Minggu, 15 Juni 2014

130. KITA SENDIRI YANG MEMILIH NERAKA

130. KITA SENDIRI YANG MEMILIH NERAKA

___________________________________________________________

 

Banyak orang yang kurang mengerti atau kurang menyadari betapa kudusnya Tuhan itu. KekudusanNya itu sedemikian sempurnanya sehingga tidak ada dosa setetes pun yang tahan eksis di hadapan Tuhan. Kekudusan Tuhan itu begitu hebat sehingga disebut "api yang menghanguskan" terhadap dosa. Artinya, semua yang tidak suci, dengan sendirinya akan terbakar hangus di hadapanNya karena kemuliaan Tuhan itu dengan sendirinya melenyapkan semua yang tidak kudus.

Jadi jika pada akhirnya, orang-orang yang berdosa mati hangus dalam Api Tuhan, apakah itu salah Tuhan?

Apakah itu berarti Tuhan yang kejam?

 

Setan selalu berusaha menanamkan dalam pikiran manusia bahwa jika manusia itu hangus di neraka, itu karena Tuhan yang kejam, karena Tuhan yang menghukum. Tuhan macam apa itu? Tuhan akan menghukum orang-orang yang tidak patuh kepadaNya dengan membakar mereka terus-menerus di dalam api neraka, untuk selama-lamanya, tidak pernah ada habisnya, karena Tuhan mendapat kepuasan melihat orang-orang yang berani melawanNya itu menderita disiksa, menjerit-jerit, untuk selama-lamanya, sambil berkata, “Kapan kapokmu!” Itulah gambaran yang disodorkan Setan tentang Tuhan.

Untuk apa menyembah Tuhan yang kejam? Begitulah selalu Setan mendiskredit Tuhan, dan celakanya banyak manusia yang percaya kepada tuduhan Setan. Banyak manusia yang tidak mau punya Tuhan yang menghukum mati manusia yang tidak patuh padaNya. Banyak orang berkata, kita tidak minta dilahirkan, kita tidak minta diciptakan. Mengapa setelah kita dihidupkan kita harus dipaksa patuh pada Tuhan? Kalau kita mau melakukan kehendak kita sendiri, kita dihukum dimusnahkan. Itu Tuhan yang kejam, Tuhan yang dictator, yang cuma mau menang sendiri. Nah, manusia-manusia seperti ini sudah termakan kebohongan Setan. Setan telah memutar balik kebenaran, karena Setan itu sejak dahulu adalah penipu.

 

Alkitab mengatakan Tuhan itu kasih. Adakah Tuhan yang mengasihi bergemar melihat dan mendengar orang berteriak karena disiksa tanpa henti dalam api neraka?  Kita yang jahat ini saja, tidak tega berbuat seperti itu, jadi apakah benar Tuhan itu lebih jahat daripada kita?

Jika kita percaya tuduhan Setan, maka kita sudah tertipu. Dan celakanya banyak gereja yang mengajarkan siksaan kekal ini! Bagaimana mereka bisa menyejajarkan antara Tuhan yang maha pengasih dengan Tuhan yang kejam ini, sungguh mengherankan. Suatu kontradiksi yang mereka ciptakan sendiri karena sudah tidak mempercayai Alkitab, dan malah mempercayai Setan.

 

Tuhan sama sekali tidak menginginkan manusia mati, apalagi tidak mati-mati dibakar terus-menerus oleh api neraka! Seandainya Tuhan bergemar menyaksikan manusia dibakar api neraka tanpa akhir, Yesus Kristus tidak perlu datang ke dunia dan mati disalibkan untuk menyelamatkan manusia. Biarkan saja semua manusia mati dalam dosa, kan semuanya nanti akan dibakar oleh api neraka, semakin banyak yang dibakar, semakin keras jeritan-jeritan mereka yang serasa musik di telinga Tuhan!

Apakah ajaran ini masuk akal?

Apakah ajaran ini sesuai dengan tulisan Alkitab?

Sama sekali tidak!

 

Mari kita lihat beberapa ayat Alkitab yang dengan sangat jelas mengatakan bahwa orang yang berdosa, tidak akan dibakar selamanya di api neraka, tetapi hanya hingga mereka habis menjadi abu, setelah itu mereka lenyap, tidak eksis lagi, tidak menderita selamanya dibakar hidup-hidup tanpa henti.

 

Mazmur 37:20

Tetapi yang jahat akan binasa; dan musuh-musuh TUHAN akan seperti lemak domba; mereka akan habis dibakar; menjadi asap mereka akan habis lenyap.

habis dibakar; menjadi asap… habis lenyap.”

Kalau habis lenyap menjadi asap” itu apa masih ada sisanya? Tidak. Habis lenyap ya habis lenyap, tidak eksis lagi.

 

Yehezkiel 28:18-19

18Maka Aku akan mendatangkan api dari tengahmu, yang akan memakan habis engkau dan Aku akan menjadikan engkau abu di atas bumi di hadapan semua mereka yang melihatmu. 19 Semua mereka yang mengenal engkau di antara bangsa-bangsa akan tercengang melihatmu. Engkau akan menjadi mengerikan dan engkau tidak akan ada lagi selamanya.

Ini adalah janji Tuhan kepada Lucifer. Kalau kepada Setan saja Tuhan tidak mengenakan pembakaran yang selama-lamanya, apalagi kepada manusia!

 

Maleakhi 4:1-3

1 Karena itu lihatlah, hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang yang tinggi hati, ya, semua yang berbuat fasik akan menjadi jerami dan hari yang datang itu akan membakar habis mereka, firman TUHAN semesta alam, yang tidak akan meninggalkan akar dan cabang. 2 Tetapi bagi kamu yang takut akan nama-Ku, Surya Kebenaran  akan terbit dengan penyembuhan di  sayapNya. Dan kamu akan keluar dan menjadi tambun seperti anak lembu yang diberi makan di kandang. 3 Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari Aku melakukan ini,’ firman TUHAN semesta alam.

Apa ada jerami yang terbakar tapi tidak habis? Jelas di sini dikatakan bahwa orang fasik akan dibakar “tidak akan meninggalkan akar dan cabang”. Punah 100%. Dan mereka akan menjadi abu! Lihat, mereka tidak meloncat-loncat sambil berteriak-teriak kepanasan terus-menerus. Mereka akan menjadi abu!

 

 

Masih ada banyak ayat lain di Alkitab, dan ini bisa ditemukan di “Alkitab Menjawab tentang Kematian” di blog ini.

 

Tetapi, konsep bahwa Tuhan tidak menyiksa orang berdosa untuk selama-lamanya membuat kita bisa kembali melihat Tuhan sebagai Sosok yang Mahapengasih.

 

Sekarang, walaupun Tuhan itu mahapengasih, tetapi jika akhirnya kita berakhir dalam api neraka, apakah itu salah Tuhan?

BUKAN. Itu bukan karena Tuhan yang kejam, tetapi KARENA KITA SENDIRI YANG MEMILIH MASUK NERAKA! Setan menjongkrokkan kita untuk memilih masuk neraka!

Seperti dikatakan di atas, Tuhan menginginkan semua orang selamat. Tuhan berkata, "Dosa itu ganjarannya maut. Jangan pilih dosa. Pilih Aku. Karena Aku memberikan hidup kekal."

Pada waktu kita masih berdosa, Tuhan sudah memberikan jalan keselamatan kepada kita, yaitu lewat Yesus Kristus. Tuhan menyelamatkan kita karena KASIH KARUNIANYA, Dia memberikan SECARA GRATIS keselamatan kepada kita. Kita hanya perlu menerimanya saja dengan iman. Hanya dengan iman, kita menerima pengampunanNya, kita menerima keselamatanNya. Begitu kita terima, kita sudah langsung selamat.

 

Setelah Tuhan menyelamatkan kita, Tuhan berkata, "JANGAN BERBUAT DOSA LAGI, INGAT, DOSA ITU GANJARANNYA MAUT, TURUTI SEGALA PERINTAHKU MAKA KAMU TINGGAL DI DALAM KASIHKU." Jadi dengan mematuhi segala perintah Tuhan, kita dijauhkan dari dosa, kita tetap tinggal selamat.

Ingat, yang harus kita patuhi adalah Perintah-perintah Tuhan (Yohanes 14:15), bukan hanya perintah Tuhan yang kita suka, yang cocok dengan kehendak kita, tapi SEMUANYA yang ada di Alkitab. Karena jika kita melanggar hukum-hukum Tuhan, itu namanya DOSA.

 

Nah, kalau kita sudah tahu menurut standar Tuhan itu dosa, tapi kita terus melakukannya, dan menganggapnya tidak apa-apa, itu namanya apa? Itu namanya MAKAR terhadap Tuhan. Itu namanya kita sengaja melawan Tuhan.

Kalau kita makar terhadap pemerintah yang berkuasa saja kita bisa masuk penjara, lha apalagi makar terhadap Tuhan yang empunya seluruh alam semesta ini, yang telah memberi hidup kepada kita!

 

Mungkin selama kita hidup di dunia, sepertinya tidak apa-apa hidup dalam dosa. Mungkin menurut UU negara apa yang kita lakukan itu bukan dosa, atau tidak ketahuan sehingga kita dianggap orang baik-baik.  Mungkin menurut mata manusia, perbuatan kita itu bukan dosa, itu sudah lumrah, sudah diterima masyarakat. Tidak ada yang menyalahkan kita, tidak ada yang menuntut kita, bahkan mungkin teman kita banyak yang berbuat seperti kita. Jadi lama-lama kita sudah tidak ingat lagi pada Perintah dan Hukum Tuhan, kita anggap Tuhan sudah lupa pada HukumNya, dan kita tidak ingat lagi bahwa perbuatan kita toh sebenarnya  dosa.  Tapi, semua itu adalah tipuan Setan. Kita harus mendasarkannya kepada standar Tuhan, APA YANG DIANGGAP TUHAN DOSA, ITU SAMPAI KAPAN PUN ADALAH DOSA.  Dan untuk itu, kita harus memakai Kitab Suci sebagai pedoman.  Jangan sampai apa yang dianggap Tuhan dosa, kita anggap itu bukan dosa, dan sampai kita mati, kita tidak pernah bertobat dari dosa-dosa kita. Kita mati dengan tenang tanpa penyesalan. Ini kematian yang pertama yang kita alami.

 

 

Masalahnya mati pertama itu bukan akhir cerita. Masih ada kelanjutannya setelah kematian pertama yang kita alami.

Kematian yang pertama kita alami, adalah kodrati, yang harus dialami semua orang.
Suatu saat, Tuhan akan datang, dan Tuhan akan memperbarui dunia yang sudah penuh dengan dosa ini. Tuhan akan menciptakan ulang dunia kita ini. Dan di dalam dunia yang baru itu nanti, tidak akan ada dosa setetes pun karena Kristus akan tinggal bersama manusia. Jadi dunia yang baru itu nanti bakal steril dari dosa. Dan siapa yang bakal tinggal di sana? Kita kan sudah mati semua?

 

Tuhan nanti akan membangkitkan semua manusia. Ada yang bangkit untuk menerima hidup yang kekal, yang akan menempati dunia yang baru itu, dan ada yang bangkit untuk menerima kematian yang kekal, yaitu kematian yang kedua yang harus dijalaninya.


Semua yang sudah meninggalkan dosanya, dan beriman kepada Tuhan, merekalah yang dianggap kudus oleh Tuhan dan layak menempati dunia yang baru.

 

Tapi semua orang yang tidak meninggalkan dosanya selama hidupnya di dunia, mereka akan dibangkitkan untuk dimusnahkan dalam api neraka. Kenapa? Karena mereka yang penuh dosa ini tidak bisa eksis bersama-sama dengan Tuhan yang kudus. Kemuliaan Tuhan akan memusnahkan mereka.

Jadi salah siapa kalau kita termasuk orang-orang yang akan dihanguskan api neraka?

SALAH KITA SENDIRI. Kita yang memilih untuk bersikeras tinggal di dalam dosa kita. Kita yang menolak Kasih Karunia Tuhan. Kita yang tidak mau diselamatkan. Kita yang menolak Tuhan, kita yang menolak patuh kepada perintah Tuhan, KITA SENDIRI YANG MEMILIH MATI.


Jadi, pada waktu itu, jangan salahkan Tuhan jika api yang turun dari langit mengenai kita dan kita mengalami penderitaan yang luar biasa. Itu adalah konsekuensi pilihan kita sendiri sekarang ketika kita masih hidup.


Jangan salahkan Tuhan jika kita tidak mendapat tempat di dunia baru yang indah permai dan bebas dosa, itu adalah pilihan kita sendiri. Kita yang telah menolak Tuhan. Kita menolak hidup kekal yang diberikan gratis oleh Tuhan. Ya bagian kita api neraka.


Hanya ada dua pilihan.

v   Pilih Tuhan berarti selamat,

kelak dibangkitkan untuk menerima hidup kekal di dunia yang baru dan indah.

v   Atau tidak pilih Tuhan, berarti tidak selamat,

kelak dibangkitkan untuk menerima kematian kekal, sama sekali lenyap dari eksistensi.

Tidak ada jalan tengah, hanya:

(1) PILIH TUHAN atau

(2) TIDAK PILIH TUHAN.

 

Tuhan akan menghormati pilihan kita. Tuhan tidak akan memaksa kita.

Jadi selagi masih hidup ini, buatlah pilihan yang benar, karena seluruh masa depan kita bergantung pada pilihan kita sendiri.

Kita tidak bisa menyalahkan Tuhan untuk pilihan yang kita ambil sendiri.

 

 

 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar