206.
HUKUMAN MATI DULU DAN SEKARANG
________________________________________________________________________________________________________
Di zaman Israel masih di bawah theokrasi, langsung dipimpin Allah melalui
nabi-nabi dan hakim-hakimNya, Allah memberikan pedoman bagaimana mereka harus
menangani dosa. Pada waktu itu Israel sudah hidup di Mesir sekitar 200an tahun
dan menjadi budak lebih dari 100an tahun, sehingga banyak dari mereka sudah
melupakan Hukum Allah, karena itu Allah langsung memberikan Undang-undangNya
agar mereka bisa menjadi bangsa pilihanNya yang berbeda dari bangsa-bangsa lain
di sekitar mereka. Allah mau mereka
menjadi bangsa yang murni, yang kudus, bangsa pilihan Allah sendiri. Karena itu
Allah menyatakan dosa-dosa apa yang keji, yang harus dihukum dengan kematian.
Mari kita lihat dosa-dosa apa saja. Ayat-ayatnya tercantum di sini.
Mungkin masih ada lagi yang lain, tapi sementara kita lihat dulu yang ini.
1.
Pembunuhan,
termasuk yang akibat kelalaian.
Keluaran 21:12,14, 20,23, 28-32;
Bilangan 35:6-34;
Ini untuk pembunuhan yang disengaja, maupun perbuatan yang mengakibatkan kematian orang lain karena kelalaian kita. Jadi segala perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa.
2.
Memukul
orangtuanya.
Segala perbuatan yang menyakiti orangtuanya.
3.
Menculik.
Keluaran 21:16; Ulangan 24:7
4.
Mengutuk
orangtuanya.
Perbuatan yang sangat jahat ini, minta Tuhan
menjatuhkan hukuman kepada orangtuanya.
5.
Menjadi dukun
atau bertanya pada dukun dan roh-roh.
Keluaran 22:18
Jadi segala kontak dengan roh-roh maupun medium untuk tujuan apa saja, itu hukumannya mati. Ketahuilah yang mengaku sebagai arwah keluarga yang mati itu bukan arwah, tapir roh-roh kegelapan yang menyamar sebagai keluarga kita yang sudah mati. Kita punya Tuhan, kalau mau bertanya, bertanyalah pada Tuhan. Bagi umat Tuhan bertanya kepada roh-roh kegelapan musuh Tuhan adalah penghinaan kepada Tuhan.
6.
Berhubungan
seksual dengan hewan.
7.
Menyembah
dewa-dewa.
Keluaran 22:20
termasuk sujud kepada benda apa saja. Hanya Tuhan Sang Pencipta yang boleh disembah.
Semua yang lain adalah benda/makhluk ciptaan. Karena itu hanya Tuhan yang boleh
disembah.
8.
Melanggar Sabat.
Ini adalah Sabat Hari Ketujuh, waktunya ialah dari matahari terbenam Jumat hingga matahari terbenam Sabtu. Jadi jangan dianggap sepele ini.
9.
Mengurbankan
anaknya.
Ada banyak alasannya. Zaman dulu sebagai tumbal. Zaman sekarang orangtua yang memaksa anaknya kawin demi harta, termasuk di kategori ini.
10.
Perzinahan.
Segala hubungan
seksual bukan dengan pasangan resmi sendiri termasuk
perzinahan.
11. Incest.
Segala hubungan seksual dengan yang masih termasuk
keluarga.
12. Hubungan seksual sesama
jenis.
Baik laki-laki maupun perempuan.
13. Anak perempuan
seorang imam yang berzinah.
Imam itu dulu jabatan yang sakral, jadi keluarganya harus lebih menjaga diri.
14. Menghujat Allah.
Menghujat itu mengambil apa yang adalah hak Allah,
menganggap dirinya setara Allah, menerima disembah bagaikan Allah, menerima
diperlakukan sebagai Allah, menganggap dirinya berhak melakukan apa yang hanya
hak prerogatif Allah, seperti mengampuni dosa. Antikristus adalah penghujat
Allah, karena dia mengklaim sebagai pengganti Allah di bumi.
15. Yang bukan dari
suku Lewi ikut bongkar pasang kemah suci.
Zaman dulu ketika Israel mengelana 40 tahun di padang gurun, kemah suci Tuhan dibongkar-pasang mengikuti perjalanan mereka. Itu tugas suku Lewi. Sekarang karena sudah tidak ada lagi kemah suci Allah yang perlu dibongkar pasang dan digotong ke mana-mana, peraturan ini sudah habis masa berlakunya.
16.
Yang bukan suku
Lewi melakukan tugas imam.
Dulu hanya suku Lewi yang boleh melakukan tugas imam, mereka diurapi dulu sebelumnya. Sekarang karena tidak ada lagi persembahan kurban, maka sudah tidak ada imam. Tugas imam digantikan oleh gembala sidang, yang juga harus diurapi.
17. Yang mengajak
murtad, mengajarkan ajaran sesat, dan yang mengikutinya.
Jadi baik yang mengajar maupun yang menerima ajaran yang
sesat, sama-sama hukumannya mati. Jadi memalsukan atau menyelewengkan ajaran Tuhan itu
hukumannya mati.
18. Tidak patuh pada
keputusan imam dan hakim Allah.
Di zaman theokrasi, pemerintahan ada di tangan para imam dan hakim-hakim Allah. Allah berkomunikasi dengan umatNya lewat nabi-nabi, imam-imam dan hakim-hakimNya. Karena sekarang sudah bukan theokrasi, maka hakim-hakim sekuler bukan hakim-hakim Allah. Sekarang setiap umat Allah langsung dipimpin Allah, berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah yang ada di dalam Firman Allah. Tidak mematuhi ketetapan-ketetapan Allah hukumannya juga mati.
19. Yang bersaksi
dusta tentang orang lain.
Berdusta adalah dosa yang dianggap sepele oleh manusia,
tapi itu dikenai hukuman mati oleh Tuhan. Iblis itulah bapak segala dusta.
Karena itu orang
yang berdusta adalah pengikut Iblis.
20. Anak yang
membangkang terhadap orangtuanya.
Posisi orangtua itu sangat penting, Perintah ke-5 dari 10
Perintah Allah juga mengharuskan manusia untuk menghormati orangtuanya. Di atas
tadi memukul dan mengutuk orangtuanya termasuk kena hukuman mati juga.
Menghormati artinya mendahulukan kepentingan mereka di atas
kepentingan kita sendiri.
21. Perempuan yang
terbukti bukan perawan pada waktu dinikahi suaminya.
Berarti perempuan ini sudah pernah berzinah dan sekarang
berdusta. Jadi berzinah dan berdusta itu jangan dianggap sepele.
22. Pemerkosa, dan
yang diperkosa jika dia tidak berteriak melawan.
Selain yang disebut di atas, juga ada hal-hal yang disebut “abomination” atau diterjemahkan “kekejian”
di mata Tuhan. Merek akan dilenyapkan dari bangsanya.
Imamat
18:29
Karena
siapa pun yang melakukan apa pun
dari kekejian-kekejian ini, orang yang melakukan mereka akan dilenyapkan dari
tengah-tengah bangsanya.
Ternyata ini diulangi lagi di
Perjanjian Baru. Bukti bahwa apa yang termasuk kekejian di Perjanjian Lama, tetap
masih kekejian di Perjanjian Baru.
Wahyu
21:27
Tetapi
tidak akan masuk ke dalamnya (bicara tentang
dunia yang baru yang kekal) apa pun yang najis,
atau yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya
tertulis di dalam kitab Kehidupan Anak Domba itu.
Jadi
di antaranya yang dianggap kekejian ialah:
23. Membawa kekejian
masuk dalam rumah.
Ulangan 7:26
misalnya patung berhala.
24. Perempuan
berdandan seperti laki-laki atau laki-laki berdandan perempuan.
