar”. Siapa saja yang ikut dalam gerbong Babilon/Babel ini? Tidak sulit menjawabnya. Lihat saja realita. Gereja-gereja Protestan yang pada awalnya memisahkan diri dari Kepausan, semakin kemari, semakin jelas dengan langkah pasti mereka kembali ke gereja induk mereka, ke gerbong Kepausan.

 

v   “Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu

Sebetulnya Roma Kepausan sendiri sudah lama murtad, sudah lama roboh, (di zaman Jemaat Tiatira, masa kejayaannya yang 1260 tahun dari 538-1798) jadi bukan baru sekarang ini (1844) dia jatuh. Tetapi malaikat yang kedua ini baru menyerukan di tahun 1844: “Sudah roboh, sudah roboh Babel Kota Besar itu.” Mengapa? Karena di periode gereja Tiatira, Babel masih hanya Babel, belum menjadi “Babel Kota Besar”. Barulah di abad-abad terakhir, selangkah demi selangkah denominasi-denominasi Protestan kembali masuk lagi ke gerbong Kepausan.

Ketika gereja-gereja Protestan menolak Pekabaran Malaikat Pertama, maka secara keseluruhan Babel kota besar dikatakan “sudah roboh”.

Pekabaran Malaikat Pertama pertama disampaikan oleh golongan Miller lalu dilanjutkan oleh golongan 7th Day Adventist [SDA] kepada semua gereja Protestan dari segala denominasi. Tetapi itu mereka abaikan. Ternyata gereja-gereja Protestan ini tidak ada yang mau menerima pekabaran tersebut. Hanya sejumlah kecil anggota-anggota gereja-gereja itu secara pribadi yang menerima, dan mereka kemudian keluar meninggalkan gereja mereka dan bergabung dengan kelompok SDA, tetapi mayoritas gereja-gereja Protestan itu sendiri hingga kini tetap belum mau menerima Pekabaran Malaikat yang Pertama itu. Mereka tetap berlanjut dalam ibadah hari Minggu, bahkan mereka kembali ke gerbong Kepausan.

 

Pertanyaan #1: Mengapa gereja-gereja Protestan ini dimasukkan kelompok “Babel Kota Besar”?

Karena mereka sejak semula beribadah pada hari Minggu, hari yang sudah didedikasikan kepada dewa matahari [day of the Sun = Sunday], sama dengan Babel [Roma Kepausan]. Selain itu, kita perlu melihat ke arti kata “Babel” itu sendiri. “Babel/Babilon” berarti kekacauan.

Kejadian 11:9

Itulah sebabnya nama kota itu disebut Babel, karena di situlah TUHAN mengacaukan bahasa seluruh bumi dan dari situlah TUHAN menyerakkan mereka ke seluruh muka bumi.

 

Kalau kita lihat di golongan Protestan, yang terdiri atas begitu banyak denominasi yang satu sama lainnya saling bertentangan, bukankah itu suatu kondisi yang “Babel”, yang kacau? Jika dasar ajaran mereka adalah Alkitab, dan Alkitab hanya ada satu, mengapa ada begitu banyak denominasi yang berbeda prinsip? Bagaimana satu Alkitab bisa menghasilkan begitu banyak perbedaan, begitu banyak penafsiran dan tragisnya konsep-konsep mereka itu tidak alkitabiah? Berarti ada yang salah dengan hal ini bukan?

 

Selain itu, kata “Babel” berasal dari suatu kata ejekan “bab” dan “el” yang artinya “gerbang menuju allah”. Tetapi karena ini adalah kata ejekan yang diberikan Tuhan karena orang-orang pada waktu itu ingin mencapai surga dengan kemampuannya sendiri dengan membangun sebuah menara yang katanya bisa mencapai langit, maka yang dimaksudkan Tuhan adalah “gerbang menuju allah yang salah” yang dikacaukan oleh Allah yang benar, karena tidak ada manusia yang bisa mencapai Surga dengan kemampuannya sendiri.

 

Pertanyaan #2: Semua gereja Protestan sejak munculnya di abad 15 memang selalu beribadah pada hari Minggu. Mengapa baru dianggap jatuh sekarang [setelah 1844]?

Tuhan hanya menghakimi manusia atas dasar apa yang kita tahu, bukan atas apa yang belum kita ketahui. Sebelum Pekabaran Malaikat yang Pertama itu, tidak ada gereja Protestan yang menyadari bahwa mereka telah melalaikan hari sabat yang dipilih oleh Tuhan [hari ketujuh] walaupun di Alkitab tercantum jelas Sabat Tuhan adalah hari ketujuh, karena perubahan itu sudah dibuat oleh Kepausan Roma lebih dari 12 abad sebelum gereja-gereja Protestan ini muncul. Bahkan bapak-bapak Reformasi pun tidak menyadarinya dan tidak mempermasalahkannya. Jadi pada masa kebodohan mereka itu, Tuhan tidak menyalahkan mereka. Tetapi setelah keluar Pekabaran Malaikat Pertama yang dengan jelas menyatakan apa yang benar, apa yang tertulis di Alkitab, masih mereka tolak, maka mereka tidak punya alasan lagi untuk berkata bahwa mereka tidak tahu.

Kisah 17:30

Sesungguhnya, zaman kebodohan itu dimaafkan Allah, tetapi sekarang memerintahkan semua manusia di mana-mana untuk bertobat

 

Jadi setelah Pekabaran Malaikat yang pertama dikumandangkan kepada gereja-gereja Protestan ini, dan mereka menolaknya, maka pada saat itulah Tuhan menjatuhkan vonnis “roboh” kepada mereka. Karena itu pekabaran yang disampaikan Malaikat yang kedua yang mengikuti Malaikat yang Pertama, adalah “Sudah roboh, sudah roboh Babel Kota Besar itu.”

Gereja-gereja Protestan yang bergabung dengan Babilon/Babel ini ada yang menyimpang sedikit dari Alkitab, ada yang menyimpang banyak, tetapi penyimpangan yang universal dari mereka semua adalah meninggalkan ibadah pada hari ketujuh dan beribadah pada hari Minggu, hari yang sebenarnya telah didedikasikan kepada penyembahan dewa matahari [Sun-day = day of the sun] dan mereka tidak mau bertobat dari kesalahan tersebut.

 

v   “dia telah membuat segala bangsa minum dari anggur

Berapa orang yang disuruh minum anggurnya? segala bangsaDi mana dia berada, di sana manusia disuruhnya minum anggurnya. Apa akibatnya minum anggur itu? Mabuk. Kalau mabuk berarti tidak sadar, tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah, mana yang asli mana yang palsu.

 

v   “anggur murka zinahnya

Ingat pengertian “zinah” di Alkitab adalah tidak setia/berkhianat kepada Tuhan. Gereja seharusnya adalah mempelai perempuan Tuhan, Tuhan suaminya. Tapi gereja Protestan sudah berkhianat terhadap suaminya dan berzinah dengan Babilon, mengikuti Babilon, bukan suaminya sendiri. Nah, karena dia bergabung dengan Babilon yang membenci umat Allah, sekarang dia ikutan “murka” kepada umat Tuhan yang berusaha menyadarkannya. Dan akibatnya dia “membuat segala bangsa minum dari anggur murka zinahnya”, sehingga bangsa-bangsa yang mabuk minum anggurnya, juga murka kepada umat Tuhan yang setia.

Kita sudah melihat di pasal 13 bahwa umat Allah yang memilih untuk tetap berpegang pada perintah-perintah dan Hukum Allah, suatu hari (yang tidak terlalu lama lagi) akan mengalami penganiayaan dan kesulitan mempertahankan hidup, dari tidak bisa berjual-beli hingga dibunuh, padahal mereka tidak berbuat kesalahan apa-apa, hanya karena mereka mau mematuhi Hukum Allah, mereka dipersekusi oleh semua yang minum anggur murka zinahnya. Tapi tentu saja Tuhan tidak diam, Tuhan akan turun tangan membalaskan umatNya. Tapi sebelumnya, Tuhan yang penuh kasih memberikan peringatan terakhir, supaya yang mau mendengar dan mau bertobat, boleh lolos dari penghukuman yang mengerikan yang akan turun.

 

 

 

PEKABARAN  MALAIKAT  YANG  KETIGA

 

14:9        Dan malaikat yang ketiga mengikuti mereka, berkata dengan suara nyaring,  ‘Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu dan patungnya, dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya

14:10      maka orang yang sama akan minum anggur murka Allah, yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang Domba.

 

v   Ini warning yang mengerikan.

Seperti malaikat yang kedua, malaikat ketiga juga berangkat menyusul dua rekannya sebelumnya. Jadi sekarang tiga malaikat terbang berbarengan, masing-masing menyerukan pekabarannya sendiri. Berarti gereja Tuhan menyerukan tiga pekabaran itu bersama-sama kepada dunia.

 

v   “Jikalau siapa pun menyembah Binatang itu”

Tuhan sekarang memerinci siapa saja yang akan kena hukuman. Pertama, mereka yang menyembah Binatang itu”.  Sudah dibahas panjang lebar bahwa Binatang itu adalah Kepausan Roma Katolik. Jadi ini bicara tentang semua orang yang melanggar Hukum Allah demi tunduk kepada perintah Binatang itu, yang setuju dengan pandangannya, yang membelanya, dan dengan sendirinya karena sepaham dengan Binatang itu, mereka juga mempersekusi umat Allah sama seperti Binatang itu.

 

v   “dan (menyembah) patungnya

Kita sudah tahu patungnya adalah sosok lain yang menyerupai Binatang itu, yang bicara sama seperti Binatang itu, yang memiliki persamaan dengan Binatang itu. Kita sudah mempelajari bahwa ini adalah Amerika Serikat, yang nanti akan berhasil membuat pemerintahan-pemerintahan sipil di seluruh dunia untuk menjalankan perintah Binatang itu dan mempersekusi umat Allah yang tidak mau tunduk kepada Binatang itu.

 

v   “dan menerima tandanya di dahinya atau di tangannya

Kita juga sudah membahas ini. Tanda Binatang adalah sabat palsu atau ibadah hari Minggu. Mereka yang menerima Tanda Binatang di dahi adalah mereka yang 100% sehati sepemikiran dengan Binatang itu, yang menjalankan perintahnya dengan gemar dan sukarela. Sedangkan yang menerima Tanda Binatang di tangan adalah mereka yang sesungguhnya tahu bahwa hari Minggu itu sabat palsu, tapi karena mereka takut dipersekusi, mereka memilih untuk berpihak pada Binatang itu.

 

v   “orang yang sama akan minum anggur murka Allah

Berarti yang menyembah Binatang, atau patungnya, atau yang menerima tandanya, orang yang sama akan minum anggur murka Allah, bukan orang lain. Tentu saja minumnya karena terpaksa, mau tidak mau, mereka harus minum. Dan yang diminum adalah “anggur murka Allah”. Allah sekarang benar-benar murka, tidak tanggung-tanggung anggur murka Allah yang dicurahkan ini.

 

v   “yang dicurahkan dengan seluruh kekuatannya ke dalam cawan murka-Nya

Sudah “anggur murka” masih ditambah tidak ada setetes belas kasihan pun dalamnya. Anggur ini dicurahkan full force dengan seluruh kekuatannya. Ini bicara tentang masa jatuhnya Tujuh Malapetaka Terakhir ke atas orang-orang yang memiliki Tanda Binatang sebelum kedatangan kedua Yesus Kristus. Untuk setiap kejahatan yang mereka lakukan kepada umat Allah, mereka menerima dua kali lipat balasannya.

Wahyu 18:6

Berikanlah kepadanya, sama seperti yang dia berikan kepadamu, dan balaskanlah kepadanya dua kali lipat sesuai perbuatannya, di dalam cawan di mana dia telah membuat campuran,  campurkanlah baginya dua kali lipat;

 

v   “disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di hadapan Sang Domba

Ini bicara tentang penghukuman terakhir setelah Millenium, ketika semua orang yang telah melawan Allah dan mempersekusi umatNya dibakar sampai habis oleh api yang turun dari langit. Pembakaran ini tidak bicara tentang 1-2 menit terbakar api lalu orangnya mati. Pembakaran ini lamanya sesuai dosa-dosa yang telah mereka buat, semakin banyak dosanya semakin lama pembakaran itu, dan yang dibakar ini tersiksa, bukan pingsan lalu tidak merasa.

 

v   Jadi orang-orang yang melawan Tuhan ini mengalami dua kali penderitaan hebat:

1.   ketika mereka masih hidup mereka mengalami Tujuh Malapetaka Terakhir yang menyiksa mereka sampai mati.

2.    setelah dibangkitkan pada Kedatangan Ketiga Kristus, mereka akan mengalami penderitaan dibakar api neraka sampai menjadi abu.

 

 

14:11      Dan asap penyiksaan mereka naik ke atas selama-lamanya, dan mereka tidak memperoleh istirahat siang maupun malam, yang menyembah Binatang itu serta patungnya, dan barangsiapa yang menerima tanda namanya.

 

v   “asap penyiksaan mereka naik ke atas selama-lamanya

Kata yang diterjemahkan “selama-lamanya” di sini itu tulisan aslinya αἰών [aiōn] atau yang kita kenal sebagai kata “aeon” yang juga berarti berlangsung untuk waktu yang lama. Keterangan dari Strong's Dictionary untuk kata tersebut G165 adalah:

properly an age; by extension perpetuity (also past); by implication the world; specifically (Jewish) a Messianic period (present or future): - age, course, eternal, (for) ever (-more), [n-]ever, (beginning of the, while the) world (began, without end).   

Tepatnya suatu zaman; perluasannya kelanggengan (juga sudah lampau); implikasinya dunia; secara spesifik (untuk orang Yahudi) suatu masa Mesianik (waktu sekarang atau yang akan datang): - zaman, tujuan, abadi, selama-lamanya, (awal dari) dunia (mulai, tanpa akhir).

 

Jadi artinya penyiksaan itu akan berlangsung terus-menerus, tidak berhenti hingga yang tersiksa habis terbakar. Artinya, orang yang terbakar itu akan terus merasakan sakitnya dibakar, hingga dia habis menjadi abu, karena yang membakarnya api neraka. Biasanya kalau orang terbakar api biasa (api duniawi), sebentar dia sudah pingsan dan tidak merasa apa-apa lagi walaupun sedang terbakar. Tetapi di ayat ini yang membakar adalah api neraka yang turun dari langit, dan fungsinya adalah untuk menghukum manusia, sehingga manusia itu tidak akan pingsan, tapi akan terus sadar merasakan sakitnya sampai tubuhnya seluruhnya habis menjadi abu. Mengerikan.

Ungkapan selama-lamanya” bermakna “tidak terputus-putus” atau tanpa istirhat/rehat [pause]. Pembakaran itu tidak akan berhenti sampai semua yang dibakarnya habis menjadi abu.

Jadi ajaran Alkitab beda dengan yang umumnya diajarkan gereja-gereja, yang mengatakan bahwa sejak hari matinya orang berdosa dibakar terus-menerus di neraka tanpa ada akhirnya. Alkitab mengatakan, mereka dibakar tanpa henti sampai mereka habis menjadi abu. Dan kalau sudah menjadi abu, ya mereka lenyap, tidak eksis lagi, tidak menderita lagi. Waktu habisnya setiap orang berbeda, ada yang lebih cepat habis [yang dosanya sedikit], ada yang lebih lama baru habis [yang dosanya banyak]. Tapi cepat atau lambat SEMUA YANG DIBAKAR PASTI HABIS menjadi abu. Dan bila yang dibakar sudah habis menjadi abu/debu, dengan sendirinya api yang membakarnya akan padam. Jelas ya? Tuhan tidak menghukum orang tanpa akhir.

Mazmur 37:20

Tetapi yang jahat akan binasa; dan musuh-musuh TUHAN akan seperti lemak domba; mereka akan habis dibakar; menjadi asap mereka akan habis lenyap.

 

Maleakhi 4:1,3.

1 Karena itu lihatlah, hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang yang tinggi hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka, firman TUHAN semesta alam, yang tidak akan meninggalkan akar dan cabang. 3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari Aku melakukan ini,’ firman TUHAN semesta alam.

 

v   “mereka tidak memperoleh istirahat siang maupun malam

Ini artinya begitu mereka terbakar, mereka akan terbakar terus tanpa henti, tidak bisa minta kepada Tuhan, berhenti dulu besok disambung lagi. Tidak, pembakaran mereka berlangsung tanpa henti, dan akan terus terasa sakitnya hingga mereka habis semuanya.

Alkitab jelas menyebutkan bahwa pembakaran itu akan terjadi di atas bumi ini oleh api yang turun dari langit dan terjadinya adalah nanti pada saat kedatangan Kristus yang ketiga kalinya. Coba kita lihat ke depan sejenak:

Wahyu 20:9-10 

9    Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan  orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi api turun dari Allah dari langit dan melahap mereka. 10dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu ke tempat Binatang dan nabi palsu itu [telah dilemparkan], dan mereka akan disiksa siang malam selama-lamanya.

 

Kata “selama-lamanya” di sini adalah kata αἰών [aiōn] yang sama dengan yang di pasal 14:11 di atas.

 

Jika kita nanti membaca Wahyu pasal 21 dan 22 di mana dilukiskan “langit yang baru dan bumi yang baru” di sana “tidak akan ada lagi laknat” [Wahyu 22:3], maka bagaimana mungkin masih ada pembakaran orang-orang fasik yang “selama-lamanya” di sana?

 

v   “yang menyembah Binatang itu serta patungnya, dan barangsiapa yang menerima tanda namanya

Siapa yang akan dibakar sampai habis ini? Mereka yang menyembah Binatang itu (itu Kepausan Roma Katolik), dan patungnya (Amerika Serikat, duplikatnya yang memakai kekuasaan negara untuk mempersekusi umat Allah), dan yang menerima Tanda Binatang (sabat palsu yaitu hari Minggu sebagai hari ibadah). Jadi kalau kita tidak mau disiksa api neraka tanpa henti, jangan melakukan salah satu dari semua ini. Mending kita tetap setia kepada Tuhan dan kebenaranNya, walaupun harus mati dipersekusi oleh Binatang dan kroni-kroninya, tapi kita akan dibangkitkan kepada hidup kekal.

 

 

Dalam hal ini, ingatlah kata-kata Yesus:

Matius  16:25

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya; dan barangsiapa mau kehilangan nyawanya demi Aku,  akan menemukannya.

 

Tuhan sudah mengingatkan, pada masa persekusi, Tuhan yang akan memeliharakan kita. Kalaupun kita harus menyerahkan nyawa kita demi iman kita, kita serahkan saja, karena Tuhan akan mengganti apa yang kita serahkan dengan hidup yang kekal. Justru apabila kita berusaha menyelamatkan diri dan kita berkompromi dengan yang sudah kita ketahui adalah salah (= menerima Tanda Binatang di tangan), hanya supaya kita masih bisa hidup, maka ujung-ujungnya kita bukan hanya akan kehilangan hidup yang fana ini, tetapi juga hidup yang kekal.

 

 

14:12      Di sinilah kesabaran orang-orang kudus, inilah mereka yang memelihara perintah-perintah Allah dan iman Yesus.

 

v   Sekali lagi, Tuhan memberikan definisi, siapakah umat Allah itu ~ yaitu:

1.        yang memelihara perintah-perintah Allah” ~

jadi taat kepada perintah-perintah Allah itu adalah keharusan!

2.        dan (memelihara) iman Yesus” ~

perhatikan, bukan “iman kepada Yesus” melainkan “iman(nya) Yesus”. Bagaimana iman Yesus? Kokoh, teguh, bergeming! Tidak pernah jatuh. 100% pasrah kepada Bapa, 100% patuh kepada Bapa, 100% percaya kepada Bapa, tidak bertanya, tidak protes, tidak membantah, bahkan taat sampai mati di salib. Itulah iman Yesus.

 

v   “kesabaran orang-orang kudus

Untuk bisa memelihara Perintah-perintah Allah dan iman Yesus di masa persekusi, kita memerlukan KESABARAN.  Artinya sabar dalam penderitaan, ikhlas, tidak putus asa, tidak menyerah, ulet, tekun, bertahan, bertahan, bertahan, bertahan, sepenuhnya percaya pada janji Kristus, berpegang pada janji itu, tidak melepaskannya apa pun yang terjadi.

 

Tuhan mengingatkan umatNya yang memelihara Hukum dan perintah-perintahNya, untuk sabar dalam penderitaan walaupun menghadapi ancaman dibunuh.  Di bawah ini dua ayat yang ditulis oleh Paulus dan Yakobus untuk menguatkan kita.

2 Timotius  2:12

jika kita bersabar dalam penderitaan, kita akan ikut memerintah bersamaNya; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita;

 

Yakobus  1:12

Diberkatilah orang yang tahan dalam pencobaan; sebab apabila ia sudah teruji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi Dia.

 

Di saat semuanya tampak seolah-olah tidak ada harapan, di saat umat Allah terkepung dan tergencet tanpa ada jalan keluar, di situlah kita perlu bertahan dengan iman. Iman kepada janji Tuhan, iman bahwa Tuhan akan menyelamatkan kita. Iman itu mempercayai apa yang tampaknya mustahil, berharap pada apa yang belum nyata. Di masa persekusi itulah hanya iman yang menjadi perisai kita. Berulang-ulang Alkitab berkata orang benar akan hidup oleh iman(Rom. 1:17, Galatia 3:11, Ibrani 10:38). Pada waktu umat Allah harus memilih antara setia kepada Tuhan atau menerima Tanda Binatang supaya masih bisa makan, maka hanya oleh imanlah umat Allah bisa bertahan pada kebenaran Allah. Karena itulah dikatakan Pekabaran Malaikat Ketiga adalah  pembenaran oleh iman yang sesungguhnya. Jika kita bisa mengerti ini, ini bisa membantu kita jika kita harus mengalami masa persekusi itu.

 

 

14:13      Dan aku mendengar suara dari sorga berkata kepadaku, Tuliskan: ‘Diberkatilah’ orang-orang mati yang mati dalam Tuhan sejak sekarang ini. amdan segala perbuatan mereka menyertai mereka.’

 

v   Diberkatilah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan

Pertama, ini hanya berlaku bagi orang-orang yang mati dalam Tuhan, artinya mereka yang setia mengikuti Tuhan sampai ajal. Yang menjadi murtad kurang seminggu sebelum dia mati, tidak termasuk. Jadi ayat ini hanya bagi mereka yang setia pada Tuhan sampai ajalnya.

 

v   “sejak sekarang ini ~

Sejak kapan? Ya sejak isi perikop ini: sejak Pekabaran Malaikat yang Ketiga disampaikan. Karena sebelum ayat ini bicara tentang Pekabaran Malaikat yang Ketiga. Jadi ini kelanjutannya.

 

v   “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, dan segala perbuatan mereka menyertai mereka

Artinya mereka sudah boleh beristirahat dulu, mereka tidak usah mengalami masa persekusi Binatang dan patungnya. Mereka yang sudah mati dalam Tuhan sudah dimeteraikan keselamatannya.

 

Sebenarnya, SEMUA orang yang mati di dalam Tuhan mulai dari Adam akan menerima hidup kekal, tetapi mengapa di sini dikhususkan mereka yang mati dalam Tuhan sejak Pekabaran Malaikat Ketiga ini? Apakah ada bedanya?

Ada dua alasan mengapa mereka yang mati sejak Pekabaran Malaikat Ketiga ini dianggap “diberkati”.

a.     Mereka yang mati sebelum adanya persekusi dari Binatang dan patungnya, tidak usah mengalami persekusi tersebut.

b.     Mereka termasuk dalam kebangkitan istimewa.

 

Kita lihat dalam nubuatan Daniel, ada satu kebangkitan khusus terlebih dulu sebelum kebangkitan orang-orang tebusan lainnya.

Daniel 12:2

Dan banyak dari antara orang-orang yang tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian kepada hidup yang kekal, dan sebagian kepada kehinaan dan kenistaan yang kekal.

 

Jadi Daniel menulis tentang suatu kebangkitan khusus bagi dua kelompok manusia:

1.    sebagian kepada hidup yang kekal,

2.    dan sebagian kepada kehinaan dan kenistaan yang kekal.

 

Kita lihat golongan yang kedua dulu, siapa mereka. Alkitab mengidentifikasi mereka sebagai orang-orang yang terlibat pembunuhan dan penyaliban Kristus.

Wahyu 1:7  

Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, bahkan mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan berkabung karena Dia. Walaupun demikian, amin.

 

Mereka yang menikam Yesus sudah lama mati. Bagaimana mereka akan bisa memandang Yesus datang di awan-awan? Ini jelas bicara tentang Kedatangan Kedua. Berarti mereka harus dibangkitkan sedikit waktu sebelum kedatangan Yesus di atas awan, bukan? Padahal kebangkitan umum orang-orang yang tidak selamat baru akan terjadi saat Kedatangan Yesus yang Ketiga ke dunia ini bersama kota Yerusalem Baru. Jadi ayat ini membuktikan akan ada kebangkitan istimewa bagi mereka yang telah menikam Yesus.

 

Matius 26:63-64

63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: ‘Demi Allah yang hidup, aku menempatkan Engkau di bawah sumpah, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah.’ 64 Yesus berkata kepadanya: ‘Seperti apa yang engkau katakan. Namun demikian, Aku berkata kepadamu, setelah ini kamu akan melihat Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.’

 

Ayat ini juga bicara tentang Kedatangan Kedua Yesus di atas awan-awan. Pada Kedatangan KeduaNya Yesus tidak turun ke bumi, Dia hanya menunggu di awan-awan di langit. Nah, Yesus berkata kepada Imam Besar Kayafas saat Dia diinterogasi di depan Kayafas, bahwa setelah pertemuan mereka itu, berikutnya dia (Kayafas) akan melihat Yesus adalah pada saat Yesus yang duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa, datang di atas awan-awan. Kayafas juga sudah lama mati. Berarti dia juga akan dibangkitkan dulu sedikit waktu sebelum Kedatangan Kedua Yesus.

 

Nah, kelompok ini (kelompok orang-orang yang terlibat pembunuhan Yesus) dibangkitkan untuk mengalami kehinaan dan kenistaan yang kekal. Perhatikan bahwa Daniel 12:2 tidak mengatakan bahwa pada saat kebangkitan istimewa ini mereka akan menerima hukuman mati kekal, dibakar oleh api; melainkan mereka hanya mendapat kehinaan dan kenistaan yang kekal ~ berarti dalam kebangkitan khusus ini, mereka dibangkitan dengan segala dosa mereka dan dalam kondisi saat mereka mati, hanya untuk menyaksikan Kristus datang di atas awan-awan di langit, lalu mereka akan mati lagi. Hukuman mereka baru akan terjadi 1000 tahun setelah itu. [akan dibahas kemudian]

 

Sekarang mari kita lihat golongan pertama, yang bangkit kepada hidup yang kekal. Mereka juga dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa yang sama dengan golongan kedua, sedikit waktu sebelum Kedatangan Kedua Kristus, mendahului kebangkitan umum orang-orang yang telah diselamatkan yang akan dibangkitkan setelah Yesus tiba.

Siapakah yang masuk dalam golongan yang pertama ini? Ayat itu tidak mencatumkan dengan jelas. Tetapi karena kitab Daniel merupakan pasangan kitab Wahyu, mereka ini adalah yang ditulis di Wahyu 14:13, yaitu mereka yang mati di dalam Tuhan sejak Pekabaran Malaikat Ketiga. Jika kita setia sampai akhir, kita bisa termasuk dalam kelompok ini.

 

 

14:14      Dan aku memandang dan melihat sebuah awan putih, dan di atas awan itu duduk Satu seperti Anak Manusiadengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan di tangan-Nya sebilah sabit tajam

 

v   “di atas awan itu duduk Satu seperti Anak Manusia

Jelas kita kenal siapa sosok yang ditulis Yohanes di sini, tak lain adalah Allah Anak, Tuhan Yesus Kristus. Sekarang Dia datang untuk menjemput umatNya. Tapi perhatikan, Yesus Kristus tidak turun ke dunia, Dia menunggu di atas awan di langit, sementara malaikat-malaikat yang akan membawa semua umat tebusan kepadaNya:

ü   baik yang baru dibangkitkan dari kematian (kebangkitan umum mulai dari generasi Adam)

ü   maupun yang masih hidup pada waktu itu (kelompok ke-144ribu yang tidak mengalami kematian)

ü   dan yang sudah bangkit sebelumnya di kebangkitan istimewa (yang mati sejak pekabaran malaikat ketiga)

untuk bertemu dengan Juruselamat mereka di awan.

 

v   “sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya

Artinya kali ini Yesus datang sebagai raja. Secara yuridis Dia sudah menerima kerajaanNya dari Allah Bapa ketika penghakiman investigasi selesai, identitas umatNya sudah terkumpul saat itu. Dan sekarang Dia datang untuk menerima mereka kepada Dirinya, seperti yang dijanjikanNya.

 

v   “di tangan-Nya sebilah sabit tajam

Lambang bahwa waktunya menuai telah tiba. Gandum akan dituai dan dimasukkan ke lumbung sedangkan anggur bumi akan diinjak-injak di luar kota.

 

Jelaslah sekarang bahwa:

 

 

Pekabaran Tiga Malaikat ini merupakan

gerakan keagamaan istimewa yang terakhir di dunia

yang dilihat oleh Yohanes, karena segera setelah itu,

dia melihat Kristus datang

untuk menuai dengan sabit yang tajam.

 

 

Tiga malaikat sudah diperkenalkan mendahului kedatangan Kristus untuk menyabit tuaian di bumi.

 

 

Tiga malaikat lagi sekarang diperkenalkan sehubungan dengan kedatangan Kristus ke bumi untuk membawa penghakiman.

 

 

MALAIKAT  YANG  KEEMPAT,  KELIMA,  KEENAM

 

 

Ini melompat sedikit ke depan. Jadi seruan Malaikat Keempat ini baru diserukan setelah tiga malaikat sebelumnya sudah menyelesaikan pekerjaan mereka.

Pada waktu ketiga malaikat di atas sudah selesai menyampaikan pekabaran mereka, dan semua manusia sudah membuat pilihannya untuk menyembah Allah, memuliakan namanya, dan menyembah Dia yang menciptakan langit, bumi, dan semua isinya (yaitu dengan memelihara Sabat Hari Ketujuh), atau menerima tanda Binatang hari Minggu sebagai sabat palsu, maka penghakiman pun selesai, pintu pertobatan ditutup. Kristus akan berhenti menjadi Imam Besar, meninggalkan bilik Mahakudus di Ka’abah surgawi, dan bersiap-siap menjemput umatNya.

 

 

MALAIKAT YANG KEEMPAT

 

14:15      Dan seorang malaikat lain keluar dari Bilik Mahakudus; berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, ‘Ayunkanlah sabit-Mu dan tuailah, karena saatnya sudah tiba bagiMu untuk menuai, karena tuaian di bumi sudah masak.

 

v   “seorang malaikat lain keluar dari Bilik Mahakudus”

Nah, kitab Wahyu itu penuh simbol. “malaikat” ini pun sebuah simbol. Tadi kita sudah melihat bahwa “malaikat” bisa manusia-manusia dan bisa juga balatentara surgawi. Bahkan bisa juga Yesus Kristus yang sering disebut “Malaikat”. Sekarang kita akan mengerti bahwa “malaikat” di sini melambangkan sesuatu yang lain.

 

v   “berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan

Pesan malaikat ini sudah jelas. Kali ini pesan mereka bukan ditujukan kepada orang-orang di dunia, melainkan kepada Dia yang duduk di atas awan”. Pesannya disampaikan kepada Kristus.

 

v   “Ayunkanlah sabit-Mu dan tuailah, karena saatnya sudah tiba bagiMu untuk menuai, karena tuaian di bumi sudah masak.

Inilah doa-doa orang-orang suci yang teraniaya, terutama mereka yang dipersekusi oleh Binatang dan patungnya. Mereka ini sangat merindukan kedatangan Kristus untuk membawa kelepasan bagi mereka. Mengapa mereka dilambangkan sebagai malaikat yang keluar dari Bilik Mahakudus? Karena doa-doa umat dipersembahkan Yesus di depan mezbah pedupaan yang di masa Grafirat diletakkan di dalam Bilik Mahakudus.

Ini sama dengan yang ditulis di:

Lukas 18:7-8  

7 Tidakkah Allah akan membela orang-orang pilihan-Nya sendiri yang siang malam berseru kepada-Nya, walaupun Dia mengulur waktu dengan mereka8 Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera membela mereka…’

 

Kita sudah banyak membahas bahwa menjelang kedatangan Kristus yang kedua, akan ada masa persekusi yang parah bagi umat Allah. Kalau sekarang ayat ini kita sambung dengan pesan-pesan di Wahyu 13:13-18 yang sudah kita pelajari, maka jelaslah ini adalah masa di mana umat Allah di dunia dipaksa/diharuskan menyembah Binatang itu dan patungnya untuk menerima Tanda Binatang itu.

 

 

14:16      Dan Ia, yang duduk di atas awan, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi dan bumi pun dituailah.

 

v   “bumi dituai”

Sebagai jawaban kepada seruan Malaikat Keempat ini, Kristus pun memulai penyabitan. Ini adalah penyabitan yang pertama.  Perhatikan apa yang disabit? “tuaian di bumi sudah masak”.  Apa yang biasanya dipanen? Tanaman, yang paling sering dipakai sebagai contoh adalah gandum. Apa yang dilambangkan oleh gandum?

Dalam Matius pasal 13, Yesus memberikan suatu parabel tentang lalang dan gandum.

Matius 13:30, 37-38

30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai dan pada waktu penuaian itu Aku akan berkata kepada para penuai,  ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar, tetapi kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.37 Ia menjawab dan berkata kepada mereka, ‘Dia yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 38   ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan tetapi lalang ialah anak-anak si jahat.

 

Jadi, setelah Pekabaran Tiga Malaikat itu selesai, Kristus sendiri akan datang untuk menuai bumi, dengan kata lain, memisahkan gandum dari lalang, dan menjemput orang-orang tebusanNya. Ini sama dengan yang ditulis oleh Paulus di:

1 Tesalonika 4:16-17

16 Sebab TUHAN sendiri akan turun dari surga, dengan satu seruan, dengan suara Penghulu Malaikat, dan dengan sangkakala Allah dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 17sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan bertemu Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

 

 

 

MALAIKAT  YANG  KELIMA  DAN  KEENAM

 

Malaikat Kelima dan Keenam ini bicara tentang penghukuman orang-orang yang tidak selamat setelah Millenium. Semoga kita semua tidak termasuk di dalamnya.

Jadi ada beda 1’000 tahun antara ayat 16 dan ayat-ayat berikut ini.

 

14:17      Dan seorang Malaikat lain keluar dari bilik Mahakudus  yang di Sorga; Dia juga punya sebilah sabit tajam.

14:18      Dan seorang malaikat lain keluar dari mezbah,  yang punya kuasa atas api, dan  berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang memegang sabit tajam itu, katanya: ‘Ayunkanlah sabitMu yang tajam itu dan dan kumpulkanlah  gugus-gugus anggur di bumi, karena anggurnya sudah benar-benar masak.’

14:19      Lalu Malaikat itu mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan mengumpulkan buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan pemeras anggur yang besar yaitu murka Allah.

14:20      Dan tempat memeras anggur itu diinjak-injak di luar kota dan darah keluar dari kilangan itu, yaitu sampai ke kekang kuda, dan sepanjang 1600 furlong. (1 furlong = 201.168 meter)

 

v   Tentang penyabitan yang kedua.

Di Wahyu pasal 20 [nanti akan kita pelajari] dijelaskan bahwa antara penyabitan yang pertama dengan penyabitan yang kedua ini terpisah 1000 tahun.

 

v   “Malaikat lain keluar dari bilik Mahakudus

Ini beda dengan “malaikat” di ayat 15. Kalau di paal 15 itu doa-doa orang kudus, sekarang siapa ini yang keluar dari Bilik Mahakudus? Kita mengenali Dialah Yesus Kristus karena Dia juga punya sebilah sabit tajam sama dengan ayat 16.

 

v   “malaikat lain keluar dari mezbah,  yang punya kuasa atas api

Ini menggambarkan bahwa mereka yang disabit itu akan dibakar.

 

v   Apa yang disabit? gugus-gugus anggur di bumi”.

Mereka inilah Orang-orang yang tidak mati dalam Tuhan, artinya yang dosa-dosanya tidak ditebus oleh Kristus, mereka sekarang harus memikul hukuman dosa mereka sendiri. Mereka ini dilambangkan sebagai buah-buah anggur yang berwarna ungu. Warna ungu ini juga merupakan pakaian perempuan pelacur yang dijuluki “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”.

Wahyu 17:4-5 

4    Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada sebuah cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan perzinahannya.5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama:MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI WANITA-WANITA PELACUR, DAN DARI KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.’

 

v   “anggurnya sudah benar-benar masak”

Ini sama dengan yang dikatakan di Wahyu 18:5

Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.

 

v   “melemparkannya ke dalam kilangan pemeras anggur yang besar yaitu murka Allah

Lihat semua dalam bahasa simbolis. Murka Allah disimbolkan oleh kilangan pemeras anggur yang besar.

 

v   tempat memeras anggur itu diinjak-injak  

Di zaman dulu dan masih ada di perkebunan anggur yang tradisional sekarang, cara orang membuat minuman anggur itu dengan mengumpulkan buah-buah anggur dalam tempat pemerasan dan orang banyak menginjak-injaknya dengan kaki telanjang. Gambaran inilah yang dipakai Tuhan untuk menggambarkan bagaimana mereka akan “dilumatkan” oleh murka Tuhan.

 

v   “di luar kota

Luar kota yang mana? Nanti kita akan melihat ini di luar kota Yerusalem Baru, tempat tinggal umat Tuhan yang dibawa turun ke bumi.

 

v   Mengapa orang jahat dilambangkan dengan buah anggur?

Anggur melambangkan ajaran yang salah, doktrin (agama) yang menyesatkan. Ingat ayat 8 “Babel, kota besar itu, karena dia telah membuat segala bangsa minum dari  anggur murka zinahnya”? Jadi orang-orang jahat ini dianggap Tuhan adalah orang-orang sesat dan yang juga menyesatkan orang lain.

 

v   “Malaikat itu mengayunkan sabitNya ke atas bumi, dan mengumpulkan buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan pemeras anggur yang besar

Jadi Yesus yang dilambangkan menyabit sendiri.

Wahyu 19:15 

15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam dan dengan pedang itu Dia akan memukul segala bangsa. Dan Ia Sendiri akan memerintah atas mereka dengan tongkat besi. DIa sendiri yang menginjak tempat perasan anggur kegeraman dan murka Allah Yang Mahakuasa.

 

v   “darah keluar dari kilangan itu, yaitu sampai ke kekang kuda, dan sepanjang 1600 furlong

Ini juga gambaran yang simbolis, berapa banyak orang yang dihukum pada waktu itu, jika “darah” yang keluar dari buah-buah anggur yang diperas itu volumenya mencapai “1600 furlong” atau sekitar 322 kilometer dengan ketinggian sampai kekang kuda (kudanya bukan ukuran kuda kacang, tetapi kuda-kuda besar yang ada di sana tentunya)! Sekali lagi sebaiknya kita ingat kepada peringatan yang diberikan Tuhan, bahwa mengikuti mayoritas itu berbahaya jika mayoritas itu bertentangan dengan Firman Allah. Aman itu ikut Firman Allah, karena Allah yang empunya alam semesta.

Matius 7:13-14

13 Masuklah kamu di pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak yang masuk ke sana; 14       karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikit yang menemukannya.

 

Kita perlu sering bertanya kepada diri sendiri, di jalan manakah kita berada sekarang? Mengikuti jalan yang populer di mana majoritas orang berada, melawan Perintah Tuhan, mengabaikan Sabat Hari Ketujuh dan menggantinya dengan hari Minggu, atau mau menghormati autoritas Tuhan Khalik Pencipta alam semesta dan memelihara Sabat Hari Ketujuh yang telah ditentukanNya sebagai meterai atau tanda bahwa Dialah Allah kita?

Yehezkiel 20:20

Kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, dan itu menjadi tanda di antara Aku dan kamu, supaya kamu boleh tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.

 

 

 

 

 

 

2012-12-25














1 komentar: