Selasa, 07 Januari 2014

103. TIDAK MAU TAHU APA-APA SELAIN YESUS KRISTUS YANG DISALIBKAN

103. TIDAK MAU TAHU APA-APA SELAIN

YESUS KRISTUS YANG DISALIBKAN

______________________________________

1 Korintus 2:2

Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mau tahu apa-apa di antara kamu, selain Yesus Kristus, dan Dia yang disalibkan.

 

Ayat ini pendek saja, namun artinya sangat dalam.

Pertama, ayat ini sering dipakai orang-orang Kristen untuk mengatakan bahwa Hukum Tuhan sudah tidak perlu dipelajari apalagi dipatuhi. Karena menurut mereka, Paulus sudah menulis, yang penting hanya ajaran mengenai Yesus Kristus dan penyalibanNya, lain-lain tidak perlu.

 

Inilah akibatnya apabila kita hanya mengambil 1-2 ayat dari Alkitab, dan tidak menghubungkannya dengan ayat-ayat yang lain.

Kita harus tahu bahwa SELURUH ALKITAB ITU FIRMAN TUHAN.  Dan FIRMAN TUHAN TIDAK ADA EXPIRY DATENYA, tidak ada tanggal kadaluwarsanya. Firman Tuhan itu berlaku terus-menerus. Selain itu, FIRMAN ALLAH TIDAK BERTENTANGAN SATU AYAT DENGAN YANG LAIN. Jika kita “menemukan” ayat-ayat yang bertentangan, itu pemahaman kita tentang ayat-ayat itu yang salah.

 

Mazmur 119:160

Firman-Mu dari awal mula itu benar, dan setiap penghakimanMu yang adil, bertahan selama-lamanya.

 

Mazmur 119:89

Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, Firman-Mu tetap teguh di Sorga.

 

Ayat 1 Korintus 2:2 di atas mengatakan Paulus tidak mau tahu yang lain kecuali tentang Yesus Kristus yang disalibkan, titik. Artinya dia tidak menyampaikan ajaran yang lain kecuali tentang Yesus Kristus.

Tetapi banyak dari kita menganggap Paulus berkata dia hanya mengajarkan tentang penyaliban Yesus, titik; yang lain-lain tidak diajarkan. Bukan itu maksud ayat ini. Sesungguhnya, ajaran tentang Yesus Kristus yang disalibkan itu, artinya amat sangat dalam, justru itu adalah seluruh ajaran yang ada di dalam Alkitab, dari kitab Kejadian hingga kitab Wahyu! Itu adalah seluruh dasar iman Kristen. Marilah kita kupas bersama:

 

APA MAKNA YESUS KRISTUS DISALIBKAN?

 

BAHWA  HUKUM TUHAN

TIDAK BISA DIHAPUS

DAN

TIDAK BISA DIBATALKAN

Pasti ada yang protes, “Lho, apa kaitannya?”

Ini kaitannya:

1.    Yesus Kristus tidak akan disalibkan seandainya manusia tidak berdosa.

Jadi Yesus Kristus disalibkan karena ada manusia yang berdosa.

 

2.    Dosa itu apa?

1 Yohanes 3:4

Siapa yang berbuat dosa, juga melanggar hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

Jadi dosa adalah “pelanggaran Hukum Allah.”

 

3.    Yesus Kristus tidak disalibkan seandainya hukuman dosa itu bukan maut.

Tetapi karena “Upah dosa ialah maut” [Rom 6:23], dan “maut” adalah kematian kekal, selamanya dilenyapkan. Karena Tuhan ingin menyelamatkan semua manusia dari maut ini, maka Yesus Kristus rela disalibkan, Dia yang menjalani maut itu bagi manusia. Manusia kalau sudah kena “maut” sudah habis, tamat riwayatnya. Tetapi Yesus Kristus karena Dia Allah, maka “maut” itu hanya mengenai kemanusiaanNya, sedangkan keIlahianNya tetap kekal, jadi Dia bisa bangkit lagi.

 

4.    Yesus Kristus tidak disalibkan seandainya Hukum Allah bisa dihapus.

Seandainya tidak ada Hukum Allah, maka jelas tidak ada yang namanya pelanggaran terhadap Hukum Allah, bukan?  Seandainya tidak ada pelanggaran terhadap Hukum Allah, maka juga tidak ada hukuman maut bagi yang melanggarnya. Tetapi, justru karena Hukum Allah ini tidak bisa dihapuskan, dan hukuman atas dosa harus tetap berjalan, maka Yesus Kristus yang disalibkan, karena kasihNya Dia mau menjalani kematian kekal menggantikan manusia, supaya manusia masih punya kesempatan hidup jika mereka bertobat.

 

Jadi:

KEMATIAN YESUS KRISTUS DI SALIB,

BUKAN MENGHAPUS HUKUM ALLAH,

MELAINKAN JUSTRU

MENEGUHKAN HUKUM ALLAH!

Yesaya 42:21

TUHAN sangat berkenan demi kebenaranNya Dia akan mengagungkan Hukum, dan membuatnya dimuliakan.

 

Kata yang diterjemahkan “mengagungkan” atau dalam bahasa Inggrisnya “magnify” berasal dari kata גּדל  [gaw-dal'] yang berarti  membuat lebih besar dan lebih jelas. Seperti jika kita membaca dengan menggunakan kaca pembesar, maka tulisan yang kita baca tampak jauh lebih besar dan lebih jelas. Itulah makna kata  גּדל  [gaw-dal'].  Jadi YESUS (TUHAN) JUSTRU MEMBUAT HUKUM ALLAH ITU TAMPAK LEBIH BESAR DAN LEBIH JELAS UNTUK KITA, bukan menghapusnya seperti yang disangka banyak orang Kristen!

Justru karena Hukum Allah tidak bisa dihapus, maka yang melanggarnya harus mati. Dan karena Yesus mau mewakili orang-orang yang berdosa untuk menerima hukuman mati itu, Dia yang disalibkan.

 

Apakah SETELAH YESUS DISALIBKAN DAN MENANGGUNG KEMATIAN AKIBAT DOSA KITA, LALU HUKUM ALLAH DIHAPUSKAN?

Wah, kan konyol!

Seandainya Tuhan memang akan menghapus HukumNya, kan lebih baik dihapus saja tanpa Yesus perlu mati di salib?

Bukankah Tuhan Mahakuasa? Siapa yang akan melarangNya, seandainya Tuhan mau menghapus HukumNya? Siapa yang berani melarang Tuhan seandainya Tuhan mau membatalkan HukumNya? TIDAK ADA!

Seandainya pada waktu Adam dan Hawa berdosa, Tuhan berkata, “Hukum makan dari pohon larangan itu dihapus saja, jadi Adam dan Hawa dianggap tidak pernah berdosa”, maka Allah Anak tidak perlu datang ke dunia, dan memikul dosa seluruh umat manusia, dan mati disalibkan.

Tetapi mengapa tidak? Mengapa Allah Anak tetap datang ke dunia, meninggalkan segala kenikmatan Surga untuk hidup sebagai manusia sederhana di dunia dan untuk menjalani kematian yang sedemikian mengerikan di atas salib? Seandainya Tuhan mau menghapus HukumNYA, Allah Anak tidak usah menderita separah itu. Justru KARENA TUHAN TIDAK MAU MENGHAPUS HUKUMNYA itulah maka Allah Anak datang ke dunia untuk menjalani kematian yang seharusnya kita jalani!

 

 

Mengapa lalu banyak orang Kristen menganggap, setelah Yesus mati di salib lalu kita tidak usah tunduk kepada Hukum Allah?  Sungguh tidak logis pikiran ini.

Apakah kita beranggapan karena Yesus telah membayar hukuman dosa kita, lalu kita boleh berbuat sesuka hati kita karena toh semua hukuman sudah dibayar oleh Yesus? Keterlaluan seandainya kita berpikir demikian. Itu namanya kita menyalahgunakan kasih karunia Tuhan.

 

Jadi sekali lagi, teman-teman, Yesus Kristus  mati di salib karena Tuhan tidak mau menghapus HukumNya! Jadi Hukum Tuhan itu sangat penting, sampai demi mematuhinya Yesus Kristus harus mati bagi manusia.

 

Justru, setelah Yesus Kristus disalibkan, dan membuktikan bahwa Hukum Allah itu tidak bisa dihapus, maka selanjutnya Hukum Allah itu HARUS menjadi semakin kokoh posisinya di dalam kehidupan orang-orang tebusan.

Kita lihat tulisan Paulus, pesan yang sangat penting bagi kita orang Kristen, yang sudah bertobat, dan sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat:

 

Roma 6:3-8

6:3           Tidak tahukah kamu, bahwa seberapa banyak dari kita yang telah dibaptis dalam Yesus Kristus, telah dibaptis ke dalam kematian-Nya?

“Dibaptis dalam Kristus” artinya sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Kita sudah menjadi orang Kristen, anggota jemaat Kristus.

 

6:4           Dengan demikian melalui baptisan kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita harus  hidup dalam hidup yang baru.

Pada waktu kita dibaptis, itu melambangkan kita dikuburkan bersama Kristus. Kita dibenamkan ke dalam air, pada waktu itu kita tidak bernafas, itu menyimbolkan kita mati ~ tidak bernafas kan mati?

Lalu ketika kita diangkat keluar dari air ~ kita bernafas lagi ~ itu menyimbolkan kita bangkit dari kematian bersama Kristus.

 

6:5           Sebab jika kita telah dikuburkan bersama dalam keserupaan dengan kematian-Nya, kita juga akan dalam keserupaan dengan kebangkitan-Nya.

Artinya jika kita sudah mati bersama Kristus, kita juga akan bangkit seperti Kristus. Jadi itu syaratnya. Pertama kita harus mati bersama Kristus dulu untuk bisa kelak dibangkitkan bersama Kristus. Bagaimana yang namanya mati bersama Kristus? Lihat ayat berikutnya.

 

6:6           Mengetahui ini, bahwa manusia lama kita telah disalibkan bersama Dia, supaya tubuh dosa kita boleh dibinasakan, agar sejak saat itu kita tidak  menghamba kepada dosa.

Manusia kita yang lama ialah kita sebelum bertobat, kita yang menghamba kepada dosa, hidup kita sebelum kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Nah, manusia lama itu harus mati disalibkan bersama Kristus. Artinya kita harus benar-benar bertobat dan tidak mau lagi berbuat dosa. Kalau kita masih tidak mau melepaskan dosa-dosa kita yang lama, masih tetap mempertahankan dosa-dosa kesayangan kita walaupun kita tahu itu salah, berarti orang lama kita belum mati bersama Kristus!

 

6:7           Sebab dia yang mati, terbebas dari dosa.

Nah, ini maknanya. Kalau orang lama kita benar-benar sudah mati, kita terbebas dari dosa. Semua hobi lama kita yang berlawanan dengan Hukum Allah, kecenderungan kita kepada dosa, kegemaran kita melanggar Hukum Allah, semuanya itu mati bersama orang lama kita.

 

6:8           Jadi jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita juga akan hidup bersama Dia.

Maka, kalau orang lama kita sudah mati, kita sekarang hidup sebagai orang baru, ciptaan baru, lahir baru, kita sudah tidak mau berbuat dosa lagi karena kita menyadari kita telah ditebus dengan darah yang mahal. Saat inilah kita bangkit kepada kehidupan yang baru, kita hidup bersama Kristus, seperti kata Paulus, bukan kita lagi yang hidup tapi Kristus yang hidup di dalam kita.

Galatia 2:20

Aku tersalib bersama Kristus, namun begitu aku hidup; tetapi bukan aku melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kujalani sekarang di dalam daging, aku hidup oleh iman Anak Allah, yang telah mengasihi aku dan telah menyerahkan diri-Nya untuk aku

 

Yang menulis ayat 1 Korintus 2:2 adalah orang yang sama yang menulis ayat Roma 6:3-8 ini, yaitu Paulus. 

Dan apa kata Paulus tentang orang-orang Kristen yang sudah dibaptis?

Manusia lamanya harus mati, tersalib bersama Kristus, supaya bisa muncul manusia yang baru, yang hidup bersama Kristus.

Yang banyak terjadi adalah kita yang mengaku Kristen ini, walaupun sudah Kristen puluhan tahun, belum sungguh-sungguh mati manusia lamanya, egonya. Masih banyak bagian dari manusia lama kita yang kita pertahankan. Kita seperti zombie, mati tidak mau, hidup tidak bisa; kita tidak seluruhnya mati kepada dosa, dan tapi juga tidak seluruhnya hidup kepada Allah; kita menjadi separo orang dunia, separo umat Allah. Akibatnya kita tidak bisa menjadi “ciptaan yang baru”, kita tidak bisa hidup bersama Kristus, Kristus tidak bisa hidup di dalam kita. Yang menyedihkan ialah, orang yang hanya separo ikut Tuhan, itu sama dengan seluruhnya tidak ikut Tuhan. Kita panas tidak, dingin juga tidak. Akhirnya kita dimuntahkan oleh Tuhan, itulah nasib jemaat Laodekia. Baca Wahyu 3:14-22)

 

 

Kembali ke 1 Korintus 2:2. Apakah Paulus sudah mabok sehingga

ü   kepada orang-orang di Korintus 

dia berkata semua (termasuk patuh kepada Hukum Allah) itu tidak penting, kecuali cerita tentang penyaliban Yesus;

ü   tetapi kepada orang-orang di Roma

dia berkata manusia lama harus sudah disalibkan dan tidak boleh menghambakan diri lagi kepada dosa?

Ingat setiap kali kita bicara tentang “DOSA”, itu berarti HUKUM ALLAH itu berlaku, karena “dosa ialah pelanggaran Hukum”, kalau tidak ada Hukum, tidak ada dosa.

 

Perhatikan Roma 6:3-8 di atas. Ada tiga kriteria orang yang sudah dibaptiskan:

1.    Manusia yang lama telah disalibkan,

artinya manusia lama, ego itu harus sudah mati.

2.    Kalau ego sudah mati, kita sudah terbebas dari kuasa dosa.

3.    Kalau sudah bebas dari dosa, baru kita bisa hidup bersama Kristus.

 

Jadi apa artinya ini? Singkatnya adalah “KITA TIDAK BOLEH BERBUAT DOSA LAGI”.

Kita sudah tahu bahwa berbuat dosa adalah melanggar Hukum Allah (1 Yohanes 3:4), jadi berarti ORANG KRISTEN YANG SUDAH DIBAPTIS HARUS PATUH PADA HUKUM ALLAH.

 

Paulus menulis lebih lanjut di

Roma 6:11-13

6:11         Demikian pula hendaknya kamu menganggap dirimu mati kepada dosa, tetapi hidup kepada Allah dalam Kristus Yesus Tuhan kita.

6:12         Sebab itu jangan izinkan dosa memerintah dalam tubuhmu yang fana, sehingga kamu menuruti nafsu-nafusnya.

6:13         Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa menjadi alat-alat kejahatan; tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang bangkit dari kematian, dan anggota-anggota tubuhmu kepada Allah sebagai alat-alat kebenaran.

 

Jadi artinya:

1.    Kita yang sudah hidup bagi Allah, hendaknya jangan berbuat dosa lagi.

2.    Dosa adalah pelanggaran Hukum Allah

3.    Berarti kita yang sudah hidup bagi Allah, jangan melanggar Hukum Allah lagi.

4.    Berarti HUKUM ALLAH MASIH ADA, kan? 

Seandainya tidak ada, apanya yang mau dilanggar?

 

 

Kita lanjutkan lagi pelajaran Paulus di Roma 6:16-17, 22

6:17       Tetapi syukurlah kepada Allah bahwa dahulu kamu adalah hamba dosa, tetapi sekarang kamu telah mematuhi dari hatimu bentuk ajaran yang disampaikan kepadamu.

6:18       Setelah dimerdekakan dari dosa, kamu telah menjadi hamba kebenaran

6:22       Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah, kamu punya buah dalam kekudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. 

 

Ada beberapa poin penting di sini:

1.    Ada kata “mematuhi … ajaran,

berarti harus taat kepada ajaran yang disampaikan oleh para rasul. Di zaman kita ajaran itu sudah tertulis, ada di dalam Alkitab, tidak ada di buku yang lain!

2.    Kita bukan lagi hamba dosa, tetapi menjadi hamba kebenaran.

Ini perlu kita pahami, bahwa setelah kita ditebus oleh Yesus, bukan berarti kita merdeka 100% boleh berbuat sesuka hati kita! Baca ayat di atas. Dulu kita hamba dosa, sekarang menjadi hamba kebenaran. Tetap “HAMBA”!. Hanya saja kita ganti majikan! Dulu majikannya Setan (hamba dosa), sekarang majikannya Tuhan (hamba kebenaran). Sebagai hamba, maka persyaratan pertama dan terpenting adalah “PATUH” atau “TAAT”.  Jika tidak patuh atau tidak taat, tidak laku menjadi hamba!  Mana ada majikan yang mau punya hamba yang tidak patuh kepadanya?

3.    Dengan menjadi hamba Allah, kita bisa berbuah dalam proses kita dikuduskan.

Apa artinya kudus? Kudus adalah tidak berbuat dosa! Jadi sebagai hamba Allah, kita dibawa kepada proses pengudusan. Harus ada pengudusan ini, dan itu nyata harus bisa dibuktikan dari buah-buah kita.

4.    Dan akhirnya kita mendapat hidup yang kekal.

 

 

Dari semua ayat ini, apa  faktor yang paling menonjol?

Bahwa kita, umat yang sudah ditebus oleh Kristus, yang sudah dikuburkan bersamaNya dalam baptisan, SEHARUSNYA TIDAK BERBUAT DOSA ( = TIDAK MELANGGAR HUKUM ALLAH) LAGI, TETAPI HARUS TAAT/PATUH KEPADA HUKUM ALLAH YANG TELAH DIJUNJUNG TINGGI OLEH KRISTUS LEWAT KEMATIANNYA.

 

Maka semua yang kita sudah tahu bahwa itu melanggar Hukum Allah, tidak boleh lagi sengaja kita perbuat.

Kebenaran Allah itu terpampang jelas di hadapan kita. Kita yang hidup di zaman ini tidak punya alasan bahwa kita tidak tahu mana yang Hukum Allah.  Berbeda dengan mereka yang hidup di Abad Pertengahan, di mana Alkitab itu tidak bisa diakses orang awam. Tetapi kita sekarang bahkan tidak usah membeli Alkitab, tinggal buka internet kita bisa download Alkitab terjemahan apa saja yang kita maui. Jadi kita tidak punya alasan untuk mengatakan kita tidak tahu apa kehendak Tuhan. Jika kita tidak tahu, berarti kita tidak mempelajarinya. Dan itu salah kita sendiri mengapa sudah diberi buku pedoman oleh Tuhan tidak kita pelajari tapi masih berharap kita layak dibawa ke Surga.

Sebaliknya, jika kita sudah tahu, tetapi kita tidak mau percaya Hukum Allah itu masih berlaku, dan kita sengaja tidak mau mematuhi Hukum Allah seperti yang tertulis di Alkitab, maka kita tetap akan dihakimi menurut apa yang kita tahu, bukan menurut apa yang kita percayai. 

Ibrani 10:26-29

26 Sebab jika kita berbuat dosa dengan sengaja, sesudah kita menerima pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi kurban untuk dosa. 27 melainkan suatu penantian yang menakutkan akan datangnya penghakiman dan murka yang menyala-nyala yang akan melahap habis  para penentang. 28 Dia yang merendahkan Hukum Musa, mati tanpa ampun atas kesaksian dua atau tiga orang. 29 Menurut kamu,  betapa lebih beratnyakah hukuman yang layak bagi dia yang telah menginjak-injak Anak Allah, dan yang telah menganggap najis darah Perjanjian dengan mana dia telah dikuduskan, dan yang telah berbuat yang menghina Roh kasih karunia?

Perhatikan ayat di atas:  Kriteria yang dipakai untuk menghakimi umat tebusan adalah BERBUAT DOSA DENGAN SENGAJA, SESUDAH KITA MENERIMA PENGETAHUAN TENTANG KEBENARAN” ~ tidak ditulis apakah kita sudah percaya atau tidak dengan pengetahuan tentang kebenaran itu. Tetapi jika kita sudah mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran, walaupun kita tidak percaya itu berlaku, dan kita sengaja melanggarnya karena kita tidak percaya itu berlaku, maka tidak ada lagi kurban untuk dosa. 27 melainkan suatu penantian yang menakutkan akan datangnya penghakiman dan murka yang menyala-nyala yang akan melahap habis  para penentang”

 

Bagi orang Kristen yang selalu berkata bahwa mereka cukup dibenarkan oleh iman tidak usah menurut Hukum Tuhan, silakan baca

Yakobus 2:24

Jadi kamu lihat, bagaimana oleh perbuatan-perbuatannya seorang manusia dibenarkan, dan bukan hanya oleh iman.

 

Perhatikan: ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan Efesus 2:8!

Yakobus TIDAK menulis  “manusia DISELAMATKAN karena perbuatannya”,  jadi jangan mengatakan ayat ini bertentangan dengan konsep “DISELAMATKAN HANYA OLEH IMAN” (Efesus 2:8), tetapi Yakobus menulis “manusia DIBENARKAN karena perbuatan-perbuatannya.”

Berarti apa?

Manusia tetap hanya menerima keselamatan lewat imannya, karena keselamatan itu pemberian gratis dari Tuhan, tidak bisa dibeli oleh manusia dengan apa pun, termasuk dengan perbuatan-perbuatan baiknya (amal, dll.) Tetapi, setelah menerima keselamatan, manusia harus hidup patuh kepada Hukum-Hukum Allah (meninggalkan semua dosanya), dan kepatuhan inilah bukti bahwa kita mencintai Tuhan, dan menghargai keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita secara gratis. Dan jika kita hidup sesuai kehendak Tuhan selama sisa hidup kita, kelak kita akan dibenarkan oleh Tuhan.

 

Jadi, apa yang kita lakukan itu menentukan di mana kita akan berakhir kelak.

Yehezkiel 24:14

Aku, TUHAN, yang telah mengatakannya. Itu akan terjadi, dan Aku yang akan melaksanakannya. Aku tidak akan mundur, aku juga tidak akan meloloskan maupun akan menyesali. Menurut semua kelakuanmu dan menurut perbuatan-perbuatanmu mereka akan menghakimi engkau, firman Tuhan ALLAH.

 

 

Mari kita kembali ke ayat renungan kita, maka yakinlah bahwa kata-kata Paulus tidak mau tahu apa-apa selain Yesus Kristus, dan Dia yang disalibkan itu intinya adalah HUKUM ALLAH TIDAK BISA DIHAPUS, SEHINGGA YESUS KRISTUS HARUS MATI DISALIBKAN UNTUK MENEBUS MANUSIA BERDOSA.

 

Semoga pembahasan ini bermanfaat, dan menyadarkan kita, apakah kita menganggap Hukum Allah itu berlaku atau tidak,  Tuhan tetap mengenakan HukumNYA sebagai dasar penghakimanNya atas kita, karena Hukum Allah berlaku untuk selama-lamanya.

 

FIRMAN-MU DARI PERMULAAN ITU BENAR,

DAN SETIAP PENGHAKIMANMU YANG ADIL,

BERTAHAN SELAMA-LAMANYA.

(Mazmur 119:160)

 

UNTUK SELAMA-LAMANYA, YA TUHAN,

FIRMAN-MU TETAP TEGUH DI SORGA.

(Mazmur 119:89)

 

 

Amin.

 

 

 

2013-08-24

 

 


 

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar