Selasa, 14 Januari 2014

94. PENAMPAKAN YESUS SETELAH KEBANGKITANNYA DAN LAIN-LAIN

94. APAKAH  SETELAH KEBANGKITANNYA YESUS BERTEMU DENGAN MURID-MURIDNYASELALU PADA HARI MINGGU (HARI PERTAMA)?

__________________________________________

  

 

Saya rasa kita semua sudah kenal kisah tentang kebangkitan Yesus dan pertemuan-pertemuanNya dengan murid-muridNya. Ada orang-orang Kristen yang mempertahankan ibadah hari Minggu, menyatakan bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus SELALU bertemu dengan murid-muridNya pada hari Minggu, atau di Alkitab disebut pada hari pertama dalam minggu itu. (Kita semua setuju ya, bahwa hari pertama dalam satu minggu itu adalah hari Ahad atau hari Minggu, atau Sunday dalam bahasa Inggrisnya ~ jadi bukan hari-hari yang lain). Dengan demikian, orang-orang Kristen ini berkata, bahwa ini adalah buktinya, setelah kebangkitanNya, Yesus telah mengganti saat pertemuan ibadah dari hari ketujuh (Sabtu ~ tepatnya dimulai pada waktu matahari terbenam Jumat, hingga matahari terbenam Sabtu), ke hari pertama, atau yang sekarang disebut hari Minggu. Dan hari Minggu menurut hitungan internasional sekarang adalah dari pukul 00:01 hingga 24:00 hari pertama dalam minggu.  Hari yang pertama menurut hitungan di Alkitab adalah dari matahari terbenam Sabtu (sekitar pukul 18:00 WIB) hingga matahari terbenam hari Minggu (sekitar pukul 18:00 WIB), jadi geser 18 jam.

 

Nah, nanti kita lihat apa kata Alkitab. Sangat berbahaya jika kita hanya berasumsi, tetapi tidak menyelidikinya dari Alkitab. Karena Alkitab haruslah menjadi satu-satunya pedoman kita dalam hal kebenaran Tuhan. Jangan mendasarkannya pada apa kata manusia. Alkitab memberikan urut-urutannya dengan jelas kapan Yesus bertemu dengan murid-muridNya. Alkitab akan membuktikan bahwa asumsi orang-orang Kristen ini, salah.

 

Tetapi sebelumnya ada hal lain yang berkaitan dengan topik pembahasan tersebut yang lebih dahulu harus kita pahami.

Karena banyak orang Kristen mengatakan bahwa dengan kebangkitanNya, Yesus telah menghapus ibadah pada hari ketujuh (sabat hari ketujuh) dan menggantinya dengan ibadah pada hari pertama (Minggu), maka sebelum kita membahas tentang pertemuan Yesus dengan murid-muridNya setelah kebangkitanNya, marilah kita lihat dahulu, apakah memang benar dengan kebangkitanNya, Yesus telah menghapus pemeliharaan Sabat hari ketujuh dan menggantinya dengan hari Minggu.

 

Kapan Yesus mati? Hari Jumat sekitar pukul tiga siang (Matius 27:45)

Kapan Yesus bangkit? Hari Minggu,  sebelum fajar menyingsing (Matius 28:1), tepatnya tidak tahu,  tapi sebelum subuh.

Jadi, Yesus mati pada Jumat siang, dan bangkitNya pada hari Minggu sebelum subuh.

Di mana Yesus pada hari Sabtu? Atau lebih tepatnya di mana Yesus setelah kematianNya pukul tiga siang lalu diturunkan dari salib hari Jumat itu  hingga kebangkitanNya pada hari Minggu? Di dalam kubur, bukan?

 

Berapa hari Yesus ada di dalam kubur? Ada banyak ayat tapi kita ambil yang ini saja sudah cukup jelas:

Markus 8:31

Dan Dia mulai mengajar mereka, bahwa Anak Manusia harus menderita banyak hal, dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan dibunuh dan sesudah tiga hari bangkit kembali.

 

Markus 9:31

sebab Ia mengajar murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, ‘Anak Manusia diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan setelah Ia dibunuh Ia akan bangkit pada hari ketiga.

 

Yohanes 2:19

Jawab Yesus kepada mereka, ‘Hancurkan Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya.

 

Ingin tahu bagaimana cara menghitungnya sehingga bisa mendapatkan “3 hari”? Tiga hari yang dimaksud adalah tiga hari yang berbeda. Bukan 3 x 24 jam!!!

 

Pertama kita harus tahu dulu, di zaman Alkitab, manusia menghitung hari menurut cara Tuhan menghitung hari. Berbeda dengan cara kita sekarang menghitung hari yang tidak menurut cara Tuhan, tetapi menurut penanggalan Roma.

Tuhan menghitung satu hari itu dari matahari terbenam hingga matahari terbenam berikutnya. Jadi pergantian hari terjadi saat matahari terbenam. Setiap kali matahari terbenam, itu adalah permulaan hari yang baru. Hari itu berlangsung terus hingga matahari terbenam yang berikutnya. Kita lihat contohnya di Kejadian 1:5

Dan Allah menamai terang itu Siang, dan gelap dinamaiNya Malam. Dan petang itu dan pagi itu, adalah hari pertama.

 

Tuhan adalah Tuhan yang sangat praktis dan logis. Di taman Eden tidak ada lonceng, tidak ada arloji, bagaimana Adam bisa membedakan waktu? Dengan melihat posisi matahari. Karena manusia diciptakan untuk tidur pada malam hari, maka Tuhan menentukan pergantian hari itu haruslah terjadi sebelum manusia tidur, pada waktu manusia masih jaga, sehingga manusia tahu bahwa hari sudah berganti. Tidak seperti kita sekarang, pergantian hari dihitung pada tengah malam, saat kebanyakan kita mengorok dan hanya hansip yang tahu.