Ulangan 22:5
Bagi Tuhan perbedaan gender itu harus jelas. Laki-laki ya laki-laki, perempuan ya perempuan. Tuhan menciptakan hanya dua gender, laki-laki dan perempuan, tidak ada tiga-empat-lima gender. Karena itu kalau bukan laki-laki, harus perempuan, dan sebaliknya.
Banyak orang yang salah paham dengan ayat ini lalu mengatakan perempuan tidak boleh memakai celana atau laki-laki tidak boleh memakai gaun. Tapi di Israel dulu semua pakai gaun panjang, laki-laki maupun perempuan. Di India misalnya laki-laki dan perempuan pakai celana. Di Skotlandia laki-laki pakai rok mini. Laki-laki Jawa juga pakai sarung. Jadi bukan itu yang dibicarakan. Yang dimaksud adalah kita harus bisa dikenali dengan jelas dari pakaian kita apakah gender kita laki-laki atau perempuan, tidak boleh meragukan.
Jadi yang masuk kategori ini adalah mereka yang membuat dirinya non-binari, unisex, atau mereka yang berpakaian berlawanan dengan kodrat anatomi mereka.
25. Membawa uang hasil
pelacur perempuan maupun pelacur laki-laki utk dipersembahkan Tuhan sebagai
nazar.
Ulangan 23:18
Ini misalnya orangtua yang anaknya melacur, atau orang yang melacur itu
sendiri, tidak boleh mempersembahkan uang hasil pelacurannya sebagai nazar
kepada Tuhan. Hasil
yang haram itu tidak boleh dipersembahkan Tuhan.
26. Timbangan ganda,
menipu dengan timbangan.
Ulangan 25:14
Ini ketidakjujuran dalam berdagang, itu adalah kekejian di mata Tuhan.
27. Pelacur laki-laki
yang berhubungan dengan sesama jenis.
1 Raja 14:24
Ini dulu bahkan terjadi di kuil-kuil ibadah, ada orang-orang yang khusus
memberikan pelayanan seksual kepada tamu yang datang. Lihat, semua penyimpangan
seksual masuk kategori kekejian di mata Tuhan dan layak dihukum mati.
28. Makan semua binatang
yang diharamkan Tuhan.
Ulangan 14:3
Yesaya 66:17
Banyak orang yang berkata setelah salib semua boleh dimakan asal dengan
doa. Itu penyesatan luar biasa. Mereka yang berbuat itu kelak akan menyesal.
Silakan membuka di blog ini juga Alkitab Menjawab Tentang Makanan, ada
pelajaran lengkap tentang hal ini. Jadi ini pelanggaran yang serius di mata
Tuhan. Hukumannya juga serius.
Yang jadi
pertanyaan, kenapa sekarang tidak ada lagi orang yang dihukum mati karena
dosa-dosa di atas?
Banyak orang dengan mudahnya mengatakan Allah Perjanjian Lama itu kejam,
tapi Yesus itu baik, pengampun, semua diampuni supaya semua selamat. Yang
berkata demikian tidak belajar Alkitab dengan baik.
Allah Perjanjian
Lama sama dengan Allah Perjanjian Baru, ya Yesus itu sendiri. Dia yang mencipta, Dia yang ngurusi dunia ini, Dia yang berinteraksi
dengan manusia. Bukan Allah yang lain. Allahnya tidak ganti.
Kita lihat
Kolose 1:15-17 bicara tentang Yesus.
Dia
adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, di atas semua ciptaan. Karena
oleh Dialah
telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan yang tidak
kelihatan, apakah itu singgasana atau daerah
kekuasaan, atau pemerintah, atau
penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia terlebih dahulu dari
segala sesuatu dan olehNya segala sesuatu terbentuk.
Dan Alkitab berkata, Allah tidak pernah berubah.
Ibrani 13:8
Yesus
Kristus tetap sama, baik kemarin, maupun hari ini, dan sampai selama-lamanya.
Berarti Yesus tidak mengalami perubahan hati. Semua
peraturan yang diberikanNya kepada Musa dan para nabi dulu, tetap sama. Apa yang menjadi kejijikan dan kekejian bagiNya
dulu, tetap menjadi kejijikan dan kekejian bagiNya sekarang.
Kita sudah tahu bahwa Allah itu adil, seandainya hari ini
peraturan-peraturan itu sekarang dihapus, bagaimana dengan mereka yang sudah
dihukum mati di Perjanjian Lama? Kan tidak adil? Dulu mereka dihukum mati,
sekarang tidak. Mana keadilannya?
Tapi kenyataannya sekarang ini tidak ada orang Kristen yang dihukum mati
karena dosa-dosa di atas. Semua fine-fine saja, tetap berkiprah hepi-hepi
berkubang dalam dosanya.
Jadi bagaimana jawabnya?
Untuk bisa memahaminya, kita harus tahu, bahwa semua manusia itu
·
Mengalami hidup 2 x
·
Tapi mengalami mati ada yang 1 x, ada yang 2 x.
1.
Ketika kita lahir,
itu hidup
yang pertama. Semua orang mengalami ini.
2.
Ketika kita mati,
itu mati
yang pertama. Semua orang
mengalami ini juga. Orang berdosa, orang suci, orang baik, orang jahat, semua
akan mati. Jadi kematian yang pertama itu hal yang wajar.
Itu akibat dosa Adam, bukan akibat dosa kita sendiri.
3. Lalu ketika Yesus datang kedua kalinya, Dia datang membawa pahala,
Dia akan membangkitkan
orang mati yang selamat (1
Tesalonika 4:16-17). Maka, mereka yang
dibangkitkan pada kedatangan Yesus yang kedua, itu hidup untuk kedua kalinya. Dan kehidupan
yang mereka terima ini kekal,
mereka selamanya tidak akan mati lagi. Berarti kelompok
ini mengalami hidup 2 x, tapi hanya mati 1 x
4.
Ketika Yesus
datang ketiga kalinya (oh, iya, Yesus
akan datang untuk ketiga kalinya 1000 tahun setelah kedatanganNya yang kedua!
Di Alkitab itu sangat jelas Wahyu 20:7-9, 11-15), Dia membawa penghukuman.
Dia akan membangkitkan
orang mati yang tidak selamat.
Nah, mereka yang dibangkitkan pada kedatangan Yesus yang ketiga ini, waktu
bangkit, berarti
mereka hidup yang kedua kalinya,
tapi bukan hidup kekal. Mereka dibangkitkan untuk
menerima hukuman mati. Karena setelah itu api dari langit akan turun membakar
mereka sampai habis. Jadi mereka akan mati lagi untuk kedua kalinya. Inilah kematian
kekal, kematian yang kedua. Ini kematian akibat dosa
kita sendiri. Berarti kelompok ini akan hidup 2 x, dan
mati 2 x, dan setelah itu mereka lenyap dari permukaan bumi untuk
selama-lamanya.
Jadi, hukuman mati yang dijatukan kepada Israel di zaman
theokrasi itu hanyalah bayangan, simbol, atau tipe dari hukuman mati yang kedua
yang akan dikenakan Allah nanti, yaitu kematian yang kekal, kepada semua
manusia yang melanggar perintah dan hukum Allah. Sudah pasti mereka
yang kena hukuman mati di zaman Perjanjian Lama karena sudah berbuat dosa yang
menjadi kekejian di mata Tuhan, kelak akan mengalami kematian kekal. Jadi
bangsa Israel yang waktu itu langsung di bawah pemerintahan Tuhan, mereka
tunduk kepada segala ketetapan Tuhan selama mereka hidup di dunia.
Kalau sekarang orang yang berzinah atau menipu tidak ada yang dihukum mati
oleh negara, itu bukan karena Tuhan sudah berubah, bukan karena Undang-Undang
Tuhan berubah, bukan karena peraturan Tuhan dihapus, tapi karena di dunia sudah tidak ada lagi pemerintahan
theokrasi, sekarang semua manusia tunduk kepada hukum dan
peraturan sipil negaranya masing-masing.
Kalau begitu mereka yang hidup di
negara yang mengakui hubungan seksual sesama jenis (artinya perbuatan tersebut
tidak dianggap pelanggaran dan tidak dikenai hukuman), apakah berarti di mata
Tuhan mereka juga bebas? TIDAK! Mereka
tetap nanti akan dibangkitkan untuk menerima penghukuman kematian kekal dari
Tuhan. Di dunia mereka tidak kena hukuman negara, tapi mereka
pasti tetap kena hukuman Tuhan.
Dulu di zaman theokrasi semuanya disampaikan Tuhan dalam bentuk simbol dan
lambang.
Kurban domba melambangkan kurban Yesus di salib.
Upacara-upacara Bait Suci melambangkan seluruh pekerjaan
penebusan Yesus.
Dulu bangsa Israel hanya punya Kitab Taurat dan Kitab Nabi-nabi (Perjanjian
Lama), sudah gitu banyak yang tidak bisa baca-tulis. Apalagi Hukum Allah ini
diberikan di zaman Musa, di zaman sedang parah-parahnya kerohanian bangsa Israel
setelah hidup di Mesir 200an tahun dan menjadi budak 100an tahun. Mereka bisa dikatakan sudah sama sekali tidak
ingat bagaimana Allah Abraham, Ishak dan Yakub itu. Mereka hanya mengenal agama
dan kebudayaan Mesir. Sebagian besar dari mereka sudah kawin campur dengan
bangsa Mesir dan ikut menyembah dewa-dewa Mesir. Karena itu Tuhan harus mendidik mereka
dengan tangan besi. Mereka harus tahu bahwa dosa itu identik dengan kematian,
berbuat dosa sama dengan mati. Karena itu mereka harus melihat dengan mata mereka sendiri kematian
benar-benar terjadi bila mereka berbuat dosa.
Lihat saja di zaman apostolik, itu sudah masuk era Perjanjian Baru, tapi
saat Ananias dan Safira berbohong, mereka langsung mati. Tuhan perlu mendidik gereja mula-mula bahwa
berbohong itu dosa, dan dosa mengakibatkan kematian. Bacalah kisahnya di Kisah 5:1-11.
Sekarang kondisi
sudah berubah. Seluruh dunia punya informasi tentang Tuhan dan ajaranNya
lengkap di kitab-kitab Perjanjian Lama plus kitab-kitab Perjanjian Baru. Semua keterangan sekarang sudah diberikan kepada manusia
dan bisa dimengerti manusia.
Upah dosa ialah maut (Rom 6:23), itu sudah jelas. Tidak pernah ada ayat
Alkitab yang berkata upah dosa itu hidup kekal. Jadi kalau kita berani berbuat
dosa, sengaja berbuat dosa, itu sama dengan sengaja menantang autoritas Tuhan,
ya sudah jelas pasti kita akan terima konsekuensinya, yaitu kematian kekal.
Jadi jangan menganggap apa yang dulu Tuhan bilang dosa,
sekarang sudah bukan dosa lagi. Apa yang dulu Tuhan berkata itu
patut mendapatkan hukuman mati, sekarang justru mendapatkan pujian. Itu salah
besar. Apa yang dulu dosa, sampai sekarang tetap dosa. Apa yang dulu kekejian di mata Tuhan dan patut
mendapatkan hukuman mati, tetap kekejian di mata Tuhan akan mendapatkan hukuman
mati saat kedatangan Yesus yang ketiga.
Jangan mengira
Tuhan sudah berubah, HukumNya sudah diganti, peraturanNya sudah dipaku di
salib. Itu semua ajaran yang sesat, tipu daya Setan. Kita akan kecewa dan menyesal kalau kita menganggap semua yang dikatakan
Tuhan dulu kekejian sekarang tidak apa-apa. Tuhan itu adil.
Klo manusia zaman Perjanjian Lama dihukum mati karena kekejian-kekejian itu,
manusia Perjanjian Baru juga akan mengalami nasib yang sama, jika tidak
demikian, Tuhan tidak adil.
22 06 21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar