Kamis, 22 Juni 2017

PEMBAHASAN WAHYU PASAL 17


KITAB  WAHYU
Pasal 17
MISTERI, BABILON BESAR


17:1        Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berbicara denganku, berkata kepadaku,Datanglah kemari, aku akan menunjukkan kepadamu penghakiman atas Pelacur besar, yang duduk di atas banyak air.

 

v   seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan”

datang kepada Yohanes. “dari ketujuh malaikatyang mana? Di sini sudah disebutkan malaikat ini salah satu dari yang membawa cawan murka Allah yang berisikan Tujuh Malapaetaka Terakhir. Tidak disebutkan malaikat yang keberapa ini, tetapi karena pesan-pesan yang diberikannya kepada Yohanes berkaitan dengan sungai dan air dan Babilon, maka kita bisa beranggapan inilah malaikat yang keenam, yang menumpahkan cawannya ke atas Sungai Efrat, sungai yang diduduki kota Babilon kuno. Nubuatan ini berkaitan dengan Babilon, karena tokoh yang akan kita temui di pasal ini, bernama Babel Besar. (Babel = Babilon).

 

v   “penghakiman

Yang dimaksud dengan kata penghakiman” di ayat 1 adalah “vonnis” atau keputusan dari pengadilan.

Siapa yang memvonnis? Ya tentunya Tuhan.

 

v   “Pelacur besar

Kita sudah tahu bahwa perempuan” adalah  simbol gereja. Nah di sini dikatakan ada Pelacur besar”. Kalau statusnya “pelacur” apalagi “pelacur besar” sudah pasti ini ini bukan gereja yang sejati, yang kudus. Ini adalah gereja yang “melacurkan diri”, artinya tidak setia kepada Tuhan, suaminya, punya hubungan gelap dengan pihak lain. Di surat Efesus, Paulus memakai hubungan suami-istri untuk menggambarkan hubungan jemaat/gereja dengan Kristus.

Efesus  5:23-24

23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat dan Dialah penyelamat tubuh (tubuh Kristus = jemaat). 24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, hendakya istri-isteri demikian juga kepada suami-suami mereka dalam segala hal.

 

Jadi, bagaimanakah seharusnya gereja/jemaat yang benar itu? Harus tunduk kepada Kristus seperti istri kepada suaminya.

 

Kalau begitu, gereja yang disebut “Pelacur besar” ini adalah gereja yang TIDAK TUNDUK KEPADA KRISTUS, mengkhianati Kristus, tidak setia. Dengan kata lain, gereja yang MURTAD.  Berarti “Pelacur besardi sini bukan hanya mengkhianati suaminya 1-2 kali, tapi berkali-kali, sampai tidak cukup hanya disebut “pelacur” tapi harus ditambah kata “besar” untuk menyatakan betapa parahnya dia sudah murtad.

 

v   “yang duduk di atas banyak air

Nah kita sekarang melihat Pelacur besar ini dikatakan

Ø    duduk di atas banyak air;

Ø    nanti dikatakan dia duduk di atas Binatang;

Ø    dan dia duduk di atas tujuh gunung/tujuh kepala.

Memangnya yang bener dia duduk di mana?

Jangan bingung, Ini semua bahasa simbol, “banyak air” menyimbolkan sesuatu, “Binatang”  menyimbolkan sesuatu, “tujuh gunung/tujuh kepala” menyimbolkan sesuatu. Tuhan mau memberi kita informasi selengkap-lengkapnya supaya kita bisa mengenali identitas “Pelacur besar” ini.

 

Kita lihat makna “banyak air” dulu. Tuhan sendiri sudah memberikan artinya, jadi kita tidak perlu mencari-cari lagi. Lihat ayat 15:

Wahyu  17:15

Lalu ia berkata kepadaku, Semua air yang telah kaulihat, di mana pelacur itu duduk, adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa.

 

Jadi di Alkitab jika bicara tentang nubuatan, air yang banyak melambangkan orang banyak, bangsa-bangsa.

Berarti gereja murtad ini menduduki banyak bangsa, banyak orang dari pelbagai kaum dan bahasa.  Menduduki berarti menguasai.  Artinya, pengaruhnya atau kekuasaannya ada di mana-mana, dia berkuasa atas banyak orang, dia memerintah atas banyak orang. Dia diikuti atau dipatuhi oleh banyak bangsa dan banyak bahasa. Dengan demikian jelas ini adalah sebuah gereja yang universal, punya pengikut di mana-mana di seluruh dunia.

 

 

17:2        Dengan siapa raja-raja di bumi telah berbuat zinah, dan penghuni-penghuni bumi telah dibuat mabuk oleh anggur perzinahannya.’

 

v   “Dengan siapa raja-raja di bumi telah berbuat zinah”

Jadi kita tahu pasangan selingkuhnya adalah “raja-raja di bumi”, atau pemerintah sipil bangsa-bangsa di dunia.

Gereja seharusnya hanya mengurus hal-hal kerohanian. Ingat Kristus berkata,

Matius 22:21

Lalu kata Yesus kepada mereka: ‘Serahkanlah kepada Kaisar barang-barang yang milik Kaisar, dan kepada Allah barang-barang yang kepunyaan Allah.

 

Yesus dengan sangat jelas memisahkan antara wilayah kekuasaan negara dengan wilayah kekuasaan Allah. Tetapi gereja satu ini sudah menjalin hubungan gelap dan berzinah dengan pemerintah-pemerintah sipil di dunia, sehingga dia turut campur mempengaruhi urusan kenegaraan negara-negara tersebut, memaksakan pengaruhnya kepada negara-negara sekuler itu, dan sebaliknya dia memakai kekuasaan negara untuk melaksanakan kehendaknya.

 

v   “penghuni-penghuni bumi

Karena tidak dibatasi penghuni di bagian bumi yang mana, maka tentunya ini bicara tentang penghuni di seluruh muka bumi, karena di ayat 1 sudah dikatakan bahwa Gereja (pelacur) ini duduk di atas bangsa-bangsa.

 

v   dibuat mabuk oleh anggur perzinahannya”

“mabuk” artinya tidak bisa berpikir dengan wajar, dan kalau mabuknya berat, itu sama dengan tidak sadar (teler). Siapa yang dibuat teler? penghuni-penghuni bumi. Orang yang tidak sadar tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Orang yang mabuk sukanya ngomong tidak keruan atau marah-marah, dan kalau mabuk berat mereka kehilangan kesadaran. Maka  penghuni-penghuni bumi mayoritas dalam kondisi mabuk, tidak bisa berpikir logis, tidak sadarkan diri, dan mereka menelan begitu saja segala ajaran Babilon yang sesat tanpa berpikir sehat lagi.

Yeremia 51:7

Babel tadinya adalah piala emas di tangan TUHAN yang membuat seluruh bumi mabuk. Bangsa-bangsa minum anggurnya, itulah sebabnya bangsa-bangsa mengamuk.

 

v   “oleh anggur perzinahannya”

Inilah yang membuat mabuk penghuni-penghuni bumi. Anggur di Alkitab melambangkan ajaran atau doktrin. Kita sudah mempelajari di pasal 6, ada masa di mana Tuhan menjaga kemurnian FirmanNya, dan “anggur” tidak boleh dirusak walaupun pada waktu itu ada kelangkaan Firman Allah. Jika lupa silakan mereview sendiri pembahasan pasal 6.

Wahyu 6:6

Dan aku mendengar suara di tengah-tengah keempat makhluk hidup itu berkata: ‘Secupak gandum untuk sedinar, dan tiga cupak jelai untuk sedinar. Dan janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.

 

Tapi di sini anggurnya adalah “anggur perzinahan”, jadi jelas bukan ajaran/doktrin yang benar yang berasal dari Tuhan. Anggur ini adalah anggur yang dikatakan di:

Ulangan 32:32-33

32 Karena pohon anggur mereka adalah pohon anggur dari Sodom dan dari kebun-kebun Gomora; buah anggur mereka adalah buah anggur yang beracun, gugusan-gugusannya pahit. 33 Air anggur mereka adalah racun dari Naga, dan bisa (racun) jahat ular kobra.

 

Nah “anggur perzinahan” ini, adalah ajaran atau doktrin hasil persekutuan gereja dengan raja-raja bumi. Doktrin yang mana itu?

Tanduk Kecil (Kepausan, Antikristus) telah mengubah waktu dan Hukum Tuhan (sudah dibahas di Daniel 7:25), di antaranya adalah Perintah Keempat dari Hukum Tuhan tentang perhentian Sabat Hari Ketujuh. Hukum yang ditulis jari Tuhan sendiri, berani diganti oleh Kepausan ke hari pertama dalam minggu, ke hari Ahad (Minggu). Kita sudah mempelajari bahwa memelihara Sabat Hari Ketujuh itulah Meterai Allah. Sebaliknya memelihara hari Minggu (hari Ahad) sebagai sabat, itulah Tanda Binatang. Nah, Tanda Binatang inilah anggur hasil perzinahan Pelacur Babilon dengan raja-raja bumi.

 

 

17:3        Maka dia membawa aku pergi dalam roh ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor Binatang berwarna merah darah,  penuh dengan nama-nama hujat, mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

 

v   dia membawa aku pergi dalam roh

ü   “dia” itu salah satu dari malaikat Tujuh Malapetaka Terakhir

ü   “aku” adalah Yohanes.

ü   “dalam roh” artinya Yohanes tidak benar-benar diterbangkan dari P. Patmos ke padang gurun, melainkan dia mendapat penglihatan tentang padang gurun.

 

v   “ke padang gurun”

ingat ini bahasa simbolis, jadi ini bukan suatu tempat geografis, tapi ini suatu kondisi.

Kata yang diterjemahkan “padang gurun” ~ bahasa aslinya ἔρημος [erēmos] er'-ay-mos, artinya: of uncertain affinity [dalam ikatan yang tidak jelas]; lonesome [seorang diri/sendirian], that is, (by implication) waste  [yaitu maksudnya tempat yang sepi, tidak berpenghuni] (usually as a noun, [umumnya kata benda] G5561 being implied): - desert [padang gurun], desolate [tempat yang menyedihkan, yang ditinggalkan semua manusia], solitary [seorang diri], wilderness [tempat yang tidak terawat/ ditelantarkan, lingkungan yang tidak ramah, tidak berpenghuni].

 

Berarti perempuan itu sedang berada di tempat yang memprihatinkan. Mengapa perempuan ini berada di tempat yang menyedihkan? Karena itulah vonnisnya. Itulah hukumannya, vonnis yang disebutkan di ayat 1. Perempuan ini sedang menjalani hukumannya setelah mempersekusi umat Allah selama 1260 tahun masa kejayaannya, dari 538 – 1798, ingat?

Jadi di ayat 3 ini kita dapati Gereja yang murtad ini sedang menjalani hukumannya dalam kondisi yang memprihatinkan. Memprihatinkan jika dibandingkan masa kejayaannya dulu. Dulu dia bisa mempersekusi umat Allah, membunuh siapa saja yang tidak setuju dengan kemauannya. Sekarang dia tidak bisa. Ini kondisi yang memprihatinkan baginya. Tapi apakah dia masih ada? Ya, dia masih ada, hanya dia tidak bisa berbuat sewenang-wenang seperti masa kejayaannya dulu.

 

Kita pernah bertemu istilah “padang gurun” ini di pasal 12:6, di mana seorang perempuan lari ke padang gurung dan di sana dia dipeliharakan selama 1260 tahun. Nah, perempuan yang di ayat 17 ini bukanlah perempuan yang di pasal 12. Jangan rancu.

ü   Perempuan yang di pasal 12 adalah gereja Tuhan,

yang dipersekusi selama 1260 tahun (dia ada di kondisi padang gurun).

ü   Perempuan di pasal 17 adalah Pelacur besar, gereja yang murtad,

dialah yang mempersekusi gereja Tuhan selama 1260 tahun, dan sekarang dia sedang menjalani hukumannya karena telah mempersekusi gereja Tuhan. Sekarang kekuasaannya yang sewenang-wenang dicabut dan dia mengalamai kondisi padang gurun.

 

v   “seorang perempuan duduk di atas seekor Binatang”

Ingat ini simbol, perempuan yang sama yang disebutkan di ayat 1, “Pelacur besar, yang duduk di atas banyak air yang tadi sudah kita identifikasi sebagai Gereja yang murtad,  sekarang dikatakan dia duduk di atas Binatang. Kita akan menyimak Binatang ini adalah Binatang yang sama yang ada di Wahyu 13:1-10. Ciri-cirinya sama.

 

Jadi menurut Wahyu 17:3 ada berapa sosok yang sedang menjalani hukuman di padang gurun? Dua! Yaitu:

Ø   Si pelacur besar yang sementara baru diidentifikasi sebagai Gereja yang murtad,

utamanya adalah gereja Roma Katolik, tetapi kemudian gereja-gereja Protestan, “anak-anak pelacur”nya juga bergabung dengan ibunya ketika mereka juga menolak Pekabaran Tiga Malaikat.

Ø   Binatang merah yang didudukinya,

yang penuh nama hujat, punya 7 kepala dan 10 tanduk, yang sudah ita ketahui adalah Kepausan.

Gereja yang murtad itu duduk di atas Kepausan. Berarti Gereja yang murtad itu  didukung oleh Kepausan. Tuhan mau menunjukkan walaupun gereja-gereja Protestan bukan Katolik, tetapi bila gereja itu sudah menyimpang dari kebenaran Alkitab, menolak Pekabaran Tiga Malaikat, menolak kebenaran yang disampaikan untuk masa ini dan mempertahankan ajaran Kepausan, mereka didukung oleh Kepausan.

 

v   “berwarna merah darah”

“Merah darah” tulisan aslinya: κόκκινος [kok’-kee-nos] yang diterjemahkan ke bahasa Inggris sebagai “scarlet” atau “crimson”, yaitu warna merah tua seperti warna darah.

Yesaya 1:18  

‘Marilah, baiklah kita berunding bersama,’ firman TUHAN. ‘Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, mereka akan menjadi putih seperti salju; sekalipun mereka berwarna merah darah, mereka akan menjadi seperti bulu domba.’

 

Jadi warna merah tua/merah kirmizi/scarlet/crimson ini adalah warna dosa. Berarti Binatang ini jelas-jelas penuh dosa. Dosa ialah melanggar Hukum Allah, “sebab dosa ialah pelanggaran Hukum Allah” [1 Yoh 3:4].

 

v   “penuh dengan nama-nama hujat”

Waduh. Kita ingat kan apa salah satu nama hujatnya? VICARIUS FILII DEI, juga VICARIUS CHRISTI.  Manusia fana yang berani mengangkat dirinya sendiri sebagai wakil Anak Allah di dunia. Padahal Yesus sudah mengatakan, yang menggantikan DiriNya di dunia adalah Roh Kudus, yang sama-sama Allahnya, ἄλλον [allon] παράκλητον [paraklēton], artinya Penghibur lain yang selevel (sama dengan) DiriNya, jelas bukan seorang manusia fana yang bukan level Allah.

Apa ada nama hujat yang lain? Bagaimana dengan “bapa suci” atau “holy father”? Padahal Yesus berkata,

Matius 23:9

Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapamu di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yang ada di sorga.

 

v   “tujuh kepala”

Kita sudah mempelajari bahwa kepalanya yang penuh nama hujat di sini melambangkan pemberontakannya terhadap Allah.

Sedangkan angka tujuh juga sudah kita pelajari pada Binatang ini punya makna ganda:

ü   yang satu melambangkan kesempurnaan, pol, yang tertinggi.

Berarti 7 kepala yang penuh nama hujat ialah pemberontakannya pada Allah sudah tingkat tertinggi.

ü   yang kedua melambangkan Binatang ini punya 7 tahap eksistensi, yang nanti akan kita pelajari.

Mengapa kita paham ini bicara tentang tahap eksistensi? Karena dikatakan bahwa salah satu kepalanya pernah terkena luka yang fatal, yang mematikan. Berarti angka 7 di sini punya makna literal 7 buah, setiap kepalanya mewakili satu periode eksistensinya.

 

v   “sepuluh tanduk”

Masih ingat “tanduk” adalah kekuasaan kenegaraan?

Angka 10 artinya keseluruhan, tidak ada yang tidak terhitung, semua negara termasuk.

Maka memiliki “10 tanduk” berarti pada waktu Binatang Wahyu 17 ini muncul, dia punya full power, kekuasaan kenegaraan atas semua bangsa di dunia, dia mendapatkan dukungan dari semua bangsa.

 

v   Persamaan dengan Binatang Wahyu 13:1-10.

Binatang ini punya tanda-tanda yang sama dengan Binatang Wahyu 13:1-10. Sama-sama punya 7 kepala dan 10 tanduk, sama-sama punya nama-nama hujat. Memang ini Binatang yang sama, hanya saja dari periode yang berbeda.

Ø   Binatang di Wahyu pasal 13 muncul dari laut,

berarti itu menggambarkan saat pertama munculnya Binatang tersebut, saat dia muncul dari kancah peperangan banyak bangsa (laut = orang banyak, gejolak, kekacauan). Kita sudah mempelajari bahwa Binatang yang muncul dari laut Wahyu 13 itu adalah Roma Kepausan. Jadi itu Kepausan pada tahap pertamanya dia muncul sebagai penguasa.

Ø   Binatang di Wahyu pasal 17 muncul dari “lubang yang tidak ada dasarnya”. 

Berarti Binatang merah darah ini muncul dari tempat kematian! Dan itu tahap kedua munculnya Kepausan Roma setelah bangkit dari luka fatalnya (kematiannya).

 

v   Tidak punya mahkota pada tanduknya.

Binatang Wahyu 13 punya 10 tanduk dan 10 mahkota pada tanduknya.

Binatang Wahyu 17 punya 10 tanduk tapi tidak ada mahkota pada tanduknya.

Karena ini Binatang yang sama, maka adanya mahkota menunjukkan bahwa Binatang Wahyu 13 eksis di zaman raja-raja, saat negara-negara di dunia berbentuk kerajaan di mana rajanya menjalankan pemerintahan.

Binatang Wahyu 17 eksis di zaman modern, di  zaman republik. Di akhir zaman, mayoritas negara di dunia tidak lagi berbentuk monarki, tapi berbentuk republik. Kalaupun ada rajanya, itu hanya sebagai lambang negara saja, yang menjalankan pemerintahan adalah perdana menterinya dan parlemen.

 

v   Hubungannya dengan Naga di Wahyu pasal 12.   

Selain itu, Binatang ini punya kemiripan dengan “Naga merah” dari Wahyu pasal 12. Coba kita review  Wahyu 12:3

Dan di sana muncul keajaiban yang lain di langit; dan lihatlah, seekor Naga merah yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan ada tujuh mahkota di atas kepala-kepalanya.

 

Jadi apanya yang sama?

ü   Warnanya sama merahnya.

Kita sudah tahu warna merah melambangkan dosa.

ü   Sama punya tujuh kepala.

Hanya Naga merah Wahyu 12 punya 7 mahkota di atas kepalanya. Ini sudah kita bahas di pasal 12.

Binatang Wahyu 17 kepalanya tidak bermahkota. Dan angka 7 punya makna ganda, yang satu simbolis, yang satu literal. Juga sudah kita bahas di atas.  

ü   Sama punya 10 tanduk, tanduk adalah kekuasaan kenegaraan.

Angka 10 adalah angka keseluruhan. Jadi Naga dan Binatang ini sama-sama punya full power atas negara-negara. Jangan lupa Naga itu yang memberikan Binatang ini kekuatannya, kekuasaannya, dan takhtanya. Jadi apa yang dimiliki Binatang itu adalah pemberian si Naga, termasuk negara-negara yang dikuasainya.

 

Maka kemiripan Binatang Wahyu 17 (yang adalah kelanjutan Binatang Wahyu 13:1-10) dengan Naga, menunjukkan bahwa dia memiliki karakter yang sama dengan si Naga, yaitu melawan Allah dan menganiaya orang-orang kudus umat Allah. Binatang itu adalah agen si Naga, kaki tangannya.

 

 

17:4        Dan perempuan itu memakai kain berwarna ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas dan batu-batu permata dan mutiara-mutiara, dengan sebuah cawan emas di tangannya penuh segala kekejian dan kenajisan perzinahannya.

 

v   “perempuan itu memakai kain berwarna ungu dan kain kirmizi”

Di zaman Perjanjian Lama, pakaian Imam Besar didominasi oleh warna ungu, merah tua, emas dan biru.

Keluaran 28:4-5

4 Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, dan sebuah efod, dan sebuah  gamis, dan jubah yang disulam, sebuah serban, dan sebuah ikat pinggang. Dan mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan anak-anaknya, supaya ia boleh melyanani Aku dalam jabatan imam. 5 Dan mereka harus mengambil emas, dan biru, dan ungu, dan kirmizi dan lenan halus.

 

Warna biru itu punya makna yang penting. Bahasa aslinya adalah תּכלת [tek-ay'-leth] warna yang diperoleh dari benang yang dicelup cerulean mussel [semacam kerang].

Jadi, pakaian seorang imam besar harus ada warna emas, biru, ungu dan merah tua.

Tetapi dikatakan di sini, Gereja yang murtad ini [Pelacur besar itu] memakai kain berwarna ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas”. Jadi kurang satu warna, yaitu warna biru.

Warna biru itu mempunyai makna khusus, itu melambangkan kepatuhan kepada Hukum Allah. Kita lihat di:

Bilangan 15:38-39

38 Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada sudut-sudut baju mereka, turun-temurun, dan tempatkan benang biru pada jumbai-jumbai yang di sudut itu. 39 Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya supaya kamu tidak ikut melacur lagi menuruti keinginan hatimu atau matamu sendiri,

 

Di waktu yang lampau selama berabad-abad, imam-imam Gereja universal  hanya memakai warna emas, ungu dan merah tua. Sedangkan khusus warna biru yang melambangkan kepatuhan kepada segala perintah Tuhan, itu tidak ada pada pakaian mereka! Inilah satu lagi tanda yang diberikan Tuhan supaya kita tidak salah mengenali mana gereja yang murtad ini. Jika kita melihat jubah para Paus, kardinal dan imamnya, maka warnanya selalu didominasi oleh warna ungu, merah tua dan emas, tak ada warna biru. Tetapi, sekarang karena menjelang akhir zaman, kita melihat warna biru muncul di pakaian mereka, dan hal-hal seperti ini sudah diingatkan Paulus di  2 Korintus 11:14-15:  

14 Dan tidak mengherankan, sebab Iblis sendiri berubah menjadi malaikat terang. 15 Jadi bukanlah suatu hal yang hebat jika pelayan-pelayannya juga diubahkan sebagai pelayan-pelayan kebenaran, yang kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan-perbuatan mereka.

 

v   “dan batu-batu permata dan mutiara-mutiara”

Menyatakan pamer kekayaan. Dan mereka memang kaya raya. Kekayaan dunia sebagian besar ada di tangan mereka.

 

v   “sebuah cawan emas di tangannya penuh segala kekejian dan kenajisan perzinahannya”

Cawannya emas, biar kelihatan menarik. Tapi apa yang indah dan menarik sering-sering menipu. Karena cawan emas ini isinya segala kekejian dan kenajisan perzinahannya.

Kekejian adalah hal-hal yang amat sangat dibenci Tuhan, seandainya dosa punya kelas, maka ini adalah dosa kelas yang tertinggi, yang paling parah.

Perzinahan adalah ketidaksetiaannya kepada Tuhan, hubungan gelapnya dengan kekuasaan dunia, “raja-raja bumi”, dan itu disebut najis oleh Tuhan. Tapi bahayanya ialah, manusia di bumi tertarik kepada indahnya kemilau emas cawannya, dan mereka akan turut ambil bagian dalam segala kekejian dan kenajisannya.

 

 

17:5        Dan di dahinya tertulis suatu nama: MISTERI, BABEL BESAR, IBU DARI PELACUR-PELACUR, DAN  KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.

 

v   “MISTERI, BABEL BESAR

Kata “misteri” itu sedikit berbeda dari kata “rahasia.”

Kalau “rahasia” itu berarti sesuatu yang diketahui tetapi sengaja disembunyikan, sesuatu yang sengaja tidak diungkapkan, sesuatu yang sengaja ditutupi.

Tapi kalau “misteri” itu berarti sesuatu yang belum diketahui, yang memang belum terungkap, sesuatu yang masih gelap.

Jadi apa yang tidak diketahui tentang Babel Besar ini? Apa misterinya?

 

v   “IBU DARI PELACUR-PELACUR

Wow! Di ayat 1 dia disebut “Pelacur besar”. Sekarang di sini ternyata Pelacur besar ini punya anak-anak perempuan yang juga menjadi pelacur! Berarti ibu dan anak-anak perempuannya semua sudah melacurkan diri.

Apa Pelacur besar ini punya anak-anak lelaki? Tidak! Karena gereja selalu dilambangkan seorang perempuan bukan laki-laki. Berarti ini gereja induknya pelacur, tidak setia kepada Kristus, dan gereja-gereja yang lahir darinya juga menjadi pelacur semuanya., juga tidak setia kepada Kristus. Mengerikan.

Jika sudah menjadi pelacur apakah mereka masih punya status mempelai atau istri Kristus? Ya jelas tidak! Berarti Kristus sudah tidak menganggap mereka mempelaiNya lagi. Mereka bukan milik Kristus lagi.

 

Kita sudah tahu identitas si ibu Pelacur besar. Dialah yang tadinya penerus  gereja apostolik yang murni. Tetapi seiring berjalannya waktu, dia mendapati bahwa tawaran Setan lebih menarik. Sedikit demi sedikit dia mengizinkan Setan dan dunia melenggang masuk ke dalam gererja, dan menyelewengkan ajaran-ajaran Alkitab. Mulai abad ke-4 Masehi, kemurnian ajaran Alkitab tergerus, setiap abad membuat gereja itu semakin terperosok dalam kebohongan Setan.

Tuhan membangkitkan orang-orang baik, utusan-utusanNya, para reformator untuk menolong gereja itu kembali ke azasnya yang benar, yaitu Alkitab. Tapi semua bapak reformasi satu demi satu dipersekusi, hingga akhirnya di abad ke-16 Tuhan menceraikan gereja ini, dan menggantikannya dengan gereja-gereja Protestan (zaman jemaat Sardis) yang pecah darinya. Tetapi sayangnya gereja-gereja Protestan yang lahir dari gereja universal, tidak melanjutkan reformasi yang dimulai para bapak reformasi, sebaliknya mereka macet dan akhirnya tidak bertahan dalam kebenaran. Pepatah mengatakan, apa yang tidak bertumbuh akan mati. Itulah yang terjadi pada reformasi Protestan. Mereka sudah berhenti berjuang sebelum mencapai kemenangan, dan akhirnya mereka justru merosot dan malah berkoalisi kembali dengan gereja universal dalam eukumene. 500 tahun setelah Luther memakukan protesnya di pintu gereja Wittenberg, gereja Lutheran menandatangani surat mengakui bahwa apa yang terjadi 500 tahun yang lalu itu suatu kesalahpahaman dari pihak Protestan dan mereka kembali ke pelukan si ibu. Seandainya Luther masih hidup, dia bisa kejang-kejang mengetahui ini.

 

v   “DAN  KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI”

Luar biasa, Babel Besar ini juga melahirkan “kekejian-kekejian bumi”.

Kita bisa membuka Alkitab dan menemukan banyak hal yang disebut “kekejian” menurut Tuhan, misalnya:

ü   sujud kepada patung (Keluaran 20:4-5, 1 Raja 12:30),

ü    berkomunikasi dengan orang mati, praktek-praktek okultisme (Ulangan 18:9-20), termasuk berdoa minta restu dan bantuan orang-orang yang sudah mati.

ü   tidak mau menurut Hukum Tuhan (Amsal 28:9),

ü   makan binatang yang haram (Ulangan 14:3),

ü   homoseksualitas (Imamat 20:13),

ü   menipu dengan timbangan yang tidak tepat (Ulangan 25:15-16),

ü   mata sombong, lidah dusta, menumpahkan darah orang tidak bersalah, hati yang jahat, yang gemar ikut melakukan kejahatan, saksi dusta, penyebar kebohongan, yang menimbulkan pertengkaran saudara (Amsal 6:16-19), dll.

Keterangan yang diberikan Tuhan di pasal 17 tentang identitas Babel Besar ini sedikit demi sedikit membuka misterinya. Ini bagian yang pertama. Selama ini Babel Besar dianggap perempuan suci, gereja Allah yang kudus dengan segala ritualnya yang megah dan khusuk, mempelai Kristus, ternyata semua itu salah. Sekarang misterinya dibuka, dia justru Pelacur besar, ibu dari pelacur-pelacur dan kekejian-kekejian di bumi. Selanjutnya lebih banyak lagi misterinya yang akan dikuak.

 

 

17:6        Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku terkesima dengan kekaguman besar.

 

v   “perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah martir-martir Yesus

Saking banyaknya darah orang-orang kudus dan martir-martir Yesus yang diminumnya, Gereja yang murtad itu sendirimabuk. Mulai masa kejayaannya selama 1260 tahun, yang nanti akan dilanjutkannya ketika lukanya yang fatal disembuhkan oleh Binatang yang kedua yang seperti domba, tidak terbilang umat Allan yang jatuh sebagai korbannya. Jadi tidak salah kalau nanti di Tujuh Malapetaka Terakhir Tuhan membalas mereka disuruh minum darah betulan ketika semua sungai dan mata air berubah menjadi darah.

 

v   “aku terkesima dengan kekaguman besar”

Yohanes sudah mengalami kekejaman raja-raja Roma terhadap pengikut-pengikut Kristus. Menurut sejarah dia pernah digoreng dalam kuali minyak, tetapi nyawanya dipelihara Tuhan. Dia melihat rekan-rekannya mati dibunuh satu per satu. Petrus disalibkan, Paulus dipancung, Yakobus sudah lebih dulu dibunuh oleh pedang. Tapi ketika dia melihat bagaimana Gereja yang murtad ini mabuk oleh darah orang-orang kudus, dia masih terkesima dan kagum, terheran-heran, karena itu masih jauh dari segala kekejaman yang pernah dilihatnya. 

 

 

17:7        Dan malaikat itu berkata kepadaku, ‘Mengapa engkau kagum? Aku akan memberitahumu misteri perempuan itu, dan tentang Binatang yang memikulnya, yang memiliki kepala tujuh dan tanduk sepuluh.

 

v   “Aku akan memberitahumu misteri perempuan itu, dan tentang Binatang yang memikulnya”

Jadi malaikat ini berkata kepada Yohanes bahwa dia akan menguak misteri Gereja yang murtad itu, dan Binatang yang memikulnya.

Apa maknanya perempuan itu dipikul oleh Binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu?

Kata yang diterjemahkan memikul” di sini berasal dari    βαστάζω [bastazō] yang berarti “mengangkat”, “menanggung” atau “menghidupi”. Jadi Pelacur besar ini duduk di atas Binatang berkepala 7 dan bertanduk 10 itu, berarti  Binatang itu yang menanggung, atau mengangkat, atau mendukung Pelacur besar itu.

 

Di ayat 1, pertama-tama kita diberitahu bahwa Pelacur besar itu duduk di atas banyak air”. Tapi di ayat 3 dikatakan perempuan itu duduk di atas Binatang berwarna merah darah”.

ü   “banyak air”

memberikan keterangan tentang jangkauan kekuasaannya“banyak air” ini menurut ayat 15 adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa

ü   Sedangkan istilah “Binatang”  

memberikan keterangan tentang identitas kekuasaannya. Di nubuatan Alkitab, binatang melambang raja atau kerajaan atau negara. Dan di pelajaran pasal 13 kita sudah tahu Binatang ini melambangkan Kepausan, sebagai suatu sistem pemerintahan.

 

Jangan membayangkan “Binatang merah” di Wahyu 17 ini seperti macan atau kerbau atau binatang lainnya. “Binatang” ini bukanlah benar-benar seekor hewan. Kitab Wahyu bicara dalam simbol, jangan lupa.

Sebenarnya di zaman itu dikenal mitos tentang seekor “naga air”. Jadi Alkitab memakai konsep “naga air” ini karena inilah yang dipahami oleh orang-orang di zaman itu. Konsepnya ialah, “naga air” ini memiliki 7 kepala yang sebenarnya adalah 7 gunung yang terus memuntahkan air, dan air dari tujuh gunung ini mengalir ke lereng-lereng lalu menyatu di lembah, membentuk sungai panjang yang berliku-liku menyerupai badan seekor ular atau naga. Pada waktu air pasang, air itu melimpahi bantaran-bantaran sungai mirip sayap, dan sungai itu tampaknya seperti naga terbang.

Jadi “Binatang merah” ini ialah sungai yang berliku-liku tersebut. Karena itu di ayat 1 dikatakan bahwa Pelacur besar itu duduk di atas banyak air, dan di ayat 3 dikatakan dia duduk di atas Binatang merah itu, artinya sama, karena Binatang merah itu sama dengan sungai yang banyak airnya.

 

v   “memiliki kepala tujuh dan tanduk sepuluh”

Kita sudah membahas ini, jadi kita tidak akan membahasnya lagi.

 

 

17:8        Binatang yang telah kaulihat itu, pernah ada, dan sekarang tidak ada, dan  akan muncul keluar dari lubang yang tidak ada dasarnya, dan menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi akan kagum, yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan,  dari fondasi dunia,  apabila mereka melihat Binatang yang pernah ada, dan sekarang tidak ada, namun [akan] ada.

 

v   “pernah ada, dan sekarang tidak ada, dan  akan muncul keluar dari lubang yang tidak ada dasarnya, dan menuju kepada kebinasaan”

Menurut ayat ini Binatang itu punya empat tahap eksistensi, yaitu:

(1)  pernah ada [past tense – sudah lampau],

(2)  tidak ada [present tense – sekarang ini],

(3)  akan muncul dari lubang yang tidak ada dasarnya [future tense ~ akan terjadi], dan

(4)  menuju kepada kebinasaan [future tense - akhirnya].

Kita cocokkan deskripsi ini dengan ayat-ayat lain yang terdapat di dalam Kitab Wahyu. Karena ayat ini adalah kelanjutan dari ayat-ayat sebelumnya, yang adalah masa Binatang itu sedang menjalani hukumannya di padang gurun, maka keterangan waktu yang diberikan di ayat ini, adalah sesuai dengan masa itu, berarti:

a)   dia pernah ada [“was” ~ past tense]:  

berbicara tentang masa sebelum dia berada di padang gurun yang dilihat oleh Yohanes, yaitu saat dia berkuasa. Kita sudah tahu Binatang ini adalah Kepausan, maka ini berbicara tentang tahun-tahun 538-1798 saat Kepausan berkuasa penuh lintas negara, ditakuti oleh raja-raja, dan dia berkuasa menghabisi orang-orang yang berani menentangnya, tidak peduli apakah itu raja, atau bangsawan, apalagi cuma rakyat jelata.

 

b)   Sekarang dia tidak ada [“is not” ~ present tense]

Kondisi yang dilihat oleh Yohanes dalam visionnya sekarang, sedang ada di padang gurun, adalah waktu sekarang, present tense. Jika tadinya dia ada, lalu saat ini dia tidak ada, berarti dia sekarang apa? Dia sekarang sedang mati. Apakah Kepausan sekarang mati? Ya, dia dianggap mati dalam tanda kutip, atau katakan “mati suri” atau non-aktif, karena sejak tahun 1798, ketika jenderal Berthier menangkap Paus Pius VI, berakhirlah kekuasaan mutlak Kepausan. Sejak itu, hingga saat ini Kepausan tidak punya kekuasaan sewenang-wenang lagi terhadap mereka yang berlawanan dengannya. Jadi, walaupun sistem atau organisasi Kepausan itu masih ada, tapi dia tidak memiliki kekuasaan yang pernah dimilikinya dulu selama tahun-tahun 538-1798. Dia tidak bisa membunuh dan menganiaya lagi sesuka hatinya. Dengan kata lain, sejak 1798 sampai sekarang Kepausan yang suka menganiaya, sedang non-aktif, atau dianggap mati.

 

c)    lalu dia akan (“shall” ~ future tense/bakal terjadi) muncul dari  lubang yang tidak ada dasarnya.

Lubang yang tidak ada dasarnya kata aslinya adalah ἄβυσσος [abussos] yang artinya tempat yang dalam yang tidak tampak dasarnya, tempat kegelapan, tempat di mana tidak ada kehidupan, juga disebut sebagai tempat kematian. Ayat ini nanti akan diuraikan lagi di ayat 10.

Berarti Binatang ini yang pernah ada, lalu yang sekarang sedang mati, dia akan keluar dari ἄβυσσος [abussos], dari tempat yang gelap, dari tempat tidak ada kehidupan, dengan kata lain dia nanti akan bangkit dari kematiannya,

 

d)   Ternyata setelah dia bangkit itu, dia tidak akan hidup lama apalagi selama-lamanya, melainkan dia menuju kebinasaan.

Jadi akhir dari Binatang ini, ialah dia akan dibinasakan.

 

Jadi dalam satu kalimat ini terangkum sejarah Binatang itu, Kepausan, dari masa jayanya tahun 538-1798, ke masa non-aktifnya sekarang, ke masa kebangkitannya nanti dari kematian dan kembali mempersekusi umat Allah, dan akhirnya ke kebinasaannya yang final.

 

v   “mereka yang diam di bumi akan kagum, yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan, dari fondasi dunia”

Siapa orang-orang yang akan kagum? Mereka yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan sejak dunia dijadikan. Nah, ini perlu disimak penjelasannya.

Kristus punya Kitab Kehidupan. Pada waktu manusia menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, namanya dicantumkan dalam Kitab Kehidupan ini. Mulai dari generasi Adam. Manusia-manusia yang tidak mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Penebusnya, namanya tidak pernah dicatat di Kitab Kehidupan.

Nah, ayat ini bicara tentang manusia-manusia yang namanya tidak tertulis di Kitab Kehidupan. Berarti mereka tidak terdaftar sebagai umat Tuhan, mereka bukan umat Tuhan.

Kelompok mereka itulah yang kagum. Hal yang sama disebutkan di:

Wahyu 13:3, 8

3 Dan aku melihat satu dari kepala-kepalanya sepertinya terluka fatal, dan lukanya yang mematikan itu disembuhkan. Dan  seluruh dunia kagum, dan mengikut Binatang itu. 8 Dan semua yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Sang Domba, yang telah disembelih dari fondasi dunia

 

Di Wahyu 13:3 sudah disebutkan bahwa seluruh dunia kagum! Luar biasa! Berarti “seluruh dunia” sama dengan “mereka yang diam di bumi” Wahyu 17:8. Berarti kecuali umat Tuhan yang hanya sedikit, yang lain-lain mayoritas “seluruh dunia” dan “mereka yang diam di bumi”, semuanya akan kagum pada Binatang itu dan mengikutinya.

Sekarang saja, selagi Binatang itu luka fatalnya belum sembuh, nyaris seluruh dunia sudah kagum padanya. Suaranya didengar. Dia bertemu dengan kepala-kepala negara, dia berbicara di mana-mana. Walaupun bertentangan dengan isi Alkitab, tapi pandangannya tentang evolusi, tentang aborsi, tentang hubungan seksual sesama jenis, tenang isu gender, tentang faham sosialisme, dianggap benar, dikagumi karena memihak suara populasi. Penggenapan nubuatan ini sudah di depan mata kita. Berapa lamanya lagi Binatang ini akan bangkit dari kematiannya? Pasti tidak lama lagi karena kebangkitannya sudah dipersiapkannya sejak berabad-abad.

Tapi siapakah mereka ini yang namanya tidak tertulis di Kitab Kehidupan? Mereka adalah orang-orang yang tidak selamat, orang-orang yang akan dibinasakan.

Wahyu 20:15

Dan barangsiapa yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. 

 

17:9        Dan di sini perlu pikiran yang punya hikmat: ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk.

 

v   perlu pikiran yang punya hikmat

Hikmat dunia? Jelas tidak. Hikmat dari Allah. Apa kata Alkitab tentang hikmat ini? Dari mana kita memperoleh hikmat yang dari Allah?

Mazmur 111:10

Takut akan TUHAN adalah permulaan hikmat; semua orang yang melakukan Perintah-perintahNya memiliki akal budi yang baik. Pujiian bagiNya tetap untuk selamanya.

Jadi kalau kita mau punya hikmat surgawi, terlebih dulu kita harus takut akan Tuhan. Kalau tidak begitu, kita tidak mendapat hikmat dari Allah.

 

v   “ketujuh kepala itu adalah tujuh gunung, yang di atasnya perempuan itu duduk

Nah, sekarang dikatakan perempuan itu, Pelacur besar itu, duduk di atas ketujuh gunung yang adalah tujuh kepala. Jadi di sini bukan kepala literal, tapi kepala-kepala ini adalah tujuh gunung yang mengeluarkan air yang membentuk tubuh “naga air”. Kita sudah bicara tentang “naga air” ini tadi di ayat 7. Silakan membacanya lagi.

Berarti tujuh kepala = tujuh gunung = naga air (ay. 7) = Binatang (ay. 3) = banyak air (ay. 1) yang diduduki perempuan itu.

Jangan bingung karena satu hal kadang bisa dilambangkan beberapa simbol yang berbeda.

 

 

17:10      Dan ada tujuh raja: lima sudah jatuh, yang satu sekarang ada, dan yang lain masih belum datang, dan bila ia datang, ia harus tinggal untuk waktu yang singkat

 

v   “ada tujuh raja”

Jadi tujuh raja ini adalah Binatang berwarna merah darah itu dalam semua tahap eksistensinya.

 

v   lima sudah jatuh

Di pasal 13 kita sudah mempelajari bahwa Binatang yang muncul dari laut itu adalah bentukan dari empat negara: Babilon, Medo-Persia, Greeka/Yunani, dan Kekaisaran Roma. Ini sudah diuraikan di kitab Daniel. Berarti kita sudah dapat 4 tahap dari Binatang itu.

Lalu kita tahu kekaisaran Roma digantikan oleh Kepausan Roma, berarti ini raja yang kelima.

Inilah kelima raja yang sudah jatuh. Karena yang dilihat Yohanes adalah Kepausan Roma yang berada di padang gurun. Berarti itulah “masa sekarang” Binatang ini, yaitu masa di mana dia berada dalam status non-aktif (padang gurun adalah simbol tidak aktif, kesepian, tidak bisa berkiprah seperti normalnya). Berarti masa jayanya sudah lewat, sudah jatuh.

Lima kepalanya (bentuk pemerintahannya) yang sudah jatuh ialah:

1.   Babilon

2.   Medo-Persia

3.   Greeka

4.   Kekaisaran Roma

5.   Kepausan Roma yang jaya (538-1798)

Karena sekarang Binatang itu sedang berada di padang gurun, berarti masa kejayaannya sudah lewat. Karena itu Kepausan Roma hingga 1798 masuk kepala no.5 yang sudah jatuh.

 

v   “yang satu sekarang ada” (raja no. 6)

Jelas ini adalah Binatang yang dilihat Yohanes di padang gurun, Binatang yang sedang non-aktif. Jadi ini adalah tahap ke-6 Binatang itu.

6.   Kepausan Roma yang mati suri/non-aktif, yang ada di padang gurun.

 

Mari kita kembali ke ayat 8. Di sana dikatakan:

“Binatang yang telah kaulihat itu, pernah ada, dan sekarang tidak ada”

 

Nah, di ayat 8 dikatakansekarang tidak ada” (is not)

Sedangkan di ayat 10 dikatakan sekarang ada” (is).

Jadi yang benar sekarang dia ada atau tidak ada? Ini penjelasannya:

Ayat 8 berbicara tentang status kekuasaan mutlak Binatang (Kepausan) itu.

Kepausan yang memiliki kekuasaan yang mutlak, bisa mempersekusi dan membunuh orang-orang yang tidak sefaham dengannya itu sedang tidak ada, sedang “is not” walaupun organisasinya ada. Karena itu dikatakan Kepausan sedang dalam tahap mati suri.

Ayat 10 berbicara tentang eksistensinya secara literal.

Kita lihat bahwa sistem Kepausan sekarang tetap ada, ada Pausnya. Dan inilah tahapnya yang keenam, setelah lima tahap sebelumnya sudah lewat. 

 

v   “yang lain masih belum datang” (raja no. 7)

Yang belum datang berarti sekarang belum ada, masih di masa depan, baru akan ada setelah Kepausan nanti sembuh dari lukanya yang fatal. Ini adalah tahap ketujuh.

7.   Kepausan Roma yang bangkit dari kematiannya, dan mulai mempersekusi umat Allah lagi.

 

Setelah “mati suri” atau non-aktif sejak tahun 1798 hingga suatu saat di masa depan dia akan mendapatkan kekuasaannya kembali seperti ketika masa jayanya dulu, ketika dia berkuasa penuh menganiaya dan menghancurkan mereka yang tidak sepaham dengannya. Inilah penggenapan nubuatan Wahyu 13:3:

Dan aku melihat satu dari kepala-kepalanya sepertinya terluka fatal, dan lukanya yang mematikan itu disembuhkan. Dan  seluruh dunia kagum, dan mengikut Binatang itu.

Bagaimana dia bisa hidup lagi? Dia hidup lagi ketika kekuasaannya untuk menganiaya dan membunuh mereka yang tidak sepaham dengannya, diperolehnya kembali. Ini sudah kita pelajari di Wahyu 13, ketika Binatang kedua yang muncul dari bumi yaitu Amerika Serikat, memaksa semua manusia tunduk menyembah Binatang yang keluar dari laut (Kepausan), menerima Tanda Binatang itu (hari Minggu sebagai sabat), dan siapa yang berani menolak, akan dibunuh. Jadi kembali akan terjadi pembunuhan atas mereka yang tidak sepaham dengan Kepausan.

 

v   “tinggal untuk waktu yang singkat”

Jelas ini masih berbicara tentang raja yang ketujuh, kan? Kita sudah mengidentifikasi bahwa raja ketujuh ini ialah Kepausan yang hidup kembali.

Puji Tuhan, kabar baiknya dia hanya diberi waktu sebentar oleh Tuhan, tidak lama-lama. Karena ini adalah kekuasaan yang kejam, yang membunuh, yang menganiaya. Jika dia berkuasa lama, bisa habis umat Allah dibantainya.

 

Nah, apa yang mengakhiri eksistensi raja yang ketujuh ini? Tujuh Malapetaka Terakhir, yang sudah kita pelajari di pasal 16. Empat malapetaka yang petama walaupun mengerikan belum membuat Binatang itu bertobat karena tidak langsung menarget khusus Binatang itu. Tetapi ketika Malapetaka Kelima dicurahkan khusus ke Binatang itu, Wahyu 16:10

Dan malaikat yang kelima mencurahkan cawannya ke atas takhta Binatang itu dan kerajaannya penuh kegelapan, dan mereka menggigiti lidah mereka karena rasa sakitnya,

maka Binatang itu harus sibuk dengan upaya menyelamatkan dirinya sendiri, karena berikutnya koalisinya pecah, teman-temannya yang dulu mendukungnya semua berbalik mencacinya, dan dia tahu kedatangan Kristus tinggal menghitung hari.  

 

 

17:11      Dan Binatang yang pernah ada, dan yang sekarang tidak ada, ia itulah yang kedelapan, dan adalah dari yang tujuh, dan menuju kebinasaan.

 

v   “Binatang yang pernah ada, dan yang sekarang tidak ada”

Dari ayat ini jelas bagi kita bahwa yang dilihat Yohanes di padang gurun itulah “masa sekarang” Kepausan, yaitu saat dia “ada tapi tidak ada”, artinya saat dia eksis tapi tidak punya kekuasaan mutlak untuk mempersekusi mereka yang berlawanan dengannya.

Jadi jangan bingung. Pada masa Yohanes, Kepausan belum ada, itu masih zaman kekaisaran Roma (raja no. 4). Yohanes hidup di abad pertama, sedangkan Kepausan baru berkuasa pada tahun 538 (raja no. 5). Tetapi di pasal 17 ini, Tuhan menunjukkan kepada Yohanes, Kepausan pada waktu dia sudah kehilangan kekuasaan mutlaknya, berarti kondisi setelah tahun 1798, ketika Kepausan sebagai raja ke-6, ketika dia sedang mati suri, dia sedang non-aktif. Tuhan mulai dari masa Kepausan sedang non-aktif ini karena pemahaman nubuatan kitab Daniel pasal 8-12 baru terkuak di zaman Kepausan sebagai raja ke-6. Jadi setelah 1798, itu disebut era akhir zaman yang berlangsung terus hingga Kedatangan Kedua Kristus. Inilah zaman di mana kita hidup sekarang ini.

 

v   “ia itulah yang kedelapan”

Lho kan tadi dikatakan hanya ada tujuh raja, kenapa sekarang keluar yang kedelapan?

 

v   “adalah dari yang tujuh”

Berarti yang ke8 dan ke-7 adalah Binatang yang sama. Kenapa ada tahap yang lain lagi setelah yang ketujuh? Karena pemusnahan musuh-musuh Allah baru dilakukan setelah Millenium. Jadi kepala no. 7 harus mati dulu saat Kedatangan Kedua Kristus. Tapi itu baru kematian sementara, itu belum kematian kekalnya.  1000 tahun kemudian baru dia dibangkitkan kembali untuk dibinasakan dalam kematian kekal. Maka yang nanti dibangkitkan itu berarti di urutan ke-8, tetapi dia adalah kepala no.7 yang mati, karena itu dikatakan “yang kedelapan, adalah dari yang tujuh” berarti sosok yang sama.

 

v   “menuju kebinasaan”

Jadi kepala yang ke-8 itu yang akan dibinasakan api neraka.

Dia adalah kepala no.7 yang mati waktu Kedatangan Kristus yang kedua, dan yang dibangkitkan 1000 tahun kemudian saat Kedatangan Kristus yang ketiga untuk dibinasakan selama-lamanya.

 

 

Mari kita ulang sedikit tentang perjalanan sejarah Binatang ini, yang adalah Kepausan, mulai dari kitab Daniel dan kitab Wahyu.

ü    Pertama kali dia muncul sebagai Tanduk Kecil di Daniel pasal 7 dan 8.

Dan di Wahyu 13 dia disebut sebagai Binatang pertama yang muncul dari laut, dan yang di Wahyu 17 disebut sebagai raja ke-5. Dari ciri-cirinya kita semua sudah mengenalinya sebagai sistem Kepausan Roma Katolik.

 

ü    Eksistensinya sebagai Tanduk Kecil atau raja ke-5 diakhiri oleh Jendral Berthier di tahun 1798, saat Paus Pius VI ditangkap dan mati dalam pengasingan.

Walaupun dua tahun kemudian mereka mengangkat Paus yang baru, tetapi sistem Kepausan sampai sekarang dianggap masih “mati” karena tidak memiliki kekuasaannya yang lama saat dia bisa menjatuhkan hukuman sipil kepada orang-orang yang menentangnya. Kondisi “mati”nya ini masih berlangsung hingga sekarang.

 

ü    Kemudian menjelang akhir zaman, dia akan dibangkitkan oleh Binatang kedua Wahyu 13 yang muncul dari bumi, yang punya dua tanduk domba.

Maka Kepausan Roma akan berkuasa kembali seperti di abad pertengahan, zaman kejayaannya dulu, saat Kepausan bisa menjatuhkan hukuman sipil lagi atas mereka yang tidak sepaham dengannya, bahkan sampai mengeluarkan perintah untuk membunuh lawan-lawannya. Nah, ketika dia bangkit inilah dia dikatakan akan muncul dari lubang yang tidak ada dasarnya di ayat 8, atau raja ke-7 di ayat 10.

 

ü   Menurut ayat 10 di atas, dia hanya eksis untuk seketika, sebentar saja, tidak lama.

 

ü   Lalu untuk kedua kalinya sistem Kepausan ini akan kehilangan kekuasaannya,

yaitu ketika seluruh dunia dihancurkan oleh Tujuh Malapetaka Terakhir dari Tuhan.

 

Jadi, sistem Kepausan Roma ini, dua kali muncul, dan dua kali dihentikan.

 

 

Nah, tetapi kita sudah tahu bahwa di belakang sistem Binatang yang pertama (Kepausan) ini ialah si Naga yang sudah kita pelajari di Wahyu 12. Naga itulah rohnya, atau penggeraknya, karena itu mereka sangat mirip, sama-sama punya 7 kepala dan 10 tanduk.  

Setan atau Iblis itulah roh yang dari sejak zaman purba niatnya cuma mau membinasakan manusia dengan cara menyesatkan mereka supaya mereka gagal memperoleh keselamatan.

 

 

17:12      Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu adalah sepuluh raja, yang belum menerima kerajaan, tetapi menerima kuasa sebagai raja satu jam lamanya bersama-sama dengan Binatang itu.

 

v   “kesepuluh tanduk … adalah sepuluh raja”

Jadi ini bicara tentang masa ketika Binatang itu, atau Raja ke-7 itu sedang berkuasa.

Ingat, di Alkitab, angka 10 dipakai untuk mewakili seluruh jumlah yang lengkap. Angka 10 di sini mewakili semua pemerintahan dunia yang ada pada waktu akhir zaman sekarang ini.  

Wahyu 13:12

bumi dan mereka yang hidup di sana untuk menyembah Binatang pertama, yang lukanya yang mematikan telah sembuh.

Jadi bukan hanya 10 negara, tetapi semua negara di bumi, semua pemerintahan yang ada, akan mendukung Binatang itu.

 

v   “yang belum menerima kerajaan

Pada zaman Yohanes, mereka belum menerima kerajaan.

 

v   “menerima kuasa sebagai raja satu jam lamanya bersama-sama dengan Binatang itu”

Kata yang diterjemahkan “satu jam” di ayat ini adalah ὥρα [ho’-rah].

Maka:

1 jam nubuatan ialah 1/24 hari nubuatan

1 hari nubuatan = 1 tahun literal = 360 hari literal

Jadi 1 jam nubuatan = 1/24 x 360 = 15 hari literal. 

 

Tetapi kata ὥρα [ho’-rah] ini punya beberapa pengertian, di antaranya: day [hari], hour [jam], instant [segera], season [musim]. Nah, KJV memilih kata “jam”. Jika benar yang dimaksud ayat itu adalah “jam”, maka itu berarti 15 hari literal. Tetapi bagaimana kalau yang dimaksud ayat itu adalah “hari”? Karena ὥρα [ho’-rah] juga bisa berarti “hari”. Dan jika itu berarti “hari”, maka  1 hari nubuatan adalah 1 tahun literal.

Maka  pemahamannya yang paling tepat dari kata ὥρα [ho’-rah] di sini adalah “waktu yang singkat”. Itu sudah kita ketahui dari ayat 10 karena setelah kebangkitannya, Binatang yang keluar dari lubang yang tidak ada dasarnya hanya bertahan sebentar, atau waktu yang singkat.

 

Ini adalah puncak dari masa kesukaran yang dialami umat Tuhan, ketika semua pemerintahan dunia yang berkoalisi dengan Binatang itu (“menerima kuasa sebagai raja”) membatalkan Hukum Tuhan (10 Perintah Allah) dengan undang-undang mereka dan menyatakan siapa pun yang tidak mengindahkan undang-undang negara tetapi berpegang kepada Hukum Tuhan, adalah pemberontak dan musuh negara, dan dengan demikian harus dihukum. Karena mereka tidak berhasil memaksa umat Tuhan  tunduk kepada undang-undang mereka, akhirnya mereka pun menjatuhkan hukuman mati kepada umat Tuhan. Namun seperti yang sudah diberitahukan oleh Tuhan, masa itu sangat singkat dilambangkan dengan dipakainya kata  ὥρα [ho’-rah] di sini.

 

 

17:13      Mereka ini memiliki satu pikiran, dan akan memberikan kekuasaan dan kekuatan mereka kepada Binatang itu.

 

v   “satu pikiran”

Jadi semua pemerintahan dunia pada waktu itu 100% sepaham dengan Binatang itu. Padahal tidak semua negara itu beragama Kristen, tetapi walaupun berbeda agamanya mereka bisa satu pikiran dengan Kepausan, dengan alasan “demi kebaikan kemanusiaan”.

 

v   “akan memberikan kekuasaan dan kekuatan mereka kepada Binatang itu”

Artinya mereka mengizinkan Binatang itu bertindak atas nama mereka, mereka patuh dan mendukung apa yang diputuskan dan dilakukan Binatang itu.

 

 

17:14      Mereka ini akan berperang melawan Sang Domba. Dan Sang Domba itu akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja; dan mereka yang bersama-sama dengan Dia itu, dipanggil, dan dipilih dan setia.

 

v   Mereka ini akan berperang melawan Sang Domba”  

Seluruh dunia  di bawah kepemimpinan Binatang itu, akan berperang melawan Sang Domba. Bagaimana mereka melawan Sang Domba, kan Sang Domba masih ada di Surga? Mereka melawanNya dengan membatalkan Hukum Allah yang diajarkan Sang Domba, dan menggantinya dengan hukum buatan mereka sendiri. Mereka juga melawan Sang Domba dalam bentuk pengikut-pengikutNya, siapa yang tidak mau patuh kepada hukum mereka, mereka kejar dan mereka persekusi bahkan sampai mereka bunuh.

 

v   “Sang Domba itu akan mengalahkan mereka

Umat Tuhan boleh merasa lega karena Tuhan sudah berkata, Yesus Kristus akan menang, berarti mereka yang bersama-sama dengan Kristus akan menang. Yesus Kristus sendiri yang akan mengalahkan koalisi semua raja dengan Binatang itu.

 

v   “Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja

Inilah salah satu gelar Yesus ketika Dia datang. Wahyu 19:16 melukiskan Yesus datang dengan gelar itu.

Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA DAN TUAN SEGALA TUAN.

 

v   “dipanggil, dan dipilih dan setia

Ayat ini mengatakan, bahwa mereka yang bersama Kristus itu:

ü  dipanggil ~

Berarti kita harus menyambut panggilan itu. Sebenarnya semua orang dipanggil karena Kristus mati bagi semua manusia. Tetapi walau dipanggil kalau kita tidak datang, ya panggilan itu mubazir. Maka menerima panggilan Tuhan itu langkah yang pertama.

 

ü  dipilih ~

Ingat penghakiman investigasi yang sedang berlangsung dari 22.10.1844? Itulah penghakiman di mana Tuhan menyeleksi atau memilih nama-nama mana yang boleh tetap dipertahankan di Kitab Kehidupan dan nama-nama mana yang harus dicoret karena masih menyimpan dosa. Berbahagialah bila nama-nama kita terpilih untuk dipertahankan dalam Kitab Kehidupan itu. Penghakiman Tuhan itu adil, jadi jika nama kita tidak terpilih dipertahankan, itu bukan karena Tuhan yang salah, tetapi karena kita sendiri yang gagal mengikuti persyaratan Tuhan. Jangan lupa, keselamatan itu gratis tapi bersyarat.

 

ü  setia ~

hanya yang setia sampai akhir yang beroleh kemenangan. Setia terus tapi kurang seminggu namanya dihakimi dia murtad, ya gagal lulus.

 

 

17:15      Lalu ia berkata kepadaku, Semua air yang telah kaulihat, di mana pelacur itu duduk, adalah kaum-kaum, dan orang banyak, dan bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa.

 

v   “Semua air yang telah kaulihat”

Supaya generasi akhir zaman mengerti ketika mempelajari nubuatan ini, Tuhan lalu menambahkan beberapa keterangan tentang penglihatan-penglihatan yang diberikannya kepada Yohanes.

Ini penjelasan tentang istilah “banyak air”, atau “air-air” atau “semua air” atau “laut-laut” pokoknya yang menggambarkan air yang melimpah. Bilamana kita bertemu dengan istilah ada banyak air (bukan hanya di kitab Wahyu tetapi juga di kitab-kitab lainnya di Alkitab), dalam nubuatan Alkitab itu berarti segala macam manusia, banyak manusia dari segala etnis dan bangsa.

 

 

17:16      Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat pada Binatang itu, mereka akan membenci pelacur itu dan akan membuat dia terlantar, dan telanjang, dan akan memakan dagingnya, dan membakarnya dengan api.

 

v   “kesepuluh tanduk pada Binatang itu

Ingat “tanduk” adalah kekuasaan kenegaraan, kerajaan, raja, negara. Binatang itu punya 10 tanduk, 10 artinya semua yang ada, tidak ada yang tertinggal. Jadi semua negara di bumi yang tadinya memberikan kuasa dan kekuatan mereka kepada Binatang itu.

 

v   mereka akan membenci Pelacur itu

Pelacur ini adalah gereja yang sudah murtad, yang duduk di atas banyak air, ingat? Yang di dahinya tertulis MISTERI, BABEL BESAR IBU DARI PELACUR-PELACUR, DAN KEKEJIAN-KEKEJIAN BUMI.

Mengapa mereka membenci Pelacur itu? Karena mereka merasa tertipu. Ketika Malapetaka Kelima dicurahkan ke takhta Binatang itu, dan kegelapan memenuhi kerajaannya (kegelapan kiasan dan literal), maka negara-negara yang tadinya mendukung Binatang itu sekarang sadar bahwa mereka telah tertipu. Dan mereka berbalik membencinya. 

 

v   “akan membuat dia terlantar

Artinya kesepuluh tanduk itu, semua negara yang tadinya mendukung Kepausan Roma Katolik, sekarang meninggalkannya. Inilah mengeringnya sungai Efrat, Malapetaka Keenam. Mereka menyadari bahwa mereka akan binasa, Hukuman Tuhan jatuh ke atas mereka karena mereka telah memilih untuk mengikuti Pelacur ini dan tidak mengikuti Tuhan.

 

v   “telanjang

Artinya mereka akan membuka kedoknya, menelanjangi kejahatannya, membongkar semua aibnya.

 

v   “memakan dagingnya

Semua ini arti kiasan ya, artinya mereka akan “menghabisi” perempuan itu.

 

v   “membakarnya dengan api

Ini bukan api neraka yang turun dari langit. Kalau api neraka itu hak Tuhan. Tapi ini adalah kiasan, artinya pembalasan yang tuntas dari kesepuluh tanduk, dari raja-raja bumi.

 

 

17:17      Sebab Allah telah menanamkan di hati mereka untuk menggenapi tujuan-Nya; dan untuk sepakat, dan memberikan kerajaan mereka kepada Binatang itu, sampai Firman Allah akan digenapi.

 

v   “Allah telah menanamkan di hati mereka”

Kalau kita membaca kalimat ini sekilas sepertinya Allah yang menjadi sutradara dan penulis skenario, dan semuanya sudah diatur Allah, sementara manusia hanya memainkan peran yang diberikan Allah, yang beruntung menjadi pahlawan, yang tidak beruntung mendapat peran antagonis. Tidak. Bukan begitu maksudnya. Allah tidak membagikan peranan, Allah tidak mengatur langkah mereka. Tetapi Allah dalam kemahatahuanNya sudah tahu apa yang akan dilakukan setiap manusia bahkan sebelum dia dilahirkan. Allah itu mau semua orang selamat. Kristus mati untuk semua manusia, jika hanya sedikit yang selamat, pasti Dia sedih sekali. Tetapi karena Allah bukan pemaksa, maka dia menghormati hak pilih setiap manusia. Jika di ayat ini dikatakan “Allah telah menanamkan di hati mereka” maka itu berarti Allah membiarkan pikiran itu tumbuh di hati mereka. Allah tidak mencegahnya, pertama karena Allah tahu itu adalah pilihan mereka, dan kedua karena Allah sudah tahu bahwa mereka tidak akan mau mengikutiNya. Ini sama dengan beberapa ayat yang mengatakan Allah mengeraskan hati Firaun. Sebenarnya Firaun yang mengeraskan hatinya sendiri dan Allah membiarkan dia berbuat itu. Allah sudah tahu apa yang akan mereka pilih, dan Allah menggunakan itu “untuk menggenapi tujuanNya.”

 

v   “untuk sepakat, dan memberikan kerajaan mereka kepada Binatang itu”

Ini adalah orang-orang yang kagum pada Binatang itu, yang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan Sang Domba. Orang-orang ini memang memilih sendiri untuk masuk ke kubu Binatang karena mereka kagum padanya. Jadi sebelum mereka lahir, di zaman Yohanes (abad pertama Masehi), Tuhan sudah tahu bahwa orang-orang ini akan kagum pada Binatang itu dan memilih menjadi koalisinya. Jadi Tuhan biarkan mereka kagum, Tuhan biarkan mereka sepakat dengan Kepausan, dan bahkan sampai memberikan kerajaan mereka kepada Binatang itu, artinya mereka dan negaranya bersedia tunduk dan menjalankan pada perintah Binatang itu.

 

v   “sampai Firman Allah akan digenapi”

Firman mana yang digenapi? Tujuh Malapetaka Terakhir.

Tuhan akan menghukum mereka yang mempersekusi umat Tuhan, dan yang menganggap Hukum Allah tidak berarti. Tujuh Malapetaka Terakhir itulah hukuman mereka. Jadi Tuhan biarkan orang-orang jahat ini melakukan segala kejahatan mereka terhadap Tuhan dan terhadap umat Tuhan, tetapi nanti mereka akan dihukum.

Lho, mengapa Tuhan tidak menyelamatkan mereka? Tuhan sudah melakukan apa saja agar mereka mau berpaling padaNya. Tapi orang-orang itu sendiri yang tidak mau menerima keselamatan yang disodorkan Tuhan. Apakah Tuhan sudah menawarkan keselamatan kepada mereka? Jelas sudah, karena Pekabaran Tiga Malaikat, panggilan terakhir kepada dunia itu disampaikan kepada setiap bangsa, bahasa, kaum, dan suku. Tidak ada yang kelewatan.  Mereka semuanya sudah pasti pernah mendengar, pernah membaca, pernah melihat panggilan itu, tetapi mereka menolak undangan itu, mereka tidak mau tunduk pada Perintah Tuhan, mereka lebih suka tunduk pada Binatang itu. Karena keselamatan itu dasarnya pilihan, bukan pemaksaan, maka yang tidak mau ya tidak dipaksa.

 

 

17:18      Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar itu, yang memerintah atas raja-raja di bumi.

 

v   “perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar

Sekali lagi Tuhan menjelaskan bahwa perempuan itu, Gereja itu juga adalah sebuah “kota besar”. Ini memberikan keterangan tambahan kepada kita bahwa ini bukanlah sebuah gereja biasa, melainkan gereja yang berfungsi sebagai “kota besar”, artinya memiliki pemerintah sipil.  Semua kota apalagi yang besar tentunya punya pemerintahan sipil, bukan? Punya walikota atau gubernur, punya peraturan, punya pegawai-pegawai pemerintah, dll. Lha ini perempuan yang di Alkitab mewakili gereja, tapi ternyata punya pemerintahan sipil. Di seluruh dunia hanya ada satu negara yang juga merupakan gereja: Vatikan. Jadi jelas kan siapa yang dimaksud di sini?

 

v   memerintah atas raja-raja di bumi

Untuk masa yang singkat raja-raja bumi akan tunduk padanya, mendukungnya, memberikan kekuasaan kepadanya. Tetapi ketika mulai berjatuhan Malapetaka Terakhir, raja-raja bumi ini akan sadar mereka sudah salah pilih, maka mereka akan berbalik memusuhi perempuan itu.

 

 

2017-06-22

 


5 komentar:

  1. Ijin kopas pak.. Sy mau kirim di group pribadi sy yg di group itu hanya ada sy seorang spy sy bisa membacanya berulang2.

    BalasHapus
  2. Luar biasa, sangat jelas. Terimakasih

    BalasHapus
  3. Sangat detail dan benar👏🏼👏🏼👏🏼❤🙏🏼✝

    BalasHapus
  4. "penghakiman investigasi" adalah doktrin agama Adven Hari Ketujuh.

    BalasHapus