 

Kita kembali ke perhitungan bagaimana Yesus dikatakan ada di dalam kubur 3 hari.

a.    Kita tahu Yesus mati pukul 3 siang,

kemudian sebelum Sabat dimulai, jasadNya diturunkan dari salib dan dimasukkan ke kubur milik Yusuf Arimatea. Jadi jasad Yesus sudah dibaringkan dalam kubur selagi masih hari Jumat sebelum jam Sabat dimulai. Jadi beberapa saat sebelum Sabat, hingga dimulainya Sabat, itu diperhitungkan 1 hari (jam-jam terakhir hari Jumat). Tidak masalah apakah itu hanya 1 jam atau 2 jam, itu sudah dihitung satu hari.

b.    Dari mulainya hari Sabat, saat matahari terbenam hingga Sabtu saat matahari terbenam = 1 hari (seluruh hari Sabtu/Sabat)

c.     Dari Sabtu matahari terbenam hingga Yesus bangkit sebelum fajar hari Minggu = 1 hari (satu porsi hari Minggu)

 

Jadi tiga hari yang dimaksud adalah 3 hari yang berbeda: Jumat (kurang dari 3 jam), Sabtu/Sabat (full 24 jam) dan Minggu (berapa jam tidak tahu persis).

Ini namanya cara menghintung inklusif, satu bagian dari hari itu sudah dianggap satu hari.

 

Alkitab tidak mengatakan pukul berapa Yesus bangkit pada hari Minggu itu. Alkitab hanya mencatat bahwa sebelum fajar hari Minggu itu, Maria Magdalena ke kubur, dan mendapatkan kubur sudah kosong. Pukul berapa kubur itu kosong, tidak ada catatannya. Bisa jadi Yesus sudah bangkit lama sebelum fajar itu, bisa jadi Yesus bangkit baru 30 menit sebelum kedatangan Maria Magdalena. Kita tidak tahu. Yang pasti karena nubuatan mengatakan Yesus harus berada di dalam kubur 3 hari, berarti Dia tidak bangkit sebelum matahari terbenam hari Sabtu (karena itu berarti cuma 2 hari), tetapi Dia bangkit setelah matahari terbenam hari Sabtu, yang berarti sudah memasuki hari Minggu. Katakanlah antara malam Minggu setelah pukul 18:00 (menurut perhitungan jam kita sekarang) hingga sebelum fajar Minggu pagi, sekitar pukul 04:30.

 

Jika kita lihat perincian ini, maka selama hari Sabtu/hari ketujuh, Yesus 24 jam  penuh berada di mana? Di dalam kubur! Lagi apa? Lagi beristirahat/berhenti dalam kematian.

 

Apakah Yesus benar-benar mati? Ya, Yesus benar-benar mati.  

 

Matius 27:50

Yesus setelah Dia berseru lagi dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya.

 

Yesus yang benar-benar 100% manusia, benar-benar mati. Dia menjalani kematian kekal bagi manusia. Jadi Yesus benar-benar mati. Puji Tuhan! Andai tidak, maka kelak kita harus menjalani kematian kekal kita sendiri.


Tetapi kita harus ingat, Yesus adalah inkarnasi (jelmaan) dari Allah Anak. Pada waktu Yesus yang manusia mati, Allah Anak tidak mati! Allah tidak bisa mati. Allah Anak bikin apa di dalam kubur? Dia beristirahat, Dia masuk ke perhentian hari Sabat.

 

 

Selama Yesus hidup di dunia Dia 100% hidup sebagai manusia, sama seperti kita, bukan ½ manusia ½ Allah. Dari mana kita tahu?

Ibrani 4:15

Sebab kita bukan punya seorang Imam Besar yang tidak dapat disentuh oleh perasaan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya dalam segala hal telah dicobai sama dengan kita, namun tidak berbuat dosa.

 

Filipi 2:5-8

5Kristus Yesus,  6 yang dalam bentuk Allah tidak berpikir untuk memegang erat kedudukan itu untuk menjadi setara dengan Allah 7 melainkan telah menjadikan Diri-Nya Sendiri bukan apa-apa, mengambil bentuk seorang hamba, dan datang dalam keserupaan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan Diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan kematian di kayu salib

 

Jadi, Yesus ketika hidup di dunia adalah 100% manusia, dengan demikian ketika Dia mati, Dia juga mati 100% seperti semua manusia yang mati lainnya.

Tetapi, setelah Dia mati sebagai manusia, setelah Dia menyelesaikan tugasNya sebagai manusia, yaitu mati untuk menebus dosa semua manusia, maka Dia mengambil kembali keilahianNya, dan Dia kembali hidup sebagai Allah Anak, tetapi, ini fakta yang istimewa: Yesus Kristus bangkit dengan tubuh manusiaNya, dan Dia membawa tubuh manusiaNya ini kembali ke Surga, selamanya menjadi pertanda bahwa Dia adalah bagian dari kemanusiaan, Dia mengidentifikasikan DiriNya sebagai saudara kita, bukan hanya secara kiasan, melainkan betul-betul secara literal. Dia hidup dengan tubuh manusiaNya. Luar biasa sekali kan Allah kita? 

Kisah 1:9-11

9  Dan sesudah Ia mengatakan hal-hal itu, sementara mereka menyaksikan, Ia terangkat naik; dan sebuah awan menerimaNya lenyap dari pandangan mereka. 10 Dan sementara mereka sedang menatap  terus-menerus ke langit selagi Ia naik itu,  dua orang dengan pakaian putih berdiri di dekat mereka, 11yang juga berkata, ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus yang sama ini, yang terangkat dari kamu ke sorga, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat Dia ke sorga.’

 

Tekanan pada kata “menyaksikan” dan “lihat”. Kalau Roh tidak bisa dilihat, yang bisa dilihat adalah materi yang berbentuk. Berarti Yesus naik ke Surga dengan tubuh manusiaNya, disaksikan oleh semua yang ada di sana saat itu. Dan dua orang malaikat berkata bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kepergianNya yang mereka lihat, berarti Dia akam kembali dengan tubuh manusiaNya. Allah Anak, Pribadi Allah yang kedua, untuk selamanya mempertahankan tubuh manusiaNya.

 

 

Pertanyaan: Apakah Allah Anak ini pernah lenyap, hilang, atau tidak eksis ketika manusia Yesus hidup?

Tidak!

Allah tidak pernah lenyap. Allah selalu ada. Allah itu kekal.

 

Jadi di mana Allah Anak ketika Yesus hidup di dunia?

Allah Anak terbungkus oleh kemanusiaan Yesus. Dengan kata lain, keilahian Allah Anak untuk sementara (33 tahun lebih) dinon-aktifkan, begitulah istilahnya. Tetapi dinon-aktifkan ini BUKAN BERARTI DILENYAPKAN! Dia tetap ada, hanya saja keilahian Allah Anak terbungkus oleh kemanusiaan Yesus, tidak difungsikan.

 

Jadi, pada waktu Yesus mati, bungkus manusianya berakhir. Sekarang, keilahian Allah Anak aktif kembali seperti sejak kekekalan masa lampau.

Kapan keilahian Allah Anak ini aktif kembali? Pada saat manusia Yesus mati.

Sebenarnya, begitu  manusia Yesus mati di atas salib, Allah Anak sudah kembali aktif. Karena pada saat itu kemanusiaan yang membungkusnya, sudah terlepas. Tetapi Yesus tidak segera bangkit sebagai Allah. Mengapa? Karena Dia menjalani istirahat Sabat. Ketika Allah menciptakan dunia dan isinya dalam 6 hari, pada hari ke7 Allah masuk perhentian, dan menjadian hari ke-7 itu Sabat (= perhentian). Maka sekarang setelah Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan, Dia juga masuk perhentian, pada hari yang ke-7, hari Sabat.

 

Pertanyaan: Siapa yang bangkit pada hari Minggu? Yesus manusia, atau Allah Anak?

Apakah manusia bisa bangkit sendiri? Tidak bisa! Manusia yang sudah mati, ya tetap mati. Manusia tidak punya kemampuan dalam dirinya sendiri untuk hidup lagi setelah dia mati karena manusia tidak punya kodrat kekal. Begitu pula manusia Yesus, sebagai manusia 100% sama seperti kita, Dia tidak punya kuasa untuk bangkit sendiri.

Jadi, siapa yang bangkit pada hari Minggu? Allah Anak! Allah Anak bangkit dengan tubuh manusiaNya. Tetapi pada waktu itu, Allah Anak sudah bukan manusia lagi. Bukan seperti sebelum kematianNya. Dia sudah kembali menjadi Allah Anak, hanya saja Dia tetap memakai tubuh manusia yang pernah dipakaiNya.

Di dalam gua, jasad Yesus tidak tahu apa-apa. Eksistensinya sudah habis. Sama dengan jasad manusia yang lain.

Tetapi, keilahian Allah Anak sekarang aktif kembali. Dan pada hari ketiga setelah kematian manusia Yesus, Allah Anak mendengar perintah Allah Bapa yang memanggilNya keluar, dan Dia bangkit Sendiri dengan tubuh manusiaNya. Luar biasa Allah kita.

 

Yohanes 10:17

Itulah sebabnya BapaKu mengasihi Aku, oleh karena Aku menyerahkan hidupKu agar Aku bisa mengambilnya kembali.

 

Jadi, bukan “menerimanya kembali” seperti terjemahan LAI, seolah-olah hidupNya diberi oleh orang lain (hanya menerima = pasif), melainkan “agar Aku bisa mengambilnya kembali” (ini tindakan aktif, mengambil sendiri). Jadi Dia sendiri yang mengambil hidupNya lagi, bukan diberi. Tapi Dia menunggu panggilan dari BapaNya karena itu tandanya kurbanNya bagi manusia berdosa telah diterima oleh Bapa. Roh Nubuat mengatakan bahwa  pada Allah Anak terdapat hidup yang asli (original), bukan pinjaman (unborrowed), dan bukan diberi (underived). Kata-kata inspirasi itu sangat indah.

 

Allah Anak tidak keluar dari kubur sebagai Roh, tetapi Dia keluar dalam wujud dan bentuk manusia, yang kondisinya sudah diubahkan menjadi tubuh yang kekal. Jadi bentuknya tetap sama, tapi bahannya berbeda. TubuhNya yang mati di salib itu tubuh yang fana sama seperti tubuh kita, tetapi tubuhNya ketika bangkit hari Minggu itu adalah tubuh yang baka, tubuh yang kekal. Kelak bila kita dibangkitkan saat kedatangan Yesus kembali kedua kalinya, kita juga akan diberi tubuh baru yang kekal.

Mengapa Allah Anak tidak keluar dari kubur sebagai Roh?

Karena, Allah Anak akan tetap memakai tubuh manusiaNya, dan tubuh manusiaNya ini dibawaNya ke Surga, sehingga untuk selamanya itu menjadi identitasNya.  Begitu besar kasihNya kepada umat tebusanNya, Dia mau selamanya memakai tubuh yang sama dengan mereka, Dia mau mengidentifikasikan Dirinya bersama dengan umat tebusanNya. Dia telah menjadikan DiriNya Saudara kita, yang sama dengan kita.

 

 

Kita kembali ke hari kematian manusia Yesus di salib.

Jadi, setelah jasad manusia Yesus diletakkan di dalam kubur, apa yang terjadi di dalam kubur?

Jasad manusia Yesus tidak berbuat apa-apa, karena jasad manusia tidak bisa berbuat apa-apa, tanpa nafas hidup itu hanya segumpal daging yang tidak berfungsi. Tetapi karena bukan hanya jasad manusia Yesus yang dibawa masuk ke dalam kubur, melainkan juga keilahian Allah Anak ikut masuk ke sana, maka apa yang dilakukan Allah Anak di dalam kubur selama 3 hari? Allah Anak beristirahat di dalam kubur, masuk perhentian Sabat, sama seperti ketika Dia menciptakan dunia ini dulu, Dia masuk perhentian setelah pekerjaan menciptanya selesai.

Di atas sudah kita simak bahwa jasad Yesus selama jam-jam Sabat ada di dalam kubur. Berarti Allah Anak memelihara kekudusan hari Sabat dan beristirahat di dalam kubur selama jam-jam Sabat. Nah, jika Allah Anak saja memelihara kekudusan Sabat hari ketujuh, mengapa manusia mau melarikan diri dari kewajiban itu?

 

Seandainya Allah Anak mau keluar dari kubur lebih awal, sebelum hari Sabat berakhir bisa tidak? Jelas bisa. Tapi Dia tidak berbuat itu. Mengapa? Dia harus menggenapi nubuatan bahwa Dia baru akan keluar pada hari ketiga setelah kematianNya. Mengapa nubuatan itu dibuat begitu? Ini membuktikan bahwa Allah Anak tetap memelihara hari ketujuh sebagai hari perhentian (Sabat). Karena pada hari Sabat itu (DARI  JUMAT MATAHARI TERBENAM HINGGA SABTU MATAHARI TERBENAM) ALLAH ANAK BERISTIRAHAT DI DALAM KUBUR.

 

Lukas 6:5

Dan Ia (Yesus) berkata kepada mereka bahwa Anak Manusia adalah Tuhan juga atas hari Sabat.

 

Sekali lagi, Tuhan [terjemahan yang lebih tepat adalah Tuan/majikan/penguasa] atas hari Sabat, membuktikan bahwa hari Sabat (hari yang ketujuh) adalah hari perhentian, karena itu Dia Sendiri pun mempraktekkan berhenti pada hari Sabat itu dengan beristirahat di dalam kubur. Pemimpin/kepala yang baik selalu memberi teladan kepada yang dipimpin.

 

Allah Anak baru bangkit dari istirahatNya setelah Sabat hari ketujuh berakhir.  Hari pertama (Minggu) merupakan hari kerja biasa, dan Allah Anak  bangkit untuk melanjutkan tugasNya yang tersisa di dunia ini. Lho??? Bener tidak?

Andai Allah Anak bangkit pada jam-jam Sabat, kita boleh berkata Yesus telah menghapus perhentian Sabat itu dengan melanggarnya. Tetapi, kenyataannya tidak! Allah Anak tidak melanggar Sabat hari perhentian, melainkan tetap memelihara kekudusannya. Pada jam-jam Sabat itu Allah Anak beristirahat di dalam kubur dan menghormatinya sebagai hari perhentian.

 

Jadi kebangkitan Allah Anak pada hari pertama (Minggu) tidak membuktikan bahwa dengan kebangkitanNya Yesus telah menghapus keharusan memelihara hari ketujuh sebagai hari perhentian, JUSTRU SEBALIKNYA, karena Dia sendiri menghormati hari Sabat sebagai hari perhentian maka Dia baru bangkit pada hari Minggu.  Seperti pada saat Penciptaan, Allah berhenti mencipta pada hari ketujuh, maka pada saat Penebusan, Allah berhenti pada hari ketujuh.

 

Sekarang, marilah kita kembali ke topik pembahasan di atas, yaitu apakah setelah kebangkitanNya, Yesus bertemu dengan murid-muridNya selalu pada hari pertama (hari Minggu) sehingga itu dianggap hari ibadah baru?

Alkitab tidak mencatat semua pertemuan Yesus dengan murid-muridNya, tetapi apa yang dicatat oleh Alkitab, itu sudah cukup bagi pedoman kita, dan cukup untuk menggugurkan asumsi sebagian orang Kristen yang salah tersebut.

1.    Pertemuan pertama setelah kebangkitanNya

adalah dengan Maria Magdalena di dekat lubang kubur Yesus pada hari Minggu pagi. Ini bisa kita jumpai di Yohanes 20:1-17.

2.    Pertemuan kedua dengan 3 orang perempuan,

yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus (= ibu Yesus juga, nanti dijelaskan di bawah), dan Salome, ini terjadi pada hari Minggu tetapi lebih siang. Ini dicatat di Matius 28:9-10.

3.    Pertemuan ketiga yang dicatat adalah dengan dua orang muridNya,

yang satu bernama Kleopas, ini menjelang matahari terbenam hari Minggu hingga masuk ke malam Senin. Ini dicatat di Lukas pasal 24.

4.    Pertemuan keempat yang dicatat Alkitab adalah dengan murid-murid intiNya di Yerusalem,

ini sudah malam Senin, ini dicatat di Lukas 24:36 dan Yohanes 20:19.

5.    Pertemuan kelima yang dicatat Alkitab adalah dengan murid-muridNya

yang dicatat di Yohanes 20:26 juga pada hari Senin.

 

Marilah kita baca semua ayat yang tertulis ini:

 

Point 1:

Silakan simak dari Yohanes 20:1-17, yang dicopy di sini hanya intinya. Kisah lengkapnya baca sendiri dari Alkitab.

20:1         Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, datanglah Maria Magdalena ke kubur itu dan melihat bahwa batunya telah disingkirkan dari kubur.

20:2         Lalu Ia berlari dan datang ke Simon Petrus dan ke murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka, ‘Mereka telah diambil TUHAN dari dalam kubur dan kami tidak tahu di mana mereka telah meletakkan Dia.’

20:8         Lalu masuklah juga murid yang lain itu, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihat dan percaya.

20:9         Sebab sampai saat itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci bahwa Ia harus bangkit lagi dari antara orang mati.

20:10       Kemudian murid-murid itu pergi lagi ke rumah mereka masing-masing.

20:11       Tetapi Maria berdiri di luar kubur itu menangis dan sambil menangis ia membungkuk dan melihat ke dalam kubur itu,

20:16       Kata Yesus kepadanya, ‘Maria.’ Maria berpaling dan berkata kepada-Nya (dalam bahasa Ibrani), ‘Rabuni!’, artinya Guru.

20:17       Kata Yesus kepadanya, ‘Jangan sentuh Aku, sebab Aku belum naik kepada BapaKu, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, Aku sekarang naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, dan kepada Allah-Ku dan Allahmu.’

 

Di ayat 2, jelas disebutkan siapa saja yang ikut ke kuburan Yesus selain Maria Magdalena, yaitu Petrus dan Yohanes. Tetapi YESUS TIDAK BERTEMU DENGAN MEREKA SAAT ITU! Lihat ayat  10, dikatakan, kedua murid itu (Petrus dan Yohanes) pulang setelah melihat kubur kosong. Yang tersisa hanyalah Maria Magdalena.

 

Apa kata Yesus ketika bertemu Maria Magdalena?

1.    ‘Jangan sentuh Aku, sebab Aku belum naik kepada BapaKu’,

2.    Aku sekarang naik kepada Bapa-Ku dan Bapamu, dan kepada Allah-Ku dan Allahmu.’

 

Berdasarkan kata-kata Yesus sendiri ini, jelas bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus tidak mau disentuh oleh manusia sebelum Dia pergi kepada Allah Bapa. Sudah lebih dari 33 tahun Dia tidak bertemu dengan Allah Bapa, dan Yesus berkata, Dia akan segera pergi menemui Allah Bapa.

Dari kata-kata Yesus ini saja, kita bisa menarik kesimpulan (bukan penafsiran ya!) bahwa pada waktu Yesus masih terbaring mati di dalam kubur Yusuf Arimatea, Dia tidak naik ke Surga, karena ayat 17 ini jelas mengatakan bahwa  Aku belum naik kepada BapaKu”. Ini membuktikan apa:

a.    Bahwa pada saat manusia mati, dia tidak langsung ke Surga.

Sedangkan Yesus saja mengatakan Dia belum ke Surga, belum pergi kepada Bapa. (topik ini ada dalam pembahasan mengenai kematian.)

b.    Bahwa pada jam-jam Sabat hari ketujuh minggu itu (dari Jumat setelah matahari terbenam hingga matahari terbenam hari Sabtu), 24 jam penuh jasad Yesus beristirahat di dalam kubur.

Allah Anak berhenti dari segala pekerjaanNya, dan beristirahat pada jam-jam Sabat hari ketujuh itu, menandakan bahwa Yesus tetap menghormati Hukum Sabat hari ketujuh!

 

Kembali ke Yohanes 20:17 di atas, Yesus memberitahu Maria Magdalena bahwa Dia akan segera (sekarang) pergi kepada Allah Bapa.

Pertanyaan: Mengapa Yesus menemui Maria Magdalena dulu dan tidak langsung saja pergi kepada Allah Bapa begitu Dia bangkit?

Karena Yesus tahu bahwa pertemuanNya dengan Allah Bapa akan berlangsung cukup lama, dan Yesus tidak mau murid-muridNya panik karena menyangka jasadNya hilang.  Yesus tahu bahwa murid-muridNya  belum mengerti bahwa Dia benar-benar akan bangkit pada hari pertama (lihat Yohanes 20:9). Karena itu sebelum Yesus naik ke Surga untuk bertemu dengan Allah Bapa, Dia menampilkan DiriNya dulu kepada HANYA SATU ORANG, yaitu Maria Magdalena, supaya Maria yakin bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit dan supaya Maria memberitahu murid-murid yang lain.

 

Pertanyaan: Mengapa Yesus tidak menampakkan DiriNya kepada Petrus dan Yohanes ketika mereka datang ke kuburan itu? Mengapa Yesus menunggu mereka pulang dulu baru menampakkan DiriNya kepada Maria?

Alkitab memang tidak menulis alasannya. Tetapi, pasti Yesus tahu, di kemudian hari orang-orang Kristen akan memakai hari kebangkitanNya untuk menggantikan ibadah Sabat hari ketujuh, dan Yesus sengaja tidak mau menimbulkan preseden bahwa Dia-lah yang memulai tradisi itu. Karena itu, Yesus tidak mau menampakkan DiriNya kepada Petrus dan Yohanes pada hari Minggu itu, tetapi hanya mengizinkan Maria Magdalena  seorang diri yang melihatNya, karena Maria Magdalena tidak termasuk dalam hitungan ke-12 rasul, penampakan pertama itu tidak bisa dianggap penampakan kepada para rasul, untuk menghindari kelak manusia mempunyai alasan untuk meresmikan ibadah pada hari pertama (hari Minggu).

 

 

Point 2:

Matius 28:9-10, penampakan kepada tiga orang perempuan:

28:9       Dan sementara mereka [beberapa perempuan] pergi untuk memberitahu murid-muridNya, lihat, Yesus berjumpa mereka  dan berkata,  Salam semua.’ Dan mereka mendekati dan memegang kakiNya serta menyembah-Nya.

28:10     Lalu kata Yesus kepada mereka,  ‘Jangan takut. Pergi dan beritahu saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.’

Kejadian yang ditulis dua ayat ini, tidak langsung terjadi setelah pertemuan Maria Magdalena dengan Yesus, tetapi ini masih terjadi pada hari Minggu (hari pertama) yang sama, mungkin sudah siang menjelang sore.  Dari mana kita tahu? Karena di ayat 9 itu ditulis bahwa pada waktu mereka berjumpa dengan Yesus, perempuan-perempuan itu memegang kaki-Nya”.  Padahal saat pertama Yesus bertemu dengan Maria Magdalena (lihat poin 1 di atas), Yesus mencegah dia menyentuhNya, karena pada waktu itu Dia belum ke Surga menemui Allah Bapa.  Nah, sekarang ini Yesus mengizinkan kakiNya  dipegang perempuan-perempuan itu.  Berarti,  pada waktu itu Yesus sudah pergi ke Surga menemui Allah Bapa, dan sudah kembali lagi ke dunia!

Jika kita mempelajari upacara-upacara Bait Suci, kita akan mengerti bahwa kebangkitan Yesus jatuh pada hari Perayaan Buah Sulung, saat Imam melambaikan berkas panen yang pertama di Bait Suci. Dan pada kesempatan ini Yesus membawa orang-orang yang bangkit bersamaNya, ke Surga, dan mempersembahkan mereka kepada Allah Bapa sebagai buah-buah sulung penebusanNya. Tapi ini topik yang lain untuk lain kali.

 

 

Poin 3:

Lukas 24:1-33, Ini adalah penampakan Yesus yang pertama kepada murid-muridNya, ke-11 orang murid inti dan beberapa yang lain yang bersama mereka. Baca sendiri selengkapnya dari Alkitab, di sini hanya dikutip ayat-ayat yang relevan untuk diskusi ini.

 

24:13       Dan lihat, dua orang dari mereka (pengikut-pengikut Yesus) pergi pada hari yang sama itu ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh setengah mil (12 kilometer) dari Yerusalem.

24:28       Dan mereka hampir sampai ke kampung ke mana mereka pergi, lalu Ia berbuat seolah-olah Ia hendak meneruskan perjalanan-Nya.

24:29       Tetapi mereka menahanNya, mengatakan, ‘Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam, dan harinya hampir habis.’ Dan Ia pun masuk untuk tinggal bersama mereka.

24:30       Dan yang terjadi, waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, dan memberkatinya, dan memecah-mecahnya dan memberikannya kepada mereka.

24:31       Dan terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia, dan Ia lenyap dari pandangan mereka.

24:32       Dan mereka berkata seorang kepada yang lain, ‘Tidakkah hati kita serasa terbakar di dalam ketika Ia berbicara dengan kita sepanjang perjalanan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’

24:33       Dan mereka bangkit saat itu juga dan kembali ke Yerusalem, dan mendapati kesebelas murid  dan orang-orang yang bersama mereka sedang berkumpul menjadi satu.

 

Dua orang murid ini yang bertemu Yesus dalam perjalanan ke Emaus, yang satu kita tahu namanya Kleopas, mereka bukan dari ke-12 murid inti Yesus. Menarik bukan, pertemuan Yesus setelah kebangkitanNya bukan lebih dulu dengan murid-murid intinya, tetapi justru dengan orang-orang lain, pertama dengan seorang perempuan (Maria Magdalena), lalu dengan tiga orang perempuan, dan sekarang dengan dua orang murid tapi yang bukan rasul-rasul intiNya.

 

Kapan Yesus menampakkan DiriNya kepada kedua orang ini di jalan menuju Emaus?  “hari telah menjelang malam, dan harinya hampir habis.’ (ayat 29). Kita tahu bahwa saat matahari terbenam adalah waktunya pergantian hari di zaman Alkitab, bahkan bagi tradisi Jawa pun hal ini masih berlaku, sehingga setelah matahari terbenam hari Sabtu, kita menyebutnya malam Minggu (sudah masuk hari Minggu).

Nah, Lukas bercerita bahwa Yesus bertemu dengan Kleopas dan temannya menjelang berakhirnya hari yang pertama. Karena begitu matahari terbenam, hari sudah berganti menjadi hari kedua (hari Senin).

Jadi, ketika Yesus duduk  dan memecah roti bersama kedua orang ini, hari sudah masuk hari kedua (Senin), bukan lagi hari Minggu!

 

 

Point 4:

Pertemuan Yesus dengan murid-murid intiNya. Baca dari Lukas 4:36 dan Yohanes 20:19.

Kita lihat dari Yohanes 20:19, 22

20:19       Lalu di hari yang sama saat malam, itu adalah hari pertama minggu itu, ketika pintu-pintu terkunci di mana murid-murid berkumpul karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah dan berkata kepada mereka, Damai sejahtera bagi kamu!

20:22       Dan sesudah Ia berkata demikian, Ia meniupkan nafas pada mereka dan berkata kepada mereka, Terimalah kalian, Roh Kudus.’

 

Dan kita lihat juga dari Lukas 24:33-36

24:33       Dan mereka bangkit saat itu juga dan kembali ke Yerusalem, dan mendapati kesebelas murid  dan orang-orang yang bersama mereka sedang berkumpul menjadi satu.

23:34        Kata mereka, ‘Tuhan benar-benar telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.’

24:35       Dan mereka menceriterakan apa yang terjadi di perjalanan dan bagaimana Dia dikenali oleh mereka dari caraNya memecah-mecahkan roti

24:36       Dan sementara mereka berbicara demikian, Yesus sendiri berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’

 

Poin 4 merupakan kelanjutan dari Poin 3. Jadi setelah Yesus lenyap (Lukas 24:31) Kleopas dan temannya segera kembali ke Yerusalem untuk memberitahu murid-murid inti Yesus. Dan sementara mereka menceritakan pengalaman mereka, Yesus muncul. Berarti saat Yesus muncul di Yerusalem menemui murid-murid intiNya hari sudah malam. Ini sesuai dengan yang ditulis oleh Yohanes.

Berarti hari apa ini? Ini malam Senin!  Bukan hari Minggu! Hari Minggu sudah lewat dan berakhir ketika matahari terbenam, sebelum Yesus memecah roti bersama Kleopas dan temannya di Emaus!

 

 

Point 5:

Pertemuan dengan murid-muridNya yang dicatat di Yohanes 20:26

Dan setelah delapan hari, kembali murid-murid Yesus ada di dalam dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Lalu Yesus datang sementara pintu-pintu terkunci, dan berdiri di tengah-tengah dan berkata, Damai sejahtera bagi kamu!

 

8 hari kemudian sejak pertemuan yang pertama pada malam Senin itu jatuh pada hari apa?

Jika di Yohanes 20:19 kita sudah tahu bahwa pertemuan Yesus dengan murid-murid intiNya terjadi pada malam Senin, maka 8 hari setelah malam Senin, jatuh pada hari apa? 

Kalau menurut cara  kita menghitung sekarang, maka kita akan menghitungnya mulai dari malam Selasa, sehingga 8 hari dari malam Senin akan jatuh pada malam Selasa.  Tetapi orang Yahudi bila menghitung, malam Seninnya ikut dihitung, sehingga  8 hari dari malam Senin, akan jatuh pada malam Senin lagi hingga Senin siang.

Sebenarnya tidak masalah jatuh pada malam Selasa (menurut cara hitung kita) atau pada malam Senin (menurut cara hitung orang Yahudi), yang penting adalah kedua-duanya TIDAK JATUH PADA MALAM MINGGU ATAU HARI MINGGU! Jadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan hari Minggu! Itu poin yang penting!

 

Jadi, asumsi banyak orang Kristen BAHWA SETELAH KEBANGKITANNYA, YESUS  SELALU MENAMPAKKAN DIRINYA KEPADA MURID-MURIDNYA PADA HARI MINGGU (BAIK MALAM ATAU SIANGNYA) ADALAH TIDAK BENAR. Justru penampakan Yesus kepada murid-murid intiNya, dan pada waktu itu Dia sempat mengembuskan Roh Kudus kepada mereka, itu terjadi pada malam Senin. Dan pertemuan Yesus dengan ke 11 muridNya 8 hari kemudian pun terjadi pada malam Senin hingga Senin siang.

 

 

Jika kita gabungkan kisah di kuburan kosong ini dari semua kitab Injil, maka kita akan mendapatkan gambaran yang lengkap dari urut-urutan kejadian di sana:

1.            Maria Magdalena adalah orang pertama yang tiba di sana Minggu subuh,

dan mendapatkan batu penutup lubang kubur sudah digulingkan.

2.            Maria Magdalena segera pergi memberitahu murid-murid Yesus.

3.            Sementara itu perempuan-perempuan lain

(Maria ibu Yakobus dan Salome) tiba di kuburan dan mendapatkan kubur juga kosong.

4.            Tetapi perempuan-perempuan ini sempat melihat malaikat

dan diberitahu bahwa Yesus sudah bangkit, dan agar mereka memberitahu murid-muridNya bahwa Yesus akan mendahului mereka ke Galilea.

5.            Perempuan-perempuan ini pergi untuk memberitahu para murid.

6.            Petrus dan Yohanes  yang diberitahu Maria Magdalena, segera bergegas ke kuburan. Maria Magdalena mengikuti mereka.

7.            Petrus dan Yohanes kembali ke Yerusalem setelah melihat kubur kosong.

8.            Maria Magdalena masih tertinggal di sana

dan pada waktu itu Yesus menampakkan DiriNya kepada Maria Magdalena (penampakan pertama).

9.            Yesus tidak mau dipegang oleh Maria Magdalena

karena Dia belum ke Surga. Yesus berkata sekarang Dia akan ke Surga bertemu dengan Allah Bapa.

10.         Sementara Yesus naik ke Surga bertemu dengan Allah Bapa,

perempuan-perempuan yang sudah melihat kedua malaikat dan juga Maria Magdalena, bertemu dengan para murid di Yerusalem dan menyampaikan pengalaman mereka dan pesan Yesus bahwa mereka disuruh ke Galilea untuk bertemu dengan Yesus. Tetapi para murid tidak ada yang percaya dan tidak pergi ke Galilea.

11.         Setelah Yesus menemui Allah Bapa (dengan membawa buah sulung) dan kembali lagi ke dunia,

Dia menampakkan DiriNya kepada  perempuan-perempuan yang pagi hari itu datang ke kuburan. (penampakan kedua) Dan kali ini Yesus mengizinkan mereka memegang kakiNya. Sekali lagi Yesus  mengulangi pesanNya agar para murid bertemu denganNya di Galilea.

12.         Tetapi para murid masih tetap tidak yakin, mereka tidak pergi ke Galilea, dan sebaliknya mengunci diri di satu ruangan di Yerusalem.

13.         Berikutnya Yesus menampakkan DiriNya kepada Kleopas dan temannya (penampakan ketiga),

yaitu dua orang  percaya yang tidak termasuk murid-murid inti Yesus. Yesus memecah roti bersama mereka.

14.         Baru setelah itu Yesus menampakkan DiriNya kepada murid-murid intiNya di Yerusalem (penampakan keempat).

 

Dari empat penampakan ini:

a.    Penampakan kepada Maria Magdalena terjadi pada hari Minggu pagi.

b.    Penampakan kepada perempuan-perempuan pada hari Minggu tetapi sudah berjarak lama dari penampakan pertama.

c.     Penampakan kepada Kleopas dan temannya terjadi menjelang matahari terbenam pada Minggu petang dan berlangsung hingga malam Senin.

d.    Penampakan kepada sebelas murid inti dan pengembusan Roh Kudus kepada mereka terjadi pada malam Senin.

e.    Penampakan Yesus kepada 11 muridNya 8 hari kemudian juga terjadi pada hari Senin.

 

Jadi kita tahu Yesus tidak bertemu dengan murid-muridNya setiap hari Minggu setelah kebangkitanNya, dan bahwa Yesus sendiri menghormati kekudusan Sabat hari Ketujuh dengan masuk ke perhentian pada hari Sabat sebagai tindakanNya yang terakhir sebagai Manusia.

 

 

Sekarang ada hal lain yang sangat menarik sehubungan dengan ayat-ayat yang sudah kita baca ini. Itu adalah ayat di:

Markus 16:1  

Dan ketika hari Sabat telah lewat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome telah membeli rempah-rempah, supaya mereka boleh datang dan meminyaki Dia.

Ini kita mundur ke saat Minggu pagi, beberapa perempuan ini pergi membeli rempah-rempah untuk merempahi jasad Yesus, karena kemarinnya keburu Sabat sehingga mereka tidak sempat merempahi jasad Yesus seperti tradisi.

 

SIAPAKAH “MARIA IBU YAKOBUS” INI?

Dia adalah Maria  yang melahirkan Yesus, tetapi di ayat ini dia tidak lagi disebut “ibu Yesus” melainkan “ibu Yakobus.”  Hal ini memberikan  dua informasi bagi kita:

1.    Setelah Yesus mati dan kembali ke status Ilahi,

maka Maria tidak bisa lagi menjadi ibuNya. Maria hanya menjadi ibu Yesus pada waktu Yesus berstatus sebagai manusia. Ketika Yesus masih hidup, Maria disebut “ibu Yesus” (Yohanes 2:1, 3)  di atas salib, Maria masih disebut “ibuNya” (Yohanes 19:25-26) tetapi setelah kematian dan kebangkitanNya, Yesus kembali ke status Ilahi, dan sebagai Ilahi (Tuhan), Dia tidak punya ibu.

Sebagai manusia Yesus tidak punya bapak manusia; dan sebagai Allah Dia tidak punya ibu manusia.

Karena itu, Markus yang menulis ayat ini di bawah bimbingan Roh Kudus, sudah dengan sangat jelas menunjukkan kepada kita bahwa dengan kembalinya Yesus ke status Ilahi, Maria tidak bisa disebut ibuNya lagi. Tuhan tidak punya ibu. Jadi sebutan “Ibu Tuhan” yang sering diberikan kepada Maria adalah suatu kesalahan besar! Tidak ada manusia yang bisa menjadi ibu Tuhan! Maria adalah ibu manusia Yesus, bukan ibu Allah Anak! Setelah manusia Yesus mati, dan Allah Anak kembali ke identitas asliNya sebagai Allah Anak, Maria tidak bisa naik pangkat menjadi ibu Allah Anak! Menempatkan seorang manusia fana sebagai ibu Allah seperti yang diajarkan oleh denominasi tertentu adalah suatu pelecehan terhadap Allah!

 

2.    Bahwa  Maria disebut ibu Yakobus di sini karena Yakobus adalah saudara tiri Yesus.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa Yakobus ini lebih tua daripada Yesus, dengan demikian dia adalah anak Yusuf dari istrinya yang pertama (yang mestinya sudah meninggal) sebelum Yusuf menikahi Maria. Tetapi ada juga pendapat yang mengatakan Yakobus adalah adik Yesus, dengan demikian dia adalah anak kandung Maria dan Yusuf yang lahir setelah Yesus. Alkitab sendiri tidak menjelaskan apakah Yakobus lebih tua atau lebih muda daripada Yesus, dan apakah dia anak kandung Maria dengan Yusuf atau anak tirinya, tetapi selain Yakobus, masih ada 3 anak laki-laki yang lain (yaitu Yusuf, Simon, Yudas – baca Matius 13:55) dan lebih dari satu anak perempuan (Matius 13:56) yang disebut saudara-saudara Yesus. Tidak pernah diceritakan bahwa Yusuf pernah memboyong anak-anaknya dari istrinya yang pertama untuk hidup bersama dia dan Maria dan Yesus. Tidak dikatakan di mana anak-anak Yusuf ini ketika dia membawa Maria yang hamil tua ke Bethlehem di mana Yesus lahir yang jelas mereka tidak ikut waktu itu. Juga tidak diceritakan tentang anak-anak ini ketika Yusuf memboyong Maria dan Yesus ke Mesir menghindari kejaran Herodes. Pada waktu Yesus berusia 12 tahun dan mereka ke Yerusalem tidak disinggung sama sekali tentang saudara-saudaranya ini. Andaikan mereka lebih tua, mereka harus ikut ke Yerusalem karena setiap laki-laki berusia 12 tahun ke atas harus menghadiri upacara tahunan di Yerusalem. Jadi di bagian awal kehidupan Yesus, kita tidak mendengar tentang saudara-saudara ini sama sekali. Kita baru tahu tentang eksistensi mereka setelah Yesus dewasa. Jadi bisa saja Maria setelah melahirkan Yesus, masih melahirkan beberapa orang anak lagi. Maria tidak kembali menjadi “perawan” seperti ajaran gereja Katolik.  Pendapat yang mengatakan bahwa  setelah melahirkan Yesus, Maria kembali menjadi perawan adalah tidak alkitabiah. Bagaimana mungkin Tuhan telah menjadikan Yusuf sebagai suaminya, tetapi selama perkawinan mereka, Yusuf tidak diperbolehkan menyentuhnya sebagai istri, adalah suatu hukuman yang sangat tidak manusiawi bagi Yusuf. Sudah pasti Tuhan tidak sekejam itu.  

Kita lihat di Matius 1:24-25

24Lalu Yusuf sesudah dibangunkan dari tidurnya, berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya, dan Ia mengambil Maria sebagai isterinya. 25 Dan tidak bersetubuh dengan dia sampai ia [Maria] melahirkan anaknya laki-laki yang sulung, dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

 

Di sini jelas disebutkan bahwa Yusuf “tidak bersetubuh dengan dia [Maria] sampai ia melahirkan anaknya laki-laki yang sulung, jadi ada batasan keterangan waktunya “sampai ia [Maria] melahirkan anaknya laki-laki yang sulung”.  Dengan adanya keterangan waktu “sampai” ini menunjukkan bahwa setelah itu [setelah melahirkan anaknya laki-laki yang sulung], Maria sudah menjalani hidup perkawinan yang sesungguhnya dengan suaminya.

 

Ada banyak sekali kesalahan pemahaman mengenai status Maria ini. Tetapi mengangkatnya dan menyebutnya sebagai ibu Allah benar-benar adalah kesalahan yang sangat parah. Bagaimana seorang manusia yang berdosa, yang fana, boleh menjadi ibu Allah Khalik semesta alam! Ibu itu kan kedudukannya lebih tinggi daripada anaknya, bukan? Kalau tidak ada ibu, tidak mungkin ada anaknya. Dengan demikian, dengan mengatakan bahwa Maria ini ibu Tuhan, maka itu menempatkannya lebih tinggi daripada Tuhan sendiri! Ini namanya sudah menghujat Tuhan.

 

 

Semoga bermanfaat.

 

 

14  01 14

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